Qin Ruyue, seorang permaisuri yang setia dan penuh kasih, mengalami pengkhianatan paling menyakitkan. Kaisar yang pernah dia cintai dengan sepenuh hati, serta adik tirinya yang menjadi selir, bersekongkol untuk menjatuhkannya.
Setelah melahirkan seorang bayi laki-laki yang tampan, Qin Ruyue disiksa tanpa ampun dan akhirnya dibunuh dalam kesengsaraan yang mendalam.
Namun, takdir memberikan kesempatan kedua yang tak terduga. Qin Ruyue tiba-tiba terbangun, dan mendapati dirinya kembali ke masa tiga tahun yang lalu, Qin Ruyue bertekad untuk mengubah segalanya.
Tidak lagi menoleh ke arah suami yang pernah mengkhianatinya dan adik tirinya yang berkhianat, Qin Ruyue membuat keputusan yang mengejutkan seluruh istana.
Dia akan mengungkap rahasia gelap istana, membalikkan keadaan, dan merebut kembali nasibnya kali ini, dengan caranya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MEMPROVOKASI PARA PANGERAN
Wajah kaisar tiba-tiba saja berubah menjadi sangat jelek setelah mendengar kata-kata tabib, dia menatap wajah putra-putrinya satu persatu, kemudian menganggukan kepala pada kasim.
"Yang mulia!" Kasim kecil di sampingnya memanggil, kaisar hanya melirik menggunakan ujung matanya.
"Kumpulkan semua pelayan yang bekerja untuk permaisuri dan segera interogasi!" ucap kaisar sambil melangkahkan kakinya, dia mendekati tempat tidur, menatap wajah pucat permaisuri.
Para pangeran dan putri juga satu persatu mulai masuk, mereka melihat situasi yang kurang menguntungkan. Berbeda dengan Qin Ruyue, dia langsung menunjukkan senyuman sinis, begitu melihat permaisuri yang berbaring di atas tempat tidur.
"Ada apa?" tanya pangeran kesembilan, Qin Ruyue menggelengkan kepala, dia tidak mengucapkan sepatah kata pun, namun jari telunjuknya menulis di telapak tangan milik pangeran ke-9.
Dia menulis, 'Permaisuri baik-baik saja, hanya berpura-pura keracunan, bahkan wajah pucatnya diakibatkan oleh bedak yang terlalu putih, dia juga sengaja menggunakan bedak tersebut pada bibirnya, agar terlihat semakin menyedihkan.'
Wajah pangeran kesembilan langsung berkedut, dia menggerakkan jarinya dan menulis di telapak tangan Qin Ruyue. "Apa kau yakin?"
Qin Ruyue mengangguk, dia kembali menulis, "Perhatikan baik-baik, leher permaisuri sedikit lebih putih dibandingkan dengan wajahnya, namun masih ada beberapa sisa bedak yang belum dirapikan di sana!"
Pangeran kesembilan menganggukkan kepala, dia juga memperhatikan ekspresi dan taburan bedak putih yang sedikit berceceran di lantai.
Interaksi pangeran kesembilan dan Qin Ruyue menarik perhatian pangeran tertua, pemuda itu menyipitkan matanya, menatap setiap goresan kata-kata Qin Ruyue dengan sebaik-baiknya.
'Ternyata rumor buruk tentang nona tertua dari kediaman Adipati itu tidak benar, dia bukanlah seorang yang bodoh, namun bersembunyi terlalu dalam, sehingga sangat sulit untuk ditebak, apa yang menjadi keinginannya?'
"Ayah, Erchen memiliki cara untuk menyembuhkan permaisuri dan membuatnya kembali bangun." ucap pangeran tertua.
Kaisar melirik ke arahnya, "Benar kah? Pergilah! Masalah ini, aku akan menyelesaikannya sendiri nanti.''
"Ayaaah! Erchen tidak berbohong, mohon ayah memberikan kesempatan pada salah seorang tabib untuk melakukan diagnosa ulang." ucap pangeran tertua sambil berlutut.
'Ingin mendapatkan pahala? Jangan harap pangeran ini akan mempermudah jalan kalian!'
"Yang mulia, putri ini juga berpikir untuk berbagi kekhawatiran dengan para tabib istana," ucap Qin Ruyue sambil membungkuk.
Kaisar melirik sambil menyipitkan matanya, dia belum pernah mendengar bahwa Qin Ruyue memiliki keahlian dalam hal pengobatan.
Qin Yanran di sisi lain terlihat menyunggingkan senyuman sinis, "Yang mulia, selir ini tahu bahwa Kakak tertua memiliki kekhawatiran terhadap kesehatan permaisuri, namun dia sama sekali tidak pernah belajar tentang ilmu pengobatan, mohon agar yang mulia memikirkannya lagi."
