Mafia With A Deformed Face

Kini, Marchel berusaha meredakan ketakutan dan trauma yang dialami Vilme dengan memeluknya erat, menenangkan hatinya yang masih berdebar kencang.

Tetesan air mata Vilme semakin deras mengalir di pipinya, namun Marchel terus berbicara pelan dan menenangkannya. Marchel berjanji bahwa ia akan selalu melindungi Vilme dari bahaya apa pun.

Marchel menangkup wajah Vilme sembari tersenyum “Tak apa-apa sayang. Kau tak bersalah. Kau tetap istriku yang kucintai,” ucap Marchel sambil merapikan rambut Vilme yang acak-acakan.

Vilme diam dan terpaku mendengar ucapan Marchel. Dalam keadaan seperti ini, ia tak bisa menilai benar atau tidaknya ungkapan suaminya. Ia berpikir kalau ini hanyalah cara Marchel untuk menenangkannya.

Marchel mengecup kening Vilme begitu lama, Ia mengusap pergelangan tangan Vilme yang terluka dengan lembut. “Kita pulang ya dan kita obati lukamu ini, ayo!” ajak lembut Marchel namun Vilme masih diam.

Marchel langsung menggendong Vilme dengan penuh cinta, sementara Vilme masih saja terdiam meski tak lagi ada air mata yang keluar dari matanya.

Marchel benar-benar merasa pilu melihat keadaan Vilme yang seperti ini. Ia tiba-tiba merindukan wajah Vilme yang selalu merona tiap kali ia dekati. Namun kali ini, Marchel hanya mendapati wajah Vilme yang penuh akan rasa trauma.

Sepanjang perjalanan pulang, Marchel terus menenangkan istrinya.

Mengecup pucuk kepala Vilme berkali-kali, “Tenanglah sayang, aku akan selalu ada untukmu. Aku mencintaimu.” Bisik Marchel lembut di telinga Vilme.

Vilme menatap haru pada Marchel dan ia tiba-tiba kembali menangis. Marchel pun langsung membawanya dalam dekapannya lagi sembari terus menenangkannya. Hingga akhirnya, Vilme terlelap dengan wajah lelahnya di pelukan Marchel.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Victor terkejut saat ia belum lama mengetahui kebenaran mengenai Celia, yang ternyata selama ini disembunyikan oleh Shena istri keduanya. Fakta bahwa Celia, istri pertamanya dan ibu kandung dari Vilme masih hidup.

Meskipun Victor tak pernah mencintai Celia, ia tak menyangka bahwa kematian Celia ternyata disebabkan oleh Shena. Apalagi fakta bahwa Celia disekap dan diabaikan selama ini, hal itu membuat hati Victor teriris.

“Shena, kenapa kau melakukannya? Aku tahu aku tak pernah mencintai Celia, tapi aku tak menyangka kau akan bertindak sejauh ini ,” ucap Victor dengan suara bergetar.

Shena menatap Victor dengan wajah marah. “Jadi kau menyalahkanku?”

Victor berdecak kesal dan menatap Shena. “Aku tak menyalahkanmu, tapi aku tak menyangka kalau awal sakit yang dialami oleh Celia adalah karenamu. Bahkan, kau membuat sandiwara soal kematiannya dan menyembunyikannya.

“Kalau bukan Jessica yang ingat akan Celia, mungkin Celia benar-benar mati sekarang. Bahkan juga jika bukan karena orang kepercayaanmu yang masih mau menjaga Celia, kita tak bisa menggunakan Celia sebagai ancaman untuk Tuan Vincent dan Marchello. Sayangnya, rencana kita gagal dan kita hanya bisa terima nasib saja akan murka Marchello yang mewakili Vilme.”

Shena menatap tak percaya pada pria yang selama ini selalu mendukungnya, kini pria itu tiba-tiba menyalahkannya.

“Aku memang menyembunyikannya darimu selama ini, tapi aku melakukannya demi kita, Victor! Kau tahu betapa aku mencintaimu dan betapa aku ingin memastikan kita bisa bersama selamanya. Aku tidak bisa menerima kenyataan bahwa Celia masih ada di antara kita, menghantui kehidupan kita berdua,” teriak Shena, suaranya penuh emosi.

“Dan karena itu kau bohong kalau Celia sudah mati kala itu? Kau gagal meracuninya dan kau pun menyekapnya agar kita bisa menikah, begitu?” tanya Victor yang membuat Shena menatap tajam suaminya.

“Lebih tepatnya, agar semua kekayaan yang dimiliki Celia bisa beralih padamu, yang kemudian kau berikan ke tangan istri barumu” Ucap Lucas yang baru saja tiba.

Lucas tertawa sinis menatap Shena yang hanya diam “Bukankah aku benar Nyonya Shena? Kau tak ingin semua terbongkar dan karena itu kau banyak membuat sandiwara kan?” tanya Lucas yang membuat Victor hanya menatap datar pada Shena.

Tak hanya Lucas, namun para anak buah Marchello tiba-tiba muncul dengan membawa Aaron yang babak belur.

Victor dan Shena yang menyaksikan kejadian tersebut langsung merasa ketakutan, khawatir nasib serupa akan menimpa mereka. Pasalnya, Aaron sebelumnya telah membantu Shena untuk menyembunyikan keberadaan Celia.

Victor, meskipun baru mengetahui kejahatan Shena yang sebenarnya, tetap merasa takut karena ia telah membela Shena yang saat itu jelas-jelas berada di pihak yang salah. Namun, ia tak mampu menahan kekhawatiran yang melanda hatinya, terlebih karena ia tidak peduli pada Vilme, anak kandungnya sendiri.

Mereka berdua terdiam, memikirkan apa yang harus mereka lakukan untuk menghadapi situasi yang semakin mendalam ini. Wajah mereka terlihat pucat pasi, menyadari bahwa mereka telah terjerumus ke dalam jaringan kejahatan yang semakin rumit.

Lucas, yang merupakan anak buah kepercayaan Marchello, ia memang memiliki wajah tampan dan senyum manis. Meski begitu, tersembunyi sifat jahat dan bengis yang siap menyakiti siapa saja yang menghalangi jalannya.

Melihat ketakutan yang terpancar dari wajah Shena dan Victor saat melihat Aaron, Lucas tertawa terbahak-bahak. Ia mengejek mereka dan mengatakan bahwa nasib mereka akan lebih buruk dari Aaron, karena merekalah yang menyebabkan penderitaan Vilme.

“Kalian berdua tidak pantas disebut orang tua!” seru Lucas dengan wajah penuh kemarahan. “Bagaimana bisa kalian menyakiti Nona Vilme dan ibunya yang tak berdosa? Dan anda Tuan Victor, mengapa kau hanya diam kala anak kandungmu sendiri diperlakukan layaknya pembantu? Kau malah membela istri barumu ini?”

Shena dan Victor hanya diam dan kini mereka harus siap merasakan balasan dari perbuatan mereka, di tangan Lucas maupun Marchello yang kejam dan tak kenal ampun.