NovelToon NovelToon
Mom, Is He My Dad?

Mom, Is He My Dad?

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Single Mom / Anak Genius / Menikah Karena Anak
Popularitas:512.3k
Nilai: 5
Nama Author: IAS

ONS lalu punya anak, itu sudah biasa.

Salah kamar, dan saling berbagi kehangatan, lalu akhirnya hamil, itu juga sudah biasa.

Menjadi istri, dikhianati lalu memilih pergi saat hamil, itu juga sudah sering terjadi.

Lalu, kisah ini bagaimana? Hampir mirip tapi banyak memiliki perbedaan. Ayesha, dia sama sekali tidak menyukai pria itu. Malah bisa dikatakan dia begitu membencinya.

Namun kejeniusan si pria membuatnya terobsesi sehingga menginginkan benihnya.
Ayesha berhasil mendapatkan yang dia mau. Bocah kecil nan pintar lahir dari perutnya.

Tapi ada satu hal yang membuatnya resah. Anak itu terlalu mirip dengan si pria. Bahkan si anak yang cerdas itu tahu bahwa ada pria dewasa yang mirip dengan dirinya.
" Mom, apa dia Daddy ku?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apa Itu Ayahku? 04

" Maaf, maafkan saya. Sekali lagi saya minta maaf."

" Mom, aku nggak salah. Dia yang mulai duluan."

Shaah

Sebuah tatapan tajam dilancarkan oleh Ayesha kepada putranya. Ia jelas tahu bahwa Gael tidak akan melakukan hal demikian jika tidak diprovokasi. Akan tetapi untuk saat ini Ayesha tidak bisa berbuat banyak, mengingat anak yang terlibat perkelahian dengan Gael adalah putra dari orang berpengaruh.

Mau tidak mau, Ayesha harus menundukkan kepalanya dalam agar masalah ini tidak berlanjut.

" Baiklah Nyonya Ayesha, kami harap Gael bisa merenungi kesalahannya."

" Maaf?"

" Ya, kami harap Gael bisa intropeksi diri dengan kejadian kali ini."

Ayesha mengerutkan alisnya, awalnya dia tidak ingin berlarut-larut. Awalnya dia ingin semua berakhir dengan cepat. Akan tetapi agaknya tidak demikian. Ayesha sangat tidak terima. Saat ini Gael menjadi pusat dari kesalahan. Padahal jelas sekali ini bukan salah Gael semata.

" Haah, ternyata begini ya jadinya. Maaf, apa tadi kalian mau mendengarkan penjelasan anak saya? Mengapa hanya anak saya yang harus merenung dan intropeksi? Lalu anak itu bagaimana. Sialan, sungguh sialan. Sekolah begini, gimana mau maju kalau nggak bisa adil sama anak-anaknya."

Tanpa sadar Ayesha mengumpat. Hal tersebut membuat Gael dan beberapa orang yang ada di sana terkejut. Wanita yang semulanya tenang itu tiba-tiba berubah menjadi terlihat sangat marah.

" Mom ...," panggil Gael lirih. Ia tahu sang ibu akan meledakkan emosinya saat ini. Meskipun ia tidak tahu persis mengapa begitu. Pasalnya tadi dia sudah berkata bahwa bukanlah dirinya yang memulai tapi Ayesha mengacuhkannya.

" Apa maksud Nyonya bicara demikian?"

" Hah, Anda masih tanya apa maksud saya? Padahal udah sangat jelas. Anak saya, kenapa hanya anak saya yang harus merenung, sedangkan apa yang dikatakan anak saya tadi jelas-jelas bahwa bukan dia yang memulai anak saya lah yang jadi korban di sini dan dia hanya membela diri."

" Tapi kata Silvester ... "

Brak!

" Sialan! Saya tidak terima anak saya yang dipojokkan seperti ini. Saya pikir mereka akan saling bermaafan tapi ternyata saya salah. Gael, ayo pulang. Kamu nggak perlu intropeksi apapun karena bukan kamu yang salah."

