Purnama Berdarah

Purnama Berdarah

Bab 1. Korban pertama

Di malam purnama penuh dan semua orang sedang berkumpul karena anak ketua kampung atau lebih tepat di sebut kepala desa, anak nya yang bernawa Sandi menikahi gadis dari kota bernama Rea. malam ini adalah malam yang berbahagia untuk nya, pesta meriah sudah di lewatkan tadi dan sekarang tinggal lelah nya saja.

Sebab tamu yang datang pun begitu luar biasa sekali banyak nya, mungkin karena beliau adalah kepala desa sehingga orang orang menaruh hormat serta para pejabat lain juga datang untuk memeriahkan acara yang sangat besar, Sandi sangat bahagia karena bisa menikahi gadis pujaan nya yang sudah di pacari sejak dua tahun lalu.

Di kota mereka sama sama kerja di bank sehingga teman teman juga datang kesini, sekarang sudah pulang semua dan hanya tinggal keluarga dekat saja yang masih ada di rumah. sedangkan yang lain nya sudah pulang semua kerumah masing masing, yang di luar sedang begadang untuk bermain kartu.

Sudah menjadi kebiasan para warga kalau ada yang menikah dan tuan rumah menyediakan jamuan, maka banyak yang begadang untuk menemani tuan rumah agar pengantin yang ada di dalam rumah merasa aman karena banyak orang yang menjaga di luar sana, sama sekali tidak merasa terganggu aktivitas malam mereka yaitu belah duren yang sangat ranum.

"Buka dong, Sayang! aku sudah tidak sabar ini." Sandi mendekati Rea.

"Ini lagi ku buka, kamu tunggu sini dulu ya biar aku kekamar mandi." bisik Rea.

"Kamar mandi gimana, di sini kamar mandi nya di luar sana." Sandi tertawa kecil.

"Astaga aku lupa, lah ini aku buka sini saja berarti?" Rea juga lupa.

"Ya enggak pa pa lah, kan aku sudah jadi suami kamu juga." Sandi sudah tidak sabar.

"Berbalik dulu dong, aku malu kamu lihatin begitu." Rea malu sekali rasa nya.

"Ya sudah kalau begitu, aku menghadap dinding lah." Sandi menuruti apa yang di katakan oleh istri nya.

Pria berbadan kekar ini berbalik menghadap dinding dan menunggu dengan hati berdebar kencang, karena biar sudah pacaran selama dua tahun. Sandi tidak pernah menyentuh Rea di daerah yang tidak sepantas nya, hanya sebatas ciuman kecil biasa saja dan itu pun jarang karena mereka ingin semua nya di lakukan di malam pertama.

"Eeegkkhh!"

"Kamu kok udah menggerang gitu sih, kan aku belum sentuh kamu." Sandi tertawa kecil.

"Ak..kuu..aaagkkkkk!"

"Enggak lucu, Sayang! aku beneran enggak tahan loh." Sandi memang sudah tidak sabar lagi.

"Eeeggkkk!"

"Kamu suka gitu deh, mancing mancing aku! berbalik nih ya aku." Sandi berbalik dengan mata masih terpejam.

Saat mata di buka dan seketika tubuh Sandi gemetar tidak percaya dengan apa yang sudah di lihat nya, entah muncul dari mana sosok tinggi besar dan dia sudah memotong habis leher nya Rea menggunakan celurit besar hingga darah mengucur dari leher nya Rea yang putih mulus tidak ada cela.

"Si-siapa kau?!" Sandi tergagap lemas karena ngeri.

Tubuh Rea akhir nya jatuh menyusul kepala nya yang sudah jatuh duluan, sesaat dia masih kejang lalu kemudian sudah tidak bisa lagi bergerak karena nyawa nya hilang. Sandi berteriak keras melihat istri nya celaka begitu, namun tidak ada yang mendengar suara anak kepala desa ini.

"Aku adalah iblis yang akan mencabut nyawa mu!" jawab orang itu.

Sandi kian terperangah ketika ada cahaya biru kecil keluar dari mulut nya Rea dan di hisap habis oleh sosok hitam, dia tertawa kencang karena mendapatkan satu nyawa untuk memperkuat ilmu nya agar menjadi orang yang tidak terkalahkan.

"Toloooong, ada penyusup!" Sandi berteriak ingin membuka pintu.

Namun pintu tidak bisa di buka, padahal sudah di buka dengan kunci juga. namun tetap saja tidak bisa sehingga membuat Sandi sangat panik di buat nya, sudah berteriak kuat juga tapi tetap tidak ada yang mendengar atau mendekati pintu kamar.

