NovelToon NovelToon
Cerita Di Balik SERAGAM SMA

Cerita Di Balik SERAGAM SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Yaya haswa

Banyak cerita yang terjadi di saat Elvin Zayyan Pradipta masih duduk di bangku SMA. Beberapa kali ia di tangkap oleh polisi, tapi tak mampu menahannya di dalam walaupun ia terlibat dengan kasus yang besar.
Ia juga terlibat dengan sebuah organisasi saat berada di negara K tempat sang granma. Kedua orang tuanya pun tidak mengetahui hal itu, tapi granma tahu tentangnya.

Sampai suatu ketika ia di paksa oleh orang tuanya untuk menikah, yang di mana dirinya belum terpikirkan untuk melakukannya.

Apakah Elvin akan menuruti atau bahkan memberontak?
Dan siapakah wanita yang akan di jodohkan dengannya?

BACA CERITANYA SEKARANG!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yaya haswa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 24

Di pagi sebelumya__negara berbeda

Fara berjalan dengan santai dan gembira kerumah sahabatnya, Clara sambil bersenandung. Sesampainya di sana ia langsung berteriak memberi salam serta memanggil nama Clara.

"Assalamualaikum.....Clara………yuhuu……i'm coming"

Terdengar sahutan dari dalam. Waalaikumussalam.

Ceklek..

"Hehe...ayah. Cla mana, Yah?" Fara cengengesan, yang membuka pintu ternyata ayah.

"Loh, Cla tidak memberitahu mu kalau dia pergi ke Inggris"

"What??" pekik Fara seketika.

"Kok bisa Yah? sejak kapan? dia perginya sama siapa, ngapai Cla ke Inggris?" berbagai pertanyaan Fara lontarkan hingga membuat ayah bingung menjawabnya.

"Pelan-pelan atuh nanya-nya. Bingung ayah mau jawab"

"Heheh...maaf ayah" Fara menggaruk kepalanya salah tingkah.

"Kapan Cla pergi?" tanya Fara lagi

"Tadi malam. Cla pergi sama nak Kevin, Ansel sama Axel"

"Buat apa mereka ke sana, Ayah?"

"Katanya sih tolong orang, tapi ayah kurang tahu pasti"

"Oohh... yaudah, Yah. Fara pergi sekolah dulu" Fara mencium tangan Ayah.

"Nggak mau pakai motor?" ayah menawarkan motor Clara yang terparkir.

"Yang ada aku gak sampai sekolah, Yah"

Ayah terkekeh mendengarnya. Ia hanya menggoda sahabat putrinya itu, karena ia tahu Fara tidak bisa membawa motor.

"Yasudah, hati-hati"

Fara meninggalkan rumah Clara dan pergi ke sekolah menggunakan angkutan umum.

"Parah banget mereka gak bilang-bilang kalau mau pergi. Gue kan juga mau ikut, kiat-liat Negera orang. Bosen liat Negera sendiri" Fara menolok dalam hati saat ia sudah berada di dalam angkutan umum.

"Pokoknya kalau mereka pulang nanti, gue akan ngambek gak mau ngomong sama mereka" tambhannya lagi.

Sesampainya di sekolah ia langsung ke kelas. Duduk sambil bermain hp sampai jam pelajaran pertama di mulai.

Baru beberapa menit ia duduk memperhatikan guru di depan, ia mulai merasa bosan.

"Aneh juga rasanya kalau Cla gak ada. Hadeuhh..." pikir Fara.

Fara menelungkupkan kepalanya di atas meja. Kepalanya terangkat kembali fokus ke papan tulis saat mendapat teguran dari guru.

****

Waktu istirahat tiba. Fara pergi ke kantin seorang diri tanpa mau bergabung dengan teman sekelasnya. Seperti biasa ketika sampai di kantin ia langsung memesan makanan dan duduk di salah satu meja kantin. Sambil menunggu makanannya datang ia bermain handphone.

Saat sedang asyik menatap layar handphonenya, sebuah suara mengalihkan tatapannya dari layar ponsel.

"Tumben lo sendiri. Mana sahabat ukhti lo itu?" Rosa yang bertanya dengan mengejek. Ia bersama kedua temannya Rita dan Ani berdiri di depan meja yang diduduki Fara.

"Lo juga ukhti kalau lo tahu" balas Fara dengan sedikit rasa kesalnya, hanya sedikit.

"Gue bukan ukhti ya, nggak kayak sahabat lo itu" Rossa tidak ingin disebut Ukhti

"Kalau bukan Ukhti apa? Akhi?"

"Gue bukan aki-aki" Rossa mengira akhi itu adalah aki yang artinya kakek tua .

