NovelToon NovelToon
Kami Yang Kau Buang

Kami Yang Kau Buang

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Single Mom / Anak Yatim Piatu / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Wanita Karir / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:493.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Maya memiliki 3 orang anak saat dirinya diusir oleh suaminya karena pengaruh dari keluarganya, dia berjuang untuk membesarkan ketiga anaknya yang masih kecil hingga tumbuh menjadi anak-anak yang hebat dan berprestasi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebencian Anak Terbuang

Keesokan harinya saat mereka sarapan, datanglah keluarga Rasya menghampiri mereka saat sedang sarapan. Marsya dan ketiga anaknya hanya memandang mereka sekilas tanpa menyapa. Berbeda dari mereka Rasya menghampiri sang ibu kemudian menyalaminya.

"Kalian tidak mau salim sama nenek dan tante kalian?? Tanya Bu Rana kepada ketiga cucunya itu.

Mereka hanya bergerak kemudian menyaliminya sang nenek dan duduk kembali tanpa bersuara. Sedangkan Marsya hanya diam saja dan menikmati makanannya tanpa menghiraukan mereka.

"Ibu sudah sarapan?? ". Tanya Rasya dengan lembut.

Semarah dan sekesal apapun dia terhadap ibunya dia tak pernah bisa lama marah kepadanya.

" Kami sudah sarapan nak, kami kesini ada perlu denganmu dan juga Marsya". Ucap Bu Rana memandang anaknya dengan penuh perhatian.

Marsya kemudian berdiri dan mengajak ketiga anaknya untuk berangkat sekolah karena dia yang akan mengantar sendiri mereka ke sekolah.

"Mau kemana kamu Marsya, kamu tidak dengar yang ibu katakan?? Tanya dengan geram.

Marsya menarik nafasnya dalam kemudian menatap sang mertua dengan tatapan kesal.

" Maaf tapi saya banyak urusan dan harus mengantarkan anak-anak ke sekolah". Ucapnya berusaha tenang dan mengontrol emosinya karena biar bagaimana pun dihadapannya adalah ibu dari suaminya.

"Tapi biasanya sopir mengantar mereka, tumben sekali kau mau melakukan hal itu?? Ejek sang mertua kepada menantunya itu. Karena dia tahu persis jika menantunya tidak pernah mengantar anaknya ke sekolah.

" Ya itu benar, dan mulai sekarang tidak lagi, saya sudah menyadari jika perhatian pada anak-anak ku jauh lebih penting dari sekedar mencari pelarian dan saya mulai dengan mengantar jemput mereka ke sekolah". Marsya memandang sendu anak-anak nya.

"Biarkan mereka sama sopir, toh mereka semua biasa diantar oleh sopir, kamu tinggal disini karena ibu mau bicara dan tidak bisa diganggu". Ibu Rasya Kekeh pada pendiriannya untuk membuat menantunya tinggal.

" Maaf, tapi saya lebih memilih untuk mengantar anak-anak saya ke sekolah daripada berbicara dengan ibu, ibu bisa berbicara dengan anak lelaki ibu sendiri dan tak perlu libatkan saya dengan masalah kalian".

"Jangan kurang ajar Marsya, aku ini ibu mertuamu, kau tak pantas bicara seperti itu padaku". Hardiknya dengan keras.

Marsya tidak menjawab perkataan mertuanya dan lebih memilih untuk memanggil anak-anak nya untuk berjalan bersama menuju sekolah mereka.

Sebelum terlalu jauh Marsya berbalik menatap mereka dengan tajam dan tatapan merendahkan.

"Jika pembicaraan kalian tentang Kartu Kredit maka, maaf saya tidak bisa mengembalikan nya, keputusan saya sudah final, silahkan mengurus dengan anak ibu. Permisi!! ".

Dia pun berbalik menyusul sang anak yang telah lebih dulu berada didalam mobil.

" Istri dan anakmu sangat kurang ajar pada ibu!! ". Sungutnya dengan jengkel. Dia tidak terima jika di hina oleh orang lain apalagi itu menantunya yang hanya bisa melahirkan anak perempuan saja.

" Maaf Bu, ada apa kalian kesini sebenarnya??". Rasya merasa akan terjadi sesuatu yang dasyat pada pernikahan mereka.

