Judul: The Fatalis
Nazzares, pemuda dengan mata merah yang dilahirkan untuk memburu raksha, memegang pedang abhiseka sebagai simbol takdirnya. Bersama istrinya, Kandita, yang telah bersamanya sejak usia 15 tahun, mereka menghadapi dunia yang penuh perang, pengkhianatan, dan rahasia yang tak terungkap. Setiap langkah membawa mereka lebih dekat pada takdir yang penuh kejutan dan plot twist yang mengubah segalanya.
The Fatalis adalah kisah aksi, intrik, dan pengorbanan yang tak terduga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jack The Writer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gunung bromon #2
Hari ini adalah, hari terakhir mereka. Kini, tersisa 6 orang yang belum mendapakatkan hewan mistisnya, yaitu kurtina, nazzeti, diggor, arinda, azel dan nazzares. Terlihat dari semua orang yang mendapatkan hewan mistisnya merasakan kesenangan.
"Heeeiiiiii, kenapa hewan mistisku menjadi kecil seperti ini" teriak sukijan melihat monyet pelolongnya menjadi kecil.
"Hei tenanglah hewan mistis mempunyai kemampuan bawaan menjadi kecil" ucap guru akash.
"Kau tinggal memberinya perintah saja. Dia akan menjadi beasr kembali"
Enam orang itu sudah pergi ke dalam hutan. Sementara itu para murid bermain main dengan hewan mistis mereka.
waktu berlalu..
"Cepatlah aku ingin pulang" ucap ahtreya. "Ya membosankan bukan jika melakukanya setiap tahun?" Ujar akash. Lalu sementara itu...
ditempat arinda..
Ditengah keputus asaanya arinda. dia dihampiri oleh serigala putih yang sangat cantik.
"Kenapa kau? Aku sudah menyerah"
"Apa kau mencoba mengajaku bermain?"
"Ya mngkin ini akan baik buatku, jika aku tidak bisa mendapatakan hewan mistisku. Setidaknya, aku bisa bermain main dengan mu sebelum aku pulang"
mereka kini bermain main dengan teknik mistis arinda yang berupa elemen es.
ditempat diggor..
Gluuuk, booom, hiaaaatttt. Diggor sedang bertarung dengan mahkluk menyerupai naga di dengan sayap kelelawar.
"Heeiii kenapa kau tidak menjalin kontrak dengan ku saja, naga bodoh" Mereka terus bertarung
Yang dihadapi oleh diggor adalah hewan mistis mitologi yang sangat menyendiri. tidak seperti hewan mistis lain, yang ramah terhadap orang luar hewan mistis ini tidak akan segan, untuk menyerang siapa saja yang mengganggu tidurnya. walaupun, itu sesama hewan mistis. Hanya segelintir fatalis dalam ribuan tahun terakhir yang tercatat berhasil menjinakanya di periode reinkarnasinya.
Ditempat azzel..
azel berhadapan dengan hewan mistis seekor rubah. Yang sedang tertidur pulas. Dia mengeluarkan teknik mistis kabut kematianya. Lalu, mengurung tempat itu bersama dirinya dan sang rubah. Tiba tiba, rubah itu tersadar akan kegelapan yang dirasakanya.
Dengan saling bertatapan "Hei manusia apa yang kau lakukan" ujar sang rubah.
"Haaa, kau bisa bicara?" Azel terkejut melihat rubah itu bisa berbicara.
"Hahahaha, memangnya kenapa manusia" ujar sang rubah.
"Itu tidak mungkin" ucap azel.
"Hmmm, apa yang akan kau tawarkan kepadaku, sepertinya kekuatanmu bisa mendinginkan badanku yang panas ini, berhati hatilah dengan takdir kematian bocah, itu adalah kehendak langit" ucap sang rubah.
"Aku tidak mengerti apa yang kau ucapkan" jawab azel.
ditempat kurtina..
Kurtina adalah siswa kelas dari ras manusia yang meiliki oppai terbesar di kelasnya. dia juga pengguna sihir pohon yang berbakat.
Ditengah dia mencari hewan mistisnya, dia dikejutkan oleh hewan mistis russa yang besar dihadapanya. Lalu dia dengan polosnya menunjukan oppainya berharap hewan itu mau menjalin kontrak denganya.
"Ternyata tidak berhasil.. ini cara terakhir yang bisa aku lakukan" ujar kurtina.
Namun rusa itu mulai mendekat karena merasakan kehangatan dari kurtina.
"Eehh, apa? Baiklah, fokus, fokus"
kurtina mencoba fokus menyatukan energi mereka masing masing lalu, kurtina perlahan membuat segel tangan dan meletakan telapak tanganya ke kepala sang rusa. Lalu, merekapun resmi menjalin kontrak.
"Horreeee berhasil" kurtina dangat senang dan keduanya pun melompat lompat kegirangan..
ditempat nazzeti..
Nazzeti dari ras manusia hewan (kucing). Sudah mendapatkan juga hewan mistisnya yang berupa kucing.
ditempat nazzares..
Nazzares tertidur santai di dahan pohon menunggu hari berganti malam. Karena, dia tahu kalau dirinya tidak bisa menjalin kontrak dengan hewan manapun.
"Aaakkkkxxhhhh" menguap.
"Ah sial kapan malam akan datang"
Beberapa saat kemudian..
