SEKUEL dari Novel ENGKAU MILIKKU
Biar nyambung saat baca novel ini dan nggak bingung, baca dulu season 1 nya dan part khusus Fian Aznand.
Season 1 : Engkau Milikku
Lanjutan dari tokoh Fian : Satu Cinta Untuk Dua Wanita
Gadis manis yang memiliki riwayat penyakit leukemia, dia begitu manja dan polos. Mafia adalah satu kata yang sangat gadis itu takuti, karena baginya kehidupan seorang mafia sangatlah mengerikan, dia dibesarkan dengan kelembutan dan kasih sayang dan mustahil baginya akan hidup dalam dunia penuh dengan kekerasan.
Bagaimana jadinya ketika gadis itu menjadi incaran sang mafia? Sejauh mana seorang pemimpin mafia dari organisasi terbesar mengubah sang gadis?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vebi Gusriyeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pengkhianat Yang Sebenarnya
“Zain, kapan kau akan kembali ke Amerika? Organisasi membutuhkan mu, banyak yang harus kau selesaikan di sini.” Kata Gavino melalui telefon pada Zain.
“Dua hari lagi aku akan ke sana Vin, sekarang aku sedang berada di Italia menemani Zoya berlibur, aku takut jika nanti ke Amerika maka Zoya akan mencurigai aku, kau tau sendiri kalau ada Zoya aku tidak bisa kemana-mana.”
“Baiklah kalau begitu aku akan meminta Robert ke sana, aku memberimu waktu dua hari.”
“Siap bos, kau ada dimana sekarang?”
“Rusia, aku ada pertemuan penting di sini, dua hari lagi kita bertemu di Amerika.”
Zain menjalani liburan dengan baik di Italia, dia menghubungi Haven untuk mendiskusikan transaksi besar mereka, karena Haven meminta pasokan barang dari Zain.
Mereka menentukan waktu untuk bertemu dan akhirnya menetapkan untuk bertemu di club milik Gavino yang ada di Italia. Haven dan Zain menyepakati jual beli mereka, barang itu akan dikirimkan malam ini ke markas Haven.
Karena ada perhitungan yang keliru, Zain kembali menghubungi Haven, ternyata saat Haven pamit untuk ke toilet, Zain mendengar orang kepercayaan Haven akan mengkhianatinya dan akan melakukan penyerangan besar di markas Haven.
Zain tentu tidak ingin Haven dalam masalah, dia meminta semua anak buah dari Quantum Syndicate yang beroperasi di sana untuk membantu Haven. Setelah misi penyelamatan berhasil, Haven mengajak Zain untuk ke mansion, mereka berbincang di sana dan Haven baru mengetahui kalau Zain memiliki hubungan dengan Quantum Syndicate, Zain tidak ingin mempercayai siapapun di dunia bawah ini, dia tidak mau membahas lebih banyak mengenai organisasi Quantum Syndicate pada siapapun.
“Aku harus pulang Haven, Zee sendiri di apartemen.”
Saat melewati halaman utama mansion Haven, dia mendengar suara Josh, orang kepercayaan Zain di Zen Zephyrs. Josh merupakan orang yang dia percaya untuk mengelola semua data organisasi. Zain mengikuti Josh yang akan bertemu dengan Haven malam itu.
“Di dalam sini berisi lengkap data mengenai Zen Zephyrs, organisasi ini ternyata bukanlah dipimpin oleh Zain saja melainkan juga dipimpin oleh Avram, pemimpin Quantum Syndicate, Zain hanyalah bawahan Avram.” Begitu laporan Josh pada Haven.
“Bagus, ini sangat menarik, berarti jika kita menyerang dan melumpuhkan Zain, berarti itu akan sia-sia, aku ingin organisasi Zen Zephyrs tunduk di bawahku, bunuh semua orang yang setia pada Zain dan ganti dengan orang-orang ku, aku menginginkan Zen Zephyrs dalam waktu dekat ini.”
“Baik bos, lalu bagaimana dengan Zain?”
“Kita bisa melumpuhkan Zain dengan menculik dan menyiksa Zoya, kau targetkan saja Zoya, lalu bawa padaku, biar aku yang mengurus gadis itu.”
“Baik.”
“Tapi Zoya selalu dalam lindungan Zain dan Zay, mustahil untuk mengincar dia bos.”
“Yang perlu kita incar saat ini hanyalah Zoya, jika kita mendapatkan dia, otomatis kita bisa menggali informasi dari Zain mengenai Avram, aku tidak mau tau, kau harus mendapatkan Zoya.”
“Baik bos.”
Zain sangat geram dengan pengkhianatan yang dilakukan oleh Josh dan Haven. Zain bergegas pulang ke apartemen, sebelumnya dia sudah mengirimkan pesan darurat pada Gavin mengenai rencana Haven dan Josh, namun malam itu, Haven bergerak dengan menghabisi semua orang-orang yang setia pada Zain, Haven juga menyerang beberapa titik utama Quantum Syndicate sehingga Gavino dan Robert menjadi keteteran menghadapi serangan yang dilakukan secara tiba-tiba itu.
