Di jual oleh Bapak dan di beli Dosen tampan.
Kinayu, gadis berumur 22 tahun di jadikan sebagai alat penebus hutang. Menjadi istri dari Yudha Prasetya, yang ternyata adalah seorang dosen serta anak dari pemilik kampus tempatnya menimba ilmu.
Kenyataan pahit harus kembali ia terima saat dirinya mengetahui fakta jika ia bukan yang pertama. Bahkan harus tinggal satu atap dengan istri pertama.
Bagaimana kisah rumah tangga mereka?
Apakah Kinayu kuat saat ia tau tujuan Yudha menikahinya?
Ig: weni0192
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon weni3, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
"Eeuuugghhh......" seorang wanita menggeliat di bawah selimut di sebuah kamar apartemen. Ia membuka mata kala sinar matahari berhasil masuk ke celah gorden dan menerpa wajahnya.
Mata itu memandang ruangan yang tak biasa, kamar yang tak pernah ia singgahi, tapi begitu nyenyak ia tiduri. Ia melirik ke samping, tepat seorang pria tertidur lelap tanpa pakaian.
deg
Jantung Silvi berdegup kencang menatap wajah yang tak asing baginya. Matanya membola saat ia membuka selimut dan melihat keadaan dirinya yang polos dengan banyak tanda merah di sekitar dada.
"Ya Tuhan....." lirihnya, ia memejamkan mata mencoba mengingat apa yang terjadi dengannya semalam. Tapi seketika air matanya luruh saat bayangan Yudha membawa istri kedua ke rumah dan dirinya yang berakhir di meja bar' dengan minuman yang memabukkan.
Silvi mengusap kasar air matanya, saat pria di sebelahnya bertanya.
"Udah bangun?" mendengar itu Silvi segera menatap tajam pria yang kini menatapnya begitu dalam. Silvi tak menyangka akibat dari rasa sakit hati harus berakhir di tangan pria yang merupakan sahabat lama suaminya. Pria yang dulu pernah mengatakan cinta sebelum dirinya menikah dengan Yudha.
"Kenapa aku bisa di sini?" tanyanya datar.
"Semalam kamu mabuk," pria itu kembali merebahkan dirinya dan menatap ke langit-langit kamar.
"Kenapa kamu nggak bawa aku pulang malah kamu bawa aku kesini? dan kenapa kamu ngelakuin itu sama aku? apa kamu lupa jika aku ini istri sahabat kamu!" bentak Silvi menatap tajam pria yang sejak tadi diam. Dia duduk dengan menutup tubuhnya memakai selimut.
Mendengar itu Gilang, pria yang semalam membawa Silvi pulang ke apartemen beranjak dari tidurnya dan menatap Silvia dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Mau tau kenapa aku bawa kamu ke sini? kenapa aku ngelakuin kayak gini sama kamu?" Pria itu mengikis jarak hingga Silvi semakin mengeratkan selimutnya dan semakin menatap tajam hingga rasa kesal semakin memuncak.
"Karena aku masih mencintai kamu! aku tau kamu istri Yudha, tapi aku yang lebih dulu mengenal kamu dan mencintai kamu dari pada Yudha! Dia memang sahabat aku, tapi kamu tetap wanita yang aku cintai sampai saat ini!" tegas Gilang.
"Tapi aku nggak mencintai kamu, dan kamu tau itu sejak dulu. Setelah ini aku minta kamu lupain tentang kita semalam dan jangan buka suara pada siapapun itu, ngerti kamu!" ucap Silvi tak kalah tegas, dia segera turun dengan menarik selimut untuk membersihkan diri dan pulang.
Belum sempat Silvi masuk ke dalam kamar mandi, dengan cepat Gilang mendekap tubuh Silvi dengan erat. "Aku mohon kasih kesempatan untukku, aku tau kamu tidak mencintaiku tapi itu karena selama ini kamu menutup hati dan tidak memberi akses untuk aku mendekat dan berusaha. Kamu lebih memilih perjodohan itu dan mencintai Yudha, tapi aku tau pernikahan kalian tak baik-baik saja."
"Lepas Gilang!" Silvi berusaha memberontak, dia tidak ingin terlalu dekat hingga membuatnya kembali jatuh dalam kesalahan yang sama. Pergaulan Silvi memang bebas, tapi dia menjaga diri selama menjadi istri Yudha. Tak pernah bermain hati walaupun sikapnya yang cuek pada suami. Semua yang ia lakukan pure karena kesibukannya meniti karir.
