Perjodohan adalah hal yang tak pernah terlintas di hidup Caca.
Caca sama sekali tidak bisa membayangkan kalau masa depannya akan seperti ini. ia sudah kehilangan cinta pertamanya sejak 2tahun lalu, sekarang ia dipaksa harus menikah dengan anak dari sahabat mamanya.
Caca hanya takut jika yang di jodohkan dengannya adalah lelaki tua dengan perut buncit, atau kakek-kakek peot. Bagaimana jika nanti suaminya akan memperlakukannya dengan kasar dan membecinya seperti yang sering ia baca di dalam novel. Tapi kekhawatirannya itu ternyata salah besar, karena tuhan telah menjodohkannya dengan tuan muda berparas rupawan dengan hati seperti malaikat yang begitu menyayanginya.
*
*
"Jangan takut Acha" ujar pria itu dengan lembut.
DEG...
Caca terpaku mendengar suara lembut serta panggilan yang baru pertama kali ia dengar untuknya.
Bagaimana kisah rumah tangga mereka selanjutnya? ikuti terus kisah cerita mereka disini ya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marsha_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 34 Kekuasaan Smith
"May kamu yang sabar ya" Rere mengelus punggung ringkih Maya, dia berusaha memberikan dukungan untuk sahabat sekaligus besannya ini.
"Aku ibu yang bodoh Re, bisa-bisa nya aku gak tau kalau selama ini Caca di sakiti sama suami dan anak tiriku hiks...hiks.."
Saat ini Maya dan Rere sedang duduk di halaman belakang rumah Caca.
Rere dan Alex segera datang kerumah Caca setelah mendapat kabar dari Xanders.
"Entah berapa banyak luka dan sakit yang Caca dapatkan, selama ini Caca melewati nya sendirian bahkan kadang aku lebih percaya sama Nara daripada sama Caca. Aku bener-bener bodoh" Maya terus menyalahkan dirinya sendiri.
"Hustt jangan ngomong kayak gitu, ini semua udah takdir may. Caca juga sengaja gak mau ngasih tau kamu karena dia gak mau mama nya sedih dan kepikiran".
"Mungkin kita semua disini terlambat mengetahui, tapi kamu lihat kan Caca adalah anak yang kuat sama seperti kamu".
"Aku juga sakit hati May pas denger ceritanya, Caca udah aku anggap seperti anak sendiri aku sayanggggg banget sama Caca" Rere ikut menitihkan air matanya.
"Kita harus lebih kuat lagi sekarang, kita jaga Caca sama-sama ya." Rere tersenyum tulus, ia menggenggam tangan Maya.
Mereka saling menguatkan satu sama lain.
Rere juga sama hal nya dengan Maya dia benar-benar emosi saat mendengar cerita nya.
Seharusnya dia menikahkan Xanders dan Caca sejak dulu supaya Caca tak mengalami semua penderitaan ini.
"Sekarang kamu udah tau semuanya, saranku kamu gak usah balik lagi sama Delon pria bajingan itu" kata Rere menggebu-gebu.
"Iya Re, aku juga gak sudi balik lagi sama laki-laki kayak dia. Delon gak pantas jadi ayah sambung untuk Caca".
"Aku bakalan urus surat perceraianku secepatnya" kata Maya.
Sedangkan di ruang kerja Xanders, ada Xanders dan Alex yang nampaknya sedang berbicara serius.
"Delon benar-benar kurang aja, Papa sudah membuat perusahaan dia hancur Sehancur-hancurnya" ucap Alex penuh emosi.
"Papa tidak akan memberikan ampun untuk orang yang sudah membuat putri papa menderita".
"Kita lihat saja seperti apa kehancuran Delon" Alex tersenyum menyeringai.
Xanders mengangguk setuju dengan ucapan sang Daddy, Xanders pun tak akan tinggal diam dia tentu saja akan membalas semua rasa sakit istrinya selama ini.
...----------------...