"HEH... akhi bukan aki" sentak Fara.

"Terserahlah" Rossa tak Ingin disalahkan.

"Ngapain lo datang ke sini? pergi noh sama ayang halu lo" ayang halo yang dimaksud Fara adalah Elvin. yang mana Rosa selalu menganggap Elvin adalah pacarnya.

"El bukan ayang halu gue,tapi itu adalah kenyataan . lihat aja nanti El bakal kepincut sama pesona gue"

"Preett...."

"Lagi pula El nggak ada, dia izin sama si Felix" setelah mengatakan itu Rosa pergi kemeja yang lain yang masih kosong. Rita dan Ani masih tinggal di sana.

"Emang Elvin sama Felix izin apa?" tanya Fara pada keduanya.

" Katanya sih Elvin izin sakit, kalau Felix nggak tahu deh" jawab Rita.

" Terus Gama mana?"

" Dia udah keluar dari sekolah"

" Serius loh? kapan dia keluar? bukannya dia sakit ya?" Fara kaget mendengarnya, karena setahunya Gama hanya sakit saja.

"Mana kita tahu, kita bukan emaknya" timpal Ani

"Yee...kan dia satu kelas Lo, Ani-Ani" Fara mulai kesal mengahadapi Ani.

"Dari mana lo tahu gue jadi Any-Any?" Ani menatap Fara intens dengan mencondongkan tubuhnya serta kedua tangannya bertumpu di atas meja.

"Buset!!" Fara tambah kaget lagi mengetahui Ani menjadi seorang any-any.

"Padahal maksud gue gak sebut Lo kayak gitu. Gue hanya sebut nama Lo dua kaki doang. Kan nama Lo emang Ani"

"O..o..oh. Gitu yah?" Ani kelabakan dan salah tingkah. Ia mengira Fara tahu tentangnya, ternyata ia salah.

"I..i..iya" Fara shok mengetahui ketidak sengajaan itu. Ia masih menatap kepergian Ani dan Rita dengan tidak percaya.

"Sungguh luar biasa" gumam Fara.

...----------------...

Di negara berbeda___ Inggris

Ketegangan masih sangat terlihat, setelah keenam remaja digantikan oleh para paman untuk melawan para bawahan Wibhawa.

Di sisi berbeda juga Hunter berhasil melakukan negosiasi dengan Robi. Namun semuanya tidak semudah itu.

"Paman Hunter, seseorang tengah berjalan ke arahmu" ucap Queen.

Hunter ingin menoleh ke belakang, tapi Wibhawa tiba-tiba muncul di belakangnya dengan menodongkan senjata tepat di belakang kepalanya.

"Kau mau mencoba membuat Robi berada di pihak mu? kau takkan bisa jika aku masih ada" Wibhawa tersenyum licik.

Hunter diam di tempatnya, ini tidak bisa memperhitungkannya.

"Ucapkan selamat tinggal pada dunia. Hahaha..." ucap Wibhawa dengan penuh kemenangan serta tertawa keras

Namun tawanya seketika berhenti saat ia merasakan moncong senjata juga menempel di belakang kepalanya.

"Anda yang akan merasakannya lebih dulu Tuan Wibhawa" itu adalah suara Elvin. Mereka tidak menyadari kehadirannya.

Awalnya Wibhawa terlihat panik, tapi tak berselang lama ia tersenyum dan tertawa.

"Hahah....kalian terlalu meremehkan ku. Aku akan memberikan kalian penawaran. Kalian tinggalkan tempat ini dan berpura-pura tidak tahu apapun. Kalian tidak perlu memperdulikan bocah brandal itu atau jika kalian masih kekeuh, kalian akan melihat salah satu teman kalian mati detik itu juga"

***

Di luar rumah, suara tembakan sudah terdengar ricuh. Kubu Elvin dan kubu Wibhawa tengah melakukan gencatan senjata karena mereka merasa sudah cukup bermain dengan tangan kosong.

Dor

dor

dor

Para paman dan bawahan Hunter yang melakukan perlawanan, sedangkan para remaja tengah bersembunyi karena mereka tidak akan mampu jika harus berlawanan dengan senjata. Yang ada mereka akan mati sia-sia.

Di dalam rumah

Ketegangan juga terlihat di sana. Belum ada dari mereka yang menurunkan senjatanya. Satu peluru saja dari merek muntah, maka satu orang juga yang akan mati.

Elvin belum mengalihkan matanya dari Wibhawa.

"Apa anda tidak merasa kasihan pada putra mu, tuan Wibhawa?" tanya Elvin

"Kau seharusnya tidak perlu ikut campur urusanku. Gama adalah putraku, sedangkan kalian siapa, HAH?"

