Kembalinya Kultivator Terkuat

Binatang buas kelaparan itu tanpa ragu melesat ke arah Ling Tian berada, dengan mulut terbuka lebar memperlihatkan sepasang taring runcing dengan racun mematikan.

Merasakan pergerakan dari atas itu, membuat Ling Tian tersenyum tipis, dengan sigap menggunakan salah satu teknik bertarung miliknya.

“Teknik Langkah Bayangan!”

“Swushh!”

BLAMMMMM

Sepersekian detik sebelum serangan datang, Ling Tian menghindari sambaran predator ular giok hijau dengan mudah, kemudian mengeluarkan sebilah pedang dari dalam cincin ruang yang Lan Lan berikan.

“Ternyata benar-benar pedang biasa, kalau cuma dengan ini, setelah beberapa kali terkena darah ketajamannya akan langsung menurun,” gumam Ling Tian sembari menatap tubuh pedang putih yang ada di dalam genggamannya.

Ketika Ling Tian tengah menatap bilah pedang itu, tampak ular giok hijau meliuk dengan sangat lincah, sekali lagi menerjang Ling Tian dengan mulut terbuka lebar.

“Hehh… Ular kecil sepertimu mau memakanku? Cari mati!”

“Sring… Sring… Sring…”

BLARRRRR

Menggunakan teknik langkah bayangan yang bisa mengecoh pandangan musuh, Ling Tian melancarkan beberapa tebasan dengan sangat cepat, ketika bilah pedang kembali ke dalam sarung, tubuh besar ular giok hijau itu seketika terpotong menjadi beberapa bagian.

“Hmm… Bukankah ini kesempatan bagus? Tubuh binatang buas di tempat ini pasti bisa dijual. Kalau setiap malam aku berburu binatang buas, maka aku bisa mendapatkan uang dan bisa membayar bahan-bahan pemurnian pil yang aku pesan dari senior Ma,” tutur Ling Tian mendapatkan sebuah ide cemerlang.

“Yoshh… Sekarang aku jadi bersemangat! Jangankan 10 binatang buas, 100 binatang buas-pun aku sanggup mendapatkannya,” sambung Ling Tian kemudian, kemudian dengan sigap mengintegrasikan qi ke seluruh merdian.

“Brukkk!”

“Wushhhh!”

Menghentak bumi dengan kuat, Ling Tian mulai berlari menyusuri hutan terlarang, membabat habis binatang buas berusia 100 tahun, sampai akhirnya,

“Sring…”

“Graaaaa!”

Lintasan cakar tajam terayun secepat hembusan angin, hampir mengoyak tubuh kecil Ling Tian, dengan sigap melanting ke samping menghindari serangan mematikan yang bisa membunuh dirinya.

“Beruang darah 1000 tahun? Tidak, dari ukurannya setidaknya beruang ini sudah berusia 2000 tahun. Sepertinya aku mendapatkan lawan yang merepotkan,” kata Ling Tian seraya tersenyum tipis, menatap sengit beruang darah yang memiliki tinggi 3 meter, dengan aura membunuh yang tersebar memenuhi area sekitar.

Menatap sisi pedang yang tumpul, membuat Ling Tian langsung mengganti senjata miliknya, mengambil sepasang belati putih yang belum terpakai.

“Brakkk!”

“Sring... Sring..."

Melancarkan cakaran menukik yang terayun rendah, dengan tangkas Ling Tian menghentak bumi kuat melompati serangan beruang darah itu, mencoba mempersempit jarak serang dengan bergantung dipergelangan tangan, dan kemudian,

“Sring… Sring…”

“Krakkkk!”

Ketika Ling Tian mencoba melakukan tikaman kuat, sepasang belati itu seketika hancur berkeping-keping. Tak mampu menembus kulit tebal milik beruang darah, membuat Ling Tian mau tidak mau melompat mundur beberapa meter ke belakang.

“Yahh… Kualitas belati ini sangat buruk. Bahkan tidak bisa meninggalkan goresan sedikitpun ke beruang darah ini,” keluh Ling Tian mencoba untuk tetap tenang, meskipun Ia tau tidak ada satupun senjata miliknya yang bisa melukai beruang darah itu.

Tak memberikan napas sedikitpun, beruang darah itu menyerang Ling Tian secara membabi buta, membuat Ia mau tidak mau menghindari semua serangan dengan teknik langkah bayangan yang dikombinasikan dengan teknik mata langit miliknya.

“Sial… Kalau seperti ini terus bisa-bisa aku terpojok dan kehabisan tenaga lebih dulu. Aku harus memikirkan cara agar bisa lepas dari beruang darah ini,” batin Ling Tian di dalam hati, mencoba memikirkan jalan keluar tanpa kehilangan fokus sedikitpun.

“Sring… Sring… Sring…”

“Bughhh!”