"Kami sedang berjalan sekitaran ini, kami juga memiliki banyak keinginan jadi pastikan kamu sudah mengisi rekening kami". Ucapnya pada anaknya itu.

" Ibu berhentilah membeli barang-barang yang sia-sia karena itu tidak akan ada gunanya seberapa mahal pun itu".

Rasya tidak terlalu memperhatikan ibu dan kakaknya karena mengawasi keponakannya untuk berjaga-jaga karena keponakannya itu sangat nakal.

"Saya sudah mentransfer semua ke rekening kalian, jadi silahkan kalian cek sendiri dan itu harus cukup sebulan. Saya tidak mau kalian selalu belanja seenaknya".

Rania dan juga ibu Rana membulatkan matanya melihat nominal yang adiknya berikan kepada mereka.

"Kamu keterlaluan sya, apa maksud kamu melakukan itu kepada kami??".

Bu Rana tidak senang dengan jumlah uang yang Rasya berikan karena untuk membuat mereka berdua sangat senang itu sangat sedikit.

" Maaf Bu, itulah yang ibu inginkan, ibu bahkan tidak bisa menyayangi istriku tapi selalu memerasnya, bahkan ATM kalian istriku mengisi dengan sangat banyak.

"Kalian sudah aku beritahu kemaren dan sudah ku tegaskan, jadi jika mau uang itu urus saja sendiri, yang penting aku sudah menafkahi ibu tapi tidak dengan kak Rania dan adik-adikku, kalian sudah dewasa dan bisa bekerja. ". Rasya berucap dengan tegas karena dia sudah lelah dimanfaatkan oleh keluarganya dan juga sang ibu.

"Tapi sayang nominal yang kamu kirimkan itu bahkan tidak cukup selama sebulan, itu terlalu sedikit untuk ibu dan juga kakakmu". Ucap Bu Rana dengan muka kesal dan melasnya

Rasya menarik nafasnya dalam kemudian menghembuskan nya dengan pelan. Keluarganya betul-betul menguras emosinya.

" Sudahlah Bu, mulai hari ini, itu akan jadi jatah bulanan ibu dan juga semuanya dari perusahaan, dan yang mau memiliki uang lebih silahkan bekerja di perusahaan dan mendapatkan gaji karena saya tidak akan lagi mengurus kalian!! ". Rasya meninggalkan mereka yang kebingungan.

" Bagaimana ini Bu, Rasya bahkan tak mau mendengar kan kita lagi, ibu pun juga pasti sadar jika anak ibu itu mulai berubah?? ". Rania menatap kepergian sang adik dengan gusar tidak jauh berbeda dengan ibunya yang tidak menyangka jika anaknya bisa melakukan itu padanya.

" Ayo kita pulang Bu, seperti nya kita harus mencari cara lain agar mereka kembali tunduk pada kita seperti dulu".

Mereka kemudian langsung pulang kerumah dengan perasaan marah dan kesal.

Sedangkan dirumah tepatnya kediaman Maya mereka tengah berbincang dan tengah berdebat karena sang ibu yang tidak suka dengan sikap anaknya.

"Nak bunda tidak suka dengan sikap kalian kepada ayah kalian biar bagaimanapun, sebenci apapun kalian padanya, dia tetap ayah kalian". Maya tengah menasehati anak-anaknya dengan lembut.

" Maaf bunda, bukan aku mau kurang ajar pada bunda, tapi aku tidak akan pernah mau mengenal lelaki yang tengah membuang anak dan istrinya demi untuk menyenangkan ibunya dengan menikahi wanita kaya agar bisa mendapatkan anak laki-laki ". Sonya menggelengkan kepalanya tanda dia tidak menerima perkataan yang bunda.

" Tapi nak, apapun yang terjadi darahnya mengalir pada diri kalian bahkan wajah kalian bahkan lebih mirip dengan ayah kalian".

"Maaf bunda, aku setuju dengan Sonya, kami tidak akan bisa memaafkan lelaki yang mengusir anak dan istrinya ditengah malam gulita dan juga hujan dan petir ditambah lagi dengan kondisi anak yang baru berusia 1 bulan".

" Nak, jangan seperti ini, dia ayah kalian dan selama ini dia seperti itu karena desakan sang ibunya".