Zain ingin terbang ke Amerika saat itu juga namun Zoya tidak mungkin ditinggal karena incaran utama mereka adalah Zoya.
Siang itu Zain menemani Zoya, dia sudah mengetahui kalau dirinya di serang, Zain menyerahkan diri pada anak buah Josh dan rela di bawa oleh mereka, Zain sengaja memancing emosi Josh agar dia terbunuh, supaya mereka tidak bisa mengancam Zain melalui Zoya.
Itulah alasan kenapa Zain lebih baik menyerahkan diri untuk dibunuh oleh Josh dari pada dia buka mulut mengenai Avram dan organisasinya.
Semua itu sudah Zain laporkan pada Gavino, namun karena penyerangan besar-besaran yang dilakukan oleh Haven dalam satu malam, membuat Gavino tidak bisa menanggapi sinyal darurat yang Zain berikan.
“Semua bukti mengenai pengkhianatan Haven lengkap di sini, kau bisa memeriksanya Zee, malam itu dia telah mengirimkan semuanya padaku, aku saja yang bodoh karena sibuk melindungi anggota lain dari penyerangan, hingga aku tidak bisa melindungi Zain.” Zoya menangis histeris karena ternyata hari itu memang Zain menyerahkan nyawanya sendiri demi melindungi organisasi Gavino dan juga dirinya.
“Semua ini karna aku Gavin, andai aku tidak meminta untuk liburan ke Italia, mungkin ini tidak akan terjadi, padahal mama sudah melarang ku untuk ke sana.” Tangis Zoya.
“Jangan menyalahkan diri seperti itu, aku kini berusaha untuk menghancurkan Zen Zephyrs karena yang disana bukan lagi orang-orang ku dan Zain, melainkan orang-orang Haven.”
“Sebenarnya aku sudah mengetahui kalau Haven lah yang membunuh Zain.” Gavino menatap bingung Zoya.
“Bagaimana?”
“Waktu aku menghubungi Haven dan dia menyusul kami di gedung itu, dia berpikir kalau aku pingsan, aku mendengar dia mengatakan sesuatu pada Zain.”
“Brengsek kau Zain, kau memilih mati dari pada memberikan informasi padaku, tapi baguslah, dengan begitu aku tidak perlu mengincar adikmu ini, dengan aku mengambil Zen Zephyrs, aku akan membangun bisnis besar dengan Quantum Syndicate.”
“Aku pikir, kau dan dia menjalin hubungan dan kalian lah yang telah membunuh Zain, aku dan Zay sengaja memberikan semua data pada Haven agar dia menguasai organisasi Zain dan kami bisa mengetahui siapa kau, tapi akhir-akhir ini, organisasimu malah menyerang Haven yang membuat aku dan Zay bingung dengan hubungan kalian.”
“Bajingan itu menggunakan namaku, Josh mengatakan pada Zay kalau akulah yang menyuruh dia untuk membunuh Zain, aku memang bajingan Zee, tapi aku tidak pernah menusuk teman dari belakang.”
“Maafkan aku Gavin, maafkan aku.”
“Ini bukan salahmu, ini semua karena memang kalian tidak mengetahui yang sebenarnya.”
“Tolong antarkan aku pulang, aku ingin bertemu Zay.”
“Zay akan datang ke sini, aku sudah menghubunginya.”
“Kau menghubunginya?”
“Iya, Zay dan Gaby menyusup ke markas ku dan karena kepintaran Zay, dia mengetahui kalau aku tidak bersalah, aku meminta dia datang ke sini untuk membahas cara menjebak Haven.”
“Kenapa harus di sini?”
“Apartemen kalian itu sudah di sadap oleh Haven, akan sangat berbahaya jika kalian membahas rencana di sana. Memang kau pikir untuk apa dia tinggal di dekat kalian kalau bukan untuk memastikan kalian tidak akan menyerang dia.”
“Dasar licik dia.”
“Kenapa kau tidak menceritakan hal ini dari dulu padaku? Jadi aku tidak perlu susah payah mendekatimu, lebih baik aku langsung mendekati Haven.”
“Karena aku sangat tertarik padamu Zee, apa kau akan mendekati Haven seperti kau mendekatiku?”
“Ya begitulah, tapi mungkin tidak akan serumit mendekatimu karena Haven menyukaiku.”
“Dia sudah mengincar mu sedari dulu Zee tapi kau saja tidak peka.”
“Ya aku tau, aku ini kan sangat cantik, Zain yang bilang.” Gavin tertawa.
“Zain memang benar.” Mereka berdua kembali tertawa, Zoya sudah mendapatkan titik terang dari semua ini.
“Kau bilang tadi akan mendekati Haven, apa kau akan mencium dan menjalin hubungan dengannya juga?”
“Tidak, dia itu tidak mesum seperti mu Gavin.”
“Berarti hubungan kita selama ini hanya kekosongan belaka?”
“Maafkan aku Gavin, selama ini semua hanyalah kebohongan, aku minta maaf padamu.” Gavin tersenyum semar, dia kecewa ketika Zoya mengatakan hal itu.
...***...