Ayesha menarik tangan Gael dan segera membawanya keluar dari ruangan tersebut. Anak yang bernama Silvester itu menundukkan kepalanya, sedangkan kedua orangtuanya menatap tajam dengan penuh kecongkakan. Tapi Ayesha tidak gentar bahkan ketika ibu dari Silvester menghentikan langkahnya.

" Apa yang Anda mau?" tanya Ayesha tajam.

" Minta maaf, aku mau anak mu minta maaf."

" Sial! Kamu pikir aku akan menyuruh anakku yang tidak salah ini minta maaf. Jangan harap, sampai mati pu aku tidak akan meminta anakku untuk minta maaf atas kesalahan yang tidak dia lakukan."

Syuuut

Tap tap tap

Ayesha berlalu pergi melewati ibu dari Silvester. Seangkan Gael hanya terdiam, dia tidak menyangka bahwa ibunya akan bersikap demikian. Selama ino Ayesha selalu mengalah jika ada orang yang merendahkannya. Ia juga tidak pernah menghiraukan mulut tajam mereka tapi siapa sangka kali ini Ayesha akan begitu meledak.

Cekleek

Klaak

Ayesha membuka pintu mobil, meminta Gael untuk masuk dan menutupnya segera. Ia menyalakan mobil dan bergegas untuk pulang ke apartemen.

Sepanjang perjalanan dari sekolah ke rumah Ayesha hanya diam seribu kata. Gael baru melihat sisi ibunya yang seperti ini.

Hembusan nafas kasar dikeluarkan dari mulut Ayesha sehingga membuat Gael melirik ke arah sang ibu.

" Mom, i'm so sorry." Akhirnya Gael membuka mulutnya juga. Bukan hanya sekedar di mulut tapi Gael sungguh-sungguh meminta maaf karena menyesal.

" Bukan salah kamu sayang, kamu tadi udah jelasin kalau bukan kamu yang mulai. Kamu cuma ngelakuin itu buat membela diri. Maaf, Mommy yang tidak langung menanggapi kamu tadi."

Ayesha pun ikut merasa menyesal dengan apa yang ia lakukan tadi. Dia hanya tidak mau berurusan dengan orang-orang terpandang itu tapi ternyata harga diri putranya malah semakin diinjak-injak.

Ayesha menjadi tidak terima dengan perlakuan mereka tersebut. Sebagai seorang ibu jelas dia tidak mau anaknya disalahkan jika memang tidak salah. Terlebih hanya kerena mereka adalah orang yang memiliki pengaruh sehingga membuat mereka memiliki banyak pembela.

" Sekarang istirahatlah dulu Gael, Mommy harus ke perusahaan menyerahkan hasil yang Mommy lakukan."

" Mom, apa boleh aku ke tempatnya Uncle Grey, aku mau beli sesuatu."

" Ya, nggak masalah."

Terlebih dulu Ayesha membawa Gael kembali ke apartemen untuk berganti pakaian. Lalu mereka kembali ke luar. Ayesha menhentikan mobilnya tepat di depan gerai ayam goreng milik Grey, dan menitipkan Gael di sana.

Grey adalah pria berusia 40 tahun, dia memiliki usaha ayam goreng dan Gael sering bermain di sana. Meskipun awalnya dia tidak bisa percaya kepada Grey karena kasus pria yang ingin memanfaatkan dirinya, namun lambat laun Gael bisa menerima Grey karena pria itu sungguh tulus berteman dengan Ayesha dan juga dirinya.

" Grey, Gael minta kemari. Aku nitip sebentar ya."

" Tenang saja, percayakan padaku."

Ayesha bersyukur, dia dunia luar yang jauh dari negera aslinya ini dia masih menemukan orang yang baik dan tulus. Jadi dirinya pun tidak khawatir jika meninggalkan Gael untuk urusan pekerjaan.

" Hay boy, kok udah pulang sekolah?"

" Iya, itu ... "

Gael menceritakan kejadian tadi, semuanya dari awal hingga akhir. Ia merasa sedikit nyaman setelah bercerita.

" Oke Gael, bermainlah dulu sepertinya aku kedatangan tamu."

Gael mengangguk, sebenarnya kedai makanan milik Grey tidak hanya sekedar menjual ayam goreng. Tapi juga makanan lainnya, dan spesialnya adalah makanan asia, sehingga banyak orang-orang asia yang datang karena dirasa cocok dengan lidah mereka.

