Bening

AKP. Arjuna Sabda Mahendra S.I.K., S.H.

Pria kelahiran Sleman, 10 Nov 1993.

Putra tunggal dari alm. Kombes Pol Gatot Subekti Mahendra S.I.K., S.H., M.H., dan Ny. Lina

Jabatan sekarang :

Kapolsek Coblong, Bandung.

Arjuna adalah harapan mendiang Pak Gatot dan istrinya Bu Lina untuk menjadi anggota kepolisian. Putra pertamanya ini sejak dini sudah dididik dan ditatar untuk menjadi seorang polisi yang mumpuni.

Sebenarnya Arjuna memiliki dua orang adik. Namun sayang keduanya meninggal sebelum sempat dilahirkan. Hingga akhir hayatnya, Pak Gatot hanya memiliki satu putra yang bisa tumbuh sehat hingga dewasa yakni Arjuna.

Sebelum Pak Gatot wafat, dia sempat berpesan pada sang istri. Bahwa Arjuna akan ia jodohkan dengan putri sahabatnya. Rekan sejawatnya di korps. Sama-sama anggota juga.

Namun semua itu masih dalam tahap sebuah keinginan dan wacana. Walaupun pada dasarnya dahulu, kedua sahabat baik tersebut pernah saling celetukan.

Saat Pak Gatot tahu istri sahabatnya itu tengah hamil. Mendiang Ayah Arjuna itu sempat berceletuk pada sang sahabat ingin menjodohkan putranya dengan calon anak sahabatnya jika kelak jabang bayi tersebut lahir berjenis kelamin perempuan.

Sang sahabat menyambut baik. Namun komunikasi keduanya terputus saat Pak Gatot dan keluarganya berpindah tugas ke Indonesia bagian Timur tepatnya di Ambon, Maluku.

Terlebih ponsel Pak Gatot yang hilang menyebabkan dirinya semakin sulit mencari kontak sang sahabat. Kesibukan menjadi anggota kepolisian serta pelik kehidupan rumah tangga selepas dua kali adik Arjuna meninggal sebelum dilahirkan, menyebabkan hilang fokus akan perjodohan Arjuna tersebut.

Dua tahun setelah menyelesaikan pendidikan di Akpol, Arjuna yang kala itu masih berpangkat Inspektur Polisi Dua (Ipda) mengenal Stella dari pesta pernikahan salah seorang seniornya di korpsnya.

Keduanya pun berlanjut menjadi dekat dan memutuskan untuk berpacaran. Arjuna tahu bahwa Stella Wijaya adalah putri sulung pengusaha yang cukup ternama di negeri ini bernama Anggoro Wijaya pemilik dari Wijaya Group. Perusahaan di bidang perkebunan kelapa sawit dan pertambangan batu bara.

Hampir lima tahun menjalani hubungan sebagai sepasang kekasih, Arjuna berusaha mengimbangi keluarga Stella. Dengan cara dirinya melanjutkan pendidikan kembali demi kenaikan pangkat dan sebagainya.

Banyak prestasi gemilang yang ia raih yang akhirnya membuat seorang Arjuna berada di posisi sekarang. Akan tetapi sejak awal hubungan percintaannya dengan Stella terganjal restu dari sang ibunda tercinta.

Ny. Lina, ibu kandung Arjuna, tidak kunjung memberi restu. Selain dirinya ingin meneruskan mandat mendiang suaminya untuk menjodohkan Arjuna dengan putri sahabat suaminya itu, ia juga tidak menyukai gaya dan sikap Stella yang jumawa. Jauh dari rasa hormat pada orang yang lebih tua.

Sebagai ibu, ia sangat mengharapkan seorang gadis yang kelak berjodoh dengan putranya adalah siap menjadi pendamping yang sabar dan dapat membimbing Arjuna menapaki karirnya di dunia kepolisian ini tetap berada di koridor yang semestinya.

Sebab kita tak bisa menutup mata bahwa dalam profesi yang dijalani oleh putranya itu memiliki banyak resiko tinggi. Seperti pepatah yang mengatakan seiring fasilitas dan derajat sosial kita naik maka angin yang menerpa juga akan semakin kencang.

Banyak kasus di luaran sana yang karir hancur karena tergoda sesuatu hal yang bukan haknya. Sehingga wajar sebagai Ibu, Lina ingin mendapatkan menantu yang benar-benar mumpuni dan tak silau akan gemerlap kekayaan Arjuna jika kelak prestasi sang anak semakin gemilang di korpsnya.

Akhirnya hubungan cintanya dengan Stella kandas dan wanita itu bulan depan akan menikah dengan Dave.

Bu Lina terus mendesak Arjuna untuk mengiyakan perjodohan yang ia tawarkan. Namun sang putra yang tengah tenggelam karena patah hati pada Stella sekaligus gadis tak berdosa yang dia nodai tanpa sengaja, membuatnya pusing. Ruwet dan pelik.

Tiap hari Bu Lina menghubungi Arjuna. Terkadang teleponnya diangkat kadang tidak. Keduanya tinggal di kota yang berbeda. Arjuna berada di Bandung dan Bu Lina berada di Yogyakarta.

"Ibu ini sudah tua, Jun. Mau nunggu sampai kapan lagi lihat kamu nikah?" tanya Bu Lina.

"Sabar, Bu. Pasti nanti Juna ketemu jodohnya. Doa ibu yang terbaik pokoknya. Dijamin makbul sama gusti Allah," tutur Juna via telepon.

"Ibu tunggu segera jawabanmu, Juna. Siapa lagi kelak yang nanti membantu Ibu meneruskan usaha Ayahmu. Kamu pasti sibuk menangani banyak kasus dan sebagainya. Jadi ibu berharap menantu Ibu bisa membantu meneruskan usaha keluarga kita yang nanti estafet pada keturunanmu," cicit Bu Lina.

"Amin..."

"Semoga urusan Juna di sini cepat selesai jadi bisa segera memberi ibu kepastian," ucap Juna.

"Sehat-sehat yo Le, di sana. Jangan lupa salat sama ngaji. Kirim doa buat bapak," tutur Bu Lina sendu.

"Inggih, Bu."

Percakapan antara ibu dan anak tersebut usai. Namun masih menyisakan kegelisahan di hati Arjuna.

"Ya Allah ampuni dosaku. Apa yang harus kulakukan? Jika sampai Pak Pras tahu putrinya tanpa sengaja aku nodai," batin Arjuna berkecamuk.

🍁🍁🍁