NovelToon NovelToon
Ibu Tiri Ku Mantan Agen

Ibu Tiri Ku Mantan Agen

Status: tamat
Genre:Tamat / Identitas Tersembunyi / Mata-mata/Agen / Keluarga / Ibu Tiri / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Uul Dheaven

Apa jadi nya, jika hidup mu yang datar dan membosankan tiba-tiba berubah berwarna. Semua itu, karena kehadiran orang baru.
Alin yang sudah lama di tinggal Mama nya sedari kecil, menjadi anak yang murung dan pendiam. Hingga tiba suatu hari, sang Papa membawa Ibu Tiri untuk nya.

Bagaimana kah sikap Ibu Tiri, yang selalu di anggap kejam oleh orang-orang?

Akan kah Alin setuju memiliki Mama baru?

Jawaban nya ada di novel ini.

Selamat membaca... 😊😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uul Dheaven, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

Aisyah dan Alin pun menuju ke kamar mandi. Tampak pandangan orang-orang mengarah pada Aisyah. Saat ini, ia berjalan di depan dan Alin di belakang.

Aisyah tidak ingin membuat Alin tidak nyaman jika berjalan sambil bergandengan. Aisyah tahu, Alin masih menyesuaikan diri untuk akrab dengan nya.

Alin sedikit introvert. Ia bahkan kesulitan bergaul dengan yang lain. Hal itu akibat, ia yang tidak pernah di terima di manapun.

Padahal Alin sangat lah cantik. Hanya saja, karena ia sering menunduk dan diam, jadi lah kecantikan itu tertutup dari wajah nya.

"Alin, Bunda mau masuk. Alin kalau udh capek, boleh kok masuk ke kamar."

Alin tiba-tiba mendongak. Ia tidak menyangka, jika ibu tiri nya tahu apa yang sedang ia pikirkan.

"Tapi,," Ucapan Alin terhenti. Ia bahkan memilin-milin ujung hijab nya. Ia seperti tidak berani berkata-kata.

"Urusan Papa, biar Bunda nanti yang bicara."

Alin pun tersenyum. Mata nya berbinar. Baru kali ini ada yang tahu apa mau nya.

"Baik, terima kasih bunda. Alin ke kamar dulu."

Bagi Alin, kamar adalah tempat ternyaman untuk nya. Kamar adalah tempat yang akan melindungi nya dari dunia luar. Alin tidak betah jika harus berada lama-lama diluar kamar. Ia akan terkena serangan panik.

Setelah di izinkan untuk masuk ke kamar nya, Aisyah pun kembali ke pelaminan. Sebenarnya ia tidak ada keinginan untuk ke kamar mandi.

Itu hanya lah alasan bagi nya, supaya Alin bisa menjauh dari orang-orang yang membawa pengaruh buruk pada nya.

Setelah selesai membuat Alin nyaman, ia pun kembali ke acara tersebut. Aisyah melihat, nenek dan tante nya Alin ternyata masih di sana. Mereka belum kapok juga ternyata.

"Sayang, kita makan yuk. Aku udah mulai lapar ni." Ucap Aisyah dengan nada manja.

Pandangan sinis pun di berikan pada nya oleh mantan adik ipar suami nya itu. Padahal Tante nya Alin, masih ingin berbincang dengan Pria itu.

"Ganggu aja sih. Kamu kan bisa langsung makan aja. Ngapain mesti manggil Bang Aslan."

"Terus, urusan nya sama kamu apa? Dan, kamu punya hubungan apa dengan suami saya?"

"Saya itu, adik ipar nya sekaligus Tante nya Alin."

"Oh ya? Bukan nya kalian tidak mengakui Alin ya, sebagai keluarga. Lantas, apa lagi yang ingin kalian lakukan di sini sekarang? Sedangkan karena Alin lah, kalian masih di anggap untuk berada di sini."

"Lancang kau ya gendut! Berani sekali wanita jelek seperti mu mengatur aku."

"Sayang, aku tidak mau wanita ini mengganggu nafsu makan ku."

