Kirani Adzkia murid murid kelas 12 di nikahkan dini dengan Abian Kemal Mahardika murid kelas 12 juga berdasarkan pertanggungjawaban nya pada malam dimana kesucian seorang Kiran di renggut paksa oleh Abi karena mabuk.
Mereka berdua yang hidup tanpa cinta pada awalnya namun,atas dasar tanggung jawab.
Hingga Abi meninggalkanya tanpa pamit dan ternyata Kiran sedang hamil.Rasa kecewa pada Abi membuatnya pergi menjauh dari kehidupan Kota dan ikut dengan seseorang yang selalu ada buatnya untuk memulai hidup barunya.
Namun,takdir yang membawa Kiran kembali bertemu kembali dengan Abi di waktu yang cukup lama.Namun,kekecewaan Kiran tetap tertanam dalam jiwa nya.
Bagaimana kisahnya jika sang buah hati menginginkan seorang ayah.
Ikuti kisahnya dalam Menikah Muda sampai selesai...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#Positif
Pengumuman hasil ujian pun hari ini keluar namun,Abian belum ada kabarnya sama sekali,kini Kiran hanya bisa mengisi semuanya sendiri di apartemen dia terasa kesepian.
"Kiran ,Lo sakit?"tanya Asti pada Kiran yang terlihat pucat.
"Nggak papa,mungkin karena akhir-akhir ini aku kurang tidur terus juga mungkin kurang darah." ucap Kiran memberikan alasan.
"Kamu yakin Ki...muka kamu pucet banget loh.."
"Iya Asti aku....
Bruk...
Belum juga menyelesaikan omongannya Kiran sudah jatuh di lantai dan Asti yang melihat itu sangat panik ,dan dia pun berteriak minta tolong pada siswa laki-laki yang melintas.Akhirnya Kiran di bawa ke UKS oleh beberapa siswa dan Asti tetap setia menemani di sampingnya .
Ada seorang dokter sekolah yang berada di UKS dan juga langsung memberikan tindakan.
"Gimana dok dengan keadaan teman saya?"tanya Asti merasa cemas
"Emmm..kamu bisa tahu nanti yaa,setelah dia siuman.Sepertinya teman kamu juga sangat stress."
"Euuuhhghh..aku dimana?" lenguh Kiran saat pertama membuka matanya.
"Kiran ,kamu di UKS ,tadi kamu pingsan.Gimana,apa yang kamu rasakan?" tanya Asti yang berdiri di samping Kiran.
"Siapa nama kamu nak?" tanya Dokter.
"Kiran Dok."jawab Kiran singkat.
"Ibu mau tanya, terakhir kamu menstruasi kapan sayang?"
"Hahh..kenapa emangnya dok,kok dokter nanya begitu?"
"Begini Kiran ,saya punya diagnosis untuk kamu.Makanya saya akan memastikan nya juga.Dan nanti kamu bisa tahu apa yang selanjutnya kamu lakukan ."terang Dokter Susi
"Emmm.. sepertinya sebulan lalu dok dan...
"Oke...kamu bisa bantu teman kamu ketoilet.tolong kamu lakukan test ini.." ucap Dokter Susi dengan menyerahkan sebuah test kehamilan pada Kiran
"Ini kan..
"Tolong yaa..bisa bantu ibu,kamu harus tahu hasilnya jika benar kamu positif kamu bisa mendapatkan penanganan dari dokter kandungan Kiran,kalaupun nggak positif juga kamu bisa cek darah takut kenapa-kenapa soalnya darah kamu rendah banget."
Akhirnya Asti memapah Kiran ke kamar mandi,Asti tak mau berkesimpulan sendiri,dia tahu Kiran anak baik dan tak mungkin melakukan hal buruk.Walaupun baru tiga bulan bertemu Kiran dia sudah seperti bersahabat lama dengannya.
Tak butuh menunggu lama Kiran muncul dan memberikan sebuah wadah kecil pada sang Dokter.Perasaannya kini campur aduk antara takut,bahagia,juga khawatir .
"Kiran ..masih kuat duduk?"tanya Dokter Susi.
"Apa dok hasilnya,apa saya hamil?"tanya Kiran memandang sang dokter sendu.
Dokter Susi pun mengangguk mengiyakan perkataan Kiran.
"Hiks ..hiks..hiks..aku hamil ,aku hamil..ya Allah nak,maafin mama yaa.." ucap Kiran dengan mengelus perutnya.
"Apa kamu sudah memprediksi akan seperti ini Kiran?" tanya Dokter Susi.
"Iya dok,karena terakhir saya berhubungan dengan ayahnya saya tidak mengkonsumsi obat dokter." jelas Kiran
Asti yang mendengar ucapan Kiran hanya bisa menutup mulutnya tak percaya.
"Dokter sama Asti jangan khawatir,janin ini dia hadir atas hubungan yang halal.Saya..sudah menikah siri dengan seseorang."ungkap Kiran
"Alhamdulilah ,bukan saya berpikiran buruk cuma saya takut reaksi kamu setelah tahu kamu hamil ."
