Di hancurkan berkeping-keping oleh suaminya dan juga ibu mertuanya, kehidupan Laras sangat hancur. selain harus kehilangan anak keduanya, Laras di serang berbagai ujian kehidupan lainnya. Putranya harus di rawat di rumah sakit besar, suami mendua, bahkan melakukan zina di rumah peninggalan orantuanya.
Uluran tangan pria tulus dengan seribu kebaikannya, membawa Laras bangkit dan menunjukkan bahwa dirinya mampu beejaya tanpa harus mengemis pada siapapun. Akan dia balaskan semua rasa sakitnya, dan akan dia tunjukkan siapa dirinya yang sebenarnya.
Sehebat apa luka yang Laras terima? apakah dia benar-benar membalaskan rasa sakitnya?
Yuk simak terus ceritanya sampai habis ya 🤗🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mulai bersinar
Tiga bulan telah berlalu, Laras dan Bayu sekarang telah memiliki usaha sendiri berkat bantuan dari Aiman yang selalu ada dalam keadaan apa pun.
Pria itu meminjamkan uang dengan jumlah yang sangat besar, tetapi bagi Aiman uang itu tidak ada apa-apanya yang penting bisa melihat wajah mereka kembali bersinar setelah ujian dan masa sulit itu berlalu.
Meski beberapa kali Laras pernah gagal menjalani usahanya. Namun Aiman terus memberikan semangat supaya tidak putus asa. Dikarenakan berapa pun modal yang akan dikeluarkan tidak ada tandingannya dengan kesuksesan yang akan diraih oleh wanita tersebut.
Benar saja, ucapan Aiman yang tadinya hanya sekedar memberikan semangat. Sekarang Laras telah berhasil menemukan bisnis yang membuatnya mendapatkan untung 2 kali lipat dari uang yang dipinjam dari sahabat sang kakak.
Penampilan yang awalnya sederhana, pucat tanpa make up dengan pakaian yang warnanya sudah pudar. Akan tetapi, saat ini Laras sudah tampil jauh lebih cantik.
Wajah yang fresh dengan make up tipis. Namun sangat membantu untuk memperlihatkan betapa cantiknya wajah yang dulu tidak pernah menggunakan skincare.
Pakaian dan gaya yang masih tetap sederhana, namun terkesan sangat elegan hingga semua yang melihatnya menjadi terpana.
Wanita cantik berkerudung berhasil membuat Aiman pun yang melihatnya merasa bingung. Hanya dalam hitungan bulan Laras telah berubah menjadi bidadari surga yang tidak pernah dilihatnya. Mungkin dulu ia hanya bisa memakai daster yang lusuh, serta memakai pakaian seadanya saja. Tetapi, lihatlah dia sekarang jauh lebih bersinar dengan pakaian yang tertutup.
Aiman baru mengerti ternyata kebahagiaan dan kecantikan seorang istri semua itu terletak pada suaminya. Mungkin jika Jefri selalu membiayai istrinya untuk perawatan pasti tidak akan sampai berpaling. Jangankan untuk perawatan, menurut Aiman Laras itu wanita yang cantik tanpa harus make up atau apalah itu, tetapi jika pakaiannya layak pastinya Laras juga terlihat bersinar. Jangankan untuk membeli pakaian, untuk makan sehari-hari saja Laras harus super menghemat.
Hanya saja nasi sudah menjadi bubur. Terpenting setelah lepas dari Jefri sekarang Laras telah berubah. Dia cuma memikirkan tentang kebahagiaan dirinya, Langit, juga kesuksesan.
Dengan seperti itu Laras tidak akan lagi dipandang sebelah mata oleh siapa pun. Ingat! Sesukses-suksesnya suami. Dia tidak akan pernah bisa hidup tanpa seorang istri. Lain cerita dengan seorang istri yang sukses sudah pasti tidak akan butuh suami.
