NovelToon NovelToon
Kami Yang Kau Buang

Kami Yang Kau Buang

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Single Mom / Anak Yatim Piatu / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Wanita Karir / Penyesalan Suami
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Maya memiliki 3 orang anak saat dirinya diusir oleh suaminya karena pengaruh dari keluarganya, dia berjuang untuk membesarkan ketiga anaknya yang masih kecil hingga tumbuh menjadi anak-anak yang hebat dan berprestasi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebencian Anak Terbuang

Keesokan harinya saat mereka sarapan, datanglah keluarga Rasya menghampiri mereka saat sedang sarapan. Marsya dan ketiga anaknya hanya memandang mereka sekilas tanpa menyapa. Berbeda dari mereka Rasya menghampir sang ibu kemudian menyaliminya.

"Kalian tidak mau salim sama nenek dan tante kalian?? Tanya Bu Maria kepada ketiga cucunya itu.

Mereka hanya bergerak kemudian menyaliminya sang nenek dan duduk kembali tanpa bersuara. Sedangkan Marsya hanya diam saja dan menikmati makanannya tanpa menghiraukan mereka.

"Ibu sudah sarapan?? ". Tanya Rasya dengan lembut.

Se marah dan sekesal apapun dia terhadap ibunya dia tak pernah bisa lama marah kepadanya.

" Kami sudah sarapan nak, kami kesini ada perlu denganmu dan juga Marsya". Ucap Bu Maria memandang anaknya dnegan penuh perhatian.

Marsya kemudian berdiri dan mengajak ketiga anaknya untuk berangkat sekolah karena dia yang akan mengantar sendiri mereka ke sekolah.

"Mau kemana kamu Marsya, kamu tidak dengar yang ibu katakan?? Tanya dengan geram.

Marsya menarik nafasnya dalam kemudian menatap sang mertua dengan tatapan kesal.

" Maaf tapi saya banyak urusan dan harus mengantarkan anak-anak ke sekolah". Ucapnya berusaha tenang dan mengontrol emosinya karena biar bagaimana pun dihadapannya salah ibu dari suaminya.

"Tapi mereka biasa dengan sopir mengantar mereka, tumben sekali kau mau melakukan hal itu?? Ejek sang mertua kepada menantunya itu. Karena dia tahu persis jika manntunya tidak pernah mengantar anaknya ke sekolah.

" Ya itu benar, dan mulai sekarang tidak lagi, saya sudah menyadari jika perhatian pada anak-anak ku jauh lebih penting dari sekedar mencari pelarian dan saya mulai dengan mengantar jemput mereka ke sekolah". Marsya memandang sendu anak-anak nya.

"Biarkan mereka sama sopir, toh mereka semua biasa diantar oleh sopir, kamu tinggal disini karena ibu mau bicara dan tidak bisa diganggu". Ibu Rasya Kekeh pada pendiriannya untuk membuat menantunya tinggal.

" Maaf, tapi saya lebih memilih untuk mengantar anak-anak saya ke sekolah daripada berbicara dengan ibu, ibu bisa berbicara dengan anak lelaki ibu sendiri dan tak perlu libatkan saya dengan masalah kalian".

"Jangan kurang ajar Marsya, aku ini ibu mertuamu, kau tak pantas bicara seperti itu padaku". Hardiknya dengan keras.

Marsya tidak menjawab perkataan mertuanya dan lebih memilih untuk memanggil anak-anak nya untuk berjalan bersama menuju sekolah mereka.

Sebelum terlalu jauh Marsya berbalik menatap mereka dengan tajam dan tatapan merendahkan.

"Jika pembicaraan kalian tentang Kartu Kredit maka, maaf saya tidak bisa mengembalikan nya, keputusan saya sudah final, silahkan mengurus dengan anak ibu. Permisi!! ".

Dia pun berbalik menyusul sang anak yang telah lebih dulu berada didalam mobil.

" Istri dan anakmu sangat kurang ajar pada ibu!! ". Sungutnya dengan jengkel. Dia tidak terima jika di hina oleh orang lain apalagi itu menantunya yang hanya bisa melahirkan anak perempuan saja.

" Maaf Bu, ada apa kalian kesini sebenarnya??". Rasya merasa akan terjadi sesuatu yang dasyat pada pernikahan mereka.

"Kami sedang berjalan sekitaran ini, kami juga memiliki banyak keinginan jadi pastikan kamu sudah mengisi rekening kami". Ucapnya pada anaknya itu.

" Ibu berhentilah membeli barang-barang yang sia-sia karena itu tidak akan ada gunanya seberapa mahal pun itu".

Rasya tidak terlalu memperhatikan ibu dan kakaknya karena mengawasi keponakannya untuk berjaga-jaga karena keponakannya itu sangat nakal.

"Saya sudah mentransfer semua ke rekening kalian, jadi silahkan kalian cek sendiri dan itu harus cukup sebulan. Saya tidak mau kalian selalu belanja seenaknya".

Rania dan juga ibu maria membulatkan matanya melihat nominal yang adiknya berikan kepada mereka.

"Kamu keterlaluan sya, apa maksud kamu melakukan itu kepada kami??".

Bu maria tidak senang dengan jumlah uang yang Rasya berikan karena untuk membuat mereka berdua sangat senang itu sangat sedikit.

