NovelToon NovelToon
Istri Rahasia Sang Guru

Istri Rahasia Sang Guru

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Nikah Kontrak / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:9.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nur_ha

seorang guru di sebuah sekolah menengah atas, tak pernah menyangka bahwa liburannya ke desa akan membawa petaka baginya.
perkara burung peliharaannya yang lepas, ia harus berurusan dengan seluruh warga desa, Jono yang berniat menangkap burung beo kesayangannya itu malah menangkap Sisil saat ia menaiki balkon rumahnya, seorang gadis remaja SMA kelas 3.
jeritan Sisil pun menimbulkan salah paham oleh para tetangga, sehingga Juno dituntut untuk bertanggung jawab dengan menikahi Sisil.
awalnya ia menolak karena ia juga sudah mempunyai kekasih hati di kota

demi menenangkan warga desa ia terpaksa menikahi Sisil secara rahasia yang hanya dihadiri oleh beberapa warga saja.

akankah Juno tetap merahasiakan istri kecilnya itu dari semua orang? atau malah menceraikannya demi kekasihnya di kota?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur_ha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kamu tuduh aku?

 Juno mencoba Membuat kesimpulan dari semua hal ganjil yang ditemukan , bubur ayam yang ditemukan dengan taburan bubuk cabe itu terasa amat pedas . Agak mustahil jika Sisil sendiri yang menabur bubuk cabe ke makanannya .

 Junopun bangkit dari posisi berjongkok, menutup pintu kulkas dan duduk di sebuah sofa . Kemudian mengeluarkan ponsel dari saku celana dan mencoba menghubungi kekasihnya.

  "Iyah sayang" suara ceria Alya menyapa telinga

  "Kamu dimana sekarang?" berusaha basa nasi

  "Aku lagi di rumah, kenapa?"

  "Ada hal penting yang mau ku tanyakan"

  "Soal apa sayang?" balas Alya dengan manis

   "Ini soal bubur ayam yang kamu beli untuk Sisil"

 kebisuan terjadi selama beberapa menit setelah Juno mengucapkan kalimat itu

   "Kenapa emangnya?" tanya Alya dengan sikap tenang

   "Apakah kamu memasukkan sesuatu ke dalam bubur itu?"

  "Juno , kamu ngga sedang menuduh aku mencampur bubuk cabe ke bubur keponakan kamu itu?" cecar Alya mulai tak terima

 Sebelah Ali cunot terangkat tipis dengan dugaan semakin kuat dibenaknya , "bubuk cabe ?Kapan aku menyebut bubuk cabe ? Aku belum bilang apa-apa loh , Al. Bahkan aku belum bilang bahwa bubur Sisil ada taburan cabe!"

  Kebisuan kembali tercipta , mendadak suara Alyah berganti dengan keheningan menegangkan

  "Bukan begitu Juno , maksud aku Kenapa kamu menanyakan itu ke aku ?" Jawabnya gugup

  "Mana aku tahu Juno?" jawab Alya cepat, "Oh, aku tahu sekarang, apa jangan-jangan keponakan kamu bermaksud mengaduk kalau buburnya pedas"

  "Sisil nggak bilang apa-apa , aku aku sendiri yang menemukan bubur nya di dalam kulkas dan mencicipi sedikit" punggung Juno bersandar pada kursi , helan nafas terdengar dari sana

  "Terus kamu pikir aku yang memasukkan bubuk cabe ?" ujarnya seakan tak terima

 "Bisa aja sisil sendiri yang tabur bubuk cabe buburnya kan?"

  "Menurut kamu sisil dapat bubuk cabe dari mana ?,sedangkan kamu tahu persis kalau aku tidak suka makanan pedas. Jadi Nggak mungkin ada bubuk cabe di rumahku ?"

 Hening! Alya kembali bungkam

 "Kenapa diam" tanya juno setelah beberapa saat Alya terdiam

 "Aku tidak tahu dari mana Sisil dapat bubuk cabenya , supaya aku terlihat jahat di mata kamu kan ?" Alya berucap panjang lebar dan berapi-api layaknya seorang korban . "Kamu lupa kalau sisil masukin garam teh yang dia buat untuk aku ?"

 "Soal itu bukan salah Sisil , Al, aku yang salah masukin garam ke dalam toples gula"

 "Jadi sekarang kamu nuduh aku dan lebih percaya kepada keponakan kamu itu ?"

 "Sisil nggak pernah ngadu apa-apa Al , aku menemukannya sendiri tanpa sisil memberitahuku"

 Hembusan nafas Juno terdengar berat, kesabaran mulai terkikis , kesal , Ia memutuskan untuk mengakhiri panggilan tanpa permisi

 Alya sempat melakukan panggilan ulang ,namun diabaikan oleh Juno . Bahkan Juno sengaja menonaktifkan ponselnya

 Setelah beberapa menit terdiam dalam kesendirian , Ia bangkit dari duduknya meraih lembaran uang yang tadi ia Letakkan di meja dan beranjak menuju lantai atas

 Begitu tiba di lantai atas Jono mengetuk pintu kamar sang istri secara perlahan , ia harus menunggu beberapa menit , pemilik paras rupawan itu menebak bahwa sisil sedang memakai hijab , ia gadis belia itu tidak mau membuka hijab di hadapannya.