"Iya Aisyah sayang. Maafkan abang ya. Alani, tolong jangan buat istri ku stres. Kasihan dia." Ucap Aslan. Dan hal itu sukses membuat wanita yang ada di hadapan nya melongo.

Demi apa seorang Aslan yang sangat tampan dan rupawan, bisa jatuh ke dalam pelukan wanita gendut dan cupu itu. Fix, si gendut pasti pakai pelet. Begitu lah isi fikiran dari mantan ipar nya itu.

Alana dan Alani adalah saudara kembar. Walaupun begitu, Aslan tidak bisa menyukai Alani. Entah mengapa, Aslan juga tidak tahu apa alasan nya.

Walaupun saudara kembar, tapi mereka memiliki karakter yang berbeda. Alana penuh kelembutan sedangkan Alani sangat bar-bar.

Walaupun Alin keponakan nya, tapi sampai sekarang ia bahkan tidak bisa berbaik hati pada Alin. Aslan sudah cukup trauma saat dulu ia menitipkan Alin pada adik mendiang istri nya itu.

Alani bahkan hampir mencelakakan Alin yang masih balita. Ia biarkan balita itu bermain sendirian di kolam. Untung saja ada petugas yang sedang lewat dan melihat semua nya.

Saat di cek, ternyata Alani sedang bermain kuda-kudaan dengan pacar nya di dalam. Aslan langsung di hubungi dan ia marah besar.

Semenjak saat itu, Aslan menjaga jarak dari mereka. Ternyata Alani dan Ibu nya sengaja memanfaatkan Alin yang masih balita, demi harta yang ingin ia minta pada Aslan.

Mereka bahkan tidak tahu malu, meminta jatah dan barang peninggalan Alana untuk diberikan pada mereka.

Aslan menentang keras. Ia beralasan semua barang-barang itu milik Alin. Agar ketika Alin dewasa, ia masih bisa melihat barang-barang peninggalan Mama nya.

"Alani, tolong tinggalkan tempat ini jika kalian sudah selesai makan. Ajak ibu mu juga. Ayo sayang, kita makan dulu. Kasihan kamu nya jadi lapar ya."

"Iya sayang. Tamu hari ini lumayan banyak. Pasti amplop nya juga." Ucap Aisyah sambil berbisik. Namun, ia sengaja mengeraskan sedikit suara nya agar terdengar oleh Alina.

Alani langsung memasang wajah masam. Ia tidak menyangka bisa kalah saing dengan gajah bengkak seperti Aisyah. Mau di lihat dari segi manapun, tetap tidak ditemukan dimana letak kecantikan nya.

Aisyah dan Aslan benar-benar makan berdua sambil suap-suapan. Aslan benar-benar bucin kali ini. Pantas saja ia di anggap seperti sudah terkena jampi-jampi.

Bahkan dengan Alana saja dulu nya tidak begitu. Alana dan Aslan sama-sama malu-malu meong.

"Sayang, aku mau bawain nasi dulu ya ke kamar Alin. Mungkin dia lapar."

"Boleh sayang."

Aisyah pun mengambil satu piring lagi untuk di antarkan ke anak sambung nya.

"Pengantin wanita nya ngeri ya. Makan nya sampai tambah-tambah. Pantas aja badan nya gitu. Kok bisa lah Pak Aslan yang tampan dan rupawan punya bini kayak kingkong nyasar."

Bukan nya marah, Aisyah malah dengan anggun mengambil makanan yang tersedia. Ia tidak peduli dengan apa yang di bicarakan oleh tamu undangan. Buat apa? Kan dia nggak rugi.

Setelah semua makanan dan minuman ia letakkan di dalam nampan, ia pun ingin membawa nya ke kamar Alin.

Adapun acara pernikahan mereka hanya mengundang orang sekitar dan pegawai kantor milik Aslan saja.

Walaupun tidak ramai yang di undang, akan tetapi para warga penasaran dengan calon mempelai wanita.

