Gwenata Putri gadis cantik, polos dan cerewet harus merenggang nyawanya akibat meminum baygon, karena melihat konten dari aplikasi tersebut yang mengatakan, sakit kepala minum baygon
Bagaimana jadinya jiwa polos Nata bertransmigrasi ke tubuh salah satu figuran novel pernah ia baca
Gweneta Syerina Amerta, gadis cantik, irit bicara dan mempunyai sifat yang dingin
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nrsl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Setelah menempuh beberapa menit perjalanan, akhirnya mobil milik Alan sudah sampai di mansion. Neta pun melepaskan seatbelt nya lalu keluar dari mobil, kemudian masuk ke dalam mansion di ikuti oleh Alan
”ASSALAMUALAIKUM ANAK CANTIK UDAH PULANG MANA NIH RED KARPET NYA” teriak neta. Sementara itu Alan pun hanya bisa menggeleng-geleng kepala melihat kelakuanku tunangannya itu. Tak lama pun Pintu terbuka, terlihat mami mira dengan wajah yang garangnya
”Kamu ini, baru pulang udah teriak-teriak” ucap mami Mira
”Ihh kan biar kece loh" ucap Neta mencium tangan mami mira diikuti oleh Alan, kemudian masuk ke dalam mansion
"Alan kamu duduk dulu ya, nanti mami bikinin minum dulu” ucap mami Mira
"Ga usah mi nanti ngerepotin” ucap Alan
"Gapapa loh, kamu tunggu aja di kamar Neta, nanti mami bawain" ucap mami Mira lalu berjalan ke dapur. Sementara itu Alan pun hanya pasrah, kemudian naik ke lantai dua menuju kamar Neta
Sesampai di kamar Neta ,Alan tak melihat siapa pun, tetapi terdengar suara air dari kamar mandi
”Lagi mandi kali" batin Alan, kemudian memilih untuk membaringkan tubuhnya di kasur, tak lama pun terdengar dengkuran halus menandakan Alan tertidur
Ceklek
Pintu kamar mandi terbuka dan nampak Iah Neta yang sudah mandi, Neta pun berjalan ke walk in closet untuk memakai pakaian, setelah semuanya selesai. Neta melihat Alan yang sedang tidur, Neta pun berjalan ke kasur lalu duduk dan menyenderkan kepalanya di kepala kasur sambil memainkan handphone nya
Sementara itu Alan menggeliat dari tidurnya kemudian membuka matanya menatap Neta lalu memeluk Neta.
Neta yang melihat itu pun mengelus rambut Alan supaya tertidur, tak lama pun Alan kembali tertidur
Ceklek
Lalu masuk Iah mami Mira dengan minuman dan cemilan di nampannya kemudian meletakkan di meja
”Loh alan nya tidur?” tanya mami mira di balas anggukan kepala oleh Neta
"oh iya temen-temen kamu di bawah tuh katanya kerja kelompok”ucap mami Mira kemudian berlalu dari kamar Neta
Neta pun berusaha melepaskan tangan Alan yang memeluk nya, setelah terlepas Neta menggantinya dengan guling lalu berjalan ke lantai satu
Tap
Tap
Suara langkah kaki Neta dari arah tangga, Neta pun berjalan menghampiri teman-temannya yang ada di ruang keluarga
"Loh Bian mana?"tanya Neta karena tak melihat Bian
"Itu ada acara keluarga" ucap Budi, Neta pun hanya mengangguk lalu duduk di sebelah Wilona
"Gimana nih, Budi udah bikin kan sebagian makalah nya?" tanya Nanda
"Iya nih, tinggal dikit lagi" ucap Budi menunjukkan makalah yang sudah dibuat di laptopnya
"Cari aja di google tambahan nya, apa susahnya sih"ucap Wilona, Neta pun mengangguk setuju begitu juga Nanda
"Bener banget Lona, dari pada cepek mikir" ucap Neta
"Oke lah gue cari di google" ucap Budi kemudian mengetik sesuatu di laptopnya
"Gimana kalo gini guys?" tanya Budi memperlihatkan makalah yang di dapatnya di google
"Bagus tuh, ambil aja" ucap Wilona diangguki oleh Neta dan Nanda
"Iya biar cepat selesainya, Budi salin aja" usul Nanda
"Okee" ucap Budi lalu kemudian mengetik sesuatu di laptopnya
"Nah udah nih, tinggal besok di print" ucap Budi
"Sip tunggu bentar ya Neta ambilin minum"ucap Neta lalu berjalan ke arah dapur
Ting tong
Ting tong
Bunyi bel mansion, Neta pun berjalan ke pintu lalu membukanya, terlihatlah Ilora
"aaa kakak datang juga" ucap Neta lalu memeluk Ilora
"Kan udah janji jadi kakak datang" ucap Ilora
Neta pun melepaskan pelukannya, kemudian menarik tangan Ilora masuk ke dalam mansion
"ayoo kak, kakak duduk bareng temen Neta dulu ya Neta mau panggil mami" ucap Neta kemudian berjalan ke arah kamar sang mami
Ilora pun menunggu Neta di ruang tamu bersama teman-teman Neta
