NovelToon NovelToon
Transmigrasi Alicia Putri Alexa

Transmigrasi Alicia Putri Alexa

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Transmigrasi ke Dalam Novel
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nrsl

Apa yang akan terjadi jika seorang gadis yang bernama Alicia Putri Alexa dengan sejuta bakat yang dimilikinya tiba-tiba melakukan perpindahan jiwa saat tertidur.
Lalu apa yang akan dilakukan Alicia saat mengetahui fakta di balik penyebab transmigrasi nya. Ikuti terus kisah perjalanan hidup seorang Alicia Putri Alexa dalam mengungkap semua misteri dan rahasia kehidupannya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nrsl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

"sepertinya begitu"

"wah gue gak nyangka ya, bahwa Nayla itu akan seperti itu. Benar-benar seorang PPB" kata Jessica lagi yang sukses membuat Kanaya menjadi bingung

"PPB singkatan dari apa Jessica?" Tanya Kanaya bingung kepada Jessica. Mendengar itu Jessica langsung saja terlihat kikuk dan tidak berbicara saat kini banyak pasang mata yang menatap kearahnya saat ini.

"oh aku tahu, aku tahu. PPB itu singkatan dari Polos-Polos Bang...mmmph lepas" ucap siswi yang antusias tetapi mulutnya langsung dibekap oleh tangan Jessica dan Maira sebelum dirinya menyelesaikan perkataannya

Kanaya yang mendengar itu jadi tambah penasaran dan menjadi sedikit kesal saat melihat Jessica dan Maira menutup mulut Tasya sehingga dirinya tidak tahu apa kelanjutannya

"Ish... Jessica sama Maira kenapa membekap mulut Tasya kan belum menyelesaikan perkataan PPB itu polos-polos apa?" ucap Kanaya

"Kanaya yang cantik lagi imut dan gemesin, PPB itu singkatan dari Polos-Polos tapi Buruk. Iya kan Tasya?" ucap Rosa gemas sendiri akan tingkah Kanaya yang kemudian diakhiri dengan pertanyaan kepada Tasya sambil tersenyum yang mampu membuat Tasya menelan salivanya takut, saat melihat senyum di wajah Rosa saat ini 

"Be-benar, yang dikatakan oleh Rosa itu benar Kanaya" ucap Tasya sedikit gugup saat melihat bukan hanya Rosa yang menatapnya dengan tatapan yang membuatnya takut bahkan teman-teman yang lain pun termasuk Alicia menatapnya saat ini, dirinya lupa jika Kanaya adalah orang yang polos

Sedangkan Jessica menghela nafas lega untung bukan dirinya yang berbicara tadi, jika tidak dirinyalah yang akan mendapatkan tatapan maut dari mereka semua saat ini

"Jadi gitu singkatan PPB, Nayla itu seorang PPB" ucap Kanaya menganggukkan kepalanya tanda mengerti yang membuat Tasya diam-diam menghela nafas lega karena berhasil meyakinkan Kanaya

"Oh ya Al, katanya si Amel dkk nya melaporkan ke orang tua nya bahwa lo memukul mereka semua kemarin dan tadi sepertinya gue melihat orang tua Amel sebelum kesini" ucap Axel yang dari tadi diam dan akhirnya memberitahu Alicia hal yang dilihatnya tadi

"Iya gimana nih Al, sebentar lagi lo pasti akan di panggil oleh guru BK, apalagi orang tua Amel adalah salah satu donatur disekolah ini" ucap Rafael sedikit panik

"benar Al, lo bisa dikeluarkan dari sekolah ini jika para guru memihak ke orang tua Amel" ucap siswa yang lain yang membuat semuanya kembali cemas dan khawatir

"jika kamu mau gue bisa meminta bantuan orang tua gue" ucap Rosa karena tidak ingin Alicia dikeluarkan dari sekolah

"Gue juga bisa meminta bantuan dari orang tua gue" ucap Axel dan kemudian diikuti oleh suara siswa lain yang ingin membantu Alicia

Sedangkan Alicia yang melihat mereka semua kembali cemas pun ingin berbicara, tetapi tidak jadi saat seseorang mengatakan dirinya dipanggil ke ruang BK

Lupakan saja begitu dirinya menyelesaikan masalah itu, mereka semua akan berhenti mengkhawatirkannya, pikirnya. Meski begitu Alicia tidak terburu-buru sama sekali seseorang akan mengetahui konsekuensi karena telah menyinggungnya