"Aku memang bukan siapa-siapa, tapi aku adalah seorang manusia yang memiliki hati, tidak sama sepertimu"

"Cihh...kau tidak tahu apapun tentang ku bocah sialan!!"

Disaat Wibhawa dan Elvin tengah beradu argument, Hunter tengah berfikir bagaimana caranya lepas dari moncong senjata Wibhawa.

Menyadari Wibhawa yang lengah, Hunter seketika memutar tubuhnya seraya menepis senjata Wibhawa dan setelah itu menahan tangannya, lalu memutarnya dan kemudian membantingnya ke atas lantai.

Wibhawa berteriak merasa sakit pada punggungnya serta injakan Hunter pada dadanya.

Arkhhh...

"Kau sudah kalah Wibhawa" ucap Hunter.

Bukannya memohon, Wibhawa kembali tersenyum remeh menatap Hunter.

"Sudah kubilang, kalian terlalu meremehkan ku. Kau akan tahu siapa aku sebenarnya" ucap Wibhawa dengan tersenyum licik.

Hunter tidak peduli, tapi dia serta semua orang yang berada di pihaknya terbelalak kaget saat mendengar teriakkan dari alat komunikasi mereka. Teriakan dari seorang wanita yang mana mereka hanya memiliki satu saja yaitu Queen.

"Arkhhhh...."

"QUEEN" ucap mereka bersamaan kala samar-samar mendengar suara tembakan serta teriakan.

HAHAHHA....

Wibhawa tertawa keras. Namun tidak lama karena Hunter langsung memukul wajahnya dengan keras hingga tak sadarkan diri.

***

Sebelumnya_____ disisi Queen.

Queen yang tengah berada didalam mobil sedikit jauh dari rumah tempat Wibhawa. Dengan sedikit kaca mobil terbuka agar udara bisa masuk, ia terlihat sangat fokus menatap layar Tab-nya dan juga mendengarkan suara-suara dari alat komunikasi mereka.

Namun Queen tidak menyadari jika bahaya tengah mengintainya. Seseorang tengah mengarahkan senjata kearahnya dan DOR....

Arkhhh....

Sesuai harapannya. Dia berhasil mengenai Queen dan tersenyum senang. Satu orang lainnya langsung berlari ke arah mobil di mana Queen berada.

Dia langsung membuka pintu mobil dan menarik Queen yang terluka keluar dengan kasar.

Queen yang tidak sempat melawan, karena rasa sakit pada dadanya. Ya... peluru itu mengenai dada sebelah kirinya. Apalagi ternyata ada tiga orang disana yang menahan tubuhnya.

Salah satu dari mereka mengambil alat komunikasi Queen yang terpasang di telinga kanannya.

"Kalau kalian tidak melepaskan tuan Wibhawa, wanita ini akan mati" ancam pria itu.

Mereka mendengar suara itu, seketika diam. Ada yang merasa sangat khawatir dan juga juga bingung. Namun tanpa mereka semua sadari. Seseorang juga tengah mengendap-endap berjalan kearah dimana Queen berada.

Dia adalah Owen, bersembunyi di balik pohon tepat di belakang Ketiga pria yang menyandra Queen. Dengan dua senjata yang ia pegang, mengarah ke dua pria tersebut.

Dor

Dor

Tepat sasaran, di kepala. Satu orang tersisa seketika berbalik dan juga menambak ke arah Owen, tapi tidak berhasil. Sehingga Owen yang berhasil menembaknya.

Brukkk...

Dua orang ambruk bersamaan, yaitu pihak musuh dan juga Queen yang sudah tidak kuat lagi menahan luka tembak di dadanya.

.

.

NEXT

.

1
Yaya M.R
Semoga besok aplikasinya membaik, sehingga up nya bisa muncul. Mohon sabar, karena author pun berusaha.
Yaya M.R
k
Yaya M.R: Maaf untuk para pembaca, aku sudah up sejak sore tadi, tapi ada masalah dari aplikasi. jadi mohon maklum
total 1 replies
Wiwin Winarti
gas keun
Wiwin Winarti
motor matic...bukan motor metik...berasa typo
Yaya M.R: 😁. terima kasih sarannya
total 1 replies
Wiwin Winarti
grandma...bukan granma
andi widya
keren ceritanya.. cuman ada penulisan yg salah.. semangat Thor.. lanjutkan
Meru Kristanto
kok udah tamat
Yaya M.R: tunggu update berikutnya ya
total 1 replies
anggita
penggemar Boboboy 😙
anggita
ikut ng👍like ae thor+ hadiah iklan☝. mugo novel sampean lancar.
Yaya M.R: Terima kasih ♥️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!