  "Iyah mas?" ucap Sisil setelah sesaat membuka pintu

  "Ini saya simpan buat kamu tadi di meja , Kenapa nggak diambil ? Apa Kamu nggak lihat?" tanya Seraya menunjuk lembaran uang di tangannya

 Sisil terdiam sejenak sambil menundukkan kepala ,Ia tampak menarik nafas sedalam-dalam

 "Lihat mas"

 "Terus kenapa gak di ambil?"

 "Saya nggak mau tambah beban Mas Juno , lagi pula uang itu terlalu banyak buat saya"

 "Ini bukan buat jajan tapi untuk membeli perlengkapan sekolah kamu !"

 "Saya tahu Mas, tapi saya nggak enak" Iya kembali menunduk setelah menatap manik hitam sang suami , sorot mata tajam Menghujam itu selalu membuat nyalinya menciut, belum lagi sikapnya yang dingin , sedingin es di Kutub Utara

  "Nggak enak kenapa?"

 "saya sudah banyak merepotkan Mas Juno , saya nggak mau jadi beban untuk orang lain"

 "Orang lain?" juno menggurutu dalam hati, Bahkan ia bukan orang lain di kehidupan sisil? Kalau bagaimana juga , secara agama mereka adalah sepasang suami istri yang sah. Meskipun keduanya sama-sama tidak menginginkan pernikahan itu

 "Kamu ambil saja buat keperluan sekolah , kamu harus beli seragam dan keperluan lain kan ?" Tawarnya lagi

 Sisil hanya menatap lembaran uang yang di sodorkan suaminya, tetapi masih ragu untuk menerima uang tersebut . Hingga akhirnya sebuah ide terlintas dalam pikiran nya

 "Kalau begitu saya akan ambil uangnya , Tapi bagaimana kalau saya ganti pakai tenaga , Anggap saja saya pembantu di rumah Mas Juno"

 Dahi juno mengkerut tipis mendengar kesepakatan yang diajukan oleh Sisil "Kamu serius?"

 "Serius mas, kebetulan di rumah Mas Juno tidak ada pembantu , jadi Anggap saja saya kerja di sini , nggak usah digaji mas, Saya sudah makan aja sudah cukup di sini"

 Entah untuk alasan apa hati Juno terasa ditusuk Duri tajam, mendengar Setiap ucapan polos sang istri

"Ya sudah, terserah kamu saja"

Sudut bibir mungil Sisi yang terangkat tipis membentuk senyum, membuat sepasang lesung pipi yang menghiasi wajahnya terlihat sangat jelas .

Selama beberapa saat juno terpaku memandangi gadis di depannya, percaya atau tidak , selama menikah ini adalah pertama kalinya Sisil menatap lebih dari 3 menit

Tetapi kemudian ia tersadar dan membuang jauh-jauh pikiran aneh yang memenuhi isi kepalanya

"Oh ya, tadi kamu belum makan kan?" tanya Juno, mencoba mengalihkan perhatian dari wajah imut istrinya "Saya lihat bubur Ay kamu masih utuh di dalam kulkas"

"Belum mas, maaf , bukannya enggak menghargai niat baik ke Alya , tapi saya tidak terlalu suka dengan bubur ayam , cuman nggak enak bilang langsung ke Kak Alya"

DEG! Satu lagi Hal istimewa yang ditemukan Juno dari sisil, Ia memiliki akhlak baik , bahkan tidak sedikitpun ia mengaduk perihal bubur ayam yang sangat pedas

Dibalik usia mudanya , ternyata ada sikap dewasa yang mengagumkan , berbanding balik dengan Alya yang sangat dewasa . Namun terkadang kelakuannya menyerupai gadis remaja yang Maja dan terlalu egois.

"Ya sudah tidak apa-apa , Bagaimana kalau saya antar kamu ke mall ? Sekalian membeli perlengkapan sekolah dan makan di sana?"

"Nggak ngerepotin mas?"

"Enggak, saya hari ini tidak ada kegiatan"

Lagi-lagi gadis belia itu tersenyum membuat juno langsung membuang muka , tidak ingin terlihat bodoh seperti tadi.

.

.

.

Bersambung....

1
hasatsk
seru.terus berkarya author
Nur_ha: terimakasih kakak sudah mengikuti setiap alur nya...🥳
total 1 replies
Endang Surya Ningsih
Luar biasa
Nur_ha: terimakasih sudah mampir,,, tetap ikuti setiap alur nya 🇮🇩🫶
total 1 replies
Anisa Humairah
semangat jugak mengembangkan karyanya kk
Nur_ha: terimakasih kakak 🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!