Belva Arlettra Frison seorang wanita muda yang sukses,karir cemerlang bergelimang harta, itu lah yang semua orang tau tanpa tau dia adalah orang yang kejam, tidak suka basa basi,tingkat kepercayaan yang tinggi,keras kepala, kesabaran setipis tisu. Namun harus meninggal dengan cara sangat mengerikan. Mati karena di pegal karena tidak memberikan informasi yang Belva sendiri yang tau.
Tapi...
Tiba-tiba saat membuka mata dia di tempat asing dengan segala keanehan dirinya, apalagi dirinya kaget mengetahui bahwa dia menempati tubuh seorang wanita yang sudah menikah,yang lebih kaget lagi siapa suaminya coba?..dia,dia seorang mafia,bukan takut bellva yang menempati wanita yang hampir sama dengan namanya itu merasa tertantang untuk membuka fakta-fakta yang ternyata di sembunyikan oleh pemilik tubuh yang ia tempati.
" kenapa makin ke sini, semakin banyak hal hal yang mengejutkan?." Belva.
" setelah apa yang terjadi kau ingin berlari?.." dingin Kenzo. " kau milikku " posesifnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon suriyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mantan Tunangan?
" Naikkan kaki mu di kaki ku." Baru kali ini Kenzo mencoba sabar pada seorang wanita selain ibu nya.
Kalau kalian menebak Belva tidak mau maka jawabannya salah dia malah dengan senang hati. Kini jarak mereka sangat lah dekat bahkan hanya sebuah kain saja yang menghalangi mereka.
Kedua Tangan Belva di taruh di pundak lebar Kenzo dan tangan Kenzo berada di pinggang Belva,kini mereka hanya saling tatap dengan perasaan yang belum pasti.
Kenzo merasa aliran darahnya berdesir saat berdekatan dengan Belva namun tidak dengan Belva yang santai santai saja. Dia bahkan melihat sekeliling yang banyak menatap dirinya dan Kenzo. Rencananya ingin menjauhi Kenzo yang akan membongkar rencananya dengan mommy Rissa tapi dia malah seakan terjebak dengan rencananya sendiri.
"Ken_" Seseorang menutup kembali mulutnya saat melihat pria yang dia cintai itu kini berpelukan mesra dengan wanita lain.
Cup
Mata Belva membelalak kaget. Dia ingin mendorong Kenzo namun bukannya lepas Kenzo malah melingkarkan tangannya dengan erat di pinggangnya dan satu tangannya menahan tengkuknya untuk memperdalam ciumannya.
Belva tak berkutik dengan tingkah kurang ajar Kenzo namun permainan Kenzo membuat Belva hampir terbuai apa bila tidak ada seseorang yang mengganggunya.
"Ken apa..apakah dia pengganti ku." Perempuan yang memakai dress polos berwarna putih dengan riasan tipis di wajah membuat dirinya seperti seorang peri polos yang di sakiti oleh kekasihnya yang berselingkuh.
Belva dan Kenzo tak melanjutkan dansanya begitu juga semua orang,banyak yang menduga-duga bahwa akan ada pertunjukan lagi yang lebih seru.
"Viola kamu di sini?" Rissa menuju ke arah wanita yang seharusnya menjadi menantunya itu.
"Mom hiks.." Viola dengan cepat memeluk wanita yang terlihat muda itu.
Rissa mengelus pelan belakang viola seolah merasakan apa yang di rasakan viola. Sekarang membuat tatapan tajamnya kembali kepada Belva yang masih terdiam di samping Kenzo yang sama sekali tak bereaksi apapun.
"Mom a apa kah dia yang berhasil mendapatkan tunangan ku?"viola mendongak dengan mata yang berkaca-kaca, membuat siapa saja yang melihat akan sedih.
Diam-diam Belva mengeluh dalam hati tapi dia juga suka drama seperti ini,memang plin-plan si belva.
"Hay kamu viola ya, Mantan Tunangan suami saya?" Ramah Belva dan terkesan santai atau lebihnya tidak ada urat malu, dia menuju ke arah wanita yang menurut pandangan Belva sendiri adalah orang yang PPB alias polos polos bangsat.
" Kenapa kamu mengambil tunanganku." Mata yang tadinya berkaca-kaca kini sudah mengeluarkan butiran kristal bening di pipi putihnya.
Belva tidak menjawab melainkan bertanya pada Kenzo. " Sayang kamu cinta gak sama dia?,kalau kamu bilang cinta aku sakit hati loh." Kini Belva pula yang pura pura bersedih dengan kembali ke arah kenzo.
Belva sengaja membuat dirinya terlihat jelek di sini,ya walaupun tadi tak minat tapi gak papa lah. Sebentar lagi dia juga akan pergi dari negara ini.
"Enggak!"
Eh,Belva tidak menyangka pertanyaan di jawab oleh Kenzo,dia menatap viola yang tampak sakit hati tapi ada rasa marah luar biasa dari wajah basahnya.
"Belva jangan keterlaluan." Rissa menatap nyalang wanita yang tampak arogan itu.
" Mom Belva enggak keterlaluan kok,Belva cuman mau ingetin aja agar enggak ganggu suami Belva."
Ucapan Belva yang tidak sadar dirinya itu,malah dengan sengaja menyindir viola, gak salah tuh nyindir viola bukan nyindir diri sendiri,sorry maksudnya Belva asli.
Ucapan Belva terkesan main main tapi berhasil membuat Kenzo menegang. Ada perasaan aneh yang menelusup ke dadanya lagi.
"Kamu kenapa jahat sekali?, Bukan aku yang merebutnya tapi kamu!..kamu yang merebut tunanganku!" Perkataannya pelan namun semua orang dapat mendengarnya kerena acara yang tadinya bergembira dan ricuh kini hening bak kuburan.
Ini lah salah satu masalah akan peraturan arsanio yaitu tidak dapat menikah lagi selagi masih memiliki pendamping. Perjanjian suci pernikahan hidup semati. Terdengar aneh dan tertekan tapi membuat itulah yang terbaik bagi para keluarga arsanio. Lagi pula peraturan ini memang sudah berlaku dari nenek moyang mereka dan tidak bisa terhapus sampai sekarang.Tapi juga tidak memungkinkan adanya perselingkuhan di luar sana walaupun memiliki status sebagai istri tapi bila cinta yang bermain maka semuanya akan bisa terjadi.
status tinggal lah status. Tapi hubungan gelap juga sangat di larang bagi keluarga besar itu. Selingkuh sama saja dengan bunuh diri.
Pemilik acara hanya menonton dia atas seakan sudah tau ini akan terjadi. Yah anggap lah hadiah meningkatnya umur dirinya.
"Ternyata perdebatan mereka seru"
Astri menatap suaminya. " apakah kau menikmatinya suami ku?"
"Ya."
"Menurut mu kita harus senang atau tidak mengetahui cucu menantu kita ternyata anak keluarga miller?." Astri menatap suaminya Yang sudah memiliki kerutan di wajahnya sama seperti dirinya tapi sama sekali tidak memudarkan aura kebesarannya.
"Itu lebih baik dari pada wanita munafik itu,asal usulnya saja tidak ada. Mata Rissa sungguh buat, hanya alasan satu kali menolong malah ingin menikahkan cucuku dengan wanita itu." Tatapan mata Diego mengarah pada wanita yang tampak menangis dalam pelukan anak menantunya itu,rissa.
Ternyata Belva memiliki pendukung di sini karena sama-sama tak menyukai sifat viola.
"Benar."
Dor!
"Aggrrrhhh!!..."