NovelToon NovelToon
JINGGA

JINGGA

Status: tamat
Genre:Tamat / Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:313.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rengganis Fitriyani

~Jingga melambangkan keindahan dan kesempurnaan tanpa celah ~

Cerita ini mengisahkan tentang kehidupan cinta Jingga. Seorang yang rela menjadi pengantin pengganti untuk majikannya, yang menghilang saat acara sakral. Ia memasuki gerbang pernikahan tanpa membawa cinta ataupun berharap di cintai.

Jingga menerima pernikahan ini, tanpa di beri kesempatan untuk memberikan jawaban, atas penolakan atau penerimaannya.

Beberapa saat setelah pernikahan, Jingga sudah di hadapkan dengan sikap kasar dan dingin suaminya, yang secara terang-terangan menolak kehadirannya.

"Jangan harap kamu bisa bahagia, akan aku pastikan kamu menderita sepanjang mejalani pernikahan ini"~ Fajar.

Akankah Jingga nan indah, mampu menjemput dinginnya sang Fajar? layaknya ombak yang berguling, menari-nari menjemput pasir putih di tepi pantai.

Temukan jawabannya hanya di kisah Jingga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rengganis Fitriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ruang Spa 2

“Tuan Fajar?”, ucapnya dengan terkejut, satu tangan membekap mulutnya dan satu tangan memegang jarik yang ia gunakan sebagai kemben penutup tubuh polosnya.

Fajar masih diam tak bersuara, tapi tatapan matanya benar-benar mengunci Jingga, entah apa maksud dari tatapan yang di berikan Fajar padanya. Dingin namun tetap menusuk seakan sedang menelanjangi dirinya saat itu juga.

“Tuan Fajar, kenapa di sini? Bukankah tadi Taun, sudah berangkat bekerja?”. cicitnya kembali bersuara dengan nada yang bergetar.

Jingga panik, ini adalah sesuatu yang baru selama hidupnya. Seorang pria melihatnya tanpa memakai hijab dan hanya memakai jarik sebagai penutup tubuhnya. Kendati Fajar, halal untuk melihat segala yang ada pada dirinya, namun tidak dengan seperti ini.

Ia begitu malu dan canggung serta gemetaran, seluruh rasa tersebut menyatu dalam tubuhnya.

Jingga meremas kain jarik yang membalut tubuhnya, kala merasakan tatapan Fajar yang tak biasah.

Fajar masih diam tak bergeming, enggan untuk membuka suaranya, namun langka kakinya semakin maju menuju ke arah Jingga. Sementara para pelayan yang bertugas memberikan perawatan padanya sudah pergi, entah kemana mereka semua.

Hanya ada Jingga dan Fajar dalam ruangan berukuran delapan kali sepuluh tersebut. Suara gending-gending jawa relaksasi masih terus beralun dalam diamnya dua insan. Aroma terapi kian memancarkan wanginya.

Jingga semakin panik, ia mulai memundurkan langkahnya setiap kali Fajar mulai mendekat padanya. Mata Jingga, memindai sekitar ruangan berharap menemukan sesuatu yang berukuran lebar yang dapat ia raih untuk menutup tubuhnya saat ini.

Fajar masih diam, enggan bersuara namun ia terlihat lebih santai, sementara Jingga sudah kualahan menghadapi rasa cemasnya sendiri. Tubuhnya bahkan mendadak menjadi panas saking canggung dan takutnya.

Ya Allah situasi macam apa ini? Aku tahu semua yang ada dalam diriku halal untuknya, tapi tidak dengan seperti ini aku belum siap. Bukankah dia tak pernah menginginkanku.

Jingga bermonolog dengan dirinya sendiri. Terlebih tatapan mata Fajar seolah menguncinya untuk diam di tempat.

Jingga memejamkan matanya sejenak, teringat akan lembaran-lembaran perjanjian surat yang ia terima dari Reza beberapa hari yang lalu.

Jingga harus patuh, apapun permintaan dari suaminya.

“Tuang Fajar ada apa?”, suaranya cukup pelan sekali, hingga hampir tak terdengar oleh orang didepannya. Kepalanya menunduk ke bawah dengan tangan yang fokus memegang jarik yang melilit tubuhnya.

Hening Fajar masih diam saja.

Ya Allah apakah suamiku mendadak menjadi orang bisu? Hingga tak bersuara sedikitpun, sekalipun aku sudah bertanya banyak hal padanya gerutu kembali Jingga dalam hatinya.

