NovelToon NovelToon
KEKUATAN TERSEMBUNYI

KEKUATAN TERSEMBUNYI

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan / Pusaka Ajaib / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: aries

Bagaimana jadinya,jika Arnold si lelaki populer tiba-tiba memiliki kekuatan pembaca pikiran.

Terlebih lagi,dia belum mengetahui apa yang terjadi dengan dirinya dan dia menyembunyikan kekuatannya seorang diri.

"Jika aku memiliki kekuatan seperti ini,berarti aku salah satu orang yang beruntung mendapatkannya."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aries, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 18

Sasa melihat mobil Arnold yang sudah berada di garasinya,setelah orang tuanya pergi dan dia mencari udara segar terlebih dahulu.

Namun saat melewati rumah Arnold,dia melihat mobil Arnold yang sudah berada di parkiran dan dia melirik jam yang masih belum terlalu malam saat ini.

Langkah kakinya masuk ke dalam pekarangan rumah Arnold,dia menatap pintu rumah Arnold dan entah kenapa dirinya menekan tombol bel rumah Arnold.

Ting tong...

Arnold yang sudah tidur,dia terbangun dengan kaget dan mendengar bunyi bel di rumahnya.Dia bergegas bangun lalu turun ke lantai bawah dengan rasa kantuk yang melanda dirinya,dia langsung membuka pintunya dan melihat Sasa di depan pintunya.

"Begitu lama,kamu sedang apa?"tanya Sasa menatap Arnold di hadapannya.

"Aku tadi ketiduran dan merasa begitu lelah,setelah kita pergi tadi"jelas Arnold yang kini menguap di hadapan Sasa.

Sasa mengangguk mengerti,dia berkunjung di waktu yang tidak tepat dan menghela nafasnya kasar di hadapan Arnold.

"Ayo masuk"ajak Arnold yang langsung masuk ke dalam rumahnya.

Sasa menatap Arnold yang langsung masuk ke dalam rumah,kemudian dia mengikuti Arnold yang masuk dan menatap Arnold yang duduk di sofa dengan santai.

Sasa langsung memilih duduk di pangkuan Arnold,memastikan apa yang di katakan Arnold benar dan dia menatapnya dengan teliti.

"Duduklah yang benar,kau tidak takut duduk di pangkuanku."

"Aku tidak takut,memangnya kamu berani bermacam-macam denganku hmm?"

"Aku berani,apalagi kamu sendiri yang mengantarkan dirimu ke diriku."Balas Arnold menatap ke arah Sasa.

"Sudahlah,aku tidak akan mengganggu kamu."Kata Sasa dan memilih untuk duduk di sebelah Arnold.

Namun Arnold menahannya dan membuat Sasa menatapnya,apalagi dia merasa gemas dengan reaksi Sasa saat ini.

"Kenapa? Kau takut?"

"Tidak sama sekali,bagaimana aku bisa takut."Tantang Sasa menatap ke arah Arnold dengan berani.

Arnold tersenyum melihat Sasa,sudah jelas dia takut dan Arnold bisa melihatnya dari gesture tubuh Sasa saat ini.

"Dih,ngapain senyum-senyum seperti itu."

"Memangnya salah ya?"Kata Arnold menyelipkan anak rambut Sasa.

"Ngga juga sih,aku mengganggu tidur kamu ya?"Tanya Sasa menatap Arnold serius.

"Iya,kau sangat mengganggu tidurku dan seharusnya aku tidur dengan nyenyak saat ini."

"Aku tidak tahu,maafkan aku."Kata Sasa meminta maaf.

"Iya tidak apa-apa,kamu kesini mau apa?"

"Aku hanya sedang dilema"ujar Sasa menatap manik mata Arnold.

"Dilema kenapa? Apa ada hal penting yang mengganggu pikiranmu itu?"tanya Arnold serius.

"Orang tuaku,tidak biasanya mengajak aku ke acara makan malam 2 hari lagi dan entah mengapa aku merasa ada firasat buruk mengenai makan malam ini"ucap Sasa menghela nafasnya kasar.

Tuk..

Sebuah sentilan mendarat di dahi Sasa,membuat Sasa mengaduh kesakitan dan merasa kesal dengan tindakan Arnold.

"Tidak usah berpikir yang aneh-aneh,besok aku tidak akan pergi ke kampus dan apa orang tua kamu tidak tahu kamu kesini malam-malam hmm?"Tanya Arnold,karena dia takut orang tua Sasa berfikir macam-macam tentangnya.

