Olivia Wijaya dan Alfaro rizky andreas bersahabat dari kecil, meski usia mereka terpaut lumayan jauh. Olivia diam diam menyukai Alfaro, namun Alfaro tak menyadari kalau sahabat nya itu menyukai nya
pada suatu hari Alfaro mengatakan kalau dirinya ingin melamar wanita pujaan nya , hal itu membuat Olivia sakit hati, namun ia berusaha untuk biasa saja
setelah pengakuan Alfaro mengatakan kalau dirinya mau melamar perempuan lain, oliv mulai menghindari Alfaro , ia tak mau membuat hati nya semakin sakit saat melihat pria yang ia cintai harus bersanding dengan perempuan lain , ia memilih untuk pergi menjauh dari Alfaro agar ia bisa menghilangkan rasa cinta nya ke Alfaro
bisa kah Olivia berhasil melupakan Alfaro....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izza naimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 24
hari ini olivia tengah bersiap siap untuk beangkat ke luar negeri , setelah menunggu satu minggu ke lulusan nya. Kini mereka . nenek, kakek dan nela yang mengantar olivia kebandara . Sebenar nya nela ingin ikut mengantarkan olivia sampai ke luar negeri , namun ada masalah di butik yang baru ia bangun di kota ini, jadi tak bisa ia tinggal begitu saja
Olivia memeluk sang mama saat pemberitahuan dari pihak bandara kalau pesawat yang ingin di tumpangi olivia kan segera berangkat
" mama , oliv pamit ya , doain semoga oliv bisa menyelesaikan pendidikan oliv , dan bisa menjadi dokter yang hebat" ucap olivia yang meneteskan air mata nya di pelukan sang mama
" pasti sayang, mama kan selalu mendoakan yang terbaik untuk kamu "ucap nela yang ikut menangis di pelukan anak nya
Baru kali ini ibu dan anak ini akan terpisah jauh dan cukup lama , nela melepaskan pelukan mereka
" kamu harus bisa jaga diri di negeri orang nak, jangan ikuti budaya merek , tetap terapkan budaya kita " ucap nela sambil menatap wajah anak nya
" ya ma , aku akan menjaga diri ku dengan baik nanti di sana dan aku tidak akan ikut budaya orang sana " jawab olivia menyakinkan mama nya
" jaga kesehatan dan jangan telat makan , dan sering sering hubungi mama sama nenek di sini" kata nela
" ya ma , aku akan sering sering beri kabar sama mama dan nenek dan kakek"
" ya sudah sana pamit sama kakek dan nenek mu" kata nela yang menyuruh olivia untuk berpamitan kepada nenek dan kakek nya
Olivia langsung berjalan mengarah ke nenek dan kakek nya yang berdiri tak jauh dari nela ia langsung memeluk nenek dan kakek nya sekaligus
" nenek, kakek oliv pamit ya, do'ain oliv semoga oliv bisa menyelesaikan kuliah oliv dan bisa menjadi dokter yang hebat" ucap Olivia seraya melepaskan pelukan nenek san kakek nya
" nenek sama kakek pasti akan selalu mendoakan yang terbaik untuk oliv , semoga oliv bisa meraih cita cita yang selam ini oliv impikan,sehingga bisa membuat bangga mama, papa dan nenek,kakek" ucap kakek Olivia
" sering sering beri kabar sama kami ya sayang, jaga diri ya sayang " kata nenek olivia
Olivia langsung memeluk nenek dan kakek nya kembali setelah itu ia langsung melepaskan nya, dan ia langsung berjalan masuk kedalam bandara sambil melambaikan tangan nya kepada mama, nenek dan kakek nya
setelah ia masuk ke dalam pesawat dan ia sudah duduk di kursi yang sesuai dengan no tiket nya,. ia memandang ke arah luar jendela
' selamat tinggal semuanya, ku harap suatu saat nanti aku kembali tak kan ada yang berubah ' batin olivi sambil meneteskan air mata nya
'aku janji ma, aku akan menyelesaikan pendidikan aku dengan baik aku akan membuat mama, papa nenek dan kakek bangga sama aku' batin nya lagi
Olivia mengelap air mata yang mengalir di pipi nya tiba tiba ia teringat sosok Alfaro , pria yang selama ini mengisi hati nya, namun dengan segera ia menepis pikiran nya, ia ingin melupakan Alfaro untuk selama nya, ia ingin fokus untuk pendidikan nya saat ini