"Iya dokter,terima kasih.Apa bisa saya pulang rasanya saya lemas ingin cepat pulang ." ucap Kiran
"Boleh ,tolong kamu antar Kiran sampe rumah bisa nak?" tanya Dokter Susi pada Asti.
"Tentu boleh buu..dia sahabat saya ,tentu saja saya akan ada di samping nya ." ucap Asti dan segera pamit pulang.
Untung saja pengumuman kelulusan sudah selesai dan berita itu tak sempat menggegerkan sekolah Mahardika .
Asti belum berani menanyakan apapun pada Kiran apalagi keadaan Kiran yang terlihat lemas.Mereka menaiki taxi menuju apartemen Abian .Kiran tak mau lagi menyembunyikan status nya pada Asti karena memang sudah terlanjur juga pikir Kiran.
Asti setia memapah Kiran sampai di Apartemen,dan langsung mendudukkan di sofa ruang tengah apartemen itu.
"Sorry Ti...aku ngerepotin kamu lagi ." ucap Kiran tak enak hati.
"Nggak masalah Kiran ,kamu harus banyak istirahat..maaf Ki..apa kamu benar sudah punya suami?" tanya Asti dengan hati-hati.
Kiran tersenyum mendengar Asti yang menanyakan status nya.
"Maaf ya Ti..aku tidak jujur selama ini,aku memang sudah punya suami dan pernikahan kami pun baru dua bulan lebih,tapi.. selama ini suami aku baik kok..dan masih muda bukan bandot tua." ucap Kiran dengan nada bercanda.
"Kamu ini,terus suami kamu dimana sebaiknya kamu hubungi dia Kiran , apalagi keadaan kamu lemah begini.
"Sayangnya dari kita selesai ujian dia nggak ada kabar,menghilang tanpa jejak.Aku bingung Asti,Vian pun tidak pernah ngabarin aku apa-apa."
"Vian .. maksud nya,ada apa hubungan nya Vian sama suami kamu?" tanya Asti makin penasaran.
"Boleh aku minta tolong,aku pengen ke kamar."ucap Kiran.
Asti pun mengangguk dan memapah tubuh Kiran ke dalam kamarnya,kesan pertama saat Asti masuk adalah kesan yang mengejutkannya.Apalagi setelah melihat wajah seseorang terpampang nyata di hadapannya sebuah figura besar bergambar seorang pria muda berdiri disamping Kiran dengan senyum yang tipis menghiasi wajah mereka
"Ya Allah Kiran ,ini aku nggak salah lihat kan..dia Abian, maksud nya Abian suami kamu?"
" Iya,Abian suamiku..kami menikah secara agama di Bogor karena sebuah kesalahan.Abian yang memutuskan untuk menikahi ku setelah dia merenggut kesucian ku malam itu,dan beginilah kami.Tinggal disini berdua.Tapi,semenjak selesai ujian di hari itu sampai sekarang dia menghilang tanpa jejak.
"Jadi,kamu menemui Vian juga nanyain soal dia sama Vian the geng?" tanya Asti.
"Iya..tapi,sampai sekarang belum ada kabar sedikitpun."
"Hahh.. pantesan kalian sampe berani berbuat mesum di toilet sekolah.Untung aku nggak teriak waktu itu atau pingsan ." ucap Asti dengan wajah yang memelas.
"Mesum ..maksudnya?"
"Waktu itu kamu sama aku ke toilet,terus kamu diseret Abian terus dia langsung nyerang kamu juga, hehehe...sorry aku nggak sengaja mergokin kalian tapi,mau cegah kalian wehhh..denger Abian panggil sayang..pasti ada apa-apa nya dong, secara Abian terkenal dingin ,kaku gitu masak mau ngobrol kata sayang sama cewek sembarangan.Setahu aku sama Diana juga nggak semesra sama kamu.Ehhh..jadi selama di sekolah kalian sandiwara ..terus Abian masih sama Diana kamu diem saja.
"Kita sudah punya kesempatan Asti..jadi itu juga atas persetujuan aku,kita nggak mau status kita ke bongkar saat kita masih sekolah.
"Hahh..bikin syok aja kamu..,tapi.. selamat...udah mau punya Abian junior hehehe.." ucap Asti.
"Iyaa..tapi, entah bapaknya masih nggak ada kabar.Lagi pula aku hamil juga nggak ada persetujuan dari Abian,ntah bapaknya mau akuin dia atau nggak Ti.." ucap Kiran dengan wajah sedih.
"Lho itu kan emang saham dia Kiran."
"Iyaa..tapi,Abian bilang kalau aku boleh hamil kalau dia sudah selesai kuliah."terang Kiran membuat Asti melongo mendengar ucapan Kiran.
Asti hanya bisa mendukung sahabatnya itu, apapun yang terjadi nanti Asti akan menjadi seorang sahabat untuk Kiran.
Bersambung
Duarrrr.....terkejut semua