JANDA BUKAN, SEORANG ISTRI PUN BUKAN!
Ayubi mengira ia adalah seorang Janda ditinggal mati selama 6 tahun ini, ternyata ia bukan lah seorang janda karena suaminya masih hidup.
Sayangnya, suami Ayubi menggunakan identitas dari kembaran suaminya. Suami dari Ayubi menjadi pengganti suami untuk wanita lain selama ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32. Trauma Ditolak Olehmu.
Dokter Dendi dibawa masuk ke ruang tamu, Dokter pribadi keluarga Abimanyu itu tersenyum penuh wibawa. Namun saat ia melihat ada pria lain di ruangan itu, seketika senyum nya luntur.
"Dokter Dendi, silahkan duduk." Tuan Rian bersikap ramah pada tamunya.
Dokter Dendi kembali tersenyum, ia duduk tak jauh di samping Candra.
"Saya tidak mengganggu kan, Om?" Dokter Dendi melirik ke arah Candra, mereka belum saling mengenal namun Dokter Dendi pernah melihat Candra beberapa kali.
"Oh, enggak. Ini Candra, salah satu pengacara saya di perusahaan dan juga teman kuliah Kezia."
"Halo, saya Dendi." Dokter Dendi mengulurkan tangan pada Candra lalu disambut oleh Candra.
Setelah jabat tangan terurai, kini Candra duduk dengan tidak tenang. Apa aku udah terlambat untuk mendapatkan Zia?
"Begini Om... saya ingin mengajak Kezia untuk makan malam. Saya rasa Om sudah mengatakan tentang maksud saya pada Kezia, jadi... saya ingin mendengar jawaban Kezia malam ini saat kami Dinner nanti. Om izinkan?"
Tuan Rian menoleh ke arah Candra, kemudian menatap sang anak yang duduk di sampingnya.
"Nak, ikut Papa sebentar!" Tuan Rian sudah bangun dari kursinya.
Kezia menurut, ia juga butuh waktu memikirkan ajakan Dokter Dendi.
"Kami permisi sebentar, Dokter bisa mengobrol dengan Candra." Ujar Tuan Rian.
"Oke, Om." Dokter Dendi tersenyum ramah.
Tak lama diluar ruangan, Tuan Rian langsung bicara pada putrinya.
"Bagaimana, Zia? Kamu ingin pergi dinner dengan Dokter Dendi? Jika kamu tidak menginginkan hubungan ini, sebaiknya kamu katakan secara baik-baik sekarang juga dan menolak ajakan Dokter Dendi. Kalian bisa bicara di ruangan lain, biar Candra bersama Papa."
Kezia memijit keningnya yang nyeri, ia merasa kebingungan.
"Aku bingung, Pah. Candra aja belum jawab loh Pah! Dia sebenarnya suka Zia apa nggak!"
"Kita sedang membahas Dokter Dendi, Zia. Keputusan mu pada Dokter Dendi tidak usah dicampur adukkan dengan Candra dulu. Apa kamu takut kalau kamu menolak Dokter Dendi karena lebih memilih Candra... tapi Candra malah bilang nggak suka sama kamu. Akhirnya kamu nggak dapat dua-duanya, iya?"
"Ish Papa! Bukan gitu!"
"Kamu suka Dokter Dendi?"
"Enggak."
"Yakin?"
"Lebih dari yakin."
"Kalau Candra?"
"I-itu... ada sedikit eh lumayan sih."
Tuan Rian tersenyum mendengar jawaban putrinya, itu artinya pilihan Kezia adalah Candra bukan?
"Jadi kamu harus menolak Dokter Dendi, tapi secara baik-baik."
Kezia menghela nafas beberapa kali, "Okay."
Di ruangan tamu, kedua Pria tampan itu saling terdiam.
"Saya dengar Anda Dokter pribadi keluarga Tuan Darma. Jadi, Anda mengetahui jika Kezia adalah janda mendiang Abidzar."
Dokter Dendi mengangguk, "Lalu, darimana kamu tau Kezia seorang janda?"
"Saya teman dekat Abimanyu, selama 6 tahun ini saya yang mengurus aset-aset Abimanyu untuk istrinya, Ayubi."
"Ah..." Dokter Dendi manggut-manggut mengerti.
"Anda menyukai Kezia, Dok? Kata Om Rian Anda sudah melamar Kezia melalui Om Rian."
"Ya, sejak saya tahu Kezia janda... saya memendam rasa padanya." Dokter Dendi mengakui rasa sukanya.
