Rania Nadhira gadis berusia genap 16 tahun ,tahun ini
Gadis ini akrab di sapa dengan panggilan Rana singkatan kedua namanya
Gadis cantik yang dianggap sangat bar bar dan menyebalkan oleh keluarganya sendiri
Gadis cantik ini sering berbuat ulah demi untuk menarik perhatian seluruh keluarganya
apakah perjuangan Rana mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari seluruh keluarganya akan di dapatkannya?!! atau Rana menyerah untuk berjuang
ikuti kelanjutannya ya😊😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 32 Dimana Hatimu nyonya
Setelah makan siang ke empat orang yang sedang menemani Rana kembali berbincang ringan untuk menghilangkan kejenuhan mereka
"eh ngomong-ngomong kalian percaya nggak sama omongannya si salwa !?" tanya Susi
"maksudnya apa sus!?" tanya Ratih
"Gini ya menurut kaca mata pengamatan aku tuh ,si salwa itu lagi acting di depan kita semua "jawab susi
"kenapa kamu ngomong kayak Gitu!?" tanya kenan
"nih kalau misalnya Rana sudah ngedorong salwa Dengan sengaja belum tentu kan Rana syok berat kayak gini sampai sampai pingsan dan demam tinggi " jawab Susi
"iya benar setuju aku " sahut jesika
"karena tadi aku perhatikan saat dia membela dirinya aku nggak liat kebohongan dalam sorot matanya dan menurut aku dia itu berkata Jujur dan si sawah sawah itu yang sedang bohong agar Raka dan teman-temannya bersimpati padanya
Kalian kan tau si sawah bajakan kerbau itu sering Carmuk (cari muka)didepan Raka
Dan kita juga tau selama ini Rana mengejar-ngejar Raka jadi kemungkinan besar Si sawah nggak ingin ada saingan untuk mendapatkan perhatian Raka sableng itu" ucap jesika
"iya benar apalagi tadi Raka menampar Pipi rana begitu keras dan lihatlah wajah rana lebam dan bengkak kasian rana
Padahal rana itu anak yang baik lo,sopan juga ramah pintar lagi" jawab Ratih
"Ken,kamu harus cari tau kebenarannya ini kasian Rana kalau terus si bully seperti ini" ucap Jesika Dengan mata berkaca-kaca
Merasa kasihan pada rana yang sudah sangat sering di caci maki dan di hina oleh Raka dan teman-temannya
"iya aku akan cari tau kebenarannya,lagian ada cctv di bagian Tangga " jawab kenan
"tapi katanya cctv itu rusak ken" ucap ratih
"Udah di perbaiki kok beberapa Minggu yang lalu tapi semua nggak tau jika cctv itu Sida berfungsi Kembali " jawab kenan dan mereka merasa senang rana akan mendapatkan keadilan
"eh kalian ingat nggak aku pernah cerita kalau si orang-orangan sawah itu pindah kesekolah kita karena bermasalah dengan teman sekelasnya si sekolahnya yang lama"ucap susi
"oh iya aku ingat kamu dapat cerita itu dari adik sepupu kamu kan yang dulu pernah sekelas dengan si orang-orangan sawah itu" ucap Jesika
"iya, disana dia dikenal sebagai ratu drama dan bully
Katanya sih pindah sekolah karena orang yang si bullynya sampai sekarang mengalami cacat" jawab Susi
"parah ya"ucap Jesika dan di jawab Anggukkan kepala oleh susi dan ratih
Kenan hanya diam saja mendengarkan ketiga cewek itu bergosip
Dalam hati kenan berjanji akan menyelidiki semuanya,dia akan meminta izin pada pamannya Albert Brawijaya sebagai pemilik yayasan itu agar langkahnya di mudahkan untuk menyelidiki apa yang sudah rana lalui
Entah mengapa Hati Kenan selalu ingin melindungi Rana mungkin karena kenan anak bungsu dari tiga bersaudara dan semua saudaranya laki-laki sehingga dia begitu ingin menjadikan rana Adik perempuannya
"Mami pasti senang jika aku kenalkan pada Rana kan selama ini mami ingin anak perempuan dan sepertinya Rana cocok jadi adik aku" ucap ken dalam hatinya bibirnya berkedut tersenyum tipis dan tak di lihat oleh siapapun
...----------------...
