Joanna terbangun dari tidurnya dan seketika dia terjaga di masa sepuluh tahun ke depan, melintasi waktu dan mendapati dirinya harus menikahi pria beranak satu yang merupakan kakak iparnya bernama Javiero.
Mungkinkah pernikahannya akan bahagia dengan Javiero, sedangkan dia dikirim untuk mengemban misi rahasia dari organisasi pengendalian siluman.
Joanna datang ke masa depan karena dia mendapat tugas rahasia dari organisasi, mencari Kruze dan memburunya untuk ditangkap serta dibawa pulang kembali ke masa mereka hidup, sebab Kruze telah mencuri pusaka Luchnos milik organisasi pengendalian siluman yang ditakutkan Kruze akan menjadi siluman terkuat dengan tujuan untuk menguasai dunia ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 Ruang Yang Membingungkan
SYUT !
Joanna turun dari atas atap gedung melalui tali yang terulur ke bawah.
TAP !
Kaki Joanna menyentuh lantai dalam gedung pemerintahan Ottawa, dengan cepat Joanna menarik tali dari atas atap lalu menggulungnya.
SRET... !
SRET... !
SRET... !
Joanna meringkas semuanya dengan rapi seraya memperhatikan keadaan di sekitarnya, dia telah masuk ke dalam ruangan gedung pemerintahan Ottawa.
Tampak sepi, hampir tidak ada seorangpun yang terlihat di dalam gedung. Mungkin, disebabkan kamera pengawas yang ada di gedung telah Joanna matikan. Sehingga gambaran situasi di dalam gedung terlihat aman oleh kamera pengawas.
Sebelum itu, Joanna juga menonaktifkan alarm tanda masuk bahaya pada sistem keamanan gedung pemerintahan ini.
Bertujuan untuk mengamankan keadaan agar saat dirinya masuk ke dalam gedung pemerintahan sistem keamanan tidak mendeteksi keberadaan dirinya di dalam gedung.
SREEEET... !
Joanna melesakkan tanda-tanda tertentu pada dinding sebagai petunjuk untuknya agar dia tidak tersesat saat berada di dalam gedung pemerintahan.
Tanda jejak itu mirip simbol bendera sehingga menyamarkan keberadaan tanda saat tertempel di dinding gedung.
Joanna melangkah pelan dengan hati-hati saat melihat ke arah depan sebab laser keamanan gedung selalu ada di setiap jalan menuju ruang penting sedangkan laser keamanan tidak dapat dimatikan.
Lensa mata robot yang dia kenakan mulai bekerja layaknya radar ketika Joanna melangkah menuju ke lokasi ruangan arsip dimana data-data penduduk di Ottawa tersimpan rapi.
Alat itu mampu mendeteksi laser keamanan yang menghalangi jalan.
TIT... !
TIT... !
TIT... !
Lensa mata robot mulai mendeteksi tanda bahaya di sekitar Joanna.
Tampak jelas di hadapan Joanna, jaring-jaring laser keamanan melintang dimana-mana dan menghalangi jalan Joanna untuk sampai ke ruangan arsip.
"Sepertinya jalan di dalam gedung memang dipagari oleh laser jaring-jaring keamanan yang hampir tersebar di sepanjang jalan gedung", ucap Joanna.
***
Joanna membuka tas kecil dari sabuk yang melingkar erat di pinggangnya lalu mengeluarkan sebuah benda.
"Mungkin serbuk emas ini dapat membantu ku melihat lebih jelas laser keamanan yang dilengkapi adanya tanda alarm yang akan langsung terhubung pada sistem keamanan di kepolisian pusat", ucap Joanna.
Joanna lalu menyebarkan serbuk emas yang ada di tangannya ke arah jaring-jaring laser keamanan gedung untuk melihat titik alarm.
WOSH... !
Dalam waktu hitungan detik titik-titik alarm terlihat jelas pada jaring-jaring laser keamanan di ruangan gedung pemerintahan.
Joanna terdiam sesaat lalu menghadap ke arah atas.
"Di atas tidak ada jaring-jaring laser pengaman. Apakah mereka lupa memasang alat itu di atas !?", ucap Joanna.
Lensa mata robotnya tidak mendeteksi adanya laser jaring-jaring keamanan di atas gedung.
Tampaknya pihak gedung melupakannya dan menganggap orang yang masuk tanpa ijin di tempat ini hanya akan melewati sensor keamanan di bawah.
"Hmm... !?", gumam Joanna.
Senyum Joanna merekah di wajahnya kemudian menembakkan tali panjang ke arah atap gedung pemerintahan.
SRET... SRET... SRET... !
Tali berukuran panjang terulur ke arah atas langit-langit gedung.
Joanna langsung mengayunkan tubuhnya melewati jaring-jaring laser keamanan yang melintang diantara dinding.
SYUT... !
Joanna melompat tinggi ke area yang aman dari sensor keamanan.
