Sekuel (My Cantik)
Victor Valdes Dewangga,pria mapan berusia 37 tahun.Pria yang gila kerja hingga diusianya yang hampir kepala empat tak kunjung memiliki kekasih.Namun sebuah insiden membuatkannya harus menikahi gadis belia yang masih di bawah umur yaitu Yohanna Revalia Kenzani cucu bungsu dari keluarga Aditama.
Bagaimanakah kelanjutan pernikahan mereka?yuk simak kisahnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27.Anna hilang
"Nek... Anna tidak menyusulku,"ujar Victor.
"Apa maksud kamu Victor. Anna tidak menyusulmu?, lalu kemana dia?,"tanya Ajeng mulai tampak panik. Jelas tadi Anna mengatakan padanya akan menyusul Victor dan menginap di sana.
Victor mengusap wajahnya dengan kasar lalu berjalan ke belakang mencari Mang Udin yang mengantarkan Anna. Hanya Mang Udin saat ini yang tau kemana Anna pergi. Victor menghampiri Mang Udin yang sedang membersihkan mobil. Victor langsung menarik kerah baju Mang Udin dengan tatapan tajamnya.
"Den... ada apa ini?," tanya Mang Udin yang tampak ketakutan melihat kemarahan majikannya.
"Kemana Mang Udin mengantar Anna?,"jawab Victor kembali bertanya.
"Maaf Den...Mamang mengantarkan Non Anna ke stasiun,"jawab Mang Udin.
"Apa?,"teriak Victor mempererat cengkramannya pada kerah baju Mang Udin.
"Victor... apa apaan ini. Lepaskan Mang Udin!,"teriak Ajeng yang ternyata menyusul Victor keluar.
"Argh...," erang Victor melepaskan cengkraman tangannya dengan kasar sehingga Mang Udin terbentur body mobil.
"Mang...kemana Mang Udin mengantar Anna?,"tanya Ajeng dengan lembut pada sopirnya itu.
"Maaf Nyonya...saya mengantarkan Non Anna ke stasiun dan itu atas permintaan Non Anna sendiri yang mengatakan jika ia mendapat telepon dari keluarganya di kota memintanya untuk pulang,"jawab Mang Udin yang benar-benar ketakutan melihat tatapan tajam Victor padanya.
"Anna pulang?,"gumam Ajeng menatap sang cucu dengan tatapan penuh selidik. Ia yakin terjadi sesuatu sehingga Anna memilih pergi.
"Seharusnya kau tidak mengantarnya Mang. Selama ini dia tidak pernah naik transportasi umum. Bagaimana--
"Maaf Den... Non Anna bilang dia sudah mendapat izin dari Aden dan juga Nyonya,"jawab Mang Udin takut-takut.
"Victor... susul Anna sekarang juga ke stasiun!,"ujar Ajeng dengan tatapan penuh kekecewaan pada cucu tunggalnya itu.
"Tapi Nyonya... kereta yang di tumpangi Non Anna pasti sudah pergi," ujar Mang Udin memberitahu.
Victor bercakak pinggang lalu terlihat menghela nafas beratnya. Ia tidak manyangka Anna begitu nekat pulang sendirian dan yang lebih Victor takutkan yaitu gadis itu sebelumnya tidak pernah menaiki transportasi umum. Ia takut terjadi sesuatu pada Anna di dalam perjalanan dan ia takut ada yang memanfaatkan kepolosan gadis itu.
Victor mengambil ponselnya di saku jaketnya lalu menghubungi Anna namun nomor gadis itu malah tidak aktif. Victor kembali mencoba namun tetap sama.
"Victor...ikut Nenek!,"ujar Ajeng lalu berjalan memasuki kediamannya. Ia yakin sekali ini ada hubungannya dengan Victor yang tidak mau mengajak Anna pergi.
Victor mengikuti Neneknya kembali memasuki rumah. Ia yakin Neneknya akan bertanya kenapa Anna pergi. Dan benar saja saat sampai di dalam Victor langsung di cecar pertanyaan oleh Neneknya.
"Victor...kalian bertengkar?,"tanya Ajeng dengan tatapan penuh selidik.
"Tidak Nek...,"jawab Victor menggeleng pelan.
"Lalu kenapa Anna pergi?,"tanya Ajeng.
"Nek...aku--aku juga tidak tau,"jawab Victor berusaha menutupi apa yang terjadi. Ia tidak ingin Neneknya tahu apa yang terjadi sebenarnya karena ia yakin kepergian Anna ini ada hubungannya dengan kamar rahasianya itu.
