seorang gadis cantik bernama Jenna putri Maxim. ia handal dalam segala bidang baik dalam bidang hacker, beladiri, dan menembak serta pintar dalam akedemik apapun, namun semenjak snang ibu menghilang karena sebuah tragedi yang di lakukan oleh adik dari ayahnya membuat Sang gadis nekad membentuk sebuah kelompok mafia untuk mencari keberadaan Sang ibu.
apakah ia mampu bertemu kembali dengan Sang ibu kembali? apakah ia mampu ceria kembali setelah kembali Sang ibu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Septi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
perkenalan calon suami untuk Lili
" Gue Jimmy.. Kita bisa kenalan kan? " Ujar Jimmy seraya mengulur kan tangannya ke arah Lili.
Namun Lili enggan untuk menjawab uluran tangan Jimmy.
" Gue Lili, sorry gue nggak biasa bersentuhan tangan dengan laki-laki nggak gue kenal. " Ketus Lili masih bersikap cuek.
Bukannya merasa tersinggung dengan ucapan Lili, bahkan ucapan tersebut membuat Jimmy terkekeh dan bahkan lebih tertantang ingin mendapatkan gadis yang ada di depan nya ini.
" Benarkah..? Jika benar saya tidak perlu lagi mencari yang lain. Bagaimana kalau kamu saja menjadi patner saya untuk malam ini berdansa dengan saya. " Tawar Jimmy pada Lili seraya menaikan alis mata naik turun.
" Dari pada Gue, mending lo Dansa sama tiang saja sono. " Tolak Lili secara mentah - mentah.
" Ha.. Ha.. " Bukanya marah Jimmy malah tertawa di depan Lili membuat Lili semakin kesal.
Dari sudut ruang kapal itu, Oma Jimmy sudah menyaksikan perdebatan antara Jimmy dan Seorang gadis.
" Semoga gadis itu bisa membuat cucu ku tertarik dengan nya. Baru kali ini cucu ku memiliki pandangan tertarik nya pada seorang wanita. " Gumam Dara penuh harap jika pesta yang di adakannya ini tidak berjalan dengan dia - sia saja.
****
Sehabis kedua orang tua Jenna kembali ke pulang. Jenna merasa lega karena satu hal besar tidak lagi membuatnya khawatir.
" Jadi cerita nya lo sama bokap Lo sudah baikan nih? " Tanya Milla sedikit penasaran.
" Hm"
" Bagus kah Gue ikut senang dengarnya. Ada hikmahnya juga nyokap lo balik. " Ucap Milla lagi.
" Hm"
" Mending itu mulut di gadai dulu bisa nggak sih, dari tadi itu gue ngajakin lo ngomong cuman jawabnya hm.. Hm doank.. " Serkas Milla dengan sifat sahabatnya itu.
Tug
" Aduh.. Sakit jidat gue ogeb" Protes Milla yang baru dapat satu lembaran pulpen di atas jidatnya.
" Mau ngapain lo kesini? " Tanya Jenna datar.
" Oh iya ya.. Untung gue nggak lupa. Ini file yang lo minta mengenai Guru baru itu. " Ucap Milla sambil menyerah kan satu File penting ke arah Jenna yang masih duduk santai di Meja kebesaran nya yaitu Meja CEO.
Jenna menerima file yang baru saja di berikan oleh Milla lalu membacanya dengan penuh teliti.
" Apa ini sudah akurat? Sudah Lo selidiki ulang? " Tanya Jenna mengintimidasi Milla dengan tatapan tajamnya.
"I-iya sudah. " Jawab Milla sedikit gugup karena tatapan Jenna terlihat ingin menerkam nya seketika.
" Tetap awasi dia! Aku nggak mau di sekolah kita orang itu mendapatkan mangsa baru. Sudah saatnya dia berhenti bukan? " Ucap Jenna seraya tersenyum Devil. Milla melihat senyum Jenna itu sedikit ngeri.
Ya, dimana sekolah Jenna sekarang merupakan milik Jenna sekarang karena ia sudah berhasil membeli sekolah tersebut. Bahkan yang menjadi kepala sekolah dan beberapa guru itu merupakan anggota Naga Hitam juga.
" Ya Lo benar.. Kita juga nggak tahu bukan, siapa yang akan menjadi targetnya. " Balas Milla juga ikut menimpali.
***
Di sekolah pada saat istrahat Jenna dan Milla hendak pergi ke kantin, mereka berdua tidak sengaja mendengar siswi - siswi sedang membicarakan guru baru yang sedang di incar oleh Jenna dan Milla untuk di jadikan mangsa Naga Hitam.
" Eh tahu nggak sih.. Uh.. Bapak Danu itu tampan bangat anjir.. Rasa ingin cepat berumah tangga gue! " Ucap siswi mengagumi ketampanan guru baru yang bernama Danu.