Istri bisa cari kebutuhan sendiri, meskipun jalan yang ditempuh sangatlah terjang. Namun, dia mampu sukses dengan kedua kaki dan tangannya sendiri tanpa seorang suami.
Keadaan Langit pun sudah jauh lebih baik karena Aiman mengusulkan untuk membawa anak itu ke dokter spesialis supaya penyakitnya bisa dikontrol dengan baik.
Sama halnya seperti Bayu. Pria itu sekarang telah sukses hanya dalam hitungan bulan sudah bisa membuka beberapa cabang di daerah untuk memperluas lagi usaha perhiasan. Berbeda sama Laras yang usaha kuliner sampai memiliki restoran sendiri.
Ya, walaupun kesuksesan Laras masih dibawah Bayu, tetap saja dia tidak pernah putus asa. Apalagi ketika melihat Langit yang sakit-sakitan membuat dia berpikir untuk memberikan asuransi jiwa agar kelar sang anak memiliki tabungan sendiri ketika sudah besar.
Tak hanya asuransi jiwa, tabungan khusus pun untuk biaya pendidikan Langit ke depannya sudah ada beserta yang lainnya. Meski sedikit demi sedikit semoga menjadi bukit. Itulah harapan Laras sekarang.
Restoran Laras di desain secara khusus dari menu-menu masakan rumahan yang dikemas menjadi masakan mewah, sehingga banyak keluarga yang makan di restoran tersebut demi menikmati suasana yang sangat nyaman.
Cita rasa yang dihasilkan dari tangan koki terkenal dari luar negeri membuat Laras takjub. Masakan yang rasanya rumahan telah disulap menjadi masakan bintang 5. Sungguh, beruntungnya dia bisa menemukan koki sebaik dan selihai itu.
Tak hanya itu. Berkat salah satu video yang diambil dari pengunjung membuat restoran Laras viral. Dari situ wartawan meliput semua sudut restoran dan mencicipi rasanya sampai meledak menjadi pemberitaan publik.
Aiman sendiri jika ada meeting penting di luar perusahaan selalu mengajak kolega bisnisnya untuk mampir sekedar mencicipi masakan yang bisa dibilang sederhana, tetapi sangat mewah.
Berkat Aiman jadi restoran Laras bukan hanya kedatangan orang dari kalangan biasa, kalangan luar biasa atau orang-orang penting pun ramai berkunjung di hari-hari tertentu.
Setelah selesai masa iddah kurang lebih 3 bulan, akhirnya Laras sudah siap menyiapkan semua mental juga bukti-bukti yang terkumpul untuk mengajukan ke pengadilan.
Di siang hari Aiman datang ke restoran Laras bersama seorang pengacara keluarganya yang sangat dia percaya.
Mereka meeting di ruangan Laras sambil meminta keterangan apa saja alasan wanita itu ingin menggugat sang suami, kemudian apa saja yang dilakukan Jefri terhadapnya selama berumah tangan, dan masih banyak lagi.
“Jadi gimana, Pak? Apakah semua bukti itu sudah cukup buat dibawa ke persidangan nanti? Saya tidak mau Mas Jefri menang dan tolong persiapkan hak asuh Langit agar jatuh ke tangan saya, bukan dia!” ucap Laras penuh ketegasan.
“Sepertinya sudah cukup, Bu. Saya akan pelajari dulu kasus Ibu ini sambil saya ajukan surat perceraian. Jika ada apa-apa atau masih ada bukti lain kabari saya saja, Bu. Insya Allah, semuanya akan aman. Kita berdoa saja agar proses perceraian tidak panjang dan hak asuh Langit ada pada Ibu Laras,” jawab pengacara dengan percaya diri.
“Tidak perlu khawatir, Ras. Pengacaraku ini insya Allah bisa membantu kamu untuk segera lepas dari Jefri. Intinya kamu sabar, berjuang, dan berdoa. Oke?” ucap Aiman tersenyum kecil.