BRAKKKKK

Ketika Ling Tian terpaku pada cakar dan taring yang bisa merenggut nyawanya kapan saja, dengan cerdik beruang darah melakukan gerakan memutar, menghalangi pandangan Ling Tian sesaat dan menghantam dirinya dengan sebatang kayu tumbang yang ada di dekatnya, membuat Ling Tian seketika terpental menghantam pohon besar yang ada di belakangnya.

“Uhukk… Uhukk… Arghh! Sial, sepertinya tidak ada cara lain selain menggunakan itu,” tandas Ling Tian sembari mengusap darah segar yang mengalir dari sudut mulutnya.

Menatap Ling Tian yang tak berdaya itu, tanpa ragu beruang darah berlari dengan kecepetan penuh, lantas melompat ke arah dirinya, bersiap untuk mencabik tubuh kecil itu dengan kedua tangan.

Mengeluarkan pedang tumpul dari dalam cincin ruang, dengan ringkas Ling Tian menggaris tubuh pedang sambil merunduk menghindari cakar runcing, kemudian bergulung ke depan, membuat Ling Tian berada di posisi bawah tubuh beruang darah yang terbuka.

“Pergeseran Pedang Langit!”

“Sring… Sring… Sring…”

BWASHHHH

“Haaaaatt!”

“Zrekkkk!”

Melapisi pedang tumpul dengan aura pedang yang mendominasi, Ling Tian mengayunkan pedang dengan penuh perhitungan, membuat beruang darah mendapatkan luka fatal di sekujur tubuh, kemudian dengan tenaga yang tersisa, Ia menghunus tusukan ke arah dada beruang darah, menyebabkan binatang buas berumur 2000 tahun itu mati dengan mengenaskan.

Tubuh besar beruang darah sontak tersungkur di tanah, dengan darah segar mengalir menggenangi tempatnya berada.

“Uhukk… Sial! Kesadaranku mulai pudar, aku harus memulihkan tenaga dalamku. Kalau tidak-”

"Brukkk..."

Menggunakan kekuatan yang melampaui batas kemampuannya itu, Ling Tian sontak memuntahkan segumpal darah, kemudian jatuh pingsan tepat di samping tubuh beruang darah.

Ketika pertarungan telah usai, tampak 3 serigala hitam yang mengintai dari semak belukar perlahan mulai mendekati mereka, dengan aroma amis darah yang menyengat membuat para serigala hitam semakin buas.

“Grrrrrrrr!”

Tak mampu menahan hasrat buas, ketiga serigala itu berlari dengan terburu-buru, bersiap untuk menerkam Ling Tian yang terlihat belum sadarkan diri, sampai akhirnya,

“Sring… Sring… Sring…”

BLARRRRR

“Sekumpulan anjing kampung!” cela Lan Lan seketika muncul dari balik kegelapan, lantas mengangkat jari telunjuk ke atas, menciptakan puluhan pasak runcing yang terbentuk dari kegelapan, menghancurkan tubuh para serigala hitam hanya dengan sekali serang.

Mengalihkan pandangan ke belakang, dengan sigap Lan Lan menghampiri Ling Tian dan memeriksa urat nadinya, membuat tatapan sinis itu perlahan mulai redam.

Menggendong Ling Tian di belakang punggungnya, dengan tangkas Lan Lan pergi melintasi kegelapan membawa Ling Tian kembali ke pusat pelatihan bagian barat.

Hembusan angin malam menerpa seluruh tubuh itu, membuat Ling Tian perlahan membuka kedua mata, samar-samar menatap paras cantik tiada tara yang memancarkan ekspresi dingin, serta aroma semerbak bunga yang tak terlupakan menusuk rongga hidung.

Merasakan perasaan aman itu, membuat Ling Tian kembali tertidur akibat kehabisan tenaga dalam.

***

Membuka kedua mata perlahan,  tampak langit-langit asrama tempat Ia tinggal, membuat Ling Tian seketika terbangun dari tempat tidurnya.

Ingatan demi ingatan perlahan berkumpul menjadi satu, membuat Ling Tian lantas mencengkram kepala yang terasa sedikit pusing.

“Aku pikir senior Lan benar-benar kembali ke pusat pelatihan barat. Karena dia yang membawaku pulang ke asrama, berarti semalam dia mengamati semua tindakanku. Aiss… Bagaimana caraku menjelaskan itu kepadanya?” gumam Ling Tian sedikit panik mengingat teknik Pergeseran Pedang Langit yang Ia gunakan untuk membunuh beruang darah, lalu mengalihkan pandangan ke atas meja kecil yang ada di samping kasur, memperlihatkan secarik kertas dengan berberapa tulisan di atasnya.

Meraih kertas itu, membuat Ling Tian seketika mengerutkan dahi, lantas menghela nafas panjang setelah membaca pesan yang di tinggalkan oleh Lan Lan.

***