Pada jaman kuno ada makhluk yang sangat taat kepada sang penguasa langit. Orang yang di angkat ke langit dan tinggal di bersama Sang Dewa. Ketaatannya sangat dalam hingga merasuk kedalam jiwa, hingga sebuah Dom tercipta yang menjadi sumber kekuatan jiwa baginya. Dengan adanya kekuatan Dom di dalam dirinya, Makhluk itu pun merasa setara dengan makhluk langit lainnya dan mulai melawan kekuasaan langit. Sang Dewa pun marah dan mengusir makhluk itu dari surga ke sebuah Dunia bernama Gaia. Sebuah dunia yang tidak memiliki sihir, hanya ada kekuatan jiwa (Dom) yang di berikan oleh Sang Dewa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adam Erlangga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32 - Gelisah
[Istana Kerajaan Alden]
Besoknya. Pada pagi hari, keluarga kerajaan menyiapkan jamuan kecil untuk rombongan Tuan Putri dari kerajaan Neverland.
"Hari ini, aku akan mengajak berbicara Tuan Putri selama mungkin. Aku harus lebih dekat dengannya." kata Simon yang melihat pelayan istana sedang menyiapkan makanan.
"Kau sudah disini ternyata." kata Philip.
"Aku sedang menunggu Tuan Putri Ayah." sahut Simon.
"Semalam, Tuan Putri kembali dan tidak berkata banyak. Bahkan Tuan Teo mengalami luka yang lumayan serius. Aku juga ingin mendengarkan cerita mereka nanti." kata Philip.
"Apa.? Jadi Tuan Teo juga terluka.? Apa yang sudah terjadi ayah.? Lalu, bagaimana keadaan Tuan Putri.?" tanya Simon dengan khawatir.
"Melihat kondisinya saat itu, Tuan Putri baik-baik saja, tapi ayah sempat melihat ada luka di tangan kirinya. Ayah sendiri tidak tau, siapa yang mampu menggores kulit Tuan Putri." jawab Philip
"Ini tidak bisa di biarkan. Berani-beraninya menyakiti Tuan Putri." sahut Simon dengan marah.
"Hm. Menurut kabar yang beredar, sejak Tuan Putri berumur 7 tahun, tidak ada satu orang pun yang pernah menyentuh tubuh Tuan Putri. Bahkan Ayahnya, saudaranya, dan juga gurunya, tidak ada yang pernah menyentuhnya sama sekali." kata Philip.
Simon pun hanya mendengarkannya dengan sangat serius.
"Lanjutkan ayah."
"Em, Lalu diumur yang sama, tidak ada seorang pun yang pernah melihat Tuan Putri menangis. Itu benar-benar mental baja. Dan melihat Tuan Putri semalam, sepertinya ada kesalahan saat kunjungan ke wilayah Kerajaan Riu." Kata Philip
"Ah, mungkin Ayah benar. Tidak mungkin orang terkuat di benua bisa tergores oleh serangan orang lain. Mungkin Tuan Putri sedang terpeleset dan membentur sesuatu." kata Simon sambil membayangkan Rachel yang terpeleset.
"Hihi, Lucunya."
Lalu, Teo bersama beberapa rombongan datang ketempat perjamuan itu.
"Tuan Teo sudah datang. Cepat sambut mereka." kata Philip. Namun Simon hanya terdiam ditempatnya.
"Dimana Tuan Putri.?"
"Selamat pagi Tuan Teo. Silahkan Silahkan." kata Philip.
"Ahaha. Terimakasih atas jamuanya Yang Mulia." sahut Teo.
"Ini sudah biasa untuk tamu spesial seperti Anda." sahut Philip.
Mereka semua duduk di depan meja makan yang sangat besar. Bahkan semua hidangannya disana sangat istimewa.
Teo pun memakan beberapa makanan disana bersama dengan seluruh rombongannya. Lalu, Philip pun membuka pembicaraan.
"Apa Tuan Putri tidak ikut ke perjamuan ini Tuan.?" tanya Philip.
"Maaf Yang Mulia. Dari tadi pagi saya sudah berada di depan kamarnya, tapi tidak ada suara sama sekali, bahkan saya sudah mengetuk pintu berkali-kali, tapi tidak ada jawaban dari Tuan Putri. Jadi saya membuka pintunya secara paksa, dan saya melihat Tuan Putri sedang berdiri di luar balkon kamarnya. Saya pun mengajaknya untuk makan ke jamuan ini, tapi Tuan Putri bilang. Aku tidak ingin melakukan apapun, pergilah." kata Teo.
Semua orang pun sangat terkejut mendengarkannya. Bahkan Simon sampai berhenti makan.
"Apa Tuan Putri butuh teman bicara Tuan.?" tanya Simon.
Tak. Teo pun langsung meletakkan sendoknya. Dan semua orang pun langsung diam seketika.
"Sebaiknya Anda tidak mengganggunya. Tuan Putri sedang terpukul hatinya." kata Teo dengan serius.
Simon pun langsung sakit hati. Bahkan dadanya berdegup cukup kencang.
"Apa sesuatu terjadi semalam Tuan.?" tanya Philip.
"Ah, seseorang datang ke wilayah Clan Siwa. Dan mendeklarasikan perang kepada mereka. Tentu saja, orang itu membantai ribuan prajurit kerajaan Riu seorang diri." kata Teo.