Fajar masih diam, namun langkah kecilnya semakin maju ke arah Jingga, langkahnya benar-benar kecil dan lambat, namun terus bergerak maju hingga semakin membuat Jingga panik dan ketar-ketir.

Satu langkah.

Dua langkah.

Tiga langkah.

Empat langkah, tubuh Jingga sudah menyentuh dinding tembok, ia semakin gelagapan dengan keadaan yang ada. Tangannya masih memegang erat kain jarik yang menjadi penutup satu-satunya.

“Pakai baju ini”.

Suara Fajar, membuyarkan angan Jingga yang sudah berkelana.

Ia mendongak, mencoba memberanikan diri menatap pria yang konon adalah suaminya.

“Iya”. cicitnya lirih membalas ucapan Fajar.

Sesaat Fajar terdiam, tanpa sadar keduanya saling menatap satu sama lain. Mata mereka saling mengunci, hingga Jingga merasakan udara dalam ruangan tersebut seakan habis. Jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya. Ia benar-benar malu dengan keadaan yang ada.

“Ingat pakai baju itu, lakukan semua yang aku perintahkan dengan benar tanpa bantahan. Sebentar lagi Oma akan tiba di sini”. Fajar menunjuk satu paper bag besar yang sudah ia letakan di atas meja dekat dengan bunga.

“Baik Tuan”. desisnya dengan lirih.

Tanpa kamu suruh aku akan dengan senang hati melakukan semua perintahmu suamiku, selagi itu tidak melanggar syariat agama. Aku melakukannya tulus sebagai istrimu dengan ataupun tanpa perjanjian itu.

“Bagus”, jawab Fajar dengan melihat Jingga dari atas hingga ke bawa, sudut bibirnya terangkat naik membentuk lengkung tipis, sangat tipis sekali hingga Jingga yang berada di depannya tak dapat melihat guratan senyum tersebut.

Kini Fajar berbalik hendak meninggalkan ruangan tersebut, namun Jingga mendadak kehilangan keseimbangan, jarik yang ia gunakan salah satu ujungnya terinjak kaki Fajar. Sontak membuat tubuhnya ikut tertarik ke arah langkah Fajar.

Layaknya adegan slow motion Fajar terbalik dengan tubuh setengah limbung. Ia tidak siap dengan pergerakan Jingga yang begitu tiba-tiba. Alhasil tubuh kekarnya menimpa Jingga, hingga keduanya terjatuh di atas lantai yang beralaskan karpet bulu lembut dan tebal.

Sesaat keduanya kembali saling berpandangan. Jingga merasakan tubuhnya berkhianat, ketika jantung itu berdetak sangat kenceng melebihi denyutan pada umumnya. Ini pertama kali Jingga merasakan sentuhan seorang pria dengan begitu dekatnya, kulit mereka sling menyentuh untuk beberapa saat. Mereka berdua benar-benar dalam posisi tanpa jarak.

Terlebih keadaan ruangan yang berisikan suasana romantis, bau aroma terapi yang lembut, suara musik relaksasi yang menenangkan serta keadaan Jingga yang tanpa busana di balik jarik yang melilit tubuhnya membuat susana semakin aduhay.

Dua detik

Lima detik

Tuju detik

“Tidak”. Teriak Jingga, tepat didepan mata suaminya, yang sontak membuyarkan tatapan Fajar dari segenap angan yang ada di kepalnya.

Keduanya lekas bangkit dari tempat mereka terjatuh.

Fajar lekas menjauhkan tubuhnya, berbalik membelakangi tubuh Jingga dan hendak menuju pintu.

Sementara Jingga, dibuat kikuk kala mendapati jarik tersebut merosot dari genggamannya.

“Bersiaplah berikan penampilan terbaikmu untuk menyambut Oma”, ucap Fajar dengan kaki melangkah keluar ruang tersenut.

Tanpa Jingga ketahui, di balik wajah yang dingin tanpa ekspresi suaminya ia begitu menahan sesuatu yang seharusnya bisa ia lakukan kapan saja dengan istrinya. Wajahnya memerah, Fajar segera meninggalkan ruang tersebut untuk menetralkan segala rasa yang ada.

Bug...

Pintu tertutup, perlahan punggung itu pergi meninggalkan ruangan. Sementara Jingga, ia masih mematung dalam diam, tersungkur di atas lantai, ia masih gugup dengan keadaan yang baru saja terjadi antaranya dengan Fajar.