" Maaf Bu, itulah yang ibu inginkan, ibu bahkan tidak bisa menyayangi istriku tapi selalu memerasnya, bahkan ATM kalian istriku mengisi dengan sangat banyak.

"Kalian sudah aku beritahu kemaren dan sudah ku tegaskan jadi jika mau uang itu urus saja sendiri, yang penting aku sudah menafkahi ibu tapi tidak dengan kak Rania dan adik-adikku, kalian sudah dewasa dan bisa bekerja. ". Rasya berucap dengan tegas karena dia sudah lelah dimanfaatkan oleh keluarganya dan juga sang ibu.

"Tapi sayang nominal yang kamu kirimkan itu bahkan tidak akan cukup selama sebulan, itu terlalu sedikit untuk ibu dan juga kakakmu". Ucap Bu maria dengan muka kesal dan melasnya

Rasya menarik nafasnya dalam kemudian menghembuskan nya dengan pelan. Keluarganya betul-betul menguras emosinya.

" Sudahlah Bu, mulai hari ini, itu akan jadi jatah bulanan ibu dan juga semuanya dari perusahaan, dan yang mau memiliki uang lebih silahkan bekerja di perusahaan dan mendapatkan gaji karena saya tidak akan lagi mengurus kalian!! ". Rasya meninggalkan mereka yang kebingungan.

" Bagaimana ini Bu, Rasya bahkan tak mau mendengar kan kita lagi, ibu pun juga pasti sadar jika anak ibu itu mulai berubah?? ". Rania menatap kepergian sang adik dengan gusar tidak jauh berbeda dengan ibunya yang tidak menyangka jika anaknya bisa melakukan itu padanya.

" Ayo kita pulang Bu, seperti nya kita harus mencari cara lain agar mereka kembali tunduk pada kita seperti dulu".

Mereka kemudian langsung pulang kerumah dengan perasaan marah dan kesal.

Sedangkan dirumah tepatnya kediaman Maya mereka tengah berbincang dan tengah berdebat karena sang ibu yang tidak suka dengan sikap anaknya.

"Nak bunda tidak suka dengan sikap kalian kepada ayah kalian biar bagaimanapun, sebenci apapun kalian padanya, dia tetap ayah kalian". Maya tengah menasehati anak-anaknya dengan lembut.

" Maaf bunda, bukan aku mau kurang ajar pada bunda, tapi aku tidak akan pernah mau mengenal lelaki yang tengah membuang anak dan istrinya demi untuk menyenangkan ibunya dengan menikahi wanita kaya agar bisa mendapatkan anak laki-laki ". Sonya menggelengkan kepalanya tanda dia tidak menerima perkataan yang bunda.

" Tapi nak, apapun yang terjadi darahnya mengalir apda diri kalian bahkan wajah kalian bahkan lebih mirip dengan ayah kalian.

"Maaf bunda, aku setuju dengan Sonya, kami tidak akan bisa memaafkan lelaki yang mengusir anak dan istrinya ditengah malam gulita dan juga hujan dan petir ditambah lagi dengan kondisi anak yang baru berusia 1 bulan".

" Nak, jangan seperti ini, dia ayah kalian dan selama ini dia seperti itu karena desakan sang ibunya.

"Kalau begitu biarkan mereka bunda, jangan biarkan kami berurusan dengan kita apalagi jika lelakinya hanya bisa berlindung di ketiak ibunya". Sasya berkata dengan nada sarkas dan penuh amarah.

" Nak, jangan berbicara seperti itu". Tegur Shofiyah

"Jangan pernah mengatakan jika lelaki baidab itu adalah ayah kami karena mereka memang melakukannya dengan sengaja tanpa perduli bagaimana sakitnya kami waktu itu".

"Nak". Ucap Maya dengan sendu.

" Maaf bunda, aku tak akan pernah bisa memaafkannya, begitu lihat wajahnya seakan kebencian mendalam yang tak terkira muncul saat kami menatapnya apalagi jika kami berinteraksi".

1
Ma Em
Sonya jgn usir saja tuh manusia benalu yg tdk tau malu itu cuma mau memanfaatkan kekayaan keluargamu saja dengar Maya sdh kaya sengaja mau di baik baikin
Putri Laely
lanjut Thor
Siti Rabiah Ummu Umar: oke ditunggu
total 1 replies
Ma Em
Bagus Maya buat perusahaan erlangga bangkrut agar ibunya Rasya dan si Rania bisa merasakan hdp nya susah dan menderita jatuhkan kesombongannya
Siti Rabiah Ummu Umar: betul kita harus basmi orang sombong
total 1 replies
Siti Rabiah Ummu Umar
Itu benar, Tapi mungkin kakak lupa jika dia juga memliki satu anak angkat yaitu Rara
Ma Em
Maya memang orang baik dan ulet dlm berusaha sehingga bisa menjadi pengusaha serta bisa membuat anak2nya sukses, sekarang tunjukan pada mertua dan si Rania yg kejam buat dia malu dgn perbuatan mereka dulu yg selalu menghina dan merendahkan Maya dan anak2nya
Ma Em
Luar biasa
Siti Rabiah Ummu Umar: terima kasih😘😘
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!