Seorang wanita desa bernama Kirana Naraya akan dinikah dengan pria tua kaya yang punya istri 4, untuk membayar hutang orang tua nya. Kirana kabur ke kekota dan bekerja sebagai pelayan pria yang anti dengan wanita. bagaimana Kirana akan menjalani kehidupan nya,
nantikan kisah nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WAHILDA YANTI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 14 . BMS
Kirana menuju ke dapur untuk membuat makanan karena perut nya sudah lapar. ia tidak jadi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. perut lebih penting pikirnya.
dengan bahan yang ia ambil dari kulkas, ia akhirnya memasak nasi goreng, karena nasi goreng masakan paling simpel. setelah menyiapkan bahan ia langsung memasak tak lupa ia bersiul.
wangi masakan Kirana memenuhi dapur, walaupun cuma nasi goreng tapi Kirana ahli dalam meracik bumbu alhasil jadi nasi goreng spesial.
setelah selesai memasak Kirana langsung menyantap nya. ia duduk di meja dapur sambil mengangkat sebelah kaki di atas kursi persis seperti seorang kuli sedang makan.
setelah mencuci piring bekas ia makan. kirana langsung menuju kamar untuk membersihkan diri dan bergegas tidur. Kirana tidak tahu kalau semua yang ia lakukan di dapur di perhatikan oleh seseorang.
Barra memasuki dapur dan melihat wajan yang berisi sisa nasi goreng yang di buat Kirana. karena harum dari masakan itu membuat barra tergoda untuk mencicipinya.
Barra terlihat ragu karena ia tak pernah makan selain masakan koki nya. tapi rasa penasaran nya lebih besar akhirnya ia mencicipi nya.
saat Barra menguyah, matanya tiba-tiba melotot. ia tidak pernah merasakan makanan seperti ini. dengan berbinar ia makan habis nasi goreng yang ada di wajan itu. Barra sampai lupa memakai piring.
"tuan muda" suara seorang pria mengejutkan Barra hingga sendok yang ia pegang di lemparkan ke wajan.
klontang...
"astaga, pak Asep mengagetkan saja" ucap Barra sambil memegang dada nya.
Barra langsung menuju kulkas dan mengambil air minum.
setelah minum ia pergi ke kamar nya.
pak Asep hanya garuk-garuk kepala nya yang tidak gatal.
"tuan muda, kenapa malam-malam begini ada di dapur? apa dia lapar? kenapa dia tidak bilang ? "
pak Asep pun segera membereskan kekacauan yang dibuat oleh tuan nya.
...****************...
pagi hari seperti hari-hari biasanya. setelah Kirana bangun, membersihkan diri, kemudian pergi ke kamar sang tuan.kali ini tanpa ada keributan. Barra bahkan tanpa protes saat Kirana melakukan kesalahan.
setelah selesai ia langsung menuju perusahaan di dampingi Bastian .
"aneh, kenapa hari ini dia tidak marah-marah? bersuara saja tidak, apa dia sedang kesambet setan penunggu rumah besar ini?" Kirana berjalan ke dapur sambil garuk-garuk kepala nya.
...----------------...
Diperusahaan nya Barra kepikiran dengan nasi goreng yang ia makan semalam. sampai-sampai ia tidak fokus pada pekerjaan nya. ia terus berpikir ingin dibuatkan lagi nasi goreng seperti semalam, tapi Barra gengsi.
alhasil Barra tidak menghabiskan makan siang nya.
"tuan, sebentar lagi akan ada meeting di perusahaan jaya makmur group" ucap sang sekretaris.
"hemm" Barra hanya berdehem sebagai jawaban.
tak lama Bastian masuk keruangan membawa semua berkas untuk meeting ke perusahaan jaya makmur.
"ayo bas" Barra mengajak Bastian agar cepat pergi. ia ingin cepat menyelesaikan meeting dan ingin segera pulang. hari ini ia merasa suasana hati nya lagi bad mood.
setelah sampai di jaya makmur group, Barra di sambut oleh pak Adrian jaya kusuma sang CEO diperusahaan itu.
"selamat datang tuan Barra " ucap Adrian menyodorkan tangan nya tapi malah Bastian yang menyambut nya. membuat Adrian mengerutkan kening nya, tak ingin menjadi masalah. ia segera membawa mereka keruang meeting membahas tentang kerjasama mereka.
"ayo mari tuan ,kita keruang meeting" Barra dan Bastian mengikuti Adrian bersama asisten nya.
disana sudah ada beberapa staf yang ikut meeting.
asisten Adrian yang bernama Doni segera menjelaskan tentang pembangunan resort. Barra ingin konsep nya dibuat klasik.
"saya setuju tentang konsep nya"ucap Barra pada Adrian
"baiklah tuan Barra kami akan mengupayakan pembangunan resort ini dengan baik." ucap Adrian kali ini ia tidak menyodorkan tangan nya, hanya mempersilahkan Barra yang ingin pulang.