Sadar Jingga, sadar dia itu tidak menginginkanmu. Dia hanya suami di atas kertas untukmu. Jangan kau berharap lebih padanya jika tidak ingin menyesal nanti. Janganlah kamu berharap menjadi ratu dalam istana ini. Kamu hanya serang upik abu. Ingat dia sudah memiliki serang wanita yang telah lama bertahta dalam hidupnya.

Wahai Jingga, lakukan yang terbaik untuk suamimu, cintai dia, sayangi dia, bantu dia keluar dari lingkaran yang salah. Kamu istrinya, kamu berhak mendapat cinta dan kasih sayangnya. Raih cintanya buat rumah tangga kalian menjadi keluarga yang sakinah mawadah warohmah.

Deretan bisik-bisik mulai silih berganti hinggap di kepalanya.

Astaga aku harus apa? Berjuang untuk mendapat cintanya? Atau menjauh darinya?. Rintihnya kembali dalam hati.

.

.

.

“Masuk, buat dia secantik mungkin”, perintahnya dengan tegas kala melewati beberapa pelayan yang berdiri di depan ruang spa tersebut.

1
Winayu
alur cerita nya bagus ,banyak nasihat biarpun cerita fiksi.semangat author
Yolia Agustina
Luar biasa
Erna M Jen
awal yang bagus ceritanya
Yolia Agustina
Luar biasa
Əŕø Błáčķ
thank ya
Siti Alfiah
fajar selalu datang dibagi hari awal mula untuk bangun bekerja serta beraktifitas,sementara senja untuk selalu kembali dan beristirahat,nama mereka berdua selalu berhubungan dengan alam,lanjutkan thorrr salam sehat selalu dan sukses selalu aamiin.
Sisilia Mulyanti Ketik
ceritanya bagus
Siti Alfiah
semoga oma sembuh karna bertemu dng sahabatnya aamiin lanjutkan thorrr seru nich,salam sehat dan sukses selalu aamiin.
Siti Alfiah
Alhamdulillah ya allah,perjuangan fajar,dan seorang bi mina,tidak sia",mempertemukan seorang cucu dan neneknya.dibantu juga oleh nnk jingga yg selalu berdoa,pd allah.dan allah juga yg mempertemukan mereka.perantara fajar dan bi mina.lanjutka thorrr salam sehat selalu dan sukses selalu aamiin.
Intan Permata: Hay,mampir yuk novel ku"RINDU UNTUK AISYAH
total 1 replies
Siti Alfiah
semoga ketemu jingga sama nenèknya,ehhh ternyata nnknua jingga sahabatnya pmanya fajar.
Siti Alfiah
kata orang bijak ada peribahasa tabur tuai,apa yg kita tabur itu yg kita tuai,ya seperti harmantuo tabur jelek ya dapat yg jelek,lanjutkan thorrr.
Siti Alfiah
keserakahan seseorang dapat menghalalkan segala cara,guna mendapatkan harta yg dia inginkan,walau dng Cara membunuh sahabat,keluarga.karna ada rasa iri hati.lanjut thorrr salam sehat selalu.
Siti Alfiah
keluarga serakah dan ambisi akan dapat bala yg tak terduga,lanjutkan thorrr salam sehat selalu.
Dewi Agustin
Lumayan
Siti Alfiah
aduhhh kasian sekali dahlia",fajar manfaatkan dahlia untuk menghancurkan orang tuanya dan keluarga demi mendapatkan kejayaan keluarga jingga,dng bantuan ayah fajar,mama fajar oma,serta jingga juga,semoga berjalan lancar,aamiin.orang busuk seperti hermawan harus dibasmi,sampai ke akar"nya aamiin.lanjut thorrr.
Siti Alfiah
emang enak yooooo laki"yg sudah bersuami,lo ko msh dikenalin sama pelakor yach....hahhahahahhaha.kasian hermawan"ada yach orang tua ngajarin anak ga genahhh,lanjutkan thorrr salam sehat.
kuncir
ternyata fajar tak sehebat yg dibayangkan.. udah eps 137 masih juga belum mampu ngalahin hermawan..
Siti Alfiah
fajar coba bicara sama jingga,semoga jingga bisa membantu fajar dalam menangani kasus dikantornya,seorang wanita yg biasa diam dan tenang akan ada sj solusinya.apa lagi jingga seorang yg sabar,semoga berhasil.aamiin.lanjutkan thorrr salam sehat selalu dan sukses selalu aamiin.
less22
Good Job👍👍👍👍
Evrin Dian Rukmawan
saya suka dgn critany
Maudy Martin: ikuti terus ya kak kisah mereka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!