Craaass.

"Aaaarrrrkkh!"

Punggung pengantin laki laki ini di sabet dengan celurit besar hingga dia tumbang dengan rasa yang begitu sakit luar biasa, darah juga mulai merembes membasahi lantai. harus nya hanya darah karena pecah perawan, namun sekarang malah darah karena pembunuhan yang di lakukan oleh sosok misterius yang sangat menakutkan.

"Jangan bunuh aku! tolong jangan sakiti aku." Sandi memohon ketakutan.

"Kau harus mati karena sudah ingin berbahagia, tidak ada yang boleh bahagia di atas penderitaan ku." geram sosok berjubah hitam.

"Apa salah ku padamu?" Sandi beringsut walau punggung nya sangat sakit.

"Salah mu karena sudah bahagia!" bentak sosok hitam marah.

"Tolooooong, Bapaaaaak!" Sandi berteriak dari jendela yang masih tertutup.

"Berteriak lah, aku ingin mendengar teriakan mu!" ejek jubah hitam.

Bisa Sandi lihat bahwa di luar sana para orang tua sedang main kartu sembari tertawa kencang, seolah mereka memang tidak ada yang mendengar kan bahwa dia sedang berteriak kesakitan di dalam kamar.

"Bapaaaak, tolong akuuu!" pekik Sandi lagi terus mencoba.

"Hahaaaaaaa...aku suka sekali melihat orang yang putus asa!" jubah hitam tertawa kencang.

"Ku mohon lepaskan aku! toloooong, siapa pun tolong lah aku!" jerit Sandi sambil menahan sakit nya.

"Tidak ada yang boleh lepas bila orang itu sudah berpikir untuk bahagia!" seringai jubah hitam.

Crassss.

"Aaaargkkk!"

Satu kaki milik Sandi terputus karena di hantam dengan celurit besar itu, dia kejang karena sakit yang luar biasa sedang melanda tubuh nya. terkena sabetan sedikit saja sudah sangat sakit, apa lagi ini Sandi sampai tulang nya patah karena sabetan celurit yang sangat tajam itu.

"Am-ampuni aku, tolong ampuni aku." Sandi memohon di kaki jubah hitam.

"Aku bukan tuhan yang harus mengampuni orang, perlu kau ingat bahwa aku adalah iblis!" jubah hitam menjambak rambut Sandi hingga pria ini terdongak.

"Jangan bunuh kau, tolong jangan bunuh aku!" hiba Sandi mulai putus asa dengan hidup nya.

Sreeeeek.

"Groookk, grooook!"

Sandi mengorok ketika celurit itu melingkar di leher dan di sayat kan dengan santai nya, tulang nampak memutih dan tak lama kembali merah karena kena darah yang sangat deras mengalir. Sandi mati dengan keadaan yang sama seperti istri nya, kepala terlepas dari raga yang sangat kekar tersebut.

"Haaaaaahhhh!"

Sosok hitam juga menghisap jiwa nya Sandi yang keluar dari raga, dia tertawa kencang dan tak lama menghilang dari pandangan mata meninggal kan dua mayat yang meninggal tragis itu. aneh nya semua orang tidak ada yang dengar, mereka semua seolah budeg ketika Sandi berteriak minta tolong atau menjerit kesakitan.

Terpopuler

Comments

Karin Nurjayanto

Karin Nurjayanto

mungkin gasiii kalo ini hantunya diana,, dia tidak akan membiarkan orng" bàhagia.? seperti nilam yg hbis mati bertapa supya tidk jadi kunti lemah, , dn diana jg gitu,, oke lanjutttt

2024-11-08

2

stela aza

stela aza

ini ceritanya tentang siapa Thor pemeran utamanya ?? soalnya sinopsis nya g jelas 😂 tau tau main potong kepala g ada sebab akibatnya

