Menikah dengan tukang ojek membuat kakak iparku selalu membencinya, bahkan dia mempengaruhi kakak ku yang selalu melindungi ku kini membenciku dan suamiku. begitu juga kakak laki-lakiku.
namun semua akan terkejut atau tidak ketika mereka tau siapa suamiku?. simak ceritanya di DIKIRA TUKANG OJEK TERNYATA PENGUSAHA.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pelangi senja11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 33. Cerita
Selesai mandi Amir berganti baju. Lalu dia duduk di meja rias, Amira ingin merias wajahnya sedikit tipis agar tidak kelihatan pucat. Amira teringat lagi tentang Arkan dan Senja adiknya yang bisa tinggal di rumah mewah dan juga mobil mewah yang dia sendiri tidak tau berapa harganya.
"Aku harus menanyakan ini sama Senja biar aku tidak semakin penasaran." Amira keluar dari kamar, dia mencari Senja adiknya.
Amira sempat berfikir kalau Arkan pengedar narkoba, tapi pikiran itu dia buang jauh-jauh karena dilihat dari segi penampilan ataupun kebaikan, Arkan tidak mungkin melakukan itu.
Amira tau kalau Arkan lelaki baik, tapi dia dulu membenci Arkan karena pengaruh dari Firman. Amira berjalan keruang keluarga, ternyata disana sudah ada Bik Inah yang sedang meletakkan minuman dan cemilan untuknya.
"Non Mira ini minumannya sudah siap, silahkan diminum." Ucap Bik Inah mempersilahkan Amira minum.
Amira segera duduk di sofa ruang keluarga itu.
Sedangkan Bik Inah dia berlalu pergi ke dapur lagi. Amir menyeruput jus buatan Bik Inah tadi sambil menunggu adiknya keluar kamar.
Tidak lama kemudian Senja keluar dari lift wanita cantik yang kelihatan sedikit sudah berisi itu menuju sofa di mana Amira sedang duduk menikmati minumannya.
"Senja, mending sekarang kamu cerita sama Kakak, dari mana kalian dapat rumah dan mobil semua ini? Tanya Amira penasaran.
Senja tersenyum manis pada Kakaknya itu, lalu dia juga duduk di sebelah Amira.
"Dek, Arkan tidak melakukan bisnis haram 'kan?" tanya Mira lagi. Jujur dia takut kalau adik iparnya melakukan bisnis harap, karena Senja juga akan terbawa kalau ketahuan oleh polisi.
"Tidak Kak, mas Arkan tidak mungkin melakukan itu. Sebenarnya mas Arkan itu orang kaya, dia pura-pura jadi tukang ojek untuk mencari wanita yang tulus mencintainya, bukan mencintai hartanya." Lalu Senja menceritakan semuanya pada Amira, dari perusahaan, restoran Opera, butik tempat Desi bekerja, dan yang baru tadi Senja tau kalau mall tempat dia berbelanja tadi juga milik suaminya
Amira tercengang mendengar siapa Arkan yang pernah dia kira miskin ternyata pengusaha sukses dan juga kaya raya. Amira menjadi malu dan minder pada adik iparnya sekarang. Apa lagi kalau mereka tau dia dan Firman sudah bercerai.
Amira begitu terkejut mendengar kenyataan, terasa dia seperti mimpi, tapi dia sadar kalau yang di dengarnya adalah sebuah kenyataan.
"Jadi Arkan itu seorang CEO?" tanya Amira. Sungguh hari ini dia sangat terkejut. Amira jadi teringat pada Firman mantan suaminya yang ternyata bekerja di perusahaan Arkan, yaitu lelaki yang selalu dia hina dan benci.
"Iya Kak, Kak Arsen juga terkejut sama seperti Kak Mira saat tau kalau mas Arkan adalah bos nya." lanjut Senja lagi. Tidak cukup dengan itu, Amira juga sangat terkejut saat mendengar Arsen juga sudah tau kalau Arkan adalah bosnya Arsen.
"Apa?. Kak Arsen juga sudah tau ini semua,?berarti Kak Arsen juga sudah bertemu dengan kalian, Lalu dimana Papa sama Mama, aku juga ingin minta maaf pada mereka?" tanya Amira terlihat jelas wajahnya sudah mulai sendu.
Senja menggenggam tangan Amira agar tidak menangis lagi. "Kak Mira, tenang ya, Mama baik-baik saja, tapi Papa_" Senja menggantungkan ucapannya.