Alicia sedikit terharu saat melihat mereka semua yang membela dan mempercayainya. Padahal mereka baru saling mengenal tidak lebih dari seminggu saling kenal tapi mereka mempercayainya, berbeda dengan orang tua angkat nya yang telah mengenalnya dan hidup dengan mereka lebih dari 10 tahun tetapi tidak mempercayainya dan malah mempercayai putri kandung yang baru ditemukannya

Kemudian Alicia berjalan menuju ke ruang BK setelah berhasil meyakinkan mereka bahwa dia akan mengurusnya, sesampainya Alicia masuk lalu melihat beberapa orang yang ada di dalam ruangan itu.

"Apakah kamu adalah Alicia orang yang sudah memukul Amel putri kesayangan kami? Bahkan kami sendiri sebagai orang tua nya tidak pernah memukulnya. Berani ya kamu orang luar untuk memukulnya" ucap seorang wanita paru baya menunjuk ke arah Alicia saat ini, yang Alicia yakini bahwa wanita paru baya itu adalah ibu kandung dari Amel terlihat dengan wajahnya yang hampir sama dengan Amel serta dandanan menornya itu

"Apakah anda tidak bertanya kepada anak kesayangan anda alasan kenapa saya memukulnya?" Tanya Alicia santai tanpa ada rasa gugup atau takut diwajahnya 

"Tidak peduli apa alasannya, kenyataan bahwa kamu memukul anak saya, say tidak menerimanya!!" ucap seorang lelaki paru baya yang ada disebelah Amel saat ini yang merupakan ayah Amel

"Pantas saja anak anda bisa berkelakuan seperti itu, ternyata anak anda meniru perilaku orang tuanya yang semena-mena ini" ucap Alicia menatap mereka bertiga dengan tatapan datarnya saat ini

"Kamu...!! Pak Prabu, saya ingin agar siswa ini dikeluarkan dari sekolah ini!!" ucap ayah Amel dengan mengeraskan suaranya menunjuk ke arah Alicia lalu meminta kepada guru BK yang bernama pak Prabu itu untuk mengeluarkan Alicia dari sekolah ini

"Maaf, sepertinya kita tidak bisa untuk melakukan apa yang diinginkan oleh anda, bagaimana jika kita mendengarkan alasan dari siswa Alicia ini dulu. Siswi Alicia bisa kamu jelaskan kejadian kemarin?" ucap pak Prabu itu mencoba untuk tidak memihak dan bersikap masuk akal kemudian malah meminta Alicia untuk menjelaskan kejadian saat itu

"Anda!! Pak Prabu, jika anda tidak mengeluarkannya dari sekolah ini maka keluarga kami akan berhenti menjadi donatur disekolah ini" ucap ayah Amel mengancam ke arah guru BK yang ada di depannya, apalagi saat dirinya mendengar kata-kata guru BK itu da tidak ingin melakukan sesuai perintahnya

"Silahkan saja, sekolah kami tidak akan kekurangan seorang donatur" ucap pak Prabu santai tanpa merasa takut dengan ancaman dari ayah Amel

Mendengar perkataan dari guru di depannya Alicia menunjukkan sedikit rasa minat dan kekaguman pada sikap guru itu, sangat jarang ada seseorang yang tidak takut dan tunduk pada ancaman seseorang yang memiliki kekuasaan dan guru didepannya adalah salah satunya. Tidak hanya melakukan apa yang diinginkan oleh ayah Amel bahkan guru itu ingin mendengarkan  alasan dirinya memukul Amel. Bukankah ini adalah tamparan yang jelas di wajah orang tua Amel, pikir Alicia. Kemudian melihat ke arah orang tua Amel yang kini wajahnya memerah entah karena apa, apakah karena marah atau merasa malu yang jelas itu bukan urusan Alicia 

Kemudian Alicia mulai berbicara 

"sebenarnya alasan saya memukulnya kemarin adalah karena Amel dkk nya itu membully seseorang di dalam kamar mandi. Jadi saya sebagai seorang siswa yang baik dan taat pada hukum serta memiliki rasa kemanusiaan akhirnya menolong siswi Fiona yang dibully oleh mereka..." ucap Alicia tiba-tiba terpotong oleh suara dari Amel

