Ratu Gyeo Wol adalah ratu yang tidak pernah mendapat kasih sayang Yang Mulia Raja Hyeon. Mereka menikah karena politik. Raja Hyeon menikahi Ratu Gyeo karena mebutuhkan kekuatan militer dari panglima perang Kyung Sam yang tidak lain adalah kakak kandung sang ratu.
Selama menjadi ratu, Gyeo Wol tidak pernah disentuh oleh Hyeon. Hal tersebut tentu saja ia sembunyikan dari sang kakak karena dia tidak ingin membuat kakaknya khawatir.
Gyeo Wol pun memilih diam hingga sebuah peristiwa membuat dirinya bangkit dan melawan.
" Akan ku buat kau bertekuk lutut di hadapanku!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Queen 22. Ulah Gyeo Wool
Jin Sang tersenyum penuh arti melihat Gyeo Wool pergi meninggalkannya. Ia kini sudah bisa memastikan bahwa Gyeo memanglah ratu dari negara ini. Hal tersebut dapat dilihat dari tusuk rambut phoenix yang masih tersisa di rambut Gyeo. Meskipun Gyeo memakai pakaian biasa namun tentu tusuk rambut itu dapat menunjukkan identitas aslinya. Sepertinya Gyeo Wool lupa mengganti tusuk rambutnya saat buru-buru melarikan diri dari dayang dan kasim nya.
" Gadis ceroboh. Tapi aku suka. Nampaknya bukan hanya negara ini yang harus ku rebut tapi juga ratu nya. Bersiaplah adik sepupuku. Aku akan datang sebagai ancaman mu."
Jin sang bertekad mencari tahu mengenai Gyeo Wool lebih lanjut. Bahkan ia akan meminta orang yang selam ini menjadi mata-mata di istana untuk mulai melaporkan apa yang terjadi mengenai Gyeo Wool.
Di sisi lain Gyeo Wool yang baru muncul di belakang kasim Ho dan Dasom tertawa puas. Ia benar-benar merasakan sebuah kehidupan yang menyenangkan saat ini setelah memasuki istana. Ia benar-benar bisa tertawa lebar dan melakukan apapun yang dia ingin lakukan. Salah satunya mengerjai kedua orang nya itu. bahkan Du Ho sang pengawal begitu kebingungan mencari dimana ratunya pergi.
Du Ho benar-benar tidak menyangka bahwa Gyeo Wool sangat lincah dalam hal melarikan diri. Siapa sangka Gyeo Wool memiliki kemampuan berlari yang begitu cepat.
Du Ho yang saat ini berada di tengah pasar mencoba terus mencari Gyeo wool. Ia memicingkan matanya untuk menelisik satu demi satu wanita yang ada di sana. Tanpa ia ketahui Gyeo Wool saat ini sudah bersama kedua orangnya, Fosam dan Kasim Ho.
" Kemana perginya ratu, huftt. Aku lebih senang berada di medan perang bersama Panglima Kyung Sam ketimbang harus menjaga ratu begini."
Du Ho menggerutu sepanjang ia melangkah. Ia benar-benar bingung kemana harus mencari ratunya.
" Apa yang kau lakukan disini?"
Suara berat yang menyapa Du Ho seketika membuat pria itu bergidik ngeri. Tentu ia tahu siapa pemilik suara itu.
" Pang-Panglima Kyung Sam, ini ~"
Du Ho mau tidak meu menceritakan kejadian yang dialaminya. Kyug Sam membuang nafasnya kasar. Tampaknya adiknya itu memang sedang merasa bosan makanya ia mempermainkan semua orang.
" Asal kau tahu Du ho. Meskipun dia seorang wanita, dia lumayan memiliki ilmu beladiri. Dan dia juga memiliki sedikit ilmu pengobatan dari Jae Hwan. Dari kecil dia ikut berlatih bersamaku. Kalau hanya untuk berlari aku jamin kau tidak akan bisa mengejarya. Larinya sangat kuat. Jika begini aku yakin kau pasti sudah dikerjai setidaknya bukan hanya sekali."
Du Ho mengangguk. Ia ingat betul bagaimana semalam tiba-tiba ia tertidur stelah memakan makanan pemberian sang ratu. Kyung sam membuang nafasnya kasar. Ia harus segera menemukan sang adik sebelum adiknya itu membuat banyak kekacauan.
Kyung Sam sendiri baru tahu kalau Hyeon tengah berada di kabupaten Ding untuk mengatasi banjir secara langsung. Tampaknya ia sementara harus berada di Istana untuk menjaga istana terutama sang adik agar tidak berbuat onar.
Kini keduanya berjalan bersama untuk mencari keberadaan Gyeo Wool. namun tak lama kemudian Du Ho melihat ratunya itu tengah menikmati makanan di sebuah kedai. Ia pun menghela nafasnya lega. Pun dengan Kyung Sam. Tanpa basa basi Kyung Sam langsung menarik telinga Gyeo Wool.
