NovelToon NovelToon
Fantasi Liar Gadis Introvert

Fantasi Liar Gadis Introvert

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Fantasi Wanita
Popularitas:19.8k
Nilai: 5
Nama Author: 🌹Ossy😘

Aluna gadis lugu yang penuh dengan cobaan hidup. Sebenarnya dia gadis yang baik. Namun sejak dia dikhianati kekasih dan sahabatnya dia berubah menjadi gadis pendiam yang penuh dengan misteri. Banyak hal aneh dia alami. Dia sering berhalusinasi. Namun siapa sangka orang-orang yang datang dalam halusinasinya adalah orang-orang dari dunia lain. Apakah Aluna akan bahagia dengan kejadian tersebut. Atau malah semakin terpuruk. Ikuti kisahnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 🌹Ossy😘, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 9

Berhati-hatilah. Teman terdekatmu bisa jadi dia yang paling berpotensi memberimu luka.

🔥🔥🔥

Bram menatap sang dokter yang berjalan keluar ruangan. Jantungnya berdebar kencang. Perkataan terakhirnya membuat Bram sedikit terganggu. Tangannya mengepal. Dadanya bergemuruh.

" Apa maksudnya. Apa dia tahu yang sebenarnya terjadi.." Gumamnya dalam hati. Hati Bram terus bergejolak.

Alisha menoleh ke arah Bram yang terlihat memerah mukanya. Perkataan sang dokter sedikit menganggu pikirannya juga. Kenapa sang dokter bisa berkata demikian. Seolah tahu semuanya dan terkesan membela Aluna. Dirinya merasa gugup. Namun dia segera bisa menguasai keadaan. Alisha memilih mendekati Aluna.

" Aluna.. Apa yang kamu rasakan. Mana yang sakit.."

" Aku tidak apa-apa Lis. Hanya luka sedikit. Terima kasih telah repot menengok aku di sini..."

" Tidak repot kok Lun. Kamu sahabatku. Maaf ya baru hari ini aku bisa ke sini. Pekerjaan di kantor sangat banyak. Bahkan tiga hari ini harus lembur.." Alisha mengusap lengan Aluna.

" Aduuhh..." Aluna terpekik.

" Maaf.. Terkena lukanya ya.." Alisha terlihat menyesal. Namun Aluna yakin ini suatu kesengajaan.

" Tak apa-apa Lis.Mana mungkin kamu sengaja melukaiku, aku kan sahabatmu ...." Aluna mengusap tangan yang terluka tersebut. Memang terasa perih. Namun tidak seperti hatinya.

" Sayang.. Kamu sudah makan belum. Aku beli martabak telur kesukaan kamu. Aku suapin ya..." Bram mendekat kembali sambil membawa martabak telur.

"Alisha, maaf bisa bergeser sedikit tidak. Saya mau menyuapi Aluna dulu.." Bram menyenggol Alisha. Bagaimana pun dia tidak tega Alisha menyakiti Aluna. Bram juga masih sayang pada Aluna. Apalagi keadaan Aluna yang tidak berdaya seperti ini.

Alisha akhirnya menyingkir. Dengan wajah yang ditekuk Alisha kembali duduk di sofa di samping Dewi.

Sedangkan Dewi dari tadi hanya diam mengamati. Memperhatikan setiap kejadian di depan matanya. Ada sesuatu yang menganggu pikirannya. Kenapa Aluna terlihat begitu dekat dengan dokter daripada dengan Bram sang kekasih. Siapa sebenarnya dokter tersebut.

"Nak, bunda keluar sebentar ya. Sudah isya. Dan sudah kenyang. Terima kasih makanannya ya Nak Bram. Nitip Aluna bentar ya. Mau sekalian sholat dan jalan-jalan sebentar. Udara terasa pengap di sini. Lagian mumpung ada yang menjaga.." Dewi bangkit menyambar tasnya yang dia taruh diatas meja. Lalu berjalan cepat keluar ruangan.

" Iya Bun, hati-hati. Jangan nyasar seperti kemarin.." jawab Aluna.

" Enggaklah. Sudah hapal sekarang. Nak Bram dan Alisha nitip Aluna ya sebentar. Sekalian mau menghirup udara segar sebentar.."

Bram dan Alisha mengangguk. Bram melanjutkan menyuapi Aluna. Sedangkan Alisha memandang dengan dada bergetar. Rasa cemburu bergolak dalam hatinya. Namun dia harus menahannya.

" Sayang, kata dokter kapan kamu pulang.."

" Entahlah.. Katanya perlu pemeriksaan lebih lanjut.." Aluna menerima suapan dari Bram setengah hati. Namun dia harus tetap bersikap mesra. Dia ingin Alisha merasakan hal sama dengan dirinya. Karena dari tadi Aluna melihat Alisha cemberut sambil melirik dirinya.