"terima kasih tuan Barra" ucap Adrian lagi.
setelah menyetujui semua nya, akhirnya Barra dan Bastian pulang, tapi saat membuka pintu ruang meeting tiba-tiba seorang perempuan dengan pakaian ketat dan parfum menyengat menabrak tubuh Barra.
"akhh... maaf" ucap perempuan itu sambil menyelipkan rambut nya ketelinga berpose menggoda.
Barra tidak menjawab ia hanya menutup mulut nya dan langsung berlari mencari toilet.
"permisi tuan" ucap Bastian mengejar sang tuan.
sedangkan perempuan yang bernama angel itu anak dari Adrian menautkan alis nya bingung, 'ada apa dengan pria itu, apa tubuhnya bau, kenapa pria tampan itu kabur '
angel sengaja menabrakkan tubuh nya ke Barra , ia tahu Barra adalah CEO tampan dari perusahaan BR
company , ia sengaja ingin mendekati nya.
"angel, kau apakan tuan Barra, kenapa ia jadi kabur seperti itu" ucap Adrian.
"aku tidak apa-apa in dia pa, huh" setelah berbicara angel langsung pergi, ia merasa kesal papa nya menyalahkan nya.
di toilet kini Barra sedang muntah-muntah, ia merasa jijik dengan wanita yang menabrak nya tadi apa lagi wangi parfum nya yang menyengat.
"bas, buang ini" Barra melempar jas yang ia kenakan. ia tidak ingin wangi parfum wanita itu menempel di tubuh ny.
"rasa nya aku ingin membu nuhnya, berani-beraninya dia menempel di tubuhku" gerutu Barra setelah mencuci mulutnya.
"siapa wanita tadi?" tanya barra pada Bastian
"itu anak nya tuan Adrian tuan" jawab Bastian.
mereka pun keluar perusahaan dengan Bastian yang melemparkan jas tuan nya ke tong sampah.
"pulang" ucap Barra saat duduk di mobil.
Bastian segera mengendarai mobil nya menuju mansion, ia tahu pasti tuan nya sudah tidak semangat bekerja akibat kejadian tadi.
...****************...
dimansion Barra kedatangan tamu, dialah Oma dan Lilyana. Barra yang sibuk dengan pekerjaan nya jadi jarang untuk pulang ke mansion utama. jadilah mereka yang kesini karena rindu .
"Barra belum pulang "tanya Oma pada pak Asep .
"ibu, ini baru jam 4 sore Barra pasti sedang di perusahaan" bukan Asep yang menjawab tapi Lilyana, Barra orang yang super sibuk tidak mungkin pulang cepat.
"oh iya, anak mu itukan orang paling sibuk, orang tua nya saja jarang di temui" ucap Oma sambil berjalan masuk ke mansion menuju sofa.
"Asep buatkan aku yang segar-segar" perintah Oma pada kepala pelayan.
"baik nyonya besar" pak Asep segera meninggalkan mereka dan membuatkan minuman dan camilan buat majikan nya.
Kirana saat ini sedang berada di gazebo yang ada kolam ikan nya. ia senang berada disini jadi kalau Barra sedang tidak ada ia selalu mampir kesini, seperti hari ini Kirana memberi makan ikan-ikan dan juga mengajak nya berbicara. kadang pak Asep hanya geleng-geleng kepala melihat Kirana.
"ikan, aku juga ingin seperti kalian, bebas tidak ada beban hidup yang kalian pikirkan, kalian hanya tahu makan saja, tak pernah memikirkan bagaimana mencari uang" ucap Kirana sambil melempar makanan ikan. ia yang fokus memberi makan ikan pun tidak tahu kalau ada orang berdiri dibelakang nya.
"hei pria Kumal" suara seseorang mengagetkan nya.
byur...
Kirana yang terkejut pun langsung tercebur di kolam ikan itu.
karena Kirana yang tidak bisa berenang jadi ia gelagapan di dalam air.
Lilyana yang melihat itu segera menyadarkan Kirana.
"hei, Kiran ayo berdiri" Lilyana menepuk bahu Kirana.
Kirana yang tersadar pun membuka mata dan segera berdiri. kolam ikan itu hanya sebatas pinggang nya.
membuat nya malu.
Kirana hanya nyengir kuda sambil menatap Lilyana.
sedangkan Oma hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan Kirana.
"dasar pria Kumal ini.. ehhh ..." Oma menjadi bingung melihat Kirana.
"kenapa kau tidak Kumal lagi? kemana kulit hitam mu" Oma melihat kulit Kirana yang biasa nya hitam dekil kini berubah menjadi putih bersih setelah tercebur dikolam.
"Emm.. itu.. ituu ...