" Aaaachh sakiit."
Gyeo Wool ingin berteriak kepada orang yang melakukan itu. Tapi saat membalikkan kepalanya seketika ia terdiam tanpa kata. Dasom dan Kasim Ho langsung spontan berdiri dan membungkuk dalam. Keduanya saling lirik. Dengan gerakan bibir, mereka merutuki satu sama lain
" Mati, kali ini kita benar-benar akan mati," ucap Dasom.
" Aku juga merasa begitu," sahut Kasim Ho.
🌿🌿🌿
Bukan sebagai ratu kali ini Gyeo Wool duduk bersimpuh di hadapan Kyung Sam. Melainkan sebagai seorang adik yang siap dihukum oleh sang kakak. Kyung Sam berkali-kali menghela nafasnya dengan berat. Pria berusia 30 tahun itu memijit pangkal hidungnya yang terasa berdenyut.
" Haaah, apa yang kau lakukan Wool. Aku sungguh tidak mengerti lagi. bagaimana bisa kamu membodohi ketiga anak buah mu ini. Bahkan kau bisa-bisa nya memberi Du Ho obat tidur. Bagaimana jika terjadi apa-apa padamu. Apa kau benar-benar tidak tahu apa akibat dari yang kau lakukan. Ini bukan hanya semata-mata demi dirimu. Tapi demi mereka. Apa kau ingin mencelakakan mereka? Apa kau ingin dayang dan kasim mu itu digantung di depan semua warga karena dianggap lalai menjaga ratu."
Glek
Gyeo Wool menelan saliva nya dengan susah payah. Bagaimana bisa dia lupa fakta tentang itu. Saat ini dia bukanlah wanita biasa yang bebas berkeliaran. Dia adalah ratu dari negara ini. Dia simbol ibu Negara Mae.
" Maafkan aku kak."
" Minta maaflah kepada Dasom dan Kasim Ho. jangan lupa dengan Du Ho juga. Meskipun kau seorang ratu, tapi jika kau salah sudah sepatutnya meminta maaf."
Gyeo Wool mengangguk paham. ia pun segera meminta maaf kepada ketiga orang tesebut. Tentu semuanya merasa tidak enak. Tidak ada dalam cerita bahwa seorang ratu meminta maaf kepada bawahannya. Namun pengajaran Kyung Sam sungguh berbeda. Kyung Sam sendiri jika dia salah maka dia tidak segan meminta maaf kepada anak buahnya.
Kyung Sam kembali mengamati Gyeo Wool. Kini pria tinggi besar yang memiliki wajah tegas itu menepuk keningnya sendiri dengan tangan. Ia melihat tusuk rambut Gyeo Wool. Ini akan jadi masalah jika ada yang mengenalinya.
" Kau sengaja tidak mengganti tusuk rambutmu apa kau lupa? Lalu tadi kau bertemu dengan siapa? Ya Dewa, kau benar-benar Wool. Bagaimana jika ada yang mengenalimu?"
Gyeo Wool meraba rambutnya. Ia kemudian menarik tusuk rambut phoenix tesebut. Terang saja, dia juga merasa begitu terkejut. Wool lalu mengingat-ingat dengan siapa saja dia bertemu.
" Aaah, aku yakin tidak ada yang mengenaliku kak. Lagian aku juga tidak bertemu dan berbicara dengan siapapun."
" Apa kau yakin, kau tidak bohong padaku?"
" Te-tentu sa-saja aku yakin. Mana berani aku bohong kepada kakak pertaama."
Bohong, tentu saja Wool berbohong. Jelas-jelas dia bertemu dengan Jin Sang. Dan Jin Sang mengenalkan dirinya sebagai tuan Jin. Tangan Gyeo Wool membentuk tanda silang dibelakang badannya. Hal tersebut selalu ia lakukan saat ia berbicara bohong.
" Huft, untuk kakak pertama tidak curiga. Jika ia habis aku. Aduuuh mengapa bisa seceroboh ini sih. Niat hati mau bersenang-senang malah kena sidang."
Gueo wool menggerutu dalam hati. Ia benar-benar apes. Jika semalam bisa ia lewati dengan mudah, ternyata tidak untuk hari ini.
Kyung Sam meninggalkan kediaman Gyeo Wool dengan meminta Du Ho untuk memperketat penjagaan. Ia tahu betul sikap sang adik. Kyung Sam pun memperingatkan Gyeo Wool untuk menjaga nama baik negara dan juga suaminya. Bagaimana pun ia adalah wanita yang sudah bersuami. Terlebih dia ratu negara ini, jangan sampai membuat skandal buruk di mata masyarakat.
TBC
