Kisah dua legenda hidup yang merubah dunia dan menjadikannya tempat abadi untuk semua orang tersenyum. Dunia yang diberikan keabadian atas selesainya semua persoalan-persoalannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Juan Aziz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertunjukan 2
Biasanya setelah berlatih dan meningkatkan kemampuan seseorang akan mencoba tantangan baru, dengan berlatih tanding ataupun dengan berkompetisi dengan yang lainnya untuk memperoleh pengalaman dan memperbaiki kemampuan nya sendiri.
Setelah memenangkan pertunjukan beladiri dengan pedang kayu antara kelas B dan C.
Dilanjutkan dengan pertandingan pedang kayu kedua oleh perwakilan kelas B dan A di dalam stadion. Para penyelenggara itu berkata masing-masing perwakilan kelas untuk segera bersiap.
Di lain sisi perwakilan kelas A yang sebelumnya kalah dari pertunjukan beladiri dengan tangan kosong, membuat semangatnya semakin bertambah dan sangat ingin memenangkan pertunjukan selanjutnya setelah dirinya cukup beristirahat dan menenangkan dirinya sendiri.
Namun dia juga berkata terima kasih kepada perwakilan kelas B karena membantu merawat dan membawa dirinya ke ruang periksa saat tidak sadarkan diri. Untuk menghormati itu dia akan lebih serius saat dalam pertunjukan selanjutnya nanti. Perwakilan kelas A itu kemudian berdiri dan bersiap menuju pertunjukan selanjutnya.
Setelah semua perwakilan sudah bersiap, para penyelenggara itu akan segera memulai pertunjukan beladiri kedua dengan pedang kayu antara perwakilan kelas B dan A.
Di antara itu para penonton juga sangat ikut bersemangat ingin melihat beberapa hal luar biasa yang mungkin akan terjadi dan menginginkan itu ada.
Masing-masing perwakilan dengan sapaan penghormatan sebelum memulai pertunjukan dengan menundukkan kepala, juga bersiap
di posisinya. Setelah mengambil pedang kayu masing-masing.
Di lain sisi sebelum memulai pergerakan perwakilan kelas A itu berkata terima kasih untuk yang sebelumnya. Dan perwakilan kelas B itu berkata aku senang dirimu baik-baik saja.
Masing-masing dari mereka membuat pergerakan dan teliti dengan sedikit serangan ringan yang di arahkan kepada masing-masing dari mereka. Setelah beradu pedang mereka kemudian menyerang dengan serius dengan memberikan serangan berat di antara tangkisan pedang itu.
Aku sendiri merasa kewalahan dengan tangkisan ini, karena di setiap ayunan pedangnya terasa sangat berat menahan nya saja memerlukan tenaga yang lebih banyak dari biasanya. Aku mencoba dengan menjaga jarak serangan yang dimiliki lawan dan menghindari serangan berat itu saat lawan dengan sengaja ingin beradu pedang.
Setelah membuat posisi aman dan menjaga jarak, melakukan serangan ringan dan kembali ke posisi aman. Perwakilan kelas A itu langsung menyerang begitu saja tanpa terlihat kelelahan aku tanpa berpikir panjang menahan serangan itu dan tidak kuat menahan nya, lalu pedang kayu ku terjatuh pada saat itu juga.
Aku berkata kau hebat! Saat pedang kayu ku terjatuh, dan menambahkan stamina itu luar biasa aku bahkan kelelahan saat beradu pedang di antara tangkisan itu.
Perwakilan kelas A itu hanya tersenyum dan memberikan tangan nya untukku berdiri lagi.
Para penonton yang bersorak, para master/ahli yang mengamati itu bertepuk-tangan dan masing-masing perwakilan kelas yang berjabat tangan saat itu.
Para penyelenggara berkata itu tadi pertunjukan yang bagus aku sendiri merasa beruntung dapat melihatnya. Kemudian melanjutkannya, pertunjukan kedua beladiri dengan pedang kayu di menangkan oleh perwakilan kelas A. Para penyelenggara itu berkata untuk beristirahat di ruang peserta setelahnya untuk bersiap melanjutkan pertunjukan selanjutnya.
Para penonton bersorak dengan keras dan mereka menyukai pertunjukan kali ini, merasa senang dan juga terharu karenanya. Tidak sedikit dari mereka yang mulai menyukai dan ingin mengetahui siapa perwakilan
masing-masing dari kelas itu.