"Ha.?" semua orang langsung terkejut mendengarkannya.
"Siapa orang itu Tuan.?" tanya Philip dengan penasaran.
"Aku sendiri tidak tau pasti, tapi dia mengakui bahwa dia adalah seorang pemimpin Clan. Lebih tepatnya Clan Siga. Dan Anda juga tau Yang Mulia, sisa-sisa prajurit Clan Siga sudah bergabung bersama dengan pasukan Aliansi. Tapi untuk saat ini, tidak ada orang seperti itu di pasukan Aliansi. Bahkan kekuatannya setara dengan Tuan Putri, mungkin lebih kuat lagi." kata Teo.
Philip dan Simon yang mendengarkannya pun langsung tercengang.
"Tuan Putri mencoba untuk menghentikan orang itu dengan kekuatannya, bahkan Tuan Putri sampai menggunakan kekuatan penuhnya. Tapi tetap saja, Panglima Besar dari kerajaan Riu terbunuh olehnya, bahkan panglima besar Kerajaan Konggo juga terbunuh disana." kata Teo.
"Ini tidak mungkin, apa pasukan Aliansi memiliki orang sekuat itu.?" tanya Philip dengan terkejut.
"Aku rasa dia tidak tau tentang pasukan Aliansi. Jika ia mengetahuinya, orang itu akan memimpin Peperangan secara langsung. Tapi nyatanya dia bergerak sendiri." sahut Teo
"Haaah, apa masih ada harapan untuk kita memenangkan perang ?" sahut Philip dengan tangan yang sudah gemetar
"Untuk masalah itu, kami juga tidak tau Yang Mulia. Karena masalah inilah, Tuan Putri ingin menyendiri di kamarnya." sahut Teo.
Semua orang pun hanya terdiam seribu bahasa.
...
Di kamar Rachel.
Dia sedang melamun dengan tatapan yang kosong. Ia benar-benar sangat kebingungan dan sangat gelisah
"Aku melihatmu menangis". " aku tidak akan membunuh orang yang tak bersalah". "Suatu hari nanti, kita akan bertemu lagi."
Suara Dion yang di ingat terus menerus oleh Rachel. Bahkan ia terus menggenggam tangannya.
"Sialan, siapa laki-laki itu sebenarnya.? Bahkan setelah membunuh pemimpin mereka, dia langsung pergi begitu saja."
"Seharusnya aku tidak membiarkannya pergi waktu itu. Aku hanya ingin tau, apa tujuannya, dan kenapa dia melakukan ini semua."
Dalam renungannya itu, hatinya benar-benar sangat bergejolak. "Suatu hari nanti, kita akan bertemu lagi."
Kata-kata itu terus di ingat oleh Rachel, dan terus bergema di kepalanya.
"Bertemu lagi katanya.? Dalam urusan apa aku bertemu dengannya. Dan jika memang ada kesempatan bertemu dengannya lagi, aku benar-benar akan membunuhnya."
Tidak lama kemudian, ia pun tiba-tiba menghilang dari sana.
...
Camp pasukan Aliansi.
Siang hari. Verda bersama dengan jenderal yang tersisa, sedang membahas rapat lanjutan soal peperangan kedepan.
"Tadi pagi aku mendengar kabar. Markas utama kerajaan Riu yang ada di wilayah Clan Siwa, sudah di acak-acak oleh seseorang. Dan kabarnya, Panglima dari kerajaan Riu sudah tewas di tempat, bahkan Panglima besar dari kerajaan Konggo pun ditemukan meninggal." kata Verda.
"Apaa.?" teriak semua orang yang ada disana.
"Apa itu benar ayah ?" tanya Anna yang juga ada disana.
"Ah, bahkan menurut kabar, pasukan dari kerajaan Konggo di tarik mundur dan kembali ke kerajaan mereka. Lalu, beberapa pasukan dari markas lainnya sudah meninggalkan posisinya dan kembali ke markas utama mereka."
"Jadi, mereka sudah terkena serangan mental setelah mendengar pemimpinnya meninggal. Ini adalah kesempatan kita ketua." kata Leo.
"Tunggu dulu. Kita harus mencari tau tentang seseorang yang tiba-tiba membunuh pemimpin mereka. Sampai saat ini, aku masih belum mendapatkan laporannya. Tapi, menurut laporan kerajaan Alden, ada seseorang yang sangat kuat sedang pergi kesana malam itu. Mereka adalah Tuan Putri dari kerajaan Neverland." kata Verda
"Haa.?" semua orang pun langsung terkejut.
"Jadi, semua ini ada hubungannya dengan kerajaan Neverland.?" sahut Rin dengan terkejut
"Jika kabar itu benar, kita tidak bisa berbuat apa-apa. Bahkan kekuatan Kerajaan Riu pun sudah di buat kocar-kacir. Kita tunggu saja laporan lainnya dari kerajaan Alden." sahut Verda
Dan tiba-tiba seorang prajurit datang kedalam tenda komando.
"Maaf mengganggu rapat Anda ketua. Ada seseorang yang datang kemari."
"Hm.? Siapa orang itu ?" sahut Verda.
"Dia bilang Tuan Putri dari Kerajaan Neverland."
"Apaaa.?" teriak semua orang disana.
...