Muda, cantik dan seksi, tidak melulu membuat hidup seseorang baik. Buktinya Berta harus melakukan banyak hal gila agar bertahan hidup, mulai dari pura pura kesurupan, jadi wanita murahan sampai wanita tidak punya adab.
Tapi takdir mempertemukan dirinya dengan Wildan, Pengacara muda, tampan dan sukses tapi terjerat dengan kehidupan tiga keponakannya yang harus dia besarkan.
Simak kegilaan mereka bersama yok!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khorik istiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Pagi harinya, Sonic sudah bangun lebih dulu. Dia menghubungi teman temannya yang dia kenal berjejaring di luar negeri. Hari ini dia ingin pergi ke perusahaan peninggalan keluarganya. Ingin melihat seperti apa kondisi nya. Jadi dia sudah bersiap.
Di meja makan, Frank sudah mengantisipasi bahwa keponakannya itu pasti akan mampir ke perusahaan, makanya dia sudah membuat skenario apa yang harus terjadi hari ini.
"Kakak sudah rapi sekali." Summer tersenyum.
Sonic juga tersenyum, dia kemudian segera mengambil sepotong roti dengan selai blueberry. Selai kesukaan Berta. Dia mengunyah rotinya dengan penuh kenangan masa lalu yang melintas di pikirannya.
"Kemana Kenn?"
"Ah, anak satu itu memang kurang jelas... kalau lapar dia akan makan sendiri."
Dorta sendiri sudah pusing mengatur anaknya, Kenn dia jauh dari kata yang diharapkan, dia sering keluar entah kemana, dia juga tidak membantu Daddy nya untuk segera mengambil alih harta mendiang Paman dan Bibinya, dia sibuk dengan urusannya sendiri, dia bahkan mendirikan usaha sendiri. Yah, dia memang mandiri meski di luar sana dia sibuk apa. Sedangkan Summer, disuruh bekerja masih malas malasan, dia berpangku tangan kepada kedua orang tuanya. Benar benar benalu.
"Aku pergi sendiri ya paman, ada yang mau aku urus."
"Kemana kak?" Tanya Summer.
"Ya adalah..." Sonic tersenyum sambil mengunyah roti nya.
Summer merasa kecewa, dia padahal mau ikut pergi bersama dengan Sonic. Memamerkan Sonic sebagai kakaknya pastilah sangat menyenangkan, teman temannya akan iri padanya. Tidak masalah, karena sudah pulang, Summer akan punya banyak waktu.
Setelah makan, Sonic bergegas pergi. Dia meminjam mobil Kenn karena dirumah hanya punya dua mobil, Sonic sendiri tidak tahu kemana perginya mobil orang tuanya. Apa mungkin sudah dijual?
Mobil itu melaju menuju ke sebuah pemakaman, makam kedua orang tuanya.
Tepat saat Sonic tiba di makam kedua orang tuanya, dia melihat Lily putih kesukaan mendiang ibunya.
"Berta?"
Sonic segera mencari ke sekeliling, tepat saat dia menuju halte bis, sebuah bis berhenti dan seorang gadis naik ke bis tersebut.
Saat dia berusaha mengejarnya, bis itu sudah pergi.
"Haissss...!" Dia merasa kesal dengan dirinya sendiri.
Sonic yakin kalau itu pastilah Berta. Karena tidak bisa mengejar, Sonic kembali ke makam kedua orang tuanya.
"Ma..Pa... Sonic pulang...." Air matanya menggenang. Dia juga rindu kedua orang tuanya.
"Maaf baru pulang.. Ma... Pa..." Dia tidak kuasa menahan air matanya. Kalau di ingat, dia dikirim keluar negeri ketika masih kecil, memang dia disekolah kan di internasional school tapi pamannya itu selalu menelpon bahwa kondisi perusahaan tidak sedang baik baik saja, dia juga butuh mengurus Berta disini, dia juga harus mendapatkan sekolah yang bagus. Jadilah Uang bulanan Sonic di kurangi, dia juga akhirnya bekerja paruh waktu ketika beranjak sekolah menengah atas. Dia gigih dan bekerja keras untuk bisa lulus cepat dan dapat pekerjaan cepat. Tapi apa yang dia dapat? Dia bahkan tidak bisa menjaga adiknya.
Sonic terus meminta maaf kepada kedua orang tuanya Karena tidak bisa menjadi anak yang baik dan kakak yang baik.
"Tapi sudah pulang Ma...Pa..." Semua nya pasti akan kembali lagi kan. Begitulah angan angannya.
Selepas itu, dia mulai menelpon rekan rekannya untuk meminta tolong menemukan adiknya. Masalahnya wajah Berta saja dia tidak tahu. Di rumahnya sendiri pun tidak ada foto adiknya. Semuanya penuh dengan foto summer. Bukannya Sonic tidak pernah bertanya, Summer sendiri dengan muka tidak enaknya juga tidak memiliki foto Berta. Sungguh ironic sekali nasib mereka.
Selesai dengan emosinya, Sonic akhirnya mengendarai mobilnya menuju ke perusahaan PT. Dominic, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengiriman barang ke luar negeri, perusaan itu mengelola kontainer dan kapal kapal. Sebuah usaha yang dirintis Daddy-nya bertahun tahun lamanya.
di tunggu kelanjutannya ya 😊
semangat 💪🏼👏🏼