Yan Kai seorang pemuda sebatangkara sekarat karena menolong temannya saat pulang setelah membeli sebuah ponsel.
Disaat sedang koma dia dikirim ke dunia lain, menghapi pedang dan sihir dan musuh yang kuat untuk menyelesaikan misinya di dunia itu agar bisa menebus kehidupannya kembali.
Dengan wajah tampan dan kekuatan dia mendominasi dunia itu, dia mampu untuk meningkatkan kekuatan orang lain yang dia inginkan.
Lalu dia bertemu dengan seorang gadis yang tanpa dia sadari adalah seorang putri raja, mereka saling jatuh cinta namun hubungan mereka tidak direstui raja karena perbedaan status, dia direndahkan dan dipaksa meninggalkan putri, karena itulah dia bersumpah akan membuat semua raja bertekuk lutut di kakinya.
Ikuti petualangan Yan Kai di PENDEKAR PEDANG KABUT
by: Rendy_Tbr
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendy_Tbr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TANGISAN XIA RUI
Mengingat Yan Kai telah mempertaruhkan nyawa untuk melindunginya membuat Xia Rui tidak sanggup menahan air matanya, ketika menekuk kepala kebawah tiba-tiba air matanya jatuh di pipi Yan Kai.
"Yan Kai! Maafkan aku telah membuatmu seperti ini, sekarang aku tidak punya keraguan lagi tentang hatimu, apapun yang kau minta, aku akan melakukannya untukmu, bahkan jika kau meminta nyawaku sekalipun" gumam Xia Rui
"Benarkah?" tanya seseorang
"Tentu saja benar" jawab Xia Rui tanpa sadar
"Kalau begitu tersenyumlah untukku"
Xia Rui langsung membuka matanya dan melihat Yan Kai yang sudah sadar.
"Apa kau berpura-pura pingsan barusan untuk menakut-nakutiku?" ujar Xia Rui sambil mencubit kedua pipi Yan Kai
"Aduuhh! Aku benar-benar pingsan barusan karena kehabisan tenaga" ucap Yan Kai
"Awas saja jika kau ketahuan mempermainkan ku"
"Tapi tubuhku saat ini masih lemas, bisakah aku lebih lama lagi dalam posisi seperti ini?" ucap Yan Kai dengan malu-malu
"Kau bisa tidur dipangkuan ku selama yang kau mau" jawab Rui
Yan Kai dan Xia Rui istirahat dibawah pohon itu hingga sore, setelah itu mereka kembali berjalan sambil mencari tempat istirahat malam.
"Apa kau berhasil menjalin kontrak dengan roh phoenix itu?" tanya Yan Kai
"Ya! Itu berkat bunga jantung phoenix darimu yang memancing roh phoenix mendatangiku, karena elemen spiritual ku api, jadi sangat cocok melakukan kontrak dengan phoenix, bagaimana denganmu? Apa elemen spiritualmu?" ucap Rui
"Aku?.... Entahlah, aku tidak paham tentang hal itu"
"Nanti kau juga akan mengetahuinya sendiri"
"Tolooooong! Siapapun itu Tolong akuuuuuu!" teriak seseorang"
"Ada seseorang minta tolong tapi suara ini terdengar tidak asing" ujar Yan Kai
Setelah sampai ditempat asal suara itu, terlihat beberapa ekor serigala besar sedang mengepung seorang pria yang berdiri di atas batu besar.
"Apa kau butuh bantuan?" tanya Tan Kai
"Yan Kai? Untung kau datang tepat waktu, cepat beres kan serigala ini" ucap Xiao Chen
"Kau ini, baru beberapa ekor serigala saja sudah kewalahan" ujar Yan Kai
"Kenapa kau masih diam? Cepat singkirkan serigala ini" teriak Xiao Chen dengan wajah kesal
Lalu Yan Kai menghalau serigala itu dengan jurus pedang anginnya yang membuat dua serigala mati dan yang lain melarikan diri. Lalu dengan cepat Xiao Chen melompat dan memeluk Yan Kai
"Huuuuhuuuuu! Aku hampir saja mati barusan, dan kau hampir kehilangan sahabat terbaik mu" ucap Xiao Chen dengan tangis lega.
"Apa kau tidak malu menangis di depan wanita?" ujar Yan Kai
Tiba-tiba Xiao Chen baru menyadari kalau disana ada seorang gadis.
"Maaf nona! Aku memang selalu seperti ini dengan Yan Kai" kata Xiao Chen
"Kalian ini berteman?"
"Dia ini Xiao Chen, temanku sejak kecil" kata Yan Kai
Lalu mereka meninggalkan tempat itu dan mencari area yang lebih aman untuk istirahat.