Qin Ruyue melirik ke arahnya, "Apakah adik kedua benar-benar dekat dengan ku, tahu apa yang aku pelajari dan tidak? Adik, meskipun kita memiliki hubungan saudara tiri, tapi disiplin di kediaman Adipati sangat ketat, hanya putri sah yang di perbolehkan untuk mempelajari segalanya."
Kata-kata Qin Ruyue berhasil membuat wajah Qin Yanran berubah menjadi hitam, dia sangat marah karena statusnya sebagai anak seorang selir kembali di sebutkan.
"Putri Chen, jangan terlalu sombong. Meskipun anda merupakan putri sah dari Adipati Zhenbai dan istri sah dari pangeran kesembilan, tapi tentang bakat, seluruh ibukota juga mengetahui betapa menyedihkannya anda." ucap Qin Yanran, dia ingin semua orang mengetahui betapa tidak berguna nya Qin Ruyue.
Pangeran kesembilan melotot, "Selir Qin! Jangan lupa dengan identitas mu sendiri! Kau berani menindas putri Chen ku? Aku ingin melihat karakter orang berbakat itu seperti apa, baru saja, para pelayan menyebutkan bahwa anda, seorang selir yang baru saja tiga hari menginjakkan kakinya di istana kekaisaran telah mengandung. Apakah ini yang disebut dengan berbakat?"
Qin Yanran mengerucutkan bibirnya, apalagi saat ini semua orang berkumpul di sana, tidak hanya selir-selir dari pangeran ketiga Mu Jingxuan, namun ada juga para putri dan selir dari pangeran yang lain.
"I-ini? Yang mulia, tolong jangan salah sangka selir ini hanya khawatir, takut jika kakak tertua melakukan kesalahan." ucap Qin Yanran.
Pangeran kesembilan mendengus, "Di masa depan, aku memintamu untuk menjauhi putri Chen ku, kau tidak diijinkan untuk menindasnya. Aku tidak mengerti ekstasi apa yang telah kau berikan pada saudara ketiga, sehingga dia begitu memanjakan mu dan mengabaikan selir-selirnya yang lain."
Ucapan pangeran kesembilan berhasil membuat semua mata melirik ke arah pangeran ketiga, mereka menggelengkan kepala sambil menyunggingkan seringaian sinis.
"Saudara ketiga, apakah yang dikatakan oleh saudara ke-9 itu benar? Anda memanjakan selir baru ini dan mengabaikan selir yang lain!"
"Saudara ketiga, sepertinya selir barumu ini sangat pandai, bahkan selir-selir yang lain tidak bersuara, tapi dia berbicara dengan sangat lantang. Mungkinkah anda berniat untuk mengangkatnya menjadi permaisuri putri?"
"Saudara ketiga, selir Xiao berasal dari keluarga jenderal, dia juga putri sah di keluarganya. Dia cantik dan sangat berbakat, jauh lebih cocok menjadi putri Xuan. Mungkinkah anda berpikir untuk memanjakan selir dan menindas istri sah?"
"Itu benar, meskipun selir Qin sangat berbakat, namun dia sedikit tidak tertahankan. Mengandung sebelum menikah bahkan belum memiliki status yang jelas, bukankah dia seharusnya di turunkan menjadi seorang gundik?"
"Aku tidak tahu bagaimana cara Adipati Zhenbai mendidik putrinya? Sehingga dia berani memanjat ranjang pangeran ketiga, bahkan saat itu pangeran masih bertunangan dengan kakak tirinya sendiri."
"Selir tetaplah selir!"
"Itu benar, selir pangeran ketiga belum ada yang mengandung, meskipun mereka telah tinggal lebih dari 2 tahun di istana. Namun selir Qin yang baru 3 hari tiba-tiba saja hamil. Ini sedikit meragukan!"
"Hei! Apa maksudmu? Jangan menyeramkan air kotor pada saudara ketiga, dia tidak mungkin mengenakan topi hijau kan?"
"Masalah seperti ini bisa saja terjadi! Lagi pula, siapa yang bisa membuktikan, bahwa anak yang dikandung oleh selir Qin merupakan keturunan dari saudara ketiga?"
"Aku pernah mendengar bahwa beberapa orang gadis sengaja menaiki cabang yang lebih tinggi, mereka juga membawa benih dari pria badjingan untuk di besarkan di istana!"
Kaisar langsung menggeram, anak-anaknya mulai berbicara dengan sangat tidak toleran. Meskipun dia tidak terlalu menyukai karakter Qin Yanran, namun dia yakin bahwa Adipati Zhenbai pasti mendidik mereka dengan baik.
"Diam!"