Ben Jamin Fredo (28), pewaris perusahaan wine Fredo bermain panas dengan pesaingnya Zoela Caprio (27) pewaris kedua perusahaan wine Caprio. Merasa bertukar peluh di ranjang sambil meneriaki nama masing masing dan menjadikan gerak tubuh mereka sebagai candu satu sama lain. Tapi selain di ranjang, mereka adalah musuh bebuyutan sejak orang tua mereka bersaing menjadi perusahaan wine terbaik di Italia. Permainan kotor bisnis diantara pedagang wine membuat keluarga Fredo dan Caprio bermusuhan. Namun bagaimana jika orang tua mereka tau bahwa Ben dan Zoe menjalin hubungan menikah diam diam hingga bisa menghasilkan cucu untuk mereka? Apa karena ada cucu mereka berbaikan atau semakin bermusuhan? Bacaaaaaa novel ini sampai tuntas ya! Semoga suka!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tersayat pisau
Keesokan harinya sesuai janji antara Zoe dan Ben, mereka makan siang di tepi danau.
Ben menyiapkan 2 kursi lipat dan mejanya juga untuk tempat makan, semua masakan yang terhidangkan adalah masakannya.
"Wah enak banget masakanmu, Ben!" puji Zoe.
"Iyaa dong apalagi makannya sambil lihat aku!" goda Ben membuat Zoe memilih menyuapkan suapan selanjutnya ke mulut.
Melihat Ben hanya memperhatikan dirinya makan, Zoe pun menyuruh pria dihadapannya juga makan.
"Kamu makan juga loh sayang" minta Zoe.
"Aku sudah kenyang lihat kamu makan" ucap Ben membuat Zoe cemberut.
"Yaudah kamu gak makan, aku juga udah selesai makan!" Zoe merajuk.
"Eh jangan jangan, yaudah aku makan" sahut Ben lalu mengisi piringnya dengan masakan di meja.
"Gitu dong" ujar Zoe senang ketika Ben mulai menyuapkan makanan.
Zoe senang namun Ben kesusahan menelan makanan karena perutnya kesakitan akibat sayatan pisau. Pisau siapa itu? Dan apa yang dilakukan Ben sampai ada yg menyakitinya?
Ben berusaha menutupi rasa sakitnya untuk tidak membuat Zoe khawatir dan menyelidikinya.
Setelah makan, wanita itu melihat Ben berkeringat banyak dan wajah kekasihnya sedikit pucat.
"Sayang, kamu gapapa kan? Kok berkeringat?" tanya Zoe sambil berniat menyeka keringat di kening Ben namun tangannya ditahan oleh si pemilik kening.
"Aku tidak apa apa, sayang. Mungkin terlalu banyak begadang beberapa hari ini karena mikirin kamu" gombal Ben untuk mengalihkan perhatian Zoe pada dirinya.
"Akh, gombal!" sahut Zoe malu malu.
Xio yang memperhatikan kode tangan Ben segera menghampiri bosnya itu.
"Maaf, bos. Barusan ada panggilan dari perusahaan, anda harus segera kesana" ucap Xio.
"Oke, sebentar. Aku pamit sama Zoe dulu, kamu tunggulan di mobil" sahut Ben.
"Baik, bos" ujar Xio lalu berjalan menjauh dari tepi danau.
"Sayang, aku harus kembali ke perusahaan. Kamu sepertinya juga harus kembali sebelum kakakmu menyadari keberadaanmu di luar kantor lebih dari jam istirahat" pamit Ben.
"Iya, aku juga akan kembali. Kamu hati hati ya" sahut Zoe lalu menyambar bibir Ben terlebih dahulu untuk memberikan kecupan singkat.
Karena malu Zoe langsung berlari menjauh dari Ben.
"Bye bye sayang!" seri Zoe sambil melambaikan tangan.
Ben pun memberikan senyuman dan melambaikan tangannya juga.
Setelah Zoe sudah tidak terlihat, Ben merubah ekspresi wajahnya yang tadi penuh senyum menjadi kesakitan.
"Aaakh! Kurang ajar emang kelompok hitam itu, beraninya menyerang aku saat aku lengah!" amarah Ben mulai terlihat.
Xio pun berlari menuju bosnya.
