🍷👄🍷👄🍷👄WELCOME👄🍷👄🍷👄🍷
"HARAP BIJAK DALAM MEMILIH CERITA"
Seorang gadis berusia 19 tahun yang sedang di tinggalkan oleh ke2 orang tuanya meninggal dunia, dan kini ai hidup sebatang kara
Chaterine Cristian terpaksa mencari pekerjaan untuk bisa bertahan hidup.
namun naas
Kata ketua mafia itu ia akan di jadikan korban Organisasi gelap serta organnya aka di perjual belikan di pasar ilegal.
Ternyata...
Ia tidak jadi menjadi korban, malah ia menjadi tahanan/tawanan hasrat ke2 ketua mafia kejam itu.
End
CERITA INI MENGANDUNG UNSUR (DE-W-A-SA)
BAGI YANG DI BAWAH UMUR HARAP "SKIP"
TIDAK MENERIMA KOMEN HATE, YANG BISA MENJATUHKAN SEMANGAT DAN MENTAL AUTHOR, JUGA TOLONG DI HARAPKAN UNTUK MENGHARGAI SEBUAH KARYA, KARENA MENGARANG DAN MENULIS KARYA TIDAK SEMUDAH MEMBACA.
JANGAN LUPA BERI SEMANGAT AUTHOR
DENGAN CARA
-LIKE
-KOMEN
-VOTE
-RANTING
-SUBSCRIBE
BABAY
SEBELUM KEPO, BURUAN BACA CS NYA NANTI PENASARAN LHOO
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di Teror
Mereka masih belum bangun, bahkan saat ini jam sudah menunjukkan pukul 08:30 Am, yang artinya sudah mau jam 9 pagi, bahkan matahari mulai meninggi dan memanas.
"Astaga... 2 anak itu belum bangun juga" Tanya George dengan menatapi jam yang menempel di dinding.
"Biarkan saja, mungkin Chaterine sangat kelelahan jadi dia butuh istirahat yang banyak" Sahut Diana sembari menyiapkan makanan di atas meja makan.
George, dan Daminan pun duduk di kursi masing-masing untuk menikmati sarapan paginya, karena tepat pukul 11 nanti mereka menghadiri pertemuan rapat penting di perusahaan.
"Tapi masalahnya mah... Carl harus ikut kami meeting pertemuan itu nanti, soalnya dia yang akan melanjutkannya, jadi kami harus memperkenalkannya dengan partner partner kerja." Ucap George sambil menyumpal makanannya ke dalam mulut.
Diana hanya menggelengkan kepalanya lalu menyesal tehnya duduk lalu memanggil maid dan menyuruhnya membangunkan Chaterine, dan Carl agar memenuhi sarapan bersama.
Maid itu pun menuruti titah sang majikan, ia menuju ke kamar Carl dan membangunkannya.
Saat Carl bangun, ia tidak mengizinkan maid untuk membangunkan Chaterine.
"Nanti saya saja yang membangunkan ya, setelah saya mandi saya akan menuju kamarnya" Ucap Carl lembut pada maid tersebut.
Maid tersebut pun tersenyum dan mengangguk seraya membungkuk hormat mematuhi perintah sang tuan muda. Ia segera melanjutkan pekerjaannya yang menumpuk dan belum juga selesai dari tadi.
Carl pun segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya yang kotor agar lebih bersih dan fresh, selesai mandi ia menuju walkin closet untuk memilih style baju yang ia kenalan hari ini.
Setelah memakai pakaian ia berjalan menuju keluar kamar untuk pergi membangunkan Chaterine dari tidurnya yang nyenyak.
Cklek...
Pintu kamar Chaterine di buka oleh Carl, terlihatlah tidak ada seorang pun yang tidur di atas kasur, namun balkon kamar itu terbuka lebar, karena penasaran pun Carl mencari cari keberadaan Chaterine, bahkan ia sudah mencari ke toilet dan kamar mandi tetapi tak menemukan Chaterine, katika ia berjalan menuju keluar balkon ia melihat Chaterine yang tertidur pulas di atas kursi kasur yang tersedia di balkon itu.
"Astaga... jadi semalam ia tidur di sini tanpa terbangun?" Tanya kesal Carl sambil menepuk jidatnya.
"Hai sshh Chaterine kau memang benar-benar ceroboh." Omel Carl sambil membenarkan posisi tidur Chaterine, lalu membangunkannya dengan cara menggoyangkan lengan Chaterine.
"Ribet, Chat, Chaterine... bangun sudah jam 9 pagi lhoo" Ucap Carl.
Terasa terusik Chaterine membuka matanya perlahan, ia terkejut dengan keadaannya saat ini.
"Astaga... apa aku tertidur di balkon semalaman?" Tanya Chaterine antusias.
"Tck, mana aku tau, aku saja baru masuk kamar mu karena di suruh mamah bangunin kamu, ini sudah jam 9 pagi Chaterine...." Ucap tekan Carl.
Seketika Chaterine kaget plus syok bahkan di sertai dengan matanya yang ikut terbelalak mendengar perkataan Carl,. sontak Chaterine melihat ke arah jam dinding dan kali ini ia benar-benar percaya.
