Selama ini tidak pernah Julia mempunyai prasangka buruk pada keluarga Tantenya, walaupun selama ini Julia tidak pernah diperlakukan dengan baik oleh keluarga Tantenya itu.
Gadis berusia dua puluh dua tahun yang belum pernah sekalipun dekat dengan seorang pria itu, di jual oleh Tantenya untuk melunasi hutangnya pada rentenir.
Julia yang malang, hanya bisa pasrah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian 12.
Lucas seperti bermimpi tidak mempercayai gadis yang selama ini di carinya, sekarang ada di depannya.
Gadis yang membuat hari-harinya bagaikan di lembah yang suram, selalu membuat dirinya tidak tenang selama lima tahun ini.
Akhirnya dia menemukan gadis itu, dan kecantikan gadis itu masih sama seperti terakhir kali di lihatnya.
"Julia" gumamnya tercekat, dia begitu bahagia melihat putranya juga tumbuh dengan baik.
Hasil perbuatan yang sangat di sesalinya, di jaga gadis itu dengan baik, bahkan sangat baik.
Anak kecil itu sangat tampan, sama persis mirip dengan dirinya sewaktu kecil.
"Siapa lelaki itu Ma!" sahut Harry menggenggam tangan Julia dengan erat.
Harry merasa pria yang menatap Ibunya itu sepertinya bukan orang baik, tapi kenapa seperti familiar? seperti mirip dengan seseorang! pikir Harry mengamati wajah Lukas.
"Julia, putraku...aku akhirnya menemukan kalian!" sahut Lucas melangkah mendekati Julia dan Harry.
"Berhenti di situ, jangan mendekat!" teriak Julia menarik Harry merapat padanya.
Harry mendengar pria itu memanggil dirinya 'putraku'.
Apakah dia Papaku? pikir Harry menatap Lucas dengan lekat, setelah di amatinya.
Barulah dia sadar, wajah yang familiar, tentu saja mirip dengan dirinya. Kini Harry akhirnya tahu, kalau dia masih memiliki seorang Ayah.
Dia pikir selama ini Ayahnya sudah meninggal, seperti apa yang di katakan Ibunya.
Ternyata Ibunya berbohong padanya, mengenai Ayahnya yang sudah tidak ada lagi.
Anak lelaki kecil itu mulai merenungkan situasi yang dilihatnya sekarang, Ibunya berteriak pada pria itu, dan menarik dirinya merapat pada Ibunya.
Berarti ke dua orang tuanya sedang bertengkar, dan Ibunya sangat marah pada Ayahnya.
Karena itulah Ibunya mengatakan selama ini kalau Ayahnya sudah tidak ada lagi, karena Ibunya lagi marah besar pada Ayahnya.
Mungkin karena mengabaikan mereka di kota terpencil, dan membiarkan Ibunya bersusah payah mengurus dirinya dari sejak bayi.
"Julia..." terdengar lagi Lucas memaggil nama Julia dengan lembut.
"Siapa kamu, aku tidak kenal padamu! siapa putramu, ini putraku! anakku...jangan mendekat!" teriak Julia, "Kamu telah menculik kami, kembalikan kami! aku akan laporkan ke polisi kalau kamu tidak juga mengembalikan kami!"
Julia benar-benar marah, dia sangat kesal pada pria itu. Pria itu mengetahui namanya, dari mana dia mengetahui indentitasnya.
Dari mana dia mengetahui siapa aku? pikir Julia waspada, bukankah dia pria kaya yang dengan mudahnya bisa mendapatkan seorang wanita! buat apa dia menculikku? lima tahu sudah berlalu, aku pikir dia sudah melupakan apa yang terjadi pada lima tahun yang lalu, dan mungkin sekarang dia sudah menikah! Julia memandang Lucas dengan tatapan bermusuhan.
Apakah dia mau mengambil anakku? karena dia tidak memiliki anak dari istrinya? tidak! aku tidak rela! sampai titik darah penghabisan, aku tidak akan memberikan putraku! bisik hati Julia semakin erat memeluk Harry.
Julia baru tersadar, tinggal mereka bertiga di kamar itu, wanita yang tadi membawa mereka ke kamar itu sudah tidak terlihat lagi.
"Julia, dengarkan aku!" Lucas kembali berjalan mendekati Julia dan Harry.
"Tidak! jangan mendekat!" teriak Julia.
Lucas tidak memperdulikan teriakan Julia, dari sejak Bodyguardnya memberitahukan kalau ciri-ciri yang mirip dengan Julia baru saja turun dari pesawat, Lucas sampai tidak bisa bicara saking terkejutnya.
Akhirnya pencariannya selama lima tahun berhasil juga, dia begitu bahagia mendengar laporan anak buahnya itu.
Selama rapat Lucas tidak tenang, ingin cepat-cepat pulang ke rumah untuk bertemu dengan Julia dan putranya.
Dan sekarang ke dua orang itu ada di depannya, dan tidak akan pernah di lepaskannya sampai kapanpun.
"Aku tidak mau mendengarkan apa yang kamu katakan, jangan ambil anakku, kamu tidak ada hak atas anakku!" teriak Julia semakin erat memeluk Harry.
Lucas berhenti melangkah mendengar apa yang di teriakkan Julia, ternyata gadis yang telah merubah dirinya itu salah paham dengannya.
Mana mungkin dia merebut putra mereka, dia ingin mengambil mereka berdua, tidak ada niat untuk memisahkan mereka.
Bersambung.....
cerita ini bagus bangt...