Mereka ingin tahu, wanita mana sih yang berhasil memikat Duda tampan yang lama sendiri itu. Tapi pada kenyataan nya, semua tidak sesuai dengan ekspektasi mereka.

Aisyah tiba-tiba mendatangi ibu-ibu yang dari tadi sibuk menggosip kan nya. Entah apa salah nya pada ibu-ibu itu sehingga ia di hina sedemikian rupa. Ya begitu lah hidup. Jika tidak good looking, pasti akan di hina.

"Maaf Bu, apa kita saling kenal?" Tanya Aisyah pada ibu-ibu itu.

"Sorry, mana kenal aku dengan wanita yang bentuk nya kayak gini."

"Memang nya kenapa? Aku kan juga manusia."

"Manusia opo? Manusia kingkong?"

Mereka pun serentak tertawa.

"Nama ibu-ibu ini siapa?"

"Untuk apa kamu nanya-nanya nama kami?"

"Mau saya ingat. Kira-kira nanti kalian ngasih amplop nya tebal nggak ya. Jangan cuma omongan yang besar. Isi amplop juga harus gede ya ibu-ibu."

"Ngarep!"

"Jangan jadi tong kosong yang nyaring bunyi nya.. Tukang gosip tapi pelit dan uang nya nggak ada. Kalau emang kalian banyak uang, buktikan dong!"

Aisyah menantang ibu-ibu itu. Seketika wajah mereka memucat. Para tamu yang lain pun melihat aksi itu.

Aslan hanya duduk santai di sana tanpa berbuat apapun. Salah ibu-ibu itu, yang duluan menghina istri nya. Jadi, ia biarkan saja istri nya menghadapi mereka.

"Anu, saya. Saya permisi dulu."

Salah satu ibu-ibu mulai ketar-ketir ketir dan ingin kabur. Aisyah cepat mengeluarkan ponsel nya entah dari mana.

"Halo guys, ini ni geng ibu-ibu tukang gosip. Pas ditanya mau ngasih amplop berapa, eee malah kabur. Gaya omongan nya sih tinggi abis. Tapi kantong nya kosong."

Ibu-ibu itu sangat malu. Tapi biarlah. Mereka memang geng gosip yang meresahkan kawasan tempat tinggal Aslan. Sekali-kali, biarlah mereka di beri pelajaran.

1
Anonymous
keren
Yuni Wahyuni
seru banget aku suka karakter ibu tiri yang satu ini 🥰
Jie Fitri
Luar biasa
Oky Sarri
haha kocak bgt,
Oky Sarri
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Siti Yuliatin
astaghfirulloh... ngeri... tp penasaran dg ceritanya
Kamilatul Asfa
yg baca jga ikut bingung El
Rini Handayani
Luar biasa
Zieya🖤
🖤🖤🖤
Zieya🖤
oiii lakik nya kemana 🤦🏼‍♀️
Zieya🖤
bagus ceritanya....
ada juga part lawaknya...
Ai Maswah
Luar biasa
Ira Rachmad
jd keinget jenis mangga lafal penyebutannya...
kweni...
Zieya🖤
hah! suda ku duga....
kau memang anak pintar Alva...
Zieya🖤
mungkin Alva hanya pura² benci orang tuanya untuk melalaikan musuh, dia sedang menunggu orang tuanya datang untuk menyelamatkan nya, mungkin....
Arw
kak author ide ceritanya d luar perkiraan nurul...wkwkkw..pakai kompor minyak....wkwkw
Ira Rachmad
getahnya....koreksi...
bukan gerahnya.
Zieya🖤
jadi yg klon Alin apa Alva. kerna Alin bisa produksi darahnya sendiri, bisa keluarkan racun dalam badan nya sendiri... sedangkan Alva organ nya gabungan dari organ² klon yg lain...

aku harap Alin adalah yg asli
Zieya🖤
aku harap Alin benar² anak kandung mereka dan Alin bukan la klon, Alin ada induk/aslinya...
Zieya🖤
salah satunya?
bermakna ada wanita lain ka?....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!