hati nya sudah terlanjur sakit dan kecewa dengan sosok Alfaro, jadi ia akan berusaha semaksimal mungkin melupakan pria itu
*****
di tempat lain Alfaro tengah menatap foto Olivia di ponsel nya, foto yang ia ambil secera diam diam
" mong, kamu di mana sekarang, sudah hampir satu bulan kamu menghilang bak di telan bumi, aku tau aku salah mong, aku gak dengerin ucapn kamu dan sudah membentak mu, maafin aku mong, kembalilah mong" gumam Alfaro yang merasa sangat bersalah dengan sahabat nya itu
ia tak menyangka semenjak kepergian Olivia, hari hari nya terasa sangat sepi dan hampa tanpa canda tawa Olivia di samping nya
Alfro telah menghela ngasih nya dengan kasar, ia sudah beberapa hari ini mencari keberadaan gadis itu, namun nihil, ia tak menemukan jejak sedikit pun tentang Olivia dan ibu nya
Alfaro susah bertanya kepada teman teman yang dekat dengan Olivia, siapa tau mereka tau keberadaan Olivia, mamun tak ada yang tau keberadaan Olivia saat ini
sampai saat ini Alfaro masih melakukan pencarian Olivia di bantu oleh anak bayaran papa nya
" kamu boleh marahin atau mencaci maki ku, kamu bisa pukuli aku sekalian cong, aku iklas asal kamu gak marah lagi sama aku, aku merasa kesepian gak ada kamu mong" gumam faro lagi
" melamunin apa lo? " tanya seseorang yang masuk ke ruangan Alfaro tanpa mengetik pintu terlebih dahulu
Alfaro pun terkejut, hampir saja handphone yang ada di tangan ny terjatuh, untung dengan sigap ia menangkap nya kembali, sehingga handphone nya tak jadi jatuh
Alfaro menatap tajam ke arah pintu, ia ingin marah dengan orang yang sembarangan masukin ruangan nya tanpa mengetuk pintu
namun saat melihat siapa yang berdiri tak jauh dari hadapan nya pun ia langsung terkejut , ia langsung berdiri dari duduk nya
" frans" panggil Alfaro yang langsung berjalan ke arah frans sahabat nya
" ya ini gue" jawab frans sambil tersenyum.
mereka pun berpelukan, melepas rasa rindu kedua nya. frans andalah sahabat faro di sekolah nya dulu, mereka sangat dekat. mereka terpisah karena frans yang memiih tinggal di luar kota bersama ibu nya
mereka pun melepaskan peukan nya , mereka sama sama merasa sangat bahagia bisa bertemu setelah beberapa tahun tak bertemu
" apa kabar lo frans? " tanya Alfaro dengan senyum bahagia nya
" baik, lo sendiri bagai mana baik kan? " tanya balik frans kepada sahabat nya
" gue baik kok, yuk duduk dulu " ajak Alfaro yang mengenakan frans duduk dikursi
mereka pun duduk di kursi sambil berhadapan
" lo kapan balik ke kota ini? " tanya Alfaro
" baru kemarin ke sini bareng paman Andeas "
" sama papa gue? " tanya Alfaro dengan bingung
" ya kemarin gue ketemu sama bokap lo, setelah itu kita ngobrol dan beliau menawarkan pekerjaan sama gue buat kerja di kantor nya" jelas frans
" jadi lo bakalan kerja satu kantor sama gue? " tanya Alfaro tak percaya karena frans sahabat sekolah nya dulu akan bekerja satu kantor dengan nya
" ya begitu lah"
"lo kerja bagian apa? " tanya Alfaro penasaran
"paman Andreas si menyuruh gue kerja menjadi asisten sekaligus sekertaris CEO" jawab frans sambil tersenyum senang
Alfaro langsung terkejut saat mendengar kau frans akan menduduki jabatan lebih tinggi dari nya
' kenapa papa langsung memberikan nya jabatan tinggi kepada frans , sedangkn aku hanya staff biasa' batin Alfaro yang merasa kalau papa nya tidak adil, masa baru bekerja langsung dapat jabatan tinggi sedangkan dirinya sudah bertahun tahun masih menjadi staf biasa dan tidak prnah naik jabatan
jangan lupa like komen dan vote nya ya terimakasih 🥰🥰
maaf jika masih banyak kesalahan 🙏🙏