"Yan Kai! Sejak kapan kalian bersama?" bisik Xiao Chen
"Sejak kemaren"
"Apa? Kemaren? Jangan-jangan kalian sudah... Hhookkk!" ujar Xiao Chen yang terhenti karena tonjolkan siku Yan Kai diperutnya
"Kau ini pelit sekali sampai tidak mau menceritakannya padaku" ujar Xiao Chen dengan pasrah
"Hari sudah mulai gelap, kita akan bermalam disini, Xiao Chen! Ini aku memberimu satu tenda, dirikanlah dimana kau mau" kata Yan Kai
"Aku tidak bisa memasangnya sendiri, bisakah kau membantuku memasangnya? Hehe" kata Xiao Chen
Lalu Yan Kai memasangkan tenda untuk Xiao Chen, setelah selesai kemudian Yan Kai membeli tenda baru lalu memasangnya agak jauh dari tenda Xiao Chen. Melihat hal itu Xiao Chen langsung berteriak.
"Yan Kai! Kenapa kau memasang tenda mu jauh dariku? Apa kau ingin aku dimakan serigala secara diam-diam? Atau ada hal lain yang kau tidak ingin aku tau?" teriak Xiao Chen
"Terserah apa katamu, kalau kau tidak segera masuk ke tenda bersiaplah dimakan serigala" balas Yan Kai
"Bilang saja kau tidak ingin aku mengetahui sesuatu tentang kalian, dasar kau tidak setia kawan" gerutu Xiao Chen
Sebelum tidur Yan Kai menyalakan api di luar tenda. Begitu masuk ke tenda terdengar suara dari luar.
"Yan Kai! Apa kau punya makanan? Aku lapar sekai" ujar Xiao Chen yang berdiri di depan tenda itu
Lalu Yan Kai memberikan seporsi makanan yang baru dia beli dan menjulurkan tangannya keluar untuk memberikan makanan itu.
"Ini ambillah, setelah ini jangan berisik lagi, Rui ingin istirahat" kata Yan Kai
Kemudian Xiao Chen mengambil makanan itu dan memukul tangan Yan Kai setelahnya.
"Dasar kau sialan, awas saja kau nanti" ujar Xiao Chen dengan kesal
Keesokan paginya setelah membereskan tenda beberapa orang melewati tempat itu.
"Yan Kai! Mantan tunangan mu datang kesini" kata Xiao Chen
"Yan Kai! Tidak ku sangka kau bertahan sampai sejauh ini, apa kau bersembunyi dibelakang wanita?" kata Yu Shi yang menghampiri
"Kau tidak perlu repot-repot memikirkan itu, memangnya apa urusanmu? Atau Jangan-jangan kau menyesal sekarang karena aku tidak seburuk yang kau pikirkan" balas Yan Kai
"Memangnya siapa yang menyesal? Lagipula siapa juga yang ingin bersama orang lemah sepertimu?" kata Yu Shi
"Itu artinya kau tidak mengenal Yan Kai, dan kau juga akan segera tau siapa orang yang ingin bersamanya" sela Xia Rui sambil merangkul tangan Yan Kai
"Yan Kai! Apa kau tau dia ini siapa?" ujar Yu Shi
"Aku tidak mengizinkanmu mengatakan apapun tentangku, sekarang pergi dari sini!" ucap Rui dengan tegas
Tanpa berpikir lagi, Yu Shi dan yang lainnya langsung pergi dari sana, hal ini membuat Yan Kai sedikit heran dengan kejadian itu.
"Kemana kita akan pergi sekarang?" tanya Xia Rui
Tiba-tiba di kejauhan terlihat sebuah cahaya bersinar ke langit.
"Ini adalah hari terakhir kita di medan perang kuno, mari kita menuju arah cahaya itu" kata Yan Kai
"Sayang sekali hanya tiga hari kita di medan perang kuno ini" ucap Rui sambil berjalan
"Kenapa? Apa kau ingin lebih lama disini?" tanya Yan Kai
"Karena setelah ini aku akan jarang ketemu kamu lagi"
"Semoga setelah ini kita ada pelatihan diluar lagi"
"Semoga saja" ujar Rui
"Xiao Chen! Apa kau mendapatkan sesuatu yang berharga di medan perang kuno ini?" tanya Yan Kai
"Tidak usah memperdulikan ku, kalian terus saja ngobrol dan anggap saja aku tidak ada" jawab Xiao Chen sambil memalingkan wajah dengan kesal karena melihat kemesraan mereka
"Rui! Apa kamu mencium aroma iri disini?" tanya Yan Kai
"Dimana? Aku tidak menciumnya"
"Nih disamping ku" canda Yan Kai
"Baiklah baiklah! Teruskan saja obrolan romantis kalian, aku akan pergi duluan" kata Xiao Chen sambil lari ke depan
"Hahaha!" tawa Yan Kai dan Rui
"Apa kau tidak kasihan menjailinya seperti itu?" ucap Rui yang terus merangkul lengan Yan Kai
"Tidak apa-apa, dia itu teman baikku, menjailinya sesekali itu menyenangkan" kata Yan Kai sambil jalan