Alintha Clarissa•
Seorang gadis berparas cantik dan menawan,
di umur tepat ke 20 tahun nya. Ia di beri pilihan dua laki-laki yang akan menjadi pendamping hidupnya.
Degan berat hati ia menerima permintaan kedua orang tua nya untuk menikah dengan laki-laki anak dari sahabat nya
Siapakah yang akan menjadi suaminya?
Yuk baca!!!
Vote&komen cerita aku gays❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ndaagstinaa_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kebersamaan
“Eh-eh iya iya sayang, oma gendong ya, Alvin kamu bawain makanan ke kamar buat Alin aja ya, Aiden biar sama bunda aja.”Alvin mengangguk tersenyum, lalu mengambilkan makan untuk sang istri.
“Alvin titip ya bun”
“Iya sayang, kamu juga jangan telat makan loh”
“Baik bunda”Alvin pun bergegas ke kamar mengantarkan makan untuk Alin, Alin yang sedang duduk kelelahan dengan mata terpejam pun di bangunkan Alvin
“Sayangg..”
Alin pun terbangun saat mendengar suara Alvin, makan dulu ya, maaf aku ganggu tidur kamu. Ucap Alvin sembari mengusap kepala Alin
“Aku suapin ya”Alin hanya mengangguk tersenyum, ia kelelahan karna semalaman menjaga Aiden yang cengeng.
Lalu ia pun makan sembari di suapi oleh Alvin, saat setelah selesai semua, Alvin kembali membawa Aiden dengan terkejut nya melihat istri nya kembali terlelap tidur. “Kasian Alin, pasti capek sekali”
“Liat momy, kecapekan gara-gara kamu cengeng terus, dengar papa jangan nakal terus oke?”Alvin mencium Aiden dengan gemas, tak lama menimang nya Aiden pun ikut tertidur. Lalu ia segera meletakan Aiden di baby box nya.
“Alvin, mana Aiden”Raka yang tiba-tiba datang ke kamar, “Baru aja tidur kak”
“Yaaaahh padahal baru saja mau maen”Raka tertawa sembari menengok Aiden yang tengah tertidur, lalu ia pun menoleh ke arah Alin yang sedanf tertidur juga.
“Baru tau rasa dia jika sudah mempunyai anak, tidak bisa manja lagi.”Alvin terkekeh mendengar ucapan kakak ipar nya itu, Raka dengan rasa penasaran nya menghampiri Alin lalu mengusap kepala adiknya tak lupa dengan tawa kecil nya.
“Hahaha tentu saja kak, lihat lah Alin baru saja ku tinggal menaruh piring kotor, pas balik kesini Alin tepar lagi hahaha”ucap nya dengan pelan
Raka tertawa menggelengkan kepala nya, “yasudah vin, kau juga jangan sampe kelelahan, kakak tinggal ya”
Alvin tertawa sembari menggelengkan kepala nya, lalu ia pun menghampiri Alin yang tengah tertidur lelap itu, tak lupa mencium nya.
“Istirahat yang kenyang wahai istriku”
__
“Aku tidak akan membiarkanmu bahagia bersama wanita itu Alvin!!!”
Dari kejauhan mata memandang, melihat Alin dan Alvin serta anak nya sedang berjemur di sebuah taman halaman Alin, tampak angle slalu mencari informasi tentang mereka.
Angle menatap kedua nya yang sedang berbahagia penuh dendam dan panas, entah apa yang ia pikirkan. Yang ada di pikiran nya hanya untuk menginginkan Alvin kembali
Ia yang putus asa pun bahkan tak senang melihat kedua nya yang semakin berbahagia itu, muncul lah segala niat-niat buruk nya untuk merusak kebahagiaan kedua nya walau bagaimanapun cara nya.
“Lihat nanti!!!”
Hey kau! Langkah angle terhenti saat mendengar suara itu, ia yang menggunakan topi serta masker dan kacamata hitam, karna takut di ketahui ia pun langsung berlari terbirit-birit
“Hey tunggu!”
Alvin dan Alin pun menoleh ke suara Raka yang menyoraki seseorang, Alvin pun langsung menghampiri Raka.
“Ada apa kak?”
“Entahlah vin, tadi kakak lihat saat mau masuk rumah, ada cewe berambut coklat pake masker, topi sama kacamata lagi liatin ke rumah”
“Serius kak?!”
“Sudahlah, mungkin itu hanya orang penasaran saja”Raka yang tak berfikiran negatif pun hanya menganggap sebuah kebetulan saja.
Sementara Alvin, ia terus mengintai ke setiap sudut luar rumah untuk memastikan, lalu ia pun mengunci gerbang rumah.