Azel terbang bersama rubah mistinya ke atas langit. Terlihat ekor rubah itu memilki ekor layaknya kabut yang menandai kalau dirinya dan sang rubah sudah menyatu dalam perjanjian kontrak.
Disisi lain..
"Hei sekarang kau bisa bertarung dengan ku sepuasnya." Ucap diggor yang menaiki sang naga.
"Raaaawwww" rauman sang naga yang senang akan hal itu.
"Hey lihat itu diatas" diggor yang memperhatikan azel sedang menaiki hewan mistisnya.
"Hey naga ayok kita serang mereka" diggor yang melihat azel dan tungganganya bersiap untuk menyerang.
Sementara itu arinda yang masih tengah bermain dengan serigala itu mulai menyadari bahwa bermain main denganya membuat energi mereka menyatu,
"hei jadilah temanku selamanya" ucap arinda.
"Aaauuuuu" serigala itu melolong panjang seolah setuju
"baiklah"
Arinda mulai melakukan mudra dengan memejamkan matanya dia meletakan telapak tanganya ke kepala serigala tersebut dan perubahan fisik pun mulai terjadi aura biru menyelimuti seluruh badan serigala itu.
"Waaaww cantik sekali dirimu" ucap arinda. Dan merekapun telah menjalin kontrak bersama.
Duaaarrr, boooomm, booommm, gluk, ngiiiiiiinnggg.
Pertarungan diatas langit antara azzel dan diggor kini terjadi. Dengan senyum menyeringai kedua fatalis itu bertarung.
"Hahahahaha, cicak kau akan kuhancurkan" ucap diggor dalam kecepatan tinggi bersama naganya.
"Hahahaha, itu hanya ada di mimpimu manusia kerbau" jawab azel.
"Apa yang mereka lakukan bodoh" druvh yang melihat kejadian itu mulai panik.
"Haiiihh... mereka mulai lagi" guru ahtreya yang sudah terbiasa melihat kelakuan orang orang itu.
"Hebat" semua siswa yang melihat itu pun terkagum dengan apa yang dilihatnya itu.
"Padahal baru mendapatkanya, mengapa mereka sudah bisa bertarung" ucap para siswa melihat kedua temanya.
Nazzares pun sudah muncul ke tempat para siswa dan gurunya tanpa membawa apapun.
"Sudah kuduga pasti tidak pengaruhnya untukmu" ujar guru druvh yang sudah menduganya.
"Hei zarres, bersabarlah" ucap arinda yang sudah menjalin kontrak itu.
"Terimakasih nona es" jawab zarres dengan senyum
"Baiklah biar aku yang mengurus bocah bocah bodoh itu"
Ahtreya yang sudah terbiasa dengan keributan anak anak itu pun tergerak untuk segera menghentikan mereka.
Kembali ke pertarungan..
"Haaaa bersiap lah" ucap diggor.
"Kau yang bersiap bodoh" jawab azel.
"Aaaaaaaa" teriak mereka berdua menggema. Dan bersiap melesat ke arah titik yang sama untuk melancarkan serangan.
Guru kandhita melangkah pelan, menekuk lututnya lalu melompat ke arah mereka berdua sebelum bertabrakan.
Whoooossssh guru kandhita tiba tiba berada di depan mereka berdua.
"Apa!?"
terkejut azel dan diggor melihat gurunya.
"Guru!"
bummm glakk
Guru agtreya memukul kepala hewan mistis mereka berdua. sampai jatuh ke bawah dan menimbulkan ledakan debu yang hebat.
Boooommm
Namun, hal itu menyebabkan azel dan diggor bertabrakan satu sama lain karena kehilangan kendali. Guru ahtreya mencekik keduanya memukul kepala mereka dan melemparnya ke arah para orang orang sedang berkumpul.
Bloooommmm
Semua orang pun terkejut "mereka mati kah" ucap para siswa disitu. "Guru ahtreya sangat hebat"
Hari berlalu mereka pun segera kembali ke kerajaan.
5 hari berlalu..
"Waaahh kandhita masakan mu ternyata sangat enak" ucap zafirah yang 5 hari menemani kandhita dirumahnya.
"Haha..benarkah, syukurlah jika kau menyukainya". Jawab kandhita.
"Hey bagaimana ujianmu, aku sudah menjalankan ujianku, ya walaupun hasilnya tidak sempurna namun aku bersyukur usahaku membuahkan hasil" ucap zafirah.
"Yaah, ujianku akan dimulai dua hari lagi dan dilakukan secara terbuka disaksikan ilmuan ilmuan hebat kerajaan"
"Itulah resiko menjadi 10 terbaik, tapi kandhita kali ini kau harus mengalahkan dwarf itu" ucap zafirah.
"Mmm.. entahlah dia sangat hebat" jawab kandhita.
Seperti suaminya kandhita juga mempunyai rival seorang anak laki laki dari ras dwarf, dia sangat pintar sehingga selalu menempatkan kandhita di nomor dua. Dengan kemampuan ahli besinya dia sering membuat alat alat revolusiner dan berguna. Namun, disisi lain kandhita yang mempunyai bekal dunia pengobatan selalu menempel ketat pada dwarf itu. Bahkan jika mereka bertemu selalu menatap dengan sinis antar keduanya.
Bersambung...
yuk mampir juga dinovelku jika berkenan