Menceritakan tentang Rere yang hidup nya menjadi gelap karena di ceraikan setelah malam pertama nya.
Di saat itu Rere yang di ceraikan dan di buang ke rumah pelacuran tak sengaja di hadapkan dengan Edward salah satu VIP yang membayar nya dengan mahal.
Dengan gila nya Rere menawarkan kesepakatan kepada Edward.
"Bawa aku keluar dari tempat ini, aku janji akan menjadi apapun yang kamu mau"
Mampukah Rere menaklukan Edward yang sangat dingin dan galak? penasaran lanjutan nya langsung baca ya😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 27. Malam penuh gairah.
Selesai acara pernikahan Rere dan Edward tak menginap di hotel ke-duanya memilih langsung pulang.
Sepanjang perjalanan Rere masih tidak percaya dengan status nya yang sudah menjadi nyonya Edward.
"Ini seperti mimpi" Batin Rere dalam hatinya.
Masih ingat dengan kegagalan nya di pernikahan pertama nya, Rere di buang ke tempat dimana dia harus menjual dirinya sendiri.
Dan nasib tak ada yang tahu, Tuhan membuatkan jalan takdir yang begitu berliku untuk mencapai bahagia nya.
Rere bersyukur bisa mengenal Edward, dia berjanji untuk dirinya dan suaminya jika dia akan menjadi istri yang baik untuk Edward dan selalu setia pada suaminya.
"Bagaimana?" Tanya Edward tiba-tiba.
"Hah?" Rere melirik Edward dengan bingung.
"Apa kamu bahagia menikah dengan ku?" Tanya Edward lagi.
Rere diam mendapatkan pertanyaan seperti itu.
Tentu saja dalam hatinya dia ingin mengiyakan, tapi apakah jawaban nya yang antusias itu bisa membuat Edward mengakui perasaan nya.
"Aku suka" Balas Rere pelan.
"Suka artinya bahagia?" Tanya Edward sekali lagi.
Dan Rere bingung harus menjawab apa, dia hanya diam membuat Edward kembali bersuara lagi.
"Aku juga senang, ini adalah pernikahan kedua ku" Ucap Edward.
"Apa kamu masih mencintai mantan istrimu?" Tanya Rere berani.
Dan langsung mendapatkan lirikan dari Edward.
"Apa kamu cemburu?" Tanya balik Edward.
"Berhenti membalikan pertanyaan, jawab saja apa kamu masih mencintainya atau tidak" Rere sekali lagi bersikap tegas.
Entah keberanian dari mana tapi Rere merasa dia harus menanyakan hal ini, meski sebenarnya Rere juga takut jika jawaban Edward bisa membuat nya terluka.
Edward masih menatap Rere yang masih memperlihatkan wajah tenang nya.
"Aku tidak tahu" Ucap Edward masih menatap Rere.
"Kenapa? Tidak tahu?" Rere masih penasaran.
Dan Rere rasa dia berhak mengetahui perasaan suaminya pada mantan istrinya itu.
Edward menatap Rere yang juga tengah menatap ny, keduanya bertatapan hingga..
Tin..tin..
Suara klakson mengagetkan keduanya, dan seketika itu juga Edward dan Rere sadar jika ada orang ketiga di dalam mobil.
Tom dan Cute yang mengantarkan keduanya mendengar pertengkaran kecil pasangan pengantin baru itu, kedua pasangan lama itu nampak saling diam tanpa suara.
"Kenapa aku bisa lupa dengan keberadaan mereka, ya ampun malu sekali" Batin Rere menggerutu di dalam hatinya.
Seolah paham jika keberadaan mereka sudah di sadari Cate pun langsung bersuara.
"Kami patung" Ucap Cate pelan.
"Manusia, kita masih suka makan sayang" Balas Tom membenarkan.
"Ya aku juga tahu, tapi ini masalahnya beda sayang. Kita itu harus paham dengan situasi bos mu" sahut Cate lagi.
"Tapi aku manusia, dan masih bisa mendengar pertengkaran mereka" Tom tidak searah dengan sang istri dan hal itu membuat Cate kesal.
Cate tak menjawab lagi, dia menggerutu di dalam hatinya karena suaminya tidak paham apa maksud dari ucapan nya.
"Dasar pak tua" Gerutu Cate pelan.
Dan masih terdengar di telinga Tom, hanya saja Tom memilih diam karena menurut Tom bertengkar dengan wanita hanya akan membuat nya seperti orang bodoh yang harus mengalah di saat tidak kalah, dan harus mengaku salah di saat tidak melakukan kesalahan.
Rere dan Edward yang baru tahu jika Tom adalah susis (suami takut istri) hanya tertawa saja, dan hal itu membuat Tom agak kesal karena menjadi bahan tertawaan bos nya.