2024-11-07

1

Al Fatih

Al Fatih

baru baca bab awalan sdh merinding disco nih kaka

2024-11-08

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Korban pertama
2 Bab 2. Heboh
3 Bab 3. mencari dukun
4 Bab 4. Purnama berdarah
5 Bab 5. Kecemasan Zidan
6 Bab 6. Bukan malam purnama
7 Bab 7. Gunjingan
8 Bab 8. Gempar lagi
9 Bab 9. Maharani dan Nilam
10 Bab 10. Nino datang
11 Bab 11. Terlambat
12 Bab 12. Tuduhan
13 Bab 13. Korban ke4
14 Bab 14. pembagian tugas
15 Bab 15. iri hati
16 Bab 16. Mengerjai Risman
17 Bab 17. Memasukan dalam penjara
18 Bab 18. Kegagalan N&X
19 Bab 19. Semua tau
20 Bab 20. Purnama lagi
21 Bab 21. Kerumah Purnama
22 Bab 22. Patah tangan
23 Bab 23. Mengambil alih
24 Bab 24. Tugas masing²
25 Bab 25. Xiela bertemu
26 Bab 26. Penyesalan Bagaskara
27 Bab 27. Terluka parah
28 Bab 28. Mencari janur dan kelapa
29 Bab 29. Mendapatkan nya
30 Bab 30. Risman keluar
31 Bab 31. Dingin
32 Bab 32. ketahuan
33 Bab 33. Prasangka Arya
34 Bab 34. di datangi warga
35 Bab 35. Arya datang
36 Bab 36. Purnama turun tangan
37 Bab 37. mendatangi sekolahan
38 Bab 38. Purnama curiga
39 Bab 39.mengajak Arya
40 Bab 40. Menemukan senjata
41 Bab 41. Masuk sekolah bersama Arya
42 Bab 42. Menemukan bukti lain
43 Bab 43. Arya ragu
44 Bab 44. Datang lagi
45 Bab 45. Ternyata memang dia
46 Bab 46. Di ikat warga
47 Bab 47. Di ikat semalaman
48 Bab 48. Ternyata
49 Bab 49. Ada arwah
50 Bab 50. Serangan mendadak
51 Bab 51. Melawan para srigala
52 Bab 52. Warga percaya
53 Bab 53. Wira
54 Bab 54. Mengeluarkan jasad Rizal
55 Bab 55. Kisah Rizal
56 Bab 56. Flasback part 2
57 Bab 57. Xiefa kehilangan
58 Bab 58. Rasa sedih Xiefa
59 Bab 59. Percakapan cinta
60 Bab 60. Tantangan Arya
61 Bab 61. Percakapan Kakak adik
62 Bab 62. Ulah Nino
63 Bab 63. Membawa kerumah sakit
64 Bab 64. Tempur
65 Bab 65. Pergulatan
66 Bab 66. Sudah operasi
67 Bab 67. Amukan Cakra
68 Bab 68. Dalam kafan hitam
69 Bab 69. Mendapatkan air
70 Bab 70. Risman
71 Bab 71. Tidak pakai dalaman
72 Bab 72. Kekalahan
73 Bab 73. Merinding sekujur tubuh
74 Bab 74. Siksaan Nino
75 Bab 75. Lembah kematian
76 Bab 76. Memasuki goa air
77 Bab 77. Tidak boleh mengmpat
78 Bab 78. Siksaan demi siksaan
79 Bab 79. Zidan dan Cakra
80 Bab 80. Berhasil keluar
81 Bab 81. Curhatan
82 Bab 82. Bagas dan Xiela
83 Bab 83. Jadian
84 Bab 84. Siksaan yang Purnama berikan.
85 Bab 85. Nilam kabur
86 Bab 86. Penyiksaan lagi
87 Bab 87. Leha kena panah
88 Bab 88. Pacaran
89 Bab 89. Cakra di remehkan
90 Bab 90. Kencan
91 Bab 91. Kuburan Wira
92 Bab 92. Di hajar dewi kucing
93 Bab 93. Ingin melihat pembunuhan
94 Bab 94. Menertawakan Xiefa
95 Bab 95. Nasihat Arya
96 Bab 96. Terungkap
97 Bab 97. Di dekati ular
98 Bab 98. Sungai kematian
99 Bab 99. Tuduhan Jalak
100 Bab 100. Hasutan Halda
101 Bab 101. pengakuan cinta versi Bagas
102 Bab 102. Aksara terpengaruh
103 Bab 103. Curhat dua besty
104 Bab 104. Mendatangi mereka
105 Bab 105. kejutan
106 Bab 106. Bantingan maut
107 Bab 107. Batu biru
108 Bab 108. Maharani mengamuk
109 Bab 109. Aksara datang
110 Bab 110. Nilam mengamuk
111 Bab 111. Semua mau protes
112 Bab 112. Di dukung penuh
113 Bab 113. Di hajar Nilam