"Tidak!! Dia berbohong!! Siapa itu Fiona? Gue aja gak tau, juga bukti apa yang lo punya bahwa gue membullynya. Yang ada lo yang memukul kami bertiga kemarin di kamar mandi sampai tangan saya patah, lihat ini" ucap Amel buru-buru memotong penjelasan dari Alicia tadi dan menyangkalnya kemudian mengangkat tangannya lalu memperlihatkan tangannya yang di perban ke semua orang yang ada dalam ruangan itu

Mendengar itu guru BK jadi bingung penjelasan siapa yang harus dipercayai 

"pftt"  suara tawa Alicia yang tertahan pun terdengar yang membuat semua tatapan mata kini menatap ke arah Alicia berdiri saat ini

Sedangkan Amel yang mendengar Alicia mencoba menahan tawa nya itu, kemudian menatap Alicia dengan marah karena merasa diejek oleh Alicia lalu bertanya "Apa yang lo tertawakan? Memangnya ada yang lucu dari perkataan gue tadi?"

"Haha, tidak, tidak. Saya hanya mengingat sesuatu yang lucu tadi" ucap Alicia dengan sedikit berpura-pura tertawa, apalagi saat mengingat ekspresi mereka bertiga kemarin yang menurut Alicia cukup bagus untuk di tonton

Setelah itu Alicia menghentikan tawanya,  lalu melihat ke arah Amel dan orang tuanya beberapa saat tanpa berkedip kemudian berbicara

"Teman sekolah ini, kamu mengatakan bahwa saya memukul kalian bertiga kemarin sampai tangan kamu patah ? Lalu kenapa saat saya lihat tangan kamu tampah tidak patah saat kamu gerakkan tadi ? Bahkan orang lain yang melihatnya pun akan tahu bahwa tangan kamu terlihat baik-baik saja. Apakah kamu yakin tidak berbohong dan mencoba menuduh saya saat ini?" ucap Alicia terlihat sopan dengan ekspresi sedikit tersenyum miliknya, karena memang Alicia tidak membuat tangan Amel sampai patah, karena Alicia mengontrol tenaganya saat memukul mereka bertiga terlebih Alicia yang memiliki keterampilan medis dan tahu bagaimana membuat tangan Amel sakit tanpa bisa diketahui oleh dokter apa penyebabnya. Bahkan berkali-kali pun diperiksa dokter tidak akan tahu apa penyebabnya 

Guru BK yang mendengar perkataan dari Alicia pun kemudian mengalihkan tatapannya ke tangan Amel yang diperban itu. Sekilas memang terlihat baik-baik saja, mungkin siswi Amel ini membohongi dirinya seperti perkataan dari siswi Alicia tadi

Berbeda dengan Amel yang saat ini menatap Alicia dengan gugup, apalagi saat mendengar perkataan dari Alicia. Kemudian Amel menatap Alicia dengan sedikit takut dan gugup karena memang yang dikatakan oleh Alicia memang benar, saat Amel dkk nya pergi ke dokter untuk memeriksa tangan mereka yang sakit tetapi dokter mengatakan bahwa tangan mereka baik-baik saja dan tidak ada masalah

Kemudian mereka membantah lalu meminta dokter itu kembali memeriksanya, bahkan mereka sampai pergi ke dokter lain tetapi hasilnya tetap sama tangan mereka tidak patah dan baik-baik saja. Bagaimana mungkin? Jelas-jelas mereka merasakan tangan mereka yang sangat sakit, bahkan mereka bisa mendengar suara retak saat Alicia memegang tangan mereka saat itu. Tetapi Amel tetap tidak akan mengakuinya sebelum Alicia dikeluarkan dari sekolah ini

"Te-tentu saja itu benar. Buktinya bahkan sekarang pun tangan gue masih sakit, juga kedua teman gue bisa bersaksi untuk itu" ucap Amel

Mendengar ucapan dari Amel, Alicia kemudian berbicara karena tidak ingin berlama-lama dikantor ini sebab dia harus belajar bersama Fiona nanti dan teman-temannya pasti khawatir dengan dirinya saat ini

"Bagaimana jika gue bilang bahwa gue memiliki bukti dan video. Tentang kamu dan kedua teman lo yang membully Fiona di kamar mandi kemarin?" ucap Alicia tidak lagi sesopan tadi

Bersambung...

1
Amai Kizoku
Merinding bacanya, thor! Jangan berhenti menulis ya, aku akan selalu mendukungmu! 💪
Nrsl19: Terimakasih😊
total 1 replies
kirom hasran
Terserap dalam cerita
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!