"Jangan bunuh aku, tidaaaaak."
Crassss.
Kepala jatuh menggelinding dari anak nya ketua kampung yang baru menikah, sejak saat itu setiap malam purnama maka akan selalu ada korban yang jatuh, banyak nya korban dengan bentuk sama membuat wanita sakti bernama Purnama juga di curigai oleh banyak orang.
Benarkah bila Purnama si wanita ular kembali di jalan yang sesat?
Benarkah bila kata orang dia kembali kejalan sesat untuk menyempurnakan ilmu nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27. Terluka parah
Purnama terkaget kaget melihat kondisi tubuh nya Xiela yang rusak parah begini, untung dia tidak mau pergi liburan karena firasat nya saja sudah tidak bagus. tidak akan tenang rasa nya pergi liburan karena masalah yang ada di desa nya saja belum kelar, apa lagi masalah itu juga mengarah pada nama nya.
Malah sekarang salah satu member nyan terluka parah dan kata nya juga ini perbuatan dari jubah hitam yang berhasil Xiela temukan, sayang nya dia malah sendirian sehingga tidak sanggup menghadapi nya. Xiela sudah tidak bisa membuka mata nya lagi, bahkan yang parah nya tubuh gadis cantik ini mulai membayang pertanda akan musnah.
Bagas saja tergesa gesa sampai separah ini karena keadaan Xiela tidak bisa untuk di anggap main main, bila terlambat maka bersiap saja kehilangan sosok nya. Xiefa adalah arwah yang paling berduka nanti nya bila sang adik sampai musnah, sedangkan untuk tinggal di agensi nya Purnama ini adalah saran Xiela.
Sekarang sudah tinggal di sini namun malah Xiela nya yang mau celaka, tentu. Xiefa akan begitu histeris. untuk saat ini belum ada yanh tau kondisi nya panglima medan perang zaman dulu, hanya Purnama dan juga Bagas saja karena yang lain masih fokus pada tugas nya yanh di perintahkan oleh Arya.
"Obati dia, Pur! tubuh nya kian membayang." panik Bagas.
"Sabar lah dulu, aku sedang membaca kitab nya!" Purnama juga tergesa gesa.
"Xiela! bangun lah, Xiela." Bagas berulang kali menepuk pipi gadis cantik ini.
"Astaga, mana jenis racun yang jubah hitam kuasai?!" pekik Purnama sangat panik.
"Ini aku, Xiela! aku tau kau ingin mengumpat ku, jadi tolong sadar lah." pinta Bagas menggenggam tangan Xiela.
Tapi gadis cantik ini tetap diam tidak mau bergerak, luka di dada memang selebar itu dan juga sangat hitam. payudar* nya saja tidak kelihatan lagi bentuk nya, jubah hitam sengaja memilih dada saat melukai lawan nya.
"Jangan kau paksakan dengan kekuatan ku, yang ada tubuh Xiela akan meledak!" sentak Purnama marah.
"Ak-aku hanya ingin menyadarkan nya saja." Bagas sudah begitu panik.
"Cih!"
Purnama berdecih sinis karena sekarang saja dia baru panik melihat Xiela terluka hingga mau musnah, kemarin dia kemana saja sehingga sangat membenci Xiela yang ingin memperjuangkan cinta nya. setelah gadis ini tidak ada minat lagi, baru lah dia cemas.
"Itu racun sengkolo geni, akan sembuh bila di tutup menggunakan janur kelapa gadis sambil di siram dengan air kelapa gading juga." Leha datang sambil bersidekap tangan.
"Cari lah benda itu sekarang!" titah Purnama.
"Aku akan mencari nya!" Bagas langsung pergi meninggalkan kediaman Purnama.
Ini lah alasan Purnama menerima Leha sebagai member nya, sebab setan bencong ini pengetahuan nha tentang obat obatan sangat dalam. dulu nya dia sekolah di jurusan kesehatan, tapi karena terus pakai rok mini maka di hajar lah oleh Ayah nya.
Saat menghajar malah kebablasan sehingga anak pun sampai mati, setelah mati dia menekuni pengetahuan nya tentang pengobatan sehingga Leha pun bisa mengobati luka apa pun dan menghapal resep nya di luar kepala. jarang orang akan paham, tapi yang satu ini paham di luar kepala tanpa harus melihat atau pun mengingat nya dengan susah payah.