HUPS !
Tubuh langsingnya mendarat tepat di atas lantai ruangan, hanya ada sisa jarak satu langkah yang aman dan tidak terdapat jaring-jaring laser keamanan.
"Ups !? Hampir saja mengenai sensor itu, keamanan disini sangat ketat penjagaannya tapi mereka lupa satu ruang kosong yang tidak aman !?", ucap Joanna.
Joanna mendongakkan kepalanya ke arah atas ruangan melalui lensa mata robotnya yang tidak mendeteksi sensor keamanan di atas sana.
"Sebaiknya aku tidak terlalu memperdulikannya, dan itu bukan lah urusan ku", ucap Joanna.
Keringat menetes dari keningnya, rasa tegang mengalir kuat dalam diri Joanna saat menjalankan misi tersebut.
Joanna memalingkan wajahnya ke arah lain lalu berjalan menuju ke arah ruangan terbuka yang ada di depannya.
Ruangan luas membentang di hadapan Joannna, hanya ada bendera serta pagar pembatas ruangan yang tersedia di ruangan.
Joanna terus berjalan sembari mengawasi keadaan di sekelilingnya dengan waspada.
Ruangan di dalam sangat sepi, hampir tidak terlihat petugas yang berjaga di sana bahkan pegawai tak satupun yang tampak bekerja.
"Apa ini hari libur !?", ucap Joanna.
***
Joanna memeriksa jam tangan miliknya untuk melihat waktu sekarang.
Pukul, 17.00...
Minggu, 31 Desember 2023,
Joanna melirik ke arah waktu yang tertera di jam tangannya dengan seksama.
"Aku kira ini hari kerja ternyata hari minggu, pantas saja aku tidak melihat satupun pekerja disini tapi... Kenapa petugas keamanan juga tidak terlihat !?", ucap Joanna.
Joanna melangkah seraya mengatur ulang waktu pada jam tangannya, memberi pewaktu hitung untuk menandai dirinya mulai bergerak.
"Sekarang !", ucapnya cepat.
Kembali Joanna mengulurkan tali pada atas ruangan kemudian melompat dengan cara berpindah-pindah dari lompatan satu ke lompatan lainnya.
HUP...!
HUP... !
HUP...!
Tubuh Joanna terlihat bergelantungan di udara dengan tali terikat kuat lalu mendarat tepat diatas lantai ruangan.
SYUT !
Joanna memperhatikan area sekitarnya lalu menggulung tali yang dia pakai untuk melompat tadi.
SRET... !
Tali yang berasal dari jam tangan Joanna tersimpan rapi.
"Dimana ruangan arsip itu ?", ucap Joanna.
***
Ruangan di dalam gedung pemerintahan yang tampak sepi itu memang rata-rata hampir sama bentuknya bahkan luasnya pun mirip.
Benar-benar agak membingungkan bentuknya karena kemiripannya.
Joanna mengedarkan pandangannya ke arah sekitar area ruangan di dalam gedung melalui lensa mata robotnya yang memiliki radar serta sensor.
TIT... !
TIT... !
TIT... !
Mencari letak lokasi ruang arsip berada, lensa mata robot bekerja cepat serta penuh akurat.
Mendeteksi bentuk ruangan di setiap gedung bagian dalam lalu menyalinnya dalam format gambar dan menganalisanya kembali menjadi pesan yang dikirim lewat lensa mata robot yang dipakai oleh Joanna.
Masih belum menemukan ruangan penyimpanan data-data penduduk Ottawa di gedung ini, Joanna terpaksa mengubah strategi misinya.
"Ruang di dalam gedung ini ternyata hampir mirip semua, memiliki lemari yang rata-rata berisi arsip atau data dan bentuknya sama", ucap Joanna.
Joanna memutar tubuhnya seraya terus memperhatikan sekelilingnya dengan teliti sambil berjalan pelan.
"Tidak ada papan tulis yang menunjukkan nama ruangan arsip data penduduk, setiap ruangan di dalam sini rata-rata tidak tercantum papan nama yang menyebutkan bagian ruangan", ucap Joanna.
Terdiam sesaat lalu Joanna kembali menyentuh Meta Pin 117 miliknya.
BIP... !
Muncul layar monitor transparan di hadapan Joanna yang menyala.
"Aku masih belum menemukan ruangan arsip data penduduk Ottawa, dimana letaknya sangat sulit di lacak karena semua ruang di dalam sini keseluruhannya hampir mirip", ucap Joanna.
Joanna menghela nafas panjang seraya menatap serius layar transparan di depannya kemudian berkata.
"Semua ruangan sangat membingungkan !?", keluh Joanna kemudian.
TEK... !
TEK... !
TEK... !
Layar Meta Pin 117 mulai bekerja, tertera beberapa gambar ruangan gedung pemerintahan di dalam layar.
lanjut lah..
Good Job author ❤️