"Lona, kak Ilora kok bisa di sini? Neta sama dia ada hubungan apa?" tanya Nanda berbisik kepada Wilona. Sementara itu Wilona mengedikkan bahunya tak tahu
"Gue juga ga tau" ucap Wilona juga berbisik
Sementara itu Budi sibuk dengan laptopnya tak menyadari bahwa ada Ilora
Tak lama pun Neta datang bersama mami Mira
”Ya ampun keponakan ku tersayang, inget juga kamu sama aunty cantik mu ini” ucap mami Mira lalu memeluk llora, llora yang di peluk pun merasa hangat
”Maaf aunty , llora sibuk soalnya jadi lupain aunty deh” ucap llora, mami Mira yang mendengar itu pun menarik kuping llora
”Ya ampun tega banget sih lupain aunty, kamu jangan kaya sepupu kamu deh, pelupa" ucap mami Mira sambil melirik Neta
”Dih mami kalo mau nyindir-nyindir aja" ucap Neta. Sementara itu mami mira yang mendengar itu pun tertawa
”Bagus Iah kamu nyadar, udah ah yok keponakan ku, bantu aunty mu membuat kue" ucap mami Mira lalu menarik tangan llora menuju dapur
Sementara itu Budi, Nanda dan Wilona terkejut melihat itu sedari tadi, Neta yang sadar akan keterkejutan teman-teman pun berucap
”Kak llora sepupu aku, mami ku sama Daddy nya kak llora saudara" ucap Neta. Sementara itu mereka bertiga pun mengangguk mengerti
”Tapi kok Lo ga pernah kasih tau?” tanya Wilona
”Karena Neta lupa punya sepupu" ucap Neta
”0h iya ini minuman" ucap Neta kemudian meletakkan nampan berisi minuman dan beberapa cemilan, mereka pun meminum dan memakannya
...****************...
Sementara itu di kamar Neta, Alan sudah terbangun dari tidurnya, Alan melihat ke sampingnya ternyata Neta sudah tidak ada, Alan pun bangkit dari tempat tidur kemudian berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci muka. Setelah mencuci muka Alan turun ke lantai satu
Tap
Tap
Suara langkah kaki mengalihkan perhatian orang yang ada di ruang tamu, sementara itu Alan yang melihat Neta ada di ruang tamu pun berjalan ke arah Neta lalu duduk di samping Neta kemudian memeluknya
"Kamu kok ninggalin aku sih"ucap Alan mengerucutkan bibirnya
"ada kerja kelompok ih Alan, masa Neta ga ikut ngerjain" ucap Neta, sementara itu Alan hanya mengangguk lalu memeluk Neta
Sementara itu ananda dan Budi terkejut dengan tingkah Alan
"Hmm kalo gitu gue pami dulu ya" ucap Budi bangkit dari duduknya di ikuti Nanda dan Wilona
"Gue juga deh" ucap ananda dan wilona Neta pun mengangguk mengerti
"Yaudah aku anterin kedepan ya" ucap Neta, kemudian bangkit dari duduknya tetapi dihentikan oleh Alan
"Ihh biarin aja mereka pergi, kamu ga usah” ucap Alan, kemudian menatap tajam Budi, Budi yang di tatap pun meneguk salivanya
"Ga usah ta, kita pulang ya" ucap Budi kemudian berjalan keluar di ikuti oleh Nanda dan Wilona
"Jangan gitu ih ga baik" ucap Neta mencubit pipi Alan, sementara itu Alan tak memperdulikan ucapan Neta
Drett
Drett
"Hmm?”
"Gawat bos, Gavin di serang sama geng Liam" ucap Nabil. Alan yang mendengar itu pun marah
"Sial lo tunggu, gue bakal kesana" ucap Alan
Tut
"Aku pulang dulu ya, bilangin sama bunda aku pulang” ucap Alan, Neta pun mengangguk
"Kamu hati hati" ucap Neta, diangguki oleh Alan, Alan pun berjalan ke luar mansion. Setelah kepergian Alan, Neta menghampiri mami dan Ilora di dapur
"Loh kok kesini teman-teman kamu udah pergi?" tanya mami mira
"Udah, Alan juga udah pulang" ucap Neta, kemudian membantu mengaduk-aduk adonan
”Cieee Alan, kenapa ga manggil sayang aja" goda Ilora
”ga mau alay" ucap Neta
”Dih, serah kamu deh" ucap Ilora
”Oh iya Ra, jadi kamu tinggal di apartemen gara-gara tuh anak pungut?" tanya mami mira
”iya aunty, dia tuh suka drama" ucap Ilora
”gitu ya, gimana kalo kita buka kedok dia aja di depan keluarga gimana?” tanya mami mira, Ilora pun mengangguk antusias
”Oke nanti kita susun rencana nya” ucap Mami mami
”Rencana apa mi? Neta ikut dong" ucap Neta
"Boleh, tapi Neta harus akting juga ya" ucap mami Mira, Neta pun mengangguk
”Oke deket sini" ucap mami mira, Ilora dan Neta pun mendekat
”Jadi rencana tuh..."
”jadi gimana?” tanya mami Mira sambil tersenyum smirk
Neta dan Ilora pun saling pandang kemudian tersenyum miring
”Oke deal, misi membantai anak pungut" ucap Neta dan Ilora
”Kita lihat gimana drama nya" ucap mami Mira tersenyum miring sama hal nya juga dengan Ilora dan Neta