" Bukan Lo aja kali.. Lihat pak Danu aja buat rahim gue menghangat tahu nggak sih Lo. " Ucap nya sangat menggebu-gebu pada temannya itu.
" Tapi gue dengar - dengar itu Raisa X11 IPA b lagi dekat bangat nggak sih dengan pak Danu. Jadi iri gue. " Ucap salah satu nya lagi.
Mendengar perkataan mereka yang terakhir Jenna dan Milla saling pandang satu sama lain.
" Awasi Mil seperti nya dia lah yang akan di jadikan magsanya. Kita jangan lengah" Perintah Jenna seraya berbisik langsung di angguki kepala oleh Milla.
***
Di kantin
" Hallo buketu. " Sapa Rafa sedikit sungkan dengan Jenna.
" Boleh tidak gue sama yang lainnya gabung di sini. " Izin Rafa pada Jenna.
" Hm"
Karena sudah mendapatkan izin, kelima Most Wanted itu langsung ikut bergabung dengan Jenna dan Milla.
" Raf Lo panggil sahabat Gue buketu. Memangnya buketu itu apaan? " Tanya Milla seraya menyeduh Jus jeruk kesukaan nya.
" Begini ya Milla yang cantik dan baik hati yang suka menolong kita, sebelum gue jelasin sama Lo... Maksud kedatangan Gue dan sahabat gue super guanteng ini.. Kita mau mengucapkan Terima kasih banyak sama lo sama Jenna juga. Karena lo sudah mau menolong kita kemaren itu." Terangnya pada Milla dan Jenna.
" Jadi kalau Kita panggil Jenna buketu itu karena memang Bos kita tergila-gila tuh sama Sahabat Lo. " Jelas Rafa pada Milla langsung di setujui oleh Milla. Sedang kan Jenna sudah sedikit malu - malu mendengar penjelasan Rafa tetapi ia masih menyembunyikan rasa itu di balik wajah datarnya.
" Gue rasa kalau mereka ikut terlibat gimana ya? " Gumam Jena seraya melirik satu persatu kelima anak Dragon.
" Kalian pulang sekolah pada sibuk nggak?" Tanya Jenna mencoba mengangkat suara di saat kelima anak Dragon yang terlihat takut dengannya.
" Hah?? " Beo kelima pria itu bahkan Milla juga ikutan , masih tidak percaya dengan Jenna mengeluarkan suara emasnya di depan Mereka.
" Wah.. Kalau untuk Buketu kita pada nggak sibuk kok. Selalu ada waktu malahan. " Kali ini bukan lagi Rafa yang menjawab tetapi Putra.
" Bagus kalau begitu. Gue mau ngajakin Lo nongki di apartemen Gue. Ya.. Kalau kalian mau sih.. " Tawar Jenna dengan santai tapi jangan lupakan wajah datarnya.
Deg
Sungguh mendapat kan kejutan besar dari Jenna, jika mendapat kan tawaran itu.
" Bisa.. Bisa Buketu kita mau kok" Jawab Willy lebih semangat bahkan yang lainnya juga ikut menyetujui.
Milla sedikit aneh dengan Sikap Jenna, banyak pertanyaan yang ada di pikiran nya untuk. Di tanyakan pada Jenna tapi ia urung lebih dulu.
" Lo yakin ngajakin kita ke apartemen Lo? " Tanya Bryan dingin.
" Hm"
" Kenapa? "
" Teman"
" Yakin"
" Hm"
" Ngapain? "
" Something but help"
" Oke"
" Eh buset.. Percakapan bahasa planet mana sih mereka? " Tanya Putra memang tidak mengerti sama sekali dengan percakapan Jenna dan Bryan yang sama-sama memiliki sifat Kulkas berjalan.
" Agak lain kalau double kulkas kalau sedang adu bacot nggak sih? " Timpal Milla meminta pendapat yang lainnya.
" Nah.. Lo aja sependapat dengan gue. Apalagi dengan mereka yang lagi bengong itu. " Jelas Putra seraya menunjuk teman - temanya.
" Ye.. Lo aja kali kalau gue nggak ya. " Bantah Rafa tidak setuju dengan Putra.
" Lo mau nggak bareng gue nantinya. " Tawar Aska menatap penuh harap pada Jenna.
" Kenapa tidak! " Jawab Jenna setuju dengan tawaran Aska.
" Tepuk tangan yang terbalas cuy.. " Serah Willy senang ada kemajuan dengan sikap Sahabatnya.
" Iya Men! Gercep" Timpal Putra.
Namun omongan mereka tidak lagi di lanjutkan karena mereka mendapatkan tatapan horor dari Aska dan Jenna secara langsung.
" Ayo.. Kita ke kelas, waktu istirahat sudah habis nih. " Ajak Milla pada Jenna.
" Hm" Jawab Jenna langsung berdiri mengikuti Milla.
Ga mnta duit,mlah msti bkin kk'ny mau tunangn....kira2 bkln mau ga y???