" Kamu habisin ini ya. Biar kamu cepet sembuh dan pulang. Setelah itu kita liburan ya. Kamu mau kan..." Bram dengan telaten menyuapi Aluna. Sebenarnya Bram sosok laki-laki yang perhatian dan penyayang. Dan dia sebenarnya juga sangat menyayangi Aluna yang apa adanya. Namun karena godaan dari Alisha yang terus menerus membuat Bram berpaling walaupun tidak sepenuhnya hati Bram pindah ke Alisha.

" Mas...." Aluna memanggil Bram lirih. Pandangannya lurus ke arah Bram yang duduk di kursi di samping ranjangnya.

" Hm.. Kenapa sayang...." Bram mengangkat wajahnya yang tadi sedang menunduk.

" Mas denger aku kecelakaan dari siapa...." Ucap Aluna masih memandang wajah Bram. Aluna masih belum ingin beralih pandangan. Dia merasa ini adalah kesempatan terakhirnya bisa bersama Bram.

" Dari Alisha tadi pagi. Mas benar-benar minta maaf. Belakangan ini pekerjaan bertumpuk. Jadi tidak sempat menghubungi kamu. Pulang kerja sudah capek, langsung istirahat.."

Aluna terdiam. Tidak mungkin Alisha tahu dia kecelakaan baru hari ini. Dia yakin di tempat kerjanya pasti semua orang tahu apa yang terjadi karena kecelakaan terjadi tidak jauh dari tempat kerjanya.

" Apa sesibuk itu mas...?" Aluna semakin memelankan suaranya. Tiba-tiba dadanya terasa sesak. Ternyata dia telah begitu tidak dianggap.

" Kenapa sayang... Kamu bicara apa ." Bram menyentuh lengan Aluna. Dia sebenarnya mendengar apa yang Aluna katakan. Ada rasa bersalah dalam hatinya. Aluna begitu baik. Tapi dia malah menduakan.

" Kamu sibuk sekali akhir-akhir ini mas..."

" Maafkan aku sayang. Di kantor memang lagi banyak kerjaan. Kan kamu tahu aku baru naik jabatan..." Bram berkata pelan.

" Oh iya aku lupa, sekarang kamu manager ya..." Aluna memalingkan muka. Dia tidak lagi memandang Bram. Setetes air lolos dari matanya. Buru-buru dia hapus.

" Maaf...." Hanya itu yang keluar dari bibir Bram. Dia menunduk. Dia memang tidak sesibuk itu. Dia masih sempat berjalan-jalan dan makan bersama Alisha. Dan waktu buat Aluna yang telah dia alihkan buat Alisha.

Suasana kembali hening tidak ada suara apapun. Dada Aluna terasa sesak. Namun sekuat tenaga dia harus menahannya. Dia tidak boleh terlihat lemah dihadapan mereka berdua.

" Mas Bram mau pulang jam berapa. Aku boleh nebeng kan. Sudah malam, aku tidak berani pulang sendirian. Kan biasanya kemana-mana berdua Aluna ..." Alisha berkata memecah kesunyian. Dia sudah jenuh berada di dalam ruangan tersebut.

Bram memandang Aluna yang masih berpaling menghadap tembok. Matanya dia pejamkan sebentar. Dia tidak boleh sembarang dalam bertindak. Aluna tidak boleh curiga.

" Aluna, apa boleh Alisha pulang bersama ku. Kasian sendirian.." Bram menyentuh lengan Aluna pelan. Namun membuat tubuh Aluna terjengat. Dia terkejut.

" Maaf membuatmu terkejut sayang.."

"Tadi mas Bram bilang apa..?" Aluna memandang Bram ingin memastikan ucapan Bram barusan.

" Apa boleh Alisha pulang bareng saya. Rumah kita searah....."

"Bahkan Mas Bram sudah tahu rumah Alisha..." Ucap Aluna dalam hati. Seingat nya dia belum pernah sekalipun mengajak Bram ke rumah Alisha.

" Bagaimana sayang. Apa boleh..?" Bram kembali menyentuh bahu Aluna.

" Silahkan mas..." Ucap Aluna akhirnya. Dia harus merelakan. Dia yakin suatu saat nanti dia harus rela melepaskan Bram. Hanya menunggu waktu saja.

Alisha terlihat tersenyum lebar. Aluna yakin Alisha merasa menang.

" Kalau begitu bagaimana kalau kita pulang sekarang saja mas, keburu malam. Saya lapar. Nanti mampir makan di tempat biasa ya .." Dengan enteng Alisha mengucapkan itu semua. Bram melotot memandangi Alisha. Bram terlihat canggung. Dia tidak menyangka Alisha bisa dengan mudah bercerita itu semua.