"Apa yang akan kau minta dari Bagas?" Purnama tau bahwa Leha pasti akan minta imbalan.
"Tidak susah kok, aku hanya akan minta dia jadi pacar ku sehari saja." sahut Leha memainkan kuku nya yang warna ping.
"Gila kau!" pekik Purnama kaget karena membayangkan reaksi nya Bagaskara nanti saat tau.
"Itu enteng ya, memang nya dia bisa tau penawar nya bila aku tidak memberi tau." rutuk Leha.
"Kau meremehkan ku?" Purnama mendekati Leha dengan tatapan sinis.
"Bu-bukan begitu, eh ya ampun kamu itu salah paham." Leha mencolek pundak nya Purnama yang sudah ada di sebelah diri nya.
Purnama bergidik ngeri dengan member nya yang satu ini, biar mau bagai mana pun ngondek nya Leha. dia tetap lah laki laki dan Purnama adalah wanita, tidak boleh bila asal pegang saja, namun Leha tidak menyadari nya dan tetap yakin bahwa seharus nya dia di lahirkan sebagai wanita saja.
...****************...
Saat azan shubuh berkumandang, semua member Purnama pulang kerumah karena mereka tudak menemukan ada nya jubah hitam. Arya yang belum pulang karena dia masih ingin melihat semua nya sampai pagi hari, sebab setengah lima pagi itu suasana nya masih gelap sehingga bila melakukan pembunuhan tidak akan ada yang melihat nya.
Xiefa yang pulang langsung meraung raung akibat melihat keadaan sang adik yang terluka parah, tubuh nya juga kian membayang tidak bisa untuk di sentuh lagi. hanya pinggang kebawah yang masih tetap seperti biasa, sedangkan dari perut hingga kepala sudah menjadi bayangan yang tinggal itungan menit dia akan musnah tak berbekas.
"Dia bertemu dengan jubah hitam?" Arini kaget dan merasa bersalah.
"Kemari kau!"
Wuuutt.
Braaaaak, Braaaaak.
"Aaaaaahhhh!"
Arini menjerit karena pinggang menghantam lantai dia kali, Purnama sudah tau bahwa yang membuat Xiela pergi sendirian itu adalah Arini. karena rasa nya yang ingin selalu beraama dengan Jalak, membuat Xiela harus terluka parah.
"Kau juga!"
Dieeeeek, Braaaaak.
"Eeeghhhkk!"
Jalak menggeliat di lantai karena di tendang oleh ketua member, siapa pun yang salah pasti akan di libas habis. apa lagi sampai membahayakan teman begini, sudah pasti akan di hajar oleh Purnama, jangan mengharap kan maaf karena wanita satu ini tidak punya stok maaf yang banyak.
"Dia terluka karena kalian! apa karena otak mu sudah di ambil orang orang itu sehingga kau tidak bisa berpikir, gatal sekali kau ya!" sentak Purnama menunjuk wajah Arini.
"Aku juga salah, Purnama." Jalak membela kekasih nya.
"Ya memang kalian berdua salah! aku hanya menyuruh mu kerja saat malam saja untuk mencari pembunuh itu, tapi masih saja kalian sibuk pacaran." bentak Purnama.
"Kerja ya kerja, jangan malah pacaran! kalian kan sehari sudah pacaran di sini, tapi masih saja sibuk kegatalan." Maharani juga marah.
"Maafkan aku." sesal Arini merasa sangat bersalah.
"Itu lah kalau hidup tidak cari pasangan, sudah jadi setan baru sibuk pacaran! sampai tidak tau tempat dan kondisi, kau tau kan kalau Xiela tidak ingin bersama Bagas!" Xiefa menunjuk wajah Arini.
"Aku minta maaf, Xiefa." Arini sangat menyesal.
"Tidak ada guna nya maaf mu itu! adik ku sudah menjadi bayangan." teriak Xiefa histeris.
Tidak akan sanggup diri nya bila Xiela sampai musnah, bila nanti Xiela sudah tidak ada lagi. sudah pasti Xiefa akan menyusul nya juga, karena hanya Xiela lah keluarga yang dia miliki.
wkwkkwkkwke...