Sequel novel Menjadi ISTRI RAHASIA Anak SMA
Di harapkan baca kisah Daddy dan Mommy nya dulu ya.
Area 21 keatas!!!
Bocil harap mangkir karena penulis auka berfantasi riya.
Edzard Zeon Abraham (25) anak pertama Qenan Abraham dan Nadira Fazilla Zharifah. Ia adalah anak laki-laki satu-satunya. Wajah tampan Daddy nya menurun padanya.
Memiliki kekasih bernama Anabella sudah berhubungan selama 2 tahun namun setahun belakangan menhalani hubungan jarak jauh.
Hingga suatu hari, kedua orang tuanya secara tiba-tiba meminta Edzard untuk menikah.
Tetapi bukan Anabella yang ia nikahi melainkan gadis culun.
Siapakah gadis culun itu?
Apakan pernikahan mereka pada akhirnya bahagia atau berpisah?
Lalu bagaimanakah dengan Anabella?
Bagaimana jika ada pria lain yang mencintai gadis culun tersebut?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Windii Riya FinoLa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21. Malam terakhir
"Ini dia calon pengantin pria sudah datang," seru Dean baru saja tiba di Tanah Air bersama dengan Elysia adik pertama Edzard.
Daren menepuk Edzard yang baru saja duduk di sebelahnya. "Aku lah orang pertama yang akan membunuhmu jika sampai adikku tersakiti," ucap Daren kakak Ivy datar penuh ancaman.
Edzard hanya dapat menghela nafas kasar. Ingin rasanya ia tak datang atas undangan ketiga sahabatnya namun kapan lagi mereka akan berkumpul jika tidak malam ini.
"Kamu tenang saja. Aku gak akan setega itu pada adikmu. Lebih baik urus saja istri orang yang kau cintai itu," cibir Edzard pada Daren.
"Bang sat," umpat Daren lalu mereka tertawa selain Edzard tentu nya.
Di tengah menikmati minuman berakohol itu mereka banyak membahas tentang bisnis yang dijalani, percintaan Elysa yang membuat empat pria tersebut harus melindungi wanita lemah lembut nan manja itu.
"Adikmu terlalu polos sampai gak sadar kalau mereka itu anak kembar," celetuk Daren kemudian meneguk minuman nya lagi.
"Ya. Dia sangat berbeda dengan ku dan Alice. Elysia lebih seperti Mommy," kata Edzard.
"Tenang saja. Aku sering berada dekat Elysia. Kalian tak perlu terlalu khawatir. Walaupun salah satu diantar mereka seorang mafia tapi selalu melindungi Elysia," terang Deon sedari tadi diam saja.
Ketiganya mengangguk setuju. Obrolan mereka pun kembali tentang pekerjaan.
...***...
Di tempat lain. Lebih tepatnya di sebuah kamar mewah bernuansa putih. Ya, ini adalah kamar Ivy.
Tengah bercerita apa saja bila ketiganya telah berkumpul. Ivy, Elena, dan Elysia ditambah Leon, bocah laki-laki tiga tahun yang sudah terlelap.
"Elys. Kami kangen tahu gak," ungkap Ivy memeluk sahabat kecilnya.
Pelukan terurai gantian Elena yang memeluk Elysia. "Aku juga kangen, gimana kabarmu?" tanya Elena.
"Aku baik. Kalian gak perlu khawatir," jawab Elysia.
Namun Ivy melihat tatapan mata sedih Elys tentu saja ia sangat mengetahui apa yang dirasakan Elysia.
Ivy dan Elysia sudah bersahabat dengan sedari kecil tentu Ivy sangat paham sahabatnya jika sekarang sedang berbohong.
"Tinggalkan apapun yang membuatmu sedih, Elys. Atau pilih salah satu jika menurut hatimu begitu," nasihat Ivy langsung di angguki Elysia.
Ketiganya juga mengobrol menghabiskan malam terakhir Ivy berstatus lajang.
"Ivy, kamu benar-benar menerima kak Ed?" tanya Elysia begitu juga Elena tampak antusias menunggu jawaban dari Ivy.
Ivy menghela nafas lalu mengangguk. Ia tahu pasti akan banyak jalan terjal, tanjakan da. turunan, juga jalan berliku menuju kebahagiaan dirinya dan Edzard.
Yang ia tahu dan yakini adalah selama dirinya berstatus istri sah dan restu orang tua ada padanya maka dengan mudah menyingkirkan Anabella dari Edzard.
"Elena. Jangan menatapku seperti itu," tegur Ivy.
Elena berdecak. "Gimana aku gak seperti ini? kamu merahasiakan nya dariku. Pantas saja sering dipanggil ke ruang Direktur. Ternyata sedang pacaran," papar Elena membuat Ivy dan Elysia melotot.
"Maksudku akan bercerita setelah pernikahan, eh kamu nya sudah tahu lebih dulu," kilah Ivy membuat Elena mencebik bibir.
"Beruntung Leon minta main kesini, coba kalau enggak pasti aku gak bakal tahu rahasia sebesar ini," cerocos Elena.
Hening.
Hingga suara Ivy kembali membuat seisi kamar antusias. "Kak Mario, kepala divisi kita kirim salam."
Elena mencebik justru membuat Ivy dan Elysia tertawa. Bagaimana tidak, Ivy selalu bercerita bagaimana pria bernama Mario terus saja mencoba mendekati Elena namun selalu di tolak.
❤️
TBC