Berawal dari kesalahan yang Faiz Narendra lakukan di masa lalu, membuat hidup Keluarga Narendra terancam bahaya.
Berbagai teror, dan rentetan penyerangan dilakukan secara diam-diam, oleh pelaku misterius yang menaruh dendam kepadanya.
Namun bukan hanya pelaku misterius yang berusaha menghancurkan Keluarga Narendra.
Konflik perebutan pewaris keluarga, yang dilakukan oleh putra sulungnya, Devan Faiz Narendra, yang ingin menjadikan dia satu-satunya pewaris, meski ia harus membunuh Elvano Faiz Narendra, adik kandungnya sendiri.
Sedangkan Elvano yang mulai diam-diam menyelidiki siapa orang yang meneror keluarganya. Tidak sengaja dipertemukan, dengan gadis cantik bernama, Clarisa Zahra Amanda yang berasal dari keluarga sederhana, dan kurang kasih sayang dari ayahnya selama hidupnya.
Ayah Clarisa, Ferdi tidak pernah menyukai Clarisa sejak kecil, hanya karena Clarisa terlahir sebagai anak perempuan. Ferdi lebih menginginkan bayi laki-laki untuk meneruskan keturunannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laksamana_Biru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
"Kevin, panggil saja Kevin" jawabnya sambil tersenyum manis.
"Kevin, makasih ya aku janji pasti akan aku bayar semua uang mu setelah aku mendapat kan uang" ucap Keysha penuh keyakinan.
Kevin yang melihatnya tersenyum tipis, dan melanjutkan lagi langkahnya menuju ruang adminitrasi.
Rini menangis bersujud syukur, ia sangat senang ada seseorang yang mau menolongnya. Terlebih ini untuk pertama kali nya ada orang lain yang mau membantu nya.
Karena selama ini disaat ia dan keluarga nya sedang kesusahan bahkan tertimpa masalah , tidak ada satu pun orang yang mau menolong nya.
Mungkin karna keluarganya, keluarga yang kurang berada, yang penghasilan ekonominya di bawah rata rata.
Sehingga orang lain tidak mau membantu nya. Kalau pun mereka mau membantu justru mereka rekam dan mereka upload di sosial media dengan caption
Bersedekah lah kawan selagi kita bisa, karna rejeki kita sebagian ada hak yang harus kita berikan kepada mereka
Sungguh lucu bahkan mungkin terkesan dibikin lelucon penderitaan orang yang kurang mampu.
Penderitaan serta perasaan nya di bikin konten semata demi menaikan jumlah views.
Mereka memang orang tidak mampu tapi mereka masih punya perasaan. Kalau memang ingin membantu jangan direkam atau lebih baik tidak usah membantu.
"Bu," panggil Kevin dan membuat Rini menoleh.
"Sekarang semua sudah beres dan dokter segera melakukan operasi" ucap Kevin.
"Alhamdullilah, sekali lagi makasih ya nak Kevin, ibu sangat berterima kasih banget sama kamu" ucap Rini.
"Makasih ya, Vin" kata Keysha.
"Walah manggilnya kok Vin sih , gak ah ganti" protes Kevin.
"Emang mau di panggil apa" tanya Keysha penasaran.
"Panggil saja aku ,pahlawan kesiangan yang tidurnya kemaleman terus datang membantu kalian" jawab Kevin dengan tampang yang sok cool dan membuat mereka tertawa melihat tingkahnya.
"Hahaha, bisa aja kamu bercandanya" ucap Keysha yang masih tertawa.
"Tapi, kenapa tiba tiba kamu mau membantu aku dan bunda ku? Padahal sebelumnya kita tidak saling mengenal?" tanya Keysha yang bingung kenapa Kevin dengan rela menawarkan bantuannya.
"Memang kalau mau membantu orang harus kenal dulu gitu?" Jawab Kevin tersenyum manis.
"Lagi kata sapa kita tidak saling mengenal? Kita saling mengenal kok. Bahkan dari dulu" lanjutnya.
"Hah? Maksudnya?" tanya Keysha kebingungan.
"Iya sudah saling mengenal dari dulu, karna kita telah ditakdirkan bersatu. Kamu milik ku dan aku milik....."
"Ibu aku lah, enak aja orang yang melahirkan aku aja ibu aku, enak bener mau di ambil orang lain" lanjut Kevin cengengesan.