"Kalau begitu biarkan mereka bunda, jangan biarkan kami berurusan dengan mereka, apalagi jika lelakinya hanya bisa berlindung di ketiak ibunya". Sasya berkata dengan nada sarkas dan penuh amarah.

" Nak, jangan berbicara seperti itu". Tegur Maya

"Jangan pernah mengatakan jika lelaki biadab itu adalah ayah kami karena mereka memang melakukannya dengan sengaja tanpa perduli bagaimana sakitnya kami waktu itu".

"Nak". Ucap Maya dengan sendu.

" Maaf bunda, aku tak akan pernah bisa memaafkannya, begitu lihat wajahnya seakan kebencian mendalam yang tak terkira muncul saat kami menatapnya apalagi jika kami berinteraksi".

1
Soraya
typo nya perhatikan thor
Soraya
typo thor
Soraya
ternyata Rara juga pernah salah arah
Soraya
selamat ya buat Rara Semoga Samawa
Soraya
syukur lah akhirnya mereka bersatu
nanik sriharyuniati
Luar biasa
Wiwit
Maya JD ortu ga tegas banget ma anak2nya
Nancy Nurwezia
semoga fabian dan sonya kembalj ke kodratnya.
Safni Mardesi
semoga Fabian jadi laki2 tulen
Nancy Nurwezia
jodohnya sonya kah si banci nih🤭🤭🤭.. sama2 menyembuhkan diri dari trauma..
Wiwit
katanya ga boleh gtu dg ayahnya, malah mendukung ank2 nya memaki ayahnya, bingung deh
Dwi Setyaningrum
thor typonya msh bertebaran nih.. semangat thor..
Dwi Setyaningrum
Lo rosa ga mati ya thor kan ketembak duluan sblm Rasya🤔
Dwi Setyaningrum
walah semua anak Maya pd konslet ya..untung pintar..
Dwi Setyaningrum
ini trauma yg sangat aneh menurutku ya secara Sonya anak yg jenius kyk ga terarah gt traumanya biasanya sebenci2nya lelaki apalg org sejenius Sonya pastinya mengarah k hal2 yg k ilmuwan misalnya jd profesor fokusnya pada pendidikan membikin dirinya sibuk mengejar ilmu ga akan terpikir utk menyimpang itu menurutku Lo ya thor..kalau sdh gini amat disayangkan sih ya kejeniusannya mending dibikin cerdas standart saja sih ya
Ummu Umar: tidak juga rasa trauma itu berbeda dengan tingkat IQ, IQ itu perkembangan dan kemampuan otak sedangkan trauma itu berasal dari kejiwaan, memang otak dan hati itu singkron tetapi tingkatnya berbeda, bisa baca digoogle banyak orang trauma memliki kecerdasan, masalah menyimpang itu juga bagian trauma, hampir semua yang menyimpang itu kebanyakan trauma dengan lelaki
total 1 replies
Fatimah Bajari
mauuuu
Nick_Hen
ide bagus
Dwi Setyaningrum
Krn di otak mu sdh tertanam semua laki2 menjijikan jd secara otomatis apapun yg dilakukan laki2 Dimata km ya ga baik gt aja dan itu km perlu penanganan khusus agar ga menjadi parahhh kasian mamamu lah Sonya dia gagal jd seorg ibu kalau kelakuanmu menyimpang bnr km trauma tp semua trauma ada obatnya bukan?dan km punya banyak uang bisa kan berobat itu juga buat kebaikan dirimu dan mamamu Lo..
Dwi Setyaningrum
ternyata Maya mendidik anaknya sdh gagal terlepas siapa pemicunya..Krn apa fokus Maya wkt itu hanya berpusat utk menaikkan taraf hidup Krn menilik msh lalu org miskin pasti direndahkan secara fisik Maya berhasil tp secara rohani gagal..pendidikan akademis hrs dibarengi dg pendidikan rohani..itu menurutku ya..maaf kalau pendapatku ada yg salah🙏🙏
Dwi Setyaningrum
akhirnya ikut lega sasya bisa membuka hati utk memaafkan papanya dg bgtu hidupnya akan jd lebih ringan utk melangkah menuju masa depan cerah tanpa embel2 kemarahan d kebencian dihatinya..jd ikutan mewekk thor..smpe malu ma suami🤭😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!