Sial! Untung saja aku tidak di curigai. Angle pun langsung segera pergi menjauh sebelum Alvin mencurigai sesuatu.
“Yaampun bayi ciapa iniii, hmmm wangi banget, baru mandi ya, baru mandi ponakan om”
Waah lagi asik ni gendong si ganteng, pinjem dong! Seru Diva yang tiba-tiba datang menghampiri Raka yang sedang menggendong Aiden.
“Yaaah baru juga om pegang udah di rebut tante Divaa”Gurau Raka lalu mencium Aiden.
Alvin dan Alin hanya tersenyum melihat kedua nya yang sedang asik bersama Aiden.
“Yaampun cepet nyusul ya kakak ipaaar, uuuh udah dua bulan juga ini perut nya hihihi”
“Tau nih, kakak juga gasabar.”Ujar raka sembari mengusap perut Diva, “eh masuk yuk udh mulai siang panas nih”
Mereka pun langsung memasuki rumah nya bersamaan, Aiden slalu menjadi perebutan para keluarga nya yang slalu menjaga nya.
Kini Alin dan Alvin pun beristirahat sejenak sembari mengobrol-ngobrol, tentu saja semenjak ada Aiden mereka sama-sama sibuk
Alin bersandar di dada Alvin dengan posisi sembari saling rebahan, Alin asik bercerita sementara Alvin sibuk mendengarkan sembari mengamati wajah istrinya yang sangat cantik itu
Tangan Alvin tak bisa terhenti mengusap rambut Alin sembari mendengarkan nya bercerita itu.
...***...
“Aku sangat iri dengan kehidupan Alin.”ujar Luna pada Bryan. Bryan mengkerutkan dahi nya lalu menghampiri wanita nya itu
“Atas dasar apa kau iri padanya?”
“Tentu saja dia sangat beruntung, di kelilingi orang-orang yang menyayangi nya, jelas pak Alvin pun sangat menyayangi nya sepenuh jiwa nya”
“Hey memang nya aku tidak?!”
Bryan memasang wajah tegang nya sementara Luna hanya terkekeh melihat respon Bryan yang seperti itu, “hahaha aku hanya becanda sayang”
“Cih kau ini, slalu saja membandingiku dengan pria lain”Bryan membelakangi Luna dengan ekspresi gemas nya, “hahaha tenanglah aku hanya gurau”
Luna memeluk Bryan dari belakang, Bryan langsung tersenyum dengan rasa bahagia nya, kini keduanya pun beranjak dari sebuah tempat untuk menjenguk Alin dan Alvin, terutama Aiden.
Dengan membeli banyaknya bingkisan untuk di bawa nanti menjenguk putra kesayangan mereka.
Kini di rumah kediaman orang tua Alin terisi penuh oleh keluarga nya serta ada Luna dan Bryan yang baru saja datang menjenguknya
Rumah ini kini slalu terisi dengan kebersamaan serta canda tawa ria, momen momen terindah yang kini dimiliki kedua pasangan itu.
Luna dan Bryn sibuk menggendong Aiden sementara yang lain asik mengobrol. “Jika saja nanti aku seperti ini, kita pasti akan sebaghagia ini juga”
Luna tersenyum pada Bryan, inilah contoh untuk keduanya jika kelak sudah menikah nanti, keduanya sangat senang bisa ikut merasakan bahagia bagaimana ketika mempunyai buah hati
“Hey segeralah menyusul!”gurau Alvin pada Bryan, Bryan terkekeh lalu mendorong Alvin pelan.
“Akan segera ku lalukan pak.”ucap Bryan lalu mereka pun tertawa bersenang-senang.
Sementara itu kini Alin menghampiri Diva yang sedang duduk di sofa, ia duduk di sebelah kakak ipar nya lalu menaruh telinga nya di bagian perut kakak ipar nya yang tengah berisi janin itu
“Apa yang kau lakukan Ali”Alin terkekeh sembari menggelengkan kepala nya.
“Aku hanya penasaran saja pada perut orang hamil, apa ada suaranya? Tentu saja aku tidak tahu karna aku tidak bisa mendengarkan suara perutku sendiri hahaha”Diva tertawa sembari mencubit gurau adik ipar nya yang polos itu, Alin pun terus mengelus perut Diva sembari tersenyum manis
“Semoga kamu se imut aunty mu ini ya!”
“Jangan mau, biarlah seindah Aiden saja ya nak.”Diva mengelus perut nya sembari tertawa, Alin hanya terkekeh mendengar gurauan kakak ipar nya itu lalu ia pun memeluk kakak ipar nya penuh dengan rasa kasih sayang.
“Tetap jaga kesehatan kak, jangan mudah lelah.”
“Siap adik ipar imutkuuu”