****
Sesampainya di rumah Cate dan Tom langsung pulang, dan meninggalkan pasangan pengantin baru yang berdiri di depan pintu rumah.
"Untuk yang tadi aku minta maaf" Kata Edward membuka obrolan.
"Kenapa minta maaf, kamu tidak salah" Balas Rere cepat.
"Aku tidak tahu jika aku masih memiliki perasaan pada mantan istriku ku atau tidak, tapi semua itu sudah sangat lama sekali. Aku hanya Ingin memulai hidup baru tanpa mengingat mereka yang menyakiti kita, hanya itu" Lanjut Edward lagi.
Rere memiliki Edward yang nampak serius mengatakan kejujuran nya.
"Apa itu artinya kita akan belajar untuk saling mencintai?" Tanya Rere.
"Hem, aku rasa begitu karena pernikahan tanpa cinta itu tak mungkin" Balas Edward cepat.
Rere pun tersenyum dan langsung masuk ke pelukan suaminya.
"Makasih, aku janji tidak akan pernah mengecewakan mu" Ucap Rere pelan.
"Aku juga" Balas Edward yang membalas pelukan sang istri.
Setelah lama berpelukan keduanya pun melepaskan pelukan nya, Rere yang masih memakai gaun itu berniat mengajak masuk tapi belum sampai Rere berjalan Edward sudah memangku tubuhnya.
Sontak saja hal itu membuat Rere kaget, dan Edward malah dengan santainya berjalan membawa tubuh Rere yang lumayan berat.
"lepaskan, aku berat" Kata Rere sadar diri.
"Ringan kok" Balas Edward sambil berjalan dengan susah payah karena kakinya yang tidak sama membuat dia berjalan dengan langkah yang tidak seimbang.
Rere yang takut jatuh pun akhirnya melingkarkan tangan nya di leher suaminya, dan hal itu membuat Edward senang.
Edward membawa Rere masuk, Rere di bawa ke lantai atas dan saat sampai di kamar Rere langsung di baringkan di ranjang.
Glekk..
Rere menelan ludahnya kasar saat melihat Edward yang berjalan ke arah nya, dan naik ke atas ranjang.
"Aku akan membantu mu membuka gaun" Ucap Edward sambil mendekati Rere.
"Pelan-pelan" Kata Rere sambil membelakangi Edward.
Dan Edward benar-benar membuka gaun pengantin nya, hingga dia bisa melihat punggung putih Rere yang menurutnya sangat sexy.
Cupp..
Edward berikan kecupan di punggung Rere, membuat tubuh Rere bergetar karena gugup.
"Bau keringat" Ucap Edward sambil berekspresi seperti ingin muntah.
Bukkk!
Rere memukul tangan suaminya yang telah mengatasinya bau keringat.
"Aku mau mandi dulu" Ucap Edward sambil tertawa.
"Terserah" Balas Rere ketus.
Kesal karena dia pikir Edward akan membawanya langsung bercinta.
Tapi ternyata tidak, Edward malah mandi dan meninggalkan Rere di ranjang sendirian.
Hufhh..
"Kenapa aku merasa gugup seperti mau malam pengantin saja, aku kan bukan perawaan" Gumam Rere sambil menghembuskan nafasnya kasar.
Tapi meski begitu Rere masih merasa gugup, mungkin ini yang di namakan gugup saat malam pengantin meskipun dia dan Edward sama-sama berpengalaman tapi rasanya tetap saja malu.
Saat sedang mencoba mengusir rasa gugupnya tiba-tiba Edward keluar dari kamar mandi dengan Handuk yang melingkar di bagian bawahnya saja.
"Mandilah, atau mau aku mandikan?" Titah Edward.
"Boleh" Balas Rere cepat.
"Jadi mau mandi bersama?" Edward membuka handuknya.
Dan Rere akhirnya kembali melihat si pentungan yang lapar.
"Omg, besar sekali" Batin Rere vulgar.
Rere menggelengkan kepalanya yang isinya adalah kemesuman.
Mencoba untuk tidak tertarik tapi yang ada Rere malah berdiri dan membuka pakaian nya.
"Oh tidak aku di hipnotis, ini bukan keinginan ku" Batin Rere menggerutu sekali lagi.
Rere mengikuti Edward ke kamar mandi, dia seperti di hipnotis melihat pentungan besar milik suaminya.
Dan untuk Edward dia harus mandi dua kali untuk malam ini, bahkan malam pengantin mereka berakhir di kamar mandi lebih tepatnya di bathtub.
Rere kembali bercinta dengan Edward dan kali ini dengan status yang baru, dimana keduanya sudah sah menjadi sepasang suami-istri.
❤❤❤ ❤❤❤❤
jd miris punya suami yg gk punya perasaan gt😭😭