Sedangkan di depan rumah Rana keyla,Lesti dan Auren meminta izin untuk bertemu dengan bik Marmi dan kebetulan yang sedang berjaga adalah pak joko
"permisi " ucap keyla
Tak lama pak joko membuka pintu kecil pada pagar itu
"ada apa neng!? Apa ada yang bisa bapak bantu !?"tanya pak joko
"maaf mengganggu pak,kami hanya ingin bertemu dengan ibunya Rana ibu marmi kalau nggak salah " jawab keyla
"oh iya ada apa ya nak kalian mau bertemu dengan bu Marmi biar nanti bapak yang sampaikan"ucap pak joko
"itu pak Rana pingsan di sekolah dan di larikan kerumah sakit Alexander oleh kakak kelas kami" jawab keyla
"apa??!! Astaghfirullah kenapa bisa neng Rana pingsan !?" tanya pak joko
Keyla dan kedua temannya pun bergantian menceritakan kejadiannya
Pak joko merasa geram Dengan apa yang di lakukan Raka pada Adiknya sendiri
"baiklah nak nanti saya sampaikan ke ibu marmi, terimakasih banyak karena sudah mau memberi tahukan pada kami" ucap pak joko
Keyla, Auren dan lesti pun berpamitan karena rencananya mereka akan menjenguk Rana di rumah sakit
Setelah ketiganya pergi pak joko pun menghubungi istrinya
"halo pak, ada apa!?" tanya bik Marmi
"bu temuin bapak di pos depan ada yang ingin bapak sampaikan pada ibu ini penting bu tentang neng Rana " jawab pak joko
tak menunggu waktu yang lama buk marmi sudah datang dengan tergopoh-gopoh menghampiri suaminya
"hos hos hos hos ada apa pak!?" tanya bik Marmi Dengan nafas ngos-ngosan
"tenang bu tenang ini minum dulu" ucap pak joko menenangkan istrinya itu
bik Marmi pun meminum air putih yang diberikan oleh pak joko hingga tandas
"ada apa pak jangan buat ibu penasaran "ucap bik marmi
"tadi teman-temannya neng Rana datang, mereka bilang kalau neng rana pingsan di sekolah dan di bawa kerumah sakit Alexander oleh teman sekolahnya yang lain" jawab pak Joko menceritakan apa yang Keyla dan kedua temannya katakan
Bik Marmi sangat marah, bik Marmi menangis sesenggukan merasa kasihan pada putri angkatnya itu
"pak ibu mau kerumah sakit pasti putri kita membutuhkan kita pak dia di rumah sakit sendirian pak Hiks hiks hiks "ucap bik marmi di sela isakan tangisnya
"tenang bu, sebaiknya ibu siapkan perlengkapan neng rana di rumah sakit setelah itu ibu berpamitan pada nyonya jangan sampai kita kena marah " peringatan pak joko pada istrinya agar tidak panik dan sedikit tenang
Bik Marmi mengangguk dan segera masuk untuk mempersiapkan apa saja yang akan di bawanya kerumah sakit setelah selesai bik marmi masuk menemui nyonya Sania untuk berpamitan
"nyonya saya ingin meminta izin kerumah sakit" ucap bik Marmi nundukkan badannya sedikit saat berhadapan dengan nyonya Sania
"mau apa kerumah sakit bik!?" tanya nyonya Sania
"itu nya non rana tadi katanya pingsan di sekolah dan di bawa kerumah sakit oleh teman-temannya "jawab bik marmi apa adanya
"dia itu cuma lagi cari perhatian,kamu nggak usah kesana disini kamu banyak pekerjaan saya gaji kamu untuk melayaniku dan suami juga anak-anakku bukan untuk melayani si biang onar itu
Sana lanjutin pekerjaan kamu bik nggak usah ngurus Rana dia itu sudah besar sudah bisa mengurus dirinya sendiri " jawab nyonya sania
Bik marmi merasa sakit hati Dengan ucapan nyonya Sania karena begitu tidak pedulinya Dengan Rana
"terbuat dari apa hatimu nyonya sehingga kamu begitu tega Dengan anak kandungmu sendiri " batin bik marmi menangis
"aku harus apa ya Allah !? Hiks hiks hiks " gumam bik marmi tanpa bergeming dari tempatnya berdiri