"Astaga ya ampun, ya ampun, ya ampun" Chaterine berdiri dan segera berlari keluar dari kamar untuk menghampiri Diana.
Di tangga Chaterine berlarian menuju bawah, sedangkan Carl mengejarnya dan memperingatkannya agar berhati-hati untuk tidak terjatuh.
"Kyaaa Chaterine kau benar-benar bandel plus nakal!!!!" Teriak Carl sambil mengejar Chaterine.
Diana, dan George yang melihat dari bawah mereka hanya tersenyum melihat kelakuan ke duanya.
Sampai di bawah Chaterine bernafas ngos-ngosan, menghampiri meja makan.
"Hah~ Hah~ Hah~" Chaterine menghela nafasnya dalam dalam supaya ia lebih tenang dan baru membuka suara.
"S-sorry" Ucap Chaterine seraya menaruh tangannya de telinga untuk meminta maaf.
George dan Diana hanya tersenyum, lalu Diana berdiri membuktikan kursi untuk Chaterine duduk di sebelahnya.
"Yaa tidak apa apa Chaterine, mari kita sarapan" Ucap Diana seraya duduk kembali ke tempatnya semula.
Saat Chaterine hendak duduk Carl datang dengan nafas yang ngos-ngosan, menghampiri meja makan lalu membuka kursinya dan duduk di sebelah George.
Chaterine hanya tersenyum mengejek Carl, dengan ekspresi nya yang lucu.
"Nakal" Hanya satu kata itu yang keluar dari mulut Carl sambil mata menuju ke arah Chaterine.
Chaterine hanya tertunduk, sambil mengulum senyuman di wajahnya, untuk tidak di lihat orang.
"Sudahlah, Carl cepat makan, kamu ada meeting penting hari ini bukan? makanya cepat habiskan makanan mu jangan bicara lagi, Chaterine juga cepat" Ucap Diana sambil menatap ke arah Carl, dan Chaterine.
Chaterine, dan Carl segera menghabiskan makanannya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di Sisi Lain........
"Kemana semua orang?" Tanya wanita paruh baya yang mencari Nathan, dan Kevin ke seluruh penjuru markas itu.
Bahkan semua bodyguard nya ikut mengedar berpencar mencari keberadaannNathan, dan Kevin.
"Tck, kemana dua anak itu" Ucap kesal wanita itu sambil duduk di kursi kebesaran Nathan.
Ia segera mengeluarkan ponsel mahalnya dari tas branded dan membuka layar ponselnya untuk menelpon Nathan, dan Kevin.
Drrrrrttt....
Ponsel Nathan berdering di atas nakas sebelah kasurnya, ia tidak menghiraukan bunyi ponsel itu, ia kasih memejamkan matanya dan setia dengan kasur nya itu.
Setelah lamanya ponsel itu berdering Nathan akhirnya kesal mendengar suara dering ponselnya itu, ia akhirnya menyerah dan meraih ponsel itu lalu membaca dari siapa telpon tersebut.
"Ibu?" Nathan bergumam, lalu tanpa menunggu lagi ia mengangkat telon itu.
Call On...
Nathan: Halo... ada apa?
Ny: Di mana kalian? Hah? Ibu mencari kalian dari markas 1 e markas yang lain bahkan sampai ke mansion lainnya tapi kalian tidak ada kemana kalian?
Nathan: Tc, tidak. perlu mencari kami!
Setelah itu Nathan langsung memutuskan sambungan telpon sebelah pihak, lalu melempar ponselnya ke kasur, dan Nathan segera ke. kamar mandi untuk membersihkan diri dan melakukan ritual-ritual paginya.
Sedangkan Kevin terus terusan di teror mak Lampir itu, dengan telpon bertubi-tubi di layar ponselnya, bahkan banyak spam chat di ponselnya.
"Kyaaaa kenapa gue di teror mulu sii?" Kevin berdiri dari kasurnya menuju kamar Nathan dengan penampilan acak acakan, dengan wajah kusut serta mata yang masih merem ia berjalan sambil meraba-raba tembok mengarahkan ke kamar Nathan.
Sampai di depan kamar Nathan ia menendang pintu kamar Nathan dengan satu kali tendangan lalu masuk dan berbaring di kasur Nathan, saat itu pula bertepatan dengan Nathan yang keluar dari kamar mandi dengan mengenakan handuk yang melilit di pinggangnya, serta wajah yang mempesona dengan postur tubuh yang tetap, kelar serta sixpack yang terpampang.
"Mengapa kau datang, dengan tampilan gelandangan begitu" Ujar Nathan melemparkan perkataan itu ke Kevin yang sedang berbaring di kasurnya.
Nathan hanya melewati Kevin yang berbaring menuju walkin closet untuk memilih stylenya hari ini untuk di pakai.
Kevin melempar ponselnya ke arah Nathan yang sudah selesai berpakaian dan menuju ke arahnya. Dengan sigap siaga Nathan menyambut ponsel yang di lempar Kevin itu dengan sebelah tangan saja.