"Bisakah Anda mundur? Saya ingin menjadikan Kezia pasangan hidup saya." Ujar Candra to the point.
Dokter Dendi tercengang, dia menatap tajam ke arah Candra. "Katakan sekali lagi, kamu ingin saya apa?"
"Mundur! Saya ingin Anda mundur, Dokter."
Dokter Dendi mendengus, "Kau pikir kau siapa, berani meminta saya mundur. Orang yang berhak menyuruh mundur adalah Kezia sendiri!"
Candra menyugar rambutnya kesal, ia merasa Kezia akan menerima lamaran Dokter Dendi.
"Ck! Kau terlihat tak percaya diri! Apa kau belum mengatakan tentang perasaan mu pada Kezia?!" sindir Dokter Dendi.
"Baiklah, Anda benar Dokter. Keputusan berada di tangan Zia... saya minta maaf atas permintaan saya pada Anda barusan. Saya merasa tidak gentle minta Anda untuk mundur."
"Saya terima permintaan maaf Anda." Dokter Dendi pun berwajah ramah kembali, bahkan ia akui Candra punya nyali meminta nya mundur.
"Dokter, bisa kita bicara berdua saja." Kezia sudah berada di ruangan tamu.
"Tentu saja, mari." Dokter Dendi menoleh pada Candra dan tersenyum tipis. Dokter Dendi pun berjalan ke arah Kezia dan keduanya sudah mulai berjalan menjauh.
Candra merasa telah kalah sebelum ia menyatakan perasaan nya, tiba-tiba...
"Tunggu, Zia!" Candra ikut berdiri, ia menghampiri Kezia yang berdiri bersisian dengan Dokter Dendi.
"Kita bicara nanti, Dra. Aku harus membicarakan sesuatu dengan Dokter Dendi."
Candra menggeleng, dengan berani ia menarik tangan Kezia lalu menggenggam nya erat. "Jangan pergi dengan nya, Zia. A-aku menyukai mu... tidak! Aku jatuh cinta padamu lagi, seperti dulu."
Heh?
Kezia speechless, di depan Dokter Dendi laki-laki yang melamarnya ada pria lain yang menyatakan cinta.
"Aku nggak mau kehilangan mu lagi seperti dulu! Aku akui... dulu saat kamu menolak cintaku, aku terlalu cepat menyerah tanpa berusaha lagi sampai kamu bersama Abidzar. Sekarang, aku nggak mau kembali menyesal... aku menginginkan mu menjadi pasangan hidupku, menjadi satu-satunya wanitaku. Maukah kamu menikah dengan ku, Zia? Bolehkah aku menjadi Ayah dari Keysa, putri kita?"
Kata-kata maukah kamu menikah dengan ku mungkin terdengar biasa bagi Kezia, karena dia pernah dilamar oleh Abidzar dulu. Namun, yang membuat ia tersentuh adalah kata-kata Candra yang meminta menjadi Ayah dari putrinya, bahkan Candra mengucapkan dengan jelas memanggil Keysa 'putri kita'.
Cairan bening lolos dari mata cantik wanita janda itu, ia menghambur memeluk Candra. "Aku bersedia... Candra. Aku juga menyukai mu!"
Candra sempat tertegun bahkan kehilangan kata-kata, tak lama setelah tersadar ia membalas pelukan Kezia. "Terimakasih, kamu telah memilihku."
"Aku memang sudah memilih mu, bod0h! Aku mengajak bicara Dokter Dendi untuk menolak lamaran nya, dasar idi0t!"
Candra tak marah dipanggil bodoh dan idi0t, ia malah terkekeh. "Aku emang bod0h, harusnya aku tidak menahan perasaanku karena takut kamu nggak suka sama aku. Aku trauma ditolak olehmu... hahaha..."
Kedua orang itu pun tertawa bersama, sementara Dokter Dendi ikut tersenyum.
Tuan Rian menghampiri Dokter Dendi, "Dokter, maaf ya. Kamu harus melihat mereka seperti ini, tentang lamaran mu..."
"Saya mengerti Tuan Rian, tak ada masalah. Saya ikut bahagia, dengan siapapun Kezia bersama. Kezia mungkin bukan jodoh saya," ujar Dokter Dendi menerima dengan lapang dada.
Akhirnya Candra dan Kezia bersama, masalahnya bagaimana caranya mereka menikah dengan status Kezia yang belum jelas karena masih berstatus istri dari Abidzar?
Jika Abimanyu merubah identitas nya kembali dan melepaskan nama Abidzar agar Kezia dapat menikah, apakah Abimanyu akan dipenjara?
sehat" authorku...🤗