Kini media sosial di gemparkan oleh kabar kebangkrutan perusahaan Anggara group.
Berita-berita kecurangan Delon selama ini terkuak di semua sosial media, banyak wartawan dan media-media yang meliput di depan kantornya.
PYAARRR PRANGGG
Delon membanting semua barang-barang yang ada di atas meja kerjanya.
"SIAL!!".
"KENAPA INI SEMUA BISA TERJADI" murka Delon, urat-urat lehernya menonjol wajahnya merah padam.
Tok.. Tok...
"Masuk" ujar Delon.
"Permisi tuan, di bawah ada banyak wartawan dan media yang ingin menerobos masuk" ujar Samuel sekretaris Delon.
"Dibawah juga semua karyawan berdemo tuan, mereka meminta gaji yang sudah kita tunda selama 3 bulan" kata Samuel.
Delon memijit pangkal hidungnya, dia benar-benar pusing sekarang.
"Sam kau bayar dulu gaji mereka dengan dana kita yang tersisa" titah Delon.
"Tapi tuan kita sudah tidak punya dana sama sekali, bahkan seluruh investor menarik sahamnya dari perusahaan ini dan tuan diminta untuk membayar semua kerugian yang selama ini sudah tuan pakai" jelas Samuel panjang lebar.
"SIAL!!" umpat Delon.
Delon mengambil kartu ATM yang ada di dompetnya, dia melemparkan kartu itu pada Samuel.
"Pakai kartu itu dan bayar semua gaji karyawan".
"Baik tuan".
Samuel pergi untuk mengurus semua kekacauan dibawah.
ARGGHHH
Delon mengacak rambutnya frustasi, dia benar-benar tak bisa berfikir jernih sekarang.
"Aku harus minta tolong pada siapa sekarang." gumam Delon.
Tiba-tiba Delon teringat dengan kejadian semalam.
"Apa ini ada sangkut pautnya dengan kejadian semalam" batin Delon.
"Apa ini ulah Xanders" gumam nya.
"Jika iya pasti anak sialan itu yang menyuruh Xanders untuk melakukan ini semua, dasar anak tidak berguna" Maki Delon.
"Aku harus cari tau nanti" Delon keluar dari kantor melalui pintu lain, jika lewat depan dia yakin akan di kepung oleh para wartawan.
Delon pulang ke mansion, sesampainya di mansion ia mencari-cari keberadaan putrinya.
"Nara" panggil Delon.
"Naraa!!".
"Apasih Pa teriak-teriak" sahut Nara jengkel.
"Kamu darimana saja hah, apa kamu tidak tau jika papa sedang dalam masalah besar".
"Masalah apa sih pa, gak usah lebay gitu deh" kata Nara.
"Perusahaan Papa bangkrut Nara" ucap Delon frustasi.
"APAAAA" teriak Nara kaget.
"Papa gak usah becanda deh, gak lucu" ujar Nara tak percaya.
"Papa serius, papa mau jual mobil kamu buat membayar kerugian perusahaan" ucap Delon.
"Loh gak bisa gitu dong Pa, kalau mobil Nara papa jual terus Nara gimana" jawab Nara, ia tak terima dengan keputusan sang Papa.
Drrtt... Drttt..
Delon mengangkat panggilan telvon dari Samuel.
"Ya sam".
"Tuan Kartu yang anda berikan pada saya tidak bisa di pakai,kartu itu sudah di bekukan oleh pihak bank" ujar Samuel di seberang Telvon.
"APA! BAGAIMANA BISA" Teriak Delon di seberang Telvon.
"Saya sudah mencoba berbicara dengan pihak bank, tapi tetap tidak bisa tuan".
"ARGGHHH SIALL" Delon memutus panggilan itu secara sepihak.
"Kenapa pa?" Tanya Nara.
"Kartu ATM papa di bekukan, papa yakin ini semua pasti ada Campur tangan seseorang".