"Jangan berbohong Victor,"ujar Ajeng dengan tatapan tajamnya.
"Nek--
"Jika kepergian Anna ada hubungannya denganmu, Nenek tidak akan pernah memaafkan kamu Victor,"ucap Ajeng dengan penuh penekanan.
"Nek--
Ajeng pergi meninggalkan Victor dan masuk ke dalam kamarnya. Wanita tua itu sangat marah pada cucunya, ia yakin sekali Anna pergi ada hubungannya dengan cucunya itu.
Sementara itu Victor mengepalkan kedua tangannya, Pria itu melangkah menuju kamarnya dan benar saja koper milik Anna tidak ada lagi. Victor meraih laptopnya dan berniat untuk melacak keberadaan gadis itu.
Victor makin kesal karena ia tidak bisa melacak keberadaan gadis itu. Kemungkinan Anna mematikan ponselnya sehingga ia tidak bisa melacak GPS ponsel Anna.
Victor meraih kopernya dan akan pulang detik ini juga ke kota. Semoga saja ia bisa menemukan Anna nantinya di stasiun yang ada di kota. Victor berpesan pada pelayan jika ia pulang hari ini dan meminta pelayan itu menyampaikan pada Neneknya. Ia tidak ingin berpamitan langsung pada Neneknya karena ia yakin Neneknya begitu marah padanya.
Victor menjalankan mobilnya dengan kecepatan hingga. Semoga saja Anna benar benar pulang ke kota dan ia akan menunggu gadis itu di stasiun yang ada di kota.
Ia tidak akan pernah menyangka jika Anna bisa memasuki ruangan pribadinya itu. Seharusnya tadi ia mendengarkan permintaan Neneknya untuk mengajak Anna.
***
Setelah menempuh perjalanan satu jam dengan kecepatan tinggi, Victor akhirnya sampai di stasiun yang ada di kota. Pria itu langsung turun dari mobil dan memasuki stasiun. Victor menanyakan kedatangan kereta dari Bandung pada petugas dan ternyata kareta dari Bandung sudah datang setengah jam yang lalu.
Victor mengusap wajahnya dengan kasar lalu kembali keluar. Pria itu menajamkan penglihatannya berharap bisa menemukan Anna yang masih menunggu jemputan. Tapi ia tidak melihat keberadaan gadis itu, ia kembali ke mobil dan menghubungi Amira untuk menanyakan Anna. Barangkali Amira lah yang menjemput Anna ke stasiun tapi gadis itu malah mengatakan jika ia tidak bersama Anna.
Victor memukul stir mobil, pria itu mencari nomor Alana lalu menghubungi gadis itu tapi jawabannya sama jika Anna tidak sedang bersamanya. Victor benar benar bingung sekarang kemana perginya Anna. Pria itu menjalankan mobilnya menuju apartemennya dan berharap Anna sudah ada di sana.
Dan saat ia sampai di apartemen, unitnya itu terlihat kosong dan belum ada tanda-tanda jika Anna ada disini. Victor merebahkan tubuhnya di atas sofa, tubuhnya sangat lelah saat ini tapi Anna belum kunjung di temukan. Dan tidak lama ponselnya berdering dan tampak panggilan masuk dari Kevin Aditama. Victor terlihat menegang, apakah saat ini Anna ada di kediaman Aditama ia dan Anna sudah menceritakan semuanya pada Opanya itu?. Victor tidak bisa membayangkan bagaimana kemarahan keluarga Aditama jika tau apa yang terjadi.
Dipanggilan ke tiga Victor baru mengangkat panggilan telepon dari Kevin. Dan ternyata Kevin mengundang dirinya dan Anna untuk makan malam hari ini. Dan itu artinya Anna tidak ada di kediaman Aditama. Victor menolak undangan dari Kevin dan mengatakan jika ia dan Anna saat ini berada di Bandung.
Victor benar benar pusing saat ini memikirkan kemana Anna pergi. Selama tinggal di Indonesia setahu Victor Anna tidak pernah bepergian jika bukan bersama saudara sepupunya.
Victor tidak tau kemana harus mencari Anna. Ia tidak mengenal teman-teman Anna dan setahunya Anna tidak pernah dekat dengan teman-teman sekolahnya dulu. Anna lebih sering mengintili Kakak-kakak sepupunya daripada bersama teman-teman satu sekolahnya. Ia takut terjadi sesuatu pada Anna saat ini.
...****************...
bikin ana hamil thor ank kembar biar bersaing sama arsen