"Ih apasih gak jelas banget deh" ucap Keysha yang tersenyum melihat tingkah kocak Kevin.
"Ya sudah yang jelas sekarang kita berdoa supaya operasi nya berjalan lancar" ucap Kevin.
"Eh, tapi bentar kayaknya aku pernah liat kamu deh" ucap Keysha mencoba mengingat.
Mata Keysha terbelalak ketika ia menyadari jika Kevin itu anak buah Devan, Tuan Muda yang sombong, dan kasar yang ingin mengusur paksa lahan tanah para warga.
"Anda salah satu anak buah Tuan Devan kan?" tanya Keysha datar, ekpresinya berbeda dari yang semula hangat, sekarang menjadi dingin.
"Iya" jawab Kevin.
Keysha mengepalkan kasar kedua tangannya. "Lalu maksud anda membayar biaya operasi ayah saya buat apa?" tanyanya menatap tajam Kevin.
"Jika ini sebagai sogokan, agar saya dan para warga desa lain setuju untuk menjual tanah kami, maaf saya tetap tidak mau" lanjutnya.
"Tolong kamu tenang dulu, ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan Tuan Devan, terlebih proyek itu sudah dibatalkan" jelas Kevin mencoba menjelaskan, agar Keysha tidak menjadi salah paham.
Keysha tersenyum sinis. "Ck, menurut anda saya bodoh gitu?, udah lah tidak usah berpura-pura"
"Bunda, lebih baik kita batalkan operasi ayah, Keysha tidak ingin kita mempunyai hutang budi kepada dia, ataupun kepada bosnya yang sombong itu" ucap Keysha.
"Kamu benar nak, lebih baik kita mencari cara lain saja" balas Rini.
"Tunggu dulu, aku mohon percaya sama aku. Aku gak ada niat lain" ucap Kevin
Drrt....
Telepon Kevin berdering dan ia melihat nama kontak pemanggil bertuliskan nama.....
Tuan Faiz
"Maaf saya permisi dulu ada urusan yang harus saya selesaikan" pamit Kevin.
"Dan untuk bantuan ini tolong di terima, ini gak ada hubungannya dengan Tuan Devan, percayalah" ucap Kevin tulus, membuat Rini menghela nafas.
"Ya sudah, ibu percaya. Sekali lagi terima kasih ya sudah mau membantu ibu" ucap Rini
"Iya bu, tidak perlu berterima kasih seperti itu" ucap Kevin tersenyum.
Keysha menghembuskan nafas kasar, meski ia merasa tidak suka, namun melihat mata Kevin yang terlihat tulus ingin membantu, membuatnya percaya kepadanya
"Makasih ya Vin, ntar aku ganti secepatnya uang kamu, tapi bisa minta nomor hp kamu biar aku bisa kasih tau kalau aku ingin mengembalikan uang mu" pinta Keysha
"Enggak perlu di ganti, sudah tidak apa apa" tolak Kevin lembut.
"Tapi tidak bisa seperti itu aku tetap ingin mengganti nya, meski butuh sedikit waktu lama tapi aku tetap mau membayar meski aku cicil, gak papa kan" tanya Keysha.
"Kamu yakin" tanya balik Kevin.
"Iya aku yakin" jawab Keysha.
"Kalau gitu besok kamu datang ke alamat ini" Kevin memberi secarik kertas "Dan kita bisa membicarakan disana" lanjutnya.
"Ini alamat kafe kan?" tanya Keysha setelah membaca kertas alamat itu.
"Iya itu kafe dekat kantor aku, datang lah jam 9 aku tunggu" ucap Kevin.
"Iya aku pasti datang" jawab Keysha tersenyum.
"Ya sudah semuanya saya pamit dulu, permisi" pamit Kevin.
"Iya hati hati nak" ucap Rini, dan di balas anggukan oleh Kevin.
"Alhamdulillah Key, ada seseorang yang mau menolong kita, dan mudah mudahan operasi ayah kamu berjalan lancar dan ayah mu segera pulih" ucap Rini yang masih tidak percaya ada seseorang yang datang membantu biaya operasi disaat ia lagi sedang kebingungan.
Keysha tersenyum lega melihat bunda nya yang kini tidak menangis lagi seperti tadi. Ia kembali mengamati alamat yang barusan di berikan Kevin.
Namun perasaannya seakan akan ada yang aneh. Ia masih penasaran mengapa Kevin rela membantunya
gak bisa berkata kata banyak