"Nara papa mohon sama kamu bantu papa, Satu-satunya jalan hanya ini, Papa harus menjual mobil-mobil kita untuk menutup semuanya" Delon berusaha membujuk Nara.
"Kenapa papa gak minta tolong aja sama anak tiri papa, suami dia kaya kan" ucap Nara.
"Mama juga gak ada daritadi, tumben banget".
"Mama kamu pergi dari rumah".
"APAA KOK BISA PAH" Tanya Nara kaget.
"Sudahlah papa tidak ada waktu untuk menjelaskan, cepat berikan kunci mobil kamu".
Mau tidak mau Nara memberikan kunci mobil itu pada Delon, Delon segera pergi untuk menyelesaikan semuanya.
"Argh sial kalau kayak gini Caranya gimana gue ke kampus, gimana kalau gue mau hangout gak mungkin gue naik taksi".
"Mama juga kenapa coba pergi dari rumah, gue harus cari tau".
...----------------...
Pagi ini kampus di hebohkan dengan berita yang sedang trending topik.
"Ca berita tentang bokap tiri Lo bangkrut itu beneran?" Tanya Cecil.
Caca mengangguk.
"Kok bisa Ca" kata Naya.
Caca menceritakan semua kejadiannya pada mereka, mendengar cerita Caca membuat mereka semua tersulut emosi.
"Bener-bener gila itu Delon, kalau gue yang jadi anaknya udah gue habisin tuh orang." ujar Disti penuh emosi.
"Power keluarga Smith emang gak kaleng-kaleng, bagi mereka buat bikin Delon hancur itu gampang" kata Cecil.
"Terus keadaan Tante Maya gimana ca?" tanya Naya.
"Mama ya masih sering ngerasa bersalah, ngerasa nyesel. Gue sama Xanders berusaha buat ngomongin mama bahwa ini semua bukan salah dia".
"Mama juga udah mutusin buat cerai sama Papa".
"Bagus itu, gue setuju sama keputusan Tante Maya gue dukung seratus persen" sahut Disti.
"Nanti pulang dari ngampus kita mau kerumah Lo boleh gak?" kata Cecil.
"Boleh kok".
"Yaudah yuk cabut ke kelas" ajak Cecil pada ketiganya.
Saat berjalan di koridor Nara menghadang langkah Caca.
"Dimana Mama?" tanya Nara to the point.
"Pergi dan gak akan pernah balik lagi kerumah yang seperti neraka itu" jawab Caca.
"Lo yang maksa mama pergi dari rumah kan?" tuduh Nara pada Caca.
"Gak usah nuduh tanpa bukti" Caca menatap datar Nara yang berdiri di hadapannya.
"Lo Dan Papa Lo yang bikin mama gue pergi, masih gak sadar juga kalian!?".
"Heh Nenek sihir bokap Lo itu udah bangkrut, masih aja belagu" Sinis Disti.
"Gue gibeng juga Lo" greget Disti.
"Bacott!!" sentak Nara.
"Bokap gue bangkrut juga gara-gara dia" Nara menunjuk Caca.
"Anak pembawa sial, Kenapa Lo gak mati aja kaya Bokap Lo" kata Nara pada Caca.
PLAKKK
Tamparan Caca mendarat di pipi Nara.
"Jaga mulut Lo ya bitch". Caca menatap Nara nyalang, tangan nya mengepal dia tak akan tinggal diam juga sudah menyangkut almarhum papanya.
"Hajar nyaiiiii" Sorak Disti penuh semangatt.
Cecil menoyor kepala Disti.
"Ck apasih Lo" sewot Disti matanya melirik julid kepada Cecil.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Bersambung......
udah kepo banget nih sama ceritanya
Nanti author kasi link
lanjut Thor jangann kasih kendor
dari kemarin ada niatan mau bikin tapi masih maju mundur😓😓
lanjutt lgi thorr
fiks orang-orang harus baca sih gila banget nih author nya bikin cerita sebagus itu