"Anda tidak apa apa, Bos? Apa kita harus kembali menemui Nona Victoria untuk mengobati luka anda?" tanya Xio.
"Iya, bawa aku ke Victoria sekarang" jawab Ben.
Xio pun membantu Ben untuk berjalan karena sepertinya luka jahitan diperutnya terbuka saat memaksa memasak makan siang untuk Zoe.
Setelah sampai ke mobil, mereka pun menuju rumah sakit provinsi.
Sekitar 10 menit kemudian, mereka sampai. Beruntung Victoria sedang piket di UGD juga jadi saat Ben masuk, ia sudah mengenali siapa yang datang.
Victoria pun mengarahkan Xio untuk membantu Ben menuju brankar UGD kosong.
"Apa yang kamu lakukan, kak? Sampai jahitan tadi malam sudah lepas lagi" omel Victoria.
"Mungkin banyak gerak. Kamu tau sendiri kakak suka bergerak" sahut Ben berniat bercanda.
"Hmmm, aku tau kakak bergabung di organisasi gelap sejak 4 tahun lalu karena kecewa dengan sikap ayah yang memisahkan kamu sama Zoe kan?" tebak dokter itu.
"Tapi pastikan kamu tidak terluka kak, aku tidak tega jika selalu mengobati lukamu. Kalau gak sayatan pisau ya tembakan pistol" sahut dokter itu sedikit ketakutan ketika datang kepadanya sang kakak dalam keadaan berlumuran darah.
"Dokter harus tega! Kamu akan jadi dokter hebat di seluruh dunia, jadi mengobati kakakmu adalah hal kecil" ucap Ben sambil memperlihatkan senyuman pepsodent.
Victoria menghela nafas panjang lalu ia kembali menjahit luka kakaknya.
"Aw! Pelan pelan Ria!" protes kakaknya yang merasa jahitannya ditarik lebih kencang dari biasanya.
"Hmm, tahan! Ini aku kencangin biar gak lepas lagi!" ucap Victoria yang memang sering dipanggil Ria oleh Ben.
Ben pun langsung diam dan menahan sakit di luka sayatan yang sedang dijahit.
...*Flashback On*...
Tadi malam Ben berada di hutan untuk bertransaksi penjualan senjata. Dia adalah mafia Italia yang cukup terkenal di dunia gelap. Kemampuannya meretas komputer dan berdagang cukup mendapatkan apresiasi besar dari ketua mafia yang ia ikuti yaitu Marco. Kelompok Biru nama grup mafianya.
Baru 4 tahun gabung, Ben benar benar menjadi kepercayaan Marco. Seperti tadi malam, ia ditugaskan untuk menghandle penjualan senjata di hutan.
Namun, tanpa Ben duga, ternyata tempat itu sudah dikepung musuh dan menganggu transaksi. Untungnya, Ben dan anggota pasukannya yang lain dapat bertahan lalu melanjutkan transaksi ke pembeli yang berasal dari Asia. Meskipun dirinya terluka karena lengah saat mendengar tembakan dari musuh kearah pembeli.
Untuk melindungi sang pembeli, Ben rela perutnya mendapatkan sayatan pisau. Tapi karena kemampuan bidikannya, ia dapat menembak tepat ke kepala musuh yg telah melukainya.
...*Flashback Off*...
Seminggu sudah Ben tidak bertemu Zoe untuk mengobati dirinya karena sayatan yang diberi musuh ternyata ada racun yang harus diobati ekstra.
Ia beralasan jika ada dinas ke Brazil untuk bisnis. Zoe pun tak bisa menahan kekasihnya itu untuk pergi bekerja. Lagi bucin bucinnya malah LDR wkwk 🫣
Selama berjauhan dengan Ben, Zoe fokus untuk bekerja. Ia mengikuti beberapa rapat bisnis dengan kakaknya, sangat bersemangat hingga membuat Lazuardo pun bangga terhadap adiknya.
"Keren kamu, Zoe! Kemampuan negoisasimu cukup membuat ku terkesima" puji Lazuardo.
"Aku belajar dari Ayah dan kamu, kak" sahut Zoe dengan senyuman bahagia.
Kemana Nior? Dia sudah kembali ke Perancis sejak 2 hari yang lalu karena tiba tiba dipanggil sang ayah. Dia pun harus meninggalkan Victoria entah berapa lama urusan di Perancis selesai.