“Iya, Mas. Aku percayakan semuanya pada Allah dan kalian. Semoga prosesnya segera selesai karena aku ingin hidup bebas tanpa ada ikatan dengan mereka,” jawab Laras.
“Aku paham, sekarang kamu fokus sama usahamu. Besarkan usahamu buat cabang baru sampai kesuksesanmu ini bisa menjadi bola api untuk mereka. Dengan begitu mereka akan langsung kepanasan akibat penyesalan yang tidak akan bisa diubah atau diperbaiki,” balas Aiman.
“Ya, benar kata Pak Aiman, Bu. Jika seseorang berniat jahat pada kita, tugas kita harus membalasnya. Namun dengan catatan tidak menyakiti seperti merek menyakiti kita, tetapi perlihatkan pada mereka kalau Ibu bisa hidup jauh lebih bahagia dan sukses dari mereka,” sahut pengacara.
Laras tersenyum lebar menatap kedua pria itu, lalu berterima kasih sebanyak-banyaknya karena mereka sudah bersedia membantu kasusnya dengan Jefri di pengadilan nanti. Terutama Aiman yang sangat baik.
Selepas meeting selesai mereka bertiga makan makanan spesial yang telah dihidangkan di restoran Laras.
Pengacara saja sampai terkagum-kagum akan rasa dari masakan rumahan yang khas, tetapi bisa berubah drastis menjadi makanan terenak yang dia makan selama pergi ke restoran makan lainnya.
Setelah selesai makan siang sang pengacara berpamitan lebih dulu meninggalkan restoran Laras, kemudian tak lama Aiman pun berpamitan untuk pulang ke rumah sesekali menawarkan sesuatu yang membuat wanita itu terkejut.
“Ya, sudah aku pulang dulu ya, Ras,” ucap Aiman berdiri dari kursinya.
“Iya, Mas. Sekali lagi terima kasih banyak loh, selama ini Mas sudah membantuku dan Kak Bayu. Pokoknya aku tidak akan bisa melupakan semua kebaikan Mas,” jawab Laras ikut berdiri.
“Santai aja, kamu sukses juga hasil usahamu, kok. Bukan karena pertolonganku, ingat. Masih ada Allah yang senantiasa ada bersama kita. Ohh, ya, nanti malam kamu ada acara?” tanya Aiman.
“Tidak ada, Mas. Kenapa memangnya?” tanya Laras penasaran.
“Syukurlah, kalau begitu aku ingin mengajakmu dan Langit ke rumah untuk makan malam. Bagaimana mana? Kamu mau? Sekalian aku kenali dengan putriku, bukannya kamu mau kenal sama dia?” tanya balik Aiman penuh senyuman.
“Wahh, boleh banget tuh, Mas. Aku pengen banget kenal sama anak Mas, siapa tahu bisa jadi teman Langit. Lagi pula aku sudah tahu sedikit tentang Elsa dari Mas, jadi insya Allah aku akan coba buat Elsa nyaman sampai dia tidak lagi merasa sendiri,” jawab Laras penuh semangat.
“Semoga saja ya, terima kasih banyak. Jangan lupa kalau Kiara dan Bayu mau ikut gapapa, ajak saja mereka. Nanti aku jemput jam 7 malam ya,” balas Aiman tersenyum manis.
“Oke, Mas. Aku akan beritahu mereka,” ucap Laras membalas senyuman Aiman.
“Baiklah, aku pamit dulu, permisi, assalamualaikum.”
“Waalaikumsalam.”
Aiman pergi dalam keadaan senang ketika Laras menerima tawaran undangan makan malam sesekali berkunjung ke rumahnya.
Sementara Laras juga merasa senang karena sebentar lagi akan terlepas dari hubungan yang sudah lama ingin diakhiri dengan Jefri.
Rasanya Laras ingin sekali secepatnya ketuk palu supaya hidup mereka bisa bebas sebebas-bebasnya supaya Jefri tidak lagi bisa mengganggu.