" Selamat datang Tuan, apa yang ingin Anda pesan."

" Aku mau ini dan ini."

" Baik, mohon ditunggu."

Tamu yang datang pagi itu ada dua orang. Pria dewasa yang mengenakan pakaian rapi seperti tengah bersiap akan bekerja.

" Kira-kira besok selesai nggak Sam?"

" Sudah Bos, hari ini rapat final kok. Jadi setelah ini selesai. Saya juga sudah beli tiket untuk kembali ke indonesia."

Pria itu menghembuskan nafasnya lega, seprtinya ia sudah terlalu lama berada di luar negara ini. Padahal baru seminggu ia berada di sana.

" Silakan dimakan Tuan, jika ada yang kurang beritahu saya."

" Terimakasih."

Keduanya menghentikan obrolan mereka dan mulai makan. Rapat diadakan nanti siang sehingga memilih untuk sarapan terlebih dulu. Sarapan yang terlambat sebenarnya tapi tidak jadi soal karena mendapatkan makanan yang sesuai selera.

" Excuse me Sir, boleh minta air!"

" Ya Tuan."

" Uncle biar aku yang bawakan. Uncle lanjut aja menggoreng ayamnya."

" Aah thanks Gael."

Gael yang memang hanya bermain dengan tabletnya, menawarkan diri untuk membantu Grey. Apalagi pria itu terlihat sibuk menggoreng ayam untuk delivery order.

" Tuan, ini minumnya."

" Terimakasih ya nak."

Gael mengangguk sembari tersenyum lalu membalikkan badannya. Tapi ia kembali lagi ke meja tersebut dan memanggil si pelanggan.

" Tuan, aaah tidak. Silakan dinikmati."

Gael bergegas pergi, ada yang menarik perhatiannya dari tamu yang datang ke kedai makan milik Grey. Ia merasa bahwa wajah pria itu menjadi tidak asing. Seperti pernah melihatnya di suatu tempat.

TBC

1
Qillah julyan
eng ing eng..pas di putar..ternyata....
Ummu Faliha
Luar biasa
Damar Pawitra IG@anns_indri
oh hallo teman" terimakasih untuk perhatiannya di karya saya.
saya mohon maaf untuk bagian yang ternyata absurd ini.
agaknya saya kurang reseach di bagian ini karena terburu" guna pengembangan alur.

terimakasih untuk kritik dari teman", semoga kedepannya saya bisa lebih hati" dalam membuat adegan demi adegannya.

tapi sungguh saya senang karena teman" mengoreksi. itu akan saya jadikan sebuah pembelajaran agar lebih hati" ke depannya.

sekali terimakasih ya.
🤗🤗☺🙏🙏
Qillah julyan
punya bapak goblok. bego...tdk ada tegas2nya..tdk menafkahi anak kandungnya..baguslah di buang bapak model bgtu
Qillah julyan
klu memang ada hotel yg meletakkan cctv di kamar2 hotel itu termasuk kejahatan...bukankah itu melanggar privasi tamu hotel????bgmn pendapatmu thor..
Qillah julyan
tambah seru yaaa.🤩
Royhan
Luar biasa
Qillah julyan
pecinta novel tamatv..aku mampir nih thor..ini novelmu ke 5 aku baca..
Phiphiet Safitri
Luar biasa
Miss Typo
happy ending 👍👏👏
terimakasih kk author 🙏
aksari
Luar biasa
Miss Typo
Alhamdulillah,,, Gael mau punya adek
Sabaku No Gaara
Luar biasa
Suzanne Shine Cha
/Facepalm//Sob//Sob//Sob//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Komang Tri Arianta
Luar biasa
Atmita Gajiwi
/Determined//Kiss//Rose//Rose//Rose//Heart/
Mira Hastati
Luar biasa
Mira Hastati
Lumayan
marie_shitie💤💤
serius tamat lah kmrn g begini loh ka,masih kurang
marie_shitie💤💤
bebas y yg PNY perusahaan klo karyawan malah cuti lahiran doang 3bln hadeuh gini amat JD karyawan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!