"Aku juga sama,lagi pula hanya jadwal kosong besok.Mereka tidak tahu,apalagi hanya memberitahu perihal itu lalu pergi lagi dengan urusan pekerjaannya itu."Balas Sasa cemberut.

"Yasudah,kamu tidur di sini saja bersamaku atau aku tidur di rumah kamu?"Tanya Arnold menatap ke arah Sasa.

Sasa berpikir,tidak ada salahnya mereka tidur satu rumah dan lagi ada beberapa kamar di rumah Arnold maupun dirinya.

"Boleh,biar aku tidak merasa sendirian."Balas Sasa senang dan menatap ke arah Arnold.

Arnold merasa Sasa benar-benar begitu polos,apa dia tidak mengerti dengan maksud dirinya dan Arnold langsung menggendong Sasa.

"Aaa,Kenapa kau menggendongku?"Tanya Sasa dengan terkejut dan langsung melingkarkan kedua tangannya di leher Arnold.

"Bukannya,kita mau tidur bersama? Aku benar-benar sangat mengantuk."Balas Arnold yang sekarang memasuki kamarnya.

Arnold menurunkan Sasa di atas ranjangnya dan dia berbaring di samping Sasa,dia memeluk Sasa dari belakang dan merasa tenaganya masih belum pulih sepenuhnya.

"Selamat malam."Kata Arnold dan memejamkan kedua matanya.

Sasa merasakan debaran jantungnya begitu kencang dan saat ini mereka di ranjang yang sama,kemudian Sasa berbalik menatap ke arah Arnold.

Benar saja Arnold langsung tidur,dia menatap wajah Arnold yang sedang tidur dan mereka begitu sedekat ini.

Sasa juga merasa begitu mengantuk dan mereka tidur bersama saat ini,waktu cepat berlalu dan hari sudah menjelang pagi.

Keduanya masih sama-sama tidur,bahkan mereka tidur begitu nyenyak dan saling memberikan kenyamanan satu sama lain.

Tangan Arnold memeluk tubuh Sasa begitu erat,apalagi hawa dingin menerpa tubuhnya dan membuat dirinya mencari kehangatan.

Sedangkan Sasa juga merasakan hawa yang sama,dia begitu rapat dengan Arnold dan merasakan hawa hangat di dalam tubuh Arnold.

Sasa yang tidur dengan pulas,kini membuka kedua matanya perlahan dan merasakan debaran jantungnya begitu cepat,apalagi di hadapannya ada Arnold yang menurutnya begitu tampan.

Arnold membuka kedua matanya,apalagi sinar matahari menyentuh wajahnya dan membuatnya langsung terbangun.

"Aku benar-benar tidur dengan dia"gumam Sasa,tidak habis pikir dengan dirinya sendiri saat ini.

"Benar,bahkan tidur kita begitu nyenyak semalam"ucap Arnold yang langsung bangun.

"Tidurlah lagi,aku mau pulang"kata Sasa yang ikut bangun lalu duduk di ranjang.

"Kenapa tidak di sini saja menemaniku tidur kembali?"tanya Arnold menatap Sasa,lagi pula mereka memiliki jadwal yang kosong saat ini.

Sasa tampak berpikir,dia langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat dan merasa ingin kembali ke kamarnya.

"Kenapa? Apa kau begitu tidak ingin dekat-dekat denganku?"tanya Arnold dengan heran.

"Bukan seperti itu.."Ucap Sasa cepat,karena tidak ingin Arnold salah paham.

"Lantas kenapa?"

"Aku hanya ingin berada di kamarku saja"jelas Sasa dengan jujur.

Arnold menatap sorot mata Sasa,karena emang Sasa jujur dengan perkataannya dan dia tersenyum penuh kelembutan terhadap Sasa.

"Pulanglah,jika kamu ingin pulang"ucap Arnold dengan tulus.

Sasa tersenyum mendengar ucapan Arnold,setidaknya Arnold tidak menahannya untuk pulang dan membuatnya bernafas dengan lega.

"Aku pulang,bye"ucap Sasa yang langsung mencium pipi Arnold sekilas lalu pergi dari kamar Arnold begitu saja.

Bahkan tindakan Sasa yang spontan,membuat Arnold membeku di tempat dan masih tidak percaya dengan apa yang di alaminya saat ini.

Dia merasa masih bermimpi dengan tindakan Sasa barusan,senyuman di bibirnya terukir dan menandakan Sasa sudah mau menerima dirinya saat ini.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!