Yudha memang sudah berulang kali melarang ia untuk bekerja, tapi lagi-lagi Silvi menolak. Karena menjadi seorang model adalah cita-citanya sejak belia, dan tak akan ia siakan walaupun suami yang meminta untuk tak melanjutkan.
"Kali ini aku nggak akan lepasin kamu Silvi!" Gilang merenggangkan pelukannya kemudian membalikkan tubuh Silvi hingga mata keduanya saling beradu. "Aku akan berikan semua yang nggak kamu dapat dari Yudha."
"Tapi sayangnya aku sudah mendapatkan semuanya! jadi kamu nggak perlu susah payah berusaha, aku nggak akan tergoda!"
Silvi segera melepaskan diri dan masuk ke dalam kamar mandi setelah memungut semua pakaiannya yang tergeletak di lantai.
Tak butuh waktu lama, Silvi keluar dengan pakaian lengkap dan pergi meninggalkan Gilang yang hanya diam melihatnya dari atas ranjang.
Silvi keluar dari apartemen itu dan segera menghubungi managernya saat mengingat mobil yang ia kendarai semalam masih ada di klub malam.
"Rin, tolong ambil mobil aku di klub tempat biasa kita nongkrong!"
"Hey loe nggak lagi bikin ulah kan?"
"Nggak ada, gue lagi pusing aja semalam." Ucap nya berbohong.
"Jangan sampai ada berita yang nggak-nggak ya Silvi!"
"Iya, bawel dech!"
Tut
Silvi segera masuk ke dalam taksi dan pulang ke rumah karena hari ini ada jadwal pemotretan. Dan ia berharap Yudha belum berangkat kerja.
Dirumah Yudha menyambut Silvi dengan tatapan tajam, mata elang nya seakan sukses menelanjangi Silvi dan membuat nya teringat dengan kesalahannya semalam.
"Dari mana kamu pagi baru pulang?"
"Aku menginap di rumah Rini," jawabnya ngasal.
" Setelah kamu menghancurkan semua barang-barang di kamar terus kamu pergi begitu saja?"
"Mas aku marah saat kamu membawa dia pulang ke rumah, lebih parahnya lagi aku harus berbagi ranjang dengan maduku! Dimana hati kamu mas?"
"Jangan bersikap seperti kamu yang paling tersakiti dan jangan berharap aku akan mengulangi alasan aku lagi, seharusnya saat ini kamu introspeksi diri! bukan hanya memikirkan rasa sakit hati!"
"Tapi mas mana ada wanita yang nggak sakit hati saat tau suaminya menikah lagi? kamu jangan egois mas, aku juga punya perasaan."
" Ini masih pagi bukan waktunya kamu ajak aku untuk berdebat Silvi! seharusnya kamu menyiapkan semua kebutuhan ku bukan hanya marah-marah dan membuat masalah!"
"Kemana istri muda kamu itu? kenapa kamu menyuruhku mas?"
"Kalo gitu jangan salahkan aku jika aku lebih mencintainya dari pada kamu!"
Yudha meraih tas kerjanya dan segera meninggalkan rumah tapi sebelumnya ia memanggil bibi untuk membersihkan kamar Kinayu.
"Bi!"
"Iya tuan," bibi berjalan mendekati. Asisten rumah tangga yang akan datang saat pagi dan pulang sore hari. Beliau bekerja sejak Yudha dan Silvi menikah.
"Tolong kamu ganti sprei di kamar sebelah, itu kamar istri kedua ku. Ada bekas darah di sana dan ganti dengan sprei yang baru!"
deg
Silvi melebarkan matanya, tak menyangka suaminya benar-benar menikmati perannya.
"Baik Tuan."
Setelahnya Yudha pergi meninggalkan Silvi yang menjerit menumpahkan kebenciannya dengan membuang semua makanan yang tersedia di meja makan.
Bibi yang melihatnya hanya mampu menggelengkan kepala, beliau tidak heran jika majikannya menikah lagi. Karena melihat sifat Silvi selama ini. Bahkan bisa di hitung Silvi menyiapkan makan atau kebutuhan suaminya dalam 5 tahun mereka menikah. Tapi yang membuat bibi penasaran sekarang adalan istri muda yang bisa meluluhkan hati majikannya.
"Siapa dia...."
terima kasih
saat membacanya aqu 😭😭😭
karna samaa