Seorang pria bernama Alzeyroz, ia hanyalah pekerjaan bangunan. Saat mendapatkan upah, ia pulang untuk membelikan kue dan kado ulang tahun istrinya, saat sampai di rumah, ternyata istri dan teman satu kantornya dulu berselingkuh, karena panik, istrinya menusuk kedua matanya dengan gunting.
Bukan hanya kedua matanya buta permanen, ia juga di jual dengan bos pengemis, ia kerap kali di siksa karena tidak mau mengemis. hingga akhirnya ia terjatuh di aspal panas, saat ingin meraba tongkat kayunya ia malah menemukan kacamata.
Saat di pakai, kacamata itu malah membuat ia kembali bisa melihat, ternyata itu adalah kacamata super yang mengubah hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27 Hadiah Misi
...❤️❤️❤️❤️ Happy reading ❤️❤️❤️❤️...
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
[Ting]
Sebuah notifikasi masuk. Alzeyroz menekan tombol di samping kacamatanya.
[Misi Selesai]
[Reward \= uang 150.000.000]
[Reward\= Sebuah mobil mewah]
[Penyembuhan mata \= 6%]
[Kemampuan pertahanan diri \= 15%]
[Kecepatan \= 15%]
[Kemampuan navigasi \= 15%]
[Smart Glasses level 6]
[Status : Belum bisa melepas kacamata]
"Waw, aku dapat mobil?" ucap Alzeyroz dalam hati, ingin sekali ia melompat, tapi ia urungkan niatnya karena ini bukan saatnya bersenang-senang.
Hawa dingin malam terasa menusuk kulit Alzeyroz. Dia berdiri di depan pintu toilet bercat biru muda, seorang wanita muda tampak pucat pasi, tangannya masih gemetar. "Aku sudah menelpon polisi, sebentar lagi polisi akan datang," ucap wanita itu, suaranya masih bergetar ketakutan.
Alzeyroz mengangguk. "Menjelang polisi datang, kita tunggu saja di sini. Mereka pasti akan olah TKP," jawab Alzeyroz, berusaha menenangkan wanita itu.
Wanita itu mengangguk, matanya masih tertuju pada pintu toilet yang terbuka sementara, pria itu masih meringkuk di dalam toilet dalam keadaan pingsan.
"Kamu diserang kenapa? Apa kalian berdua ada masalah?" tanya Alzeyroz, rasa penasarannya mulai muncul.
Wanita itu mengangguk pelan, matanya berkaca-kaca. "Dia adalah mantan pacar ku. Aku putus dengannya karena sudah tidak tahan lagi. Dia terus meminta uang kepada ku, dia kecanduan narkoba dan judi online, tapi malas bekerja. Karena aku mantan pacarnya, dia merasa masih punya hak atas diriku dan terus meminta uangku. Aku menolaknya, dan akhirnya inilah kejadiannya," jelas wanita itu, tangannya memegangi lehernya yang masih terasa perih bekas cekikan.
Alzeyroz mengerutkan kening. "Dia berani melakukan itu padamu? Dia benar-benar tidak punya hati!"
"Iya, dia sudah lama mengancam ku. Aku takut sekali," jawab wanita itu, suaranya berbisik lirih.
"Kamu harus hati-hati bila memilih pasangan. Kamu harus selidiki dulu orang yang dekat denganmu," pesan Alzeyroz, nada suaranya terdengar tegas.
"Iya. Terima kasih banyak karena sudah membantu ku," ucap wanita itu, matanya berkaca-kaca.
"Iya, sama-sama," angguk Alzeyroz, merasa lega karena telah membantu wanita itu.
Sirine polisi berdengung nyaring, memecah keheningan malam. Lampu merah biru berputar-putar, menerangi halaman restoran yang biasanya ramai. Para pengunjung dan karyawan yang masih di dalam tersentak kaget.
Tak lama kemudian, seorang polisi berpakaian seragam cokelat berlari masuk ke dalam restoran. Wajahnya serius, matanya tajam mengamati ruangan. Para karyawan dan pengunjung itu terkejut karena ada polisi yang datang.
"Maaf, saya Yoto, dari pihak kepolisian. Kami datang ke sini untuk memeriksa kasus perencanaan pembunuhan. Kami di beri tahu ada perencanaan pembunuhan. Siapa yang sudah menelpon kami?" tanya Yoto, suaranya terdengar tegas dan berwibawa, membuat suasana semakin tegang.
Wanita itu, yang masih gemetar ketakutan, menunjuk dirinya sendiri. "Sa-saya Pak," ucap wanita itu, suaranya masih bergetar.
"Oh, di mana pelaku dan korbannya? Apa dia kabur?" tanya Yoto, matanya menyapu ruangan.
Wanita itu menunjuk ke arah pintu toilet. "Tidak, saya adalah korbannya. Pelaku ada di dalam toilet karena pingsan," jawab wanita itu, suaranya masih gemetar.
Yoto mengangguk, matanya berbinar tajam. "Baiklah, kami akan periksa dulu. Kamu bisa ceritakan apa yang terjadi secara detail nanti," ucap Yoto, lalu bergegas menuju toilet bersama beberapa polisi lainnya.
Alzeyroz yang sedari tadi menyaksikan kejadian itu, merasa lega karena polisi sudah datang. Dia mendekat ke wanita itu, ingin memastikan keadaannya.
"Kamu baik-baik saja?" tanya Alzeyroz, suaranya lembut.
Wanita itu mengangguk, matanya masih berkaca-kaca. "Terima kasih sudah menolongku," ucap wanita itu, suaranya berbisik lirih.
Setelah mendapatkan keterangan beberapa saat dan membuat laporan karena ia membantu wanita itu dari pembunuhan, akhirnya Alzeyroz di perbolehkan pulang. Akan tetapi, besok dia akan di minta untuk datang ke kantor polisi untuk memberi keterangan lanjut.
Alzeyroz mengeluarkan ponselnya dan dengan sigap melakukan pembayaran melalui scan. Gio yang penasaran, mengintip dari belakang dan melihat layar ponsel Alzeyroz saat Alzeyroz hendak menyelesaikan pembayaran. Matanya membulat, tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Saldo di akun Alzeyroz lebih dari 200 juta!
"Terima kasih Tuan, silakan datang lagi," ucap Karyawan tersebut, tersenyum ramah.
"Sama-sama," angguk Alzeyroz, lalu berbalik badan untuk pergi.
Namun, Gio tiba-tiba menghalanginya. "Hey, tunggu dulu! Dari mana kamu dapatkan uang sebanyak itu?" tanya Gio, suaranya bercampur rasa penasaran dan sedikit rasa iri.
"Kenapa kau penasaran? Ini kan bukan urusan mu," ucap Alzeyroz tersenyum sinis.
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
...❤️❤️❤️❤️ Bersambung ❤️❤️❤️❤️...
![Return of the Dead [Holo]](https://cn-e-pic-aliyun.mangatoon.mobi/internet-search/2377a458457729f867da6db36313a6a1.webp)