Kenapa dengan Papa, apa yang terjadi dengannya?" tanya Amira mengguncangkan bahu Senja.
"Papa di rumah sakit, Papa kecelakaan saat pulang dari sekolah tempat nya mengajar."Senja melanjutkan ucapannya, biar bagaimana juga Amira harus tau keadaan Papanya.
"Kami tidak berani memberitahu Kak Mira, aku takut kalau Kakak masih benci sama kami." ujar Senja lagi dengan hati-hati agar Amira tidak tersinggung.
Amira memeluk adiknya itu dan meminta maaf sekali lagi pada adiknya karena dia sungguh merasa bersalah pada adiknya dan juga kedua orang tuanya.
"Lalu kenapa kamu membiarkan Mama sendirian di rumah sakit merawat Papa, kasih tau aku, aku ingin ke rumah sakit membantu Mama merawat Papa." Amira memaksa Senja agar memberi tau dirinya di rumah sakit mana Papanya di rawat.
"Kakak tenang dulu, Mama tidak sendirian disana, ada Mbak Desi juga di sana. tadi malam Kak Arsen, sam Mbak Desi dan juga Mama datang menggantikan aku dan mas Arkan menjaga Papa. lagi pula nanti sore Papa juga sudah boleh pulang." Senja meminta Kakaknya tenang dan tidak panik, karena Papanya sudah di perbolehkan pulang nanti sore.
akhirnya Amira bisa tenang, setelah mendengar penjelasan Senja padanya.
"Sekarang giliran Kakak yang cerita," Senja meminta Amira menceritakan tentang dirinya.Senja yakin kalau Kakaknya sedang tidak baik-baik saja. Senja sangat hafal tentang perubahan Kakaknya kalau sedang ada masalah, dia sudah lama hidup bersama dan besar di rumah yang sama dan juga orang tua yang sama.
"Cerita apa nya,? Tidak ada terjadi apa-apa dengan ku, aku baik-baik saja." Amira mengelak dari pertanyaan Senja padanya.
"Kak mira tidak usah berbohong dan menutupi nya, aku ini adik mu kalau Kakak lupa. Aku sangat hafal dengan Kakak. Kalau tidak ada yang terjadi tidak mungkin Kakak jadi kurus seperti ini dan muka Kakak terlihat sangat tirus." Senja mendesak Kakak nya untuk bercerita apa yang terjadi pada Kakaknya itu.
Amira sudah tidak dapat mengelak lagi, dia tau kalau Senja sangat peka dengan perubahan dirinya. Akhirnya Amira menceritakan apa yang terjadi dengannya dalam bulan ini.
"Kakak dengan mas Firman sudah bercerai beberapa hari yang lalu. dia sudah menceraikan Kakak." Amira sudah mulai berkaca-kaca. Senja memeluk erat dan mengusap-usap punggung Kakaknya untuk menenangkan. Didalam pelukan Senja, Amira menceritakan semua yang terjadi padanya hingga sampai dirinya bekerja lagi Karena Firman sudah tidak peduli lagi dengan nya bahkan tidak pulang ke rumah.
Sekarang Senja tau kenapa Kakaknya menjadi kurus seperti saat ini, ternyata Kakaknya itu sedang memikul beban yang begitu berat. Senja terus memeluk tubuh Kakaknya dan menyemangati Kakaknya itu.
"Kakak yang sabar, Kakak tidak usah memikirkan lelaki yang tidak bertanggung jawab dan licik seperti mas Firman. Aku yakin Kakak pasti bisa melupakan nya. Kakak adalah wanita yang kuat yang selalu melindungi ku dan menjadi tameng untukku. Aku yakin hari nanti Kakak akan bahagia.
Amira mengangguk kepalanya, memang benar seperti yang di katakan Senja, dia harus kuat dan tidak usah memikirkan apa yang sudah terjadi padanya, lebih baik sekarang dia fokus pada masa depannya dan hidup lebih baik.
Setelah Amira tenang, Senja melerai pelukannya, dia mengusap air mata Kakaknya itu dengan jari tangannya. Senja berharap suatu hari akan ada lelaki yang mencintai dan menyayangi Kakak nya dengan tulus seperti dirinya yang sangat di cintai dan di manja oleh Arkan.
"Memangnya Kakak sekarang kerja di mana?" tanya Senja karena dia berpikir kalau Firman tidak peduli lagi, terus dari mana Amira mendapatkan uang dan makan apa dia?
Bersambung.