114 Bab 114. Bagas malu
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Bab 1. Korban pertama
2
Bab 2. Heboh
3
Bab 3. mencari dukun
4
Bab 4. Purnama berdarah
5
Bab 5. Kecemasan Zidan
6
Bab 6. Bukan malam purnama
7
Bab 7. Gunjingan
8
Bab 8. Gempar lagi
9
Bab 9. Maharani dan Nilam
10
Bab 10. Nino datang
11
Bab 11. Terlambat
12
Bab 12. Tuduhan
13
Bab 13. Korban ke4
14
Bab 14. pembagian tugas
15
Bab 15. iri hati
16
Bab 16. Mengerjai Risman
17
Bab 17. Memasukan dalam penjara
18
Bab 18. Kegagalan N&X
19
Bab 19. Semua tau
20
Bab 20. Purnama lagi
21
Bab 21. Kerumah Purnama
22
Bab 22. Patah tangan
23
Bab 23. Mengambil alih
24
Bab 24. Tugas masing²
25
Bab 25. Xiela bertemu
26
Bab 26. Penyesalan Bagaskara
27
Bab 27. Terluka parah
28
Bab 28. Mencari janur dan kelapa
29
Bab 29. Mendapatkan nya
30
Bab 30. Risman keluar
31
Bab 31. Dingin
32
Bab 32. ketahuan
33
Bab 33. Prasangka Arya
34
Bab 34. di datangi warga
35
Bab 35. Arya datang
36
Bab 36. Purnama turun tangan
37
Bab 37. mendatangi sekolahan
38
Bab 38. Purnama curiga
39
Bab 39.mengajak Arya
40
Bab 40. Menemukan senjata
41
Bab 41. Masuk sekolah bersama Arya
42
Bab 42. Menemukan bukti lain
43
Bab 43. Arya ragu
44
Bab 44. Datang lagi
45
Bab 45. Ternyata memang dia
46
Bab 46. Di ikat warga
47
Bab 47. Di ikat semalaman
48
Bab 48. Ternyata
49
Bab 49. Ada arwah
50
Bab 50. Serangan mendadak
51
Bab 51. Melawan para srigala
52
Bab 52. Warga percaya
53
Bab 53. Wira
54
Bab 54. Mengeluarkan jasad Rizal
55
Bab 55. Kisah Rizal
56
Bab 56. Flasback part 2
57
Bab 57. Xiefa kehilangan
58
Bab 58. Rasa sedih Xiefa
59
Bab 59. Percakapan cinta
60
Bab 60. Tantangan Arya
61
Bab 61. Percakapan Kakak adik
62
Bab 62. Ulah Nino
63
Bab 63. Membawa kerumah sakit
64
Bab 64. Tempur
65
Bab 65. Pergulatan
66
Bab 66. Sudah operasi
67
Bab 67. Amukan Cakra
68
Bab 68. Dalam kafan hitam
69
Bab 69. Mendapatkan air
70
Bab 70. Risman
71
Bab 71. Tidak pakai dalaman
72
Bab 72. Kekalahan
73
Bab 73. Merinding sekujur tubuh
74
Bab 74. Siksaan Nino
75
Bab 75. Lembah kematian
76
Bab 76. Memasuki goa air
77
Bab 77. Tidak boleh mengmpat
78
Bab 78. Siksaan demi siksaan
79
Bab 79. Zidan dan Cakra
80
Bab 80. Berhasil keluar
81
Bab 81. Curhatan
82
Bab 82. Bagas dan Xiela
83
Bab 83. Jadian
84
Bab 84. Siksaan yang Purnama berikan.
85
Bab 85. Nilam kabur
86
Bab 86. Penyiksaan lagi
87
Bab 87. Leha kena panah
88
Bab 88. Pacaran
89
Bab 89. Cakra di remehkan
90
Bab 90. Kencan
91
Bab 91. Kuburan Wira
92
Bab 92. Di hajar dewi kucing
93
Bab 93. Ingin melihat pembunuhan
94
Bab 94. Menertawakan Xiefa
95
Bab 95. Nasihat Arya
96
Bab 96. Terungkap
97
Bab 97. Di dekati ular
98
Bab 98. Sungai kematian
99
Bab 99. Tuduhan Jalak
100
Bab 100. Hasutan Halda
101
Bab 101. pengakuan cinta versi Bagas
102
Bab 102. Aksara terpengaruh
103
Bab 103. Curhat dua besty
104
Bab 104. Mendatangi mereka
105
Bab 105. kejutan
106
Bab 106. Bantingan maut
107
Bab 107. Batu biru
108
Bab 108. Maharani mengamuk
109
Bab 109. Aksara datang
110
Bab 110. Nilam mengamuk
111
Bab 111. Semua mau protes
112
Bab 112. Di dukung penuh
113
Bab 113. Di hajar Nilam
114
Bab 114. Bagas malu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!