"Kenapa mas, kan memang kita beberapa kali tanpa sengaja bertemu di restoran itu. Ternyata kita punya selera yang sama..." Alisha tersenyum tersipu.

Aluna hanya diam tidak berkomentar sama sekali. Dia terkejut Alisha berani menceritakan semuanya. Walaupun Aluna sudah tahu semuanya. Rasanya sakit juga.

"Alisha..." Bram terlihat geram. Tangannya mengepal. Dia sangat kecewa kenapa alisha tidak bisa menyembunyikan semua nya di hadapan Aluna.

" Maaf ya Lun, pertemuan kita tidak sengaja kok..." Alisha memainkan jarinya. Matanya berbinar.

" Iya tidak apa-apa. Aku tahu kok kamu sahabatku. Seorang sahabat tidak akan menikung sahabatnya bukan...."

" Tidak mungkin itu terjadi Aluna. Aku kan sayang sama kamu..." Alisha mendekati Aluna dan memeluknya. "Dan menyayangi kekasihmu juga ." tambah alisha dalam hati.

Sedangkan Bram hanya diam. Dia tidak bisa berkata-kata. Dia tidak tahu harus berkata apa. Dia masih dalam kebimbangan. Kedua gadis itu mempunyai daya tarik masing-masing dan dua-duanya Bram sayangi.

" Seandainya bisa aku akan memiliki keduanya..." Bram menunduk. Namun hatinya ingin berbicara banyak.

Ruangan seketika sepi. Semua dengan pikiran masing-masing. Aluna memejamkan mata. Dia ingin sendiri. Dia ingin Bram dan Alisha segera meninggalkan ruangannya. tapi tidak tahu bagaimana cara mengusir mereka. Seandainya Bunda ada pasti sudah bertindak.

Alisha bermain ponselnya. Demikian juga dengan Bram. Waktu berjalan begitu lambat. Seperti tahu suasana hati Aluna.

" Mas,..." Aluna memanggil Bram. Namun Bram tidak mendengar, Seperti nya dia sedang berbalas pesan. Demikian juga dengan alisha. Dia terlihat sibuk dengan ponselnya juga.

" Mas..." Kali ini suara Aluna lebih keras.

" Iya...," Bram terkejut. Dia mengangkat wajahnya dan menoleh. "Ada apa sayang. Ada yang bisa aku bantu." Bram mendekati Aluna.

" Aku ... Aku ingin istirahat..."

Bram mendekat dan membetulkan selimut Aluna, Menaikkan sampai dadanya.

"Tidurlah.. "

" Tapi.. Aku tak ingin di ganggu.." Aluna memalingkan wajahnya.

" Maksudnya bagaimana sayang. Aku tidak menggangu kok. Kamu bisa tidur. Aku temani sampai bunda kamu datang.." Bram menatap Aluna.

" Pulanglah.. sudah malam. Kamu juga harus istirahat..." Suara Aluna terasa tercekat. Sebenarnya dia ingin ditemani. Namun ketika melihat Alisha juga ada di sana, hatinya terasa tidak nyaman.

" Kalau aku pulang kamu sendiri. Tunggu bunda datang..."

"Tidak usah..." potong Aluna cepat.

" Tidak, mas akan tetap di sini sampai bunda kamu kembali.." Bram masih duduk di tempatnya. Tatapan matanya mengarah pada Aluna yang terbaring membelakanginya. Dia bimbang. Tapi Aluna tidak menginginkan dirinya ada di sana.

Bram menoleh ke arah Alisha. Gadis itu terlihat sibuk dengan ponselnya. Terlihat tidak ada empati sedikitpun pada Aluna yang sakit. Bram ragu, benarkah mereka bersahabat seperti kata Alisha selama ini.

Bram tetap diam. Dia belum ingin beranjak. Menunggu sejenak sampai bunda kembali. Namun waktu terus berjalan. Malam semakin larut. Alisha terlihat menguap.

Dan Aluna terlihat terpejam. Nafasnya terdengar teratur. Mungkin dia tertidur karena pengaruh obat yang di minumnya.

" Maafkan Mas, sayang...." Ucapnya pelan. Bram pandangi punggung Aluna.

"Pulanglah...." Ucap Aluna tanpa menoleh.

" Kamu tidak menginginkan mas ada di sini. Apa karena dokter tadi..?" Nada suara Bram mulai naik.

" Bukan, Aluna hanya ingin istirahat. Biar cepat sembuh dan pulang..." Aluna membalikkan badannya, menatap wajah Bram sekilas. Lalu pandangannya beralih ke arah Alisha.

Bram ikut menatap Alisha yang tertidur di sofa. Bram tersenyum. Melihat posisi Alisha. Dan semua itu tidak luput dari penglihatan Aluna.

Aluna menarik nafas panjang. Dia yakin apa yang di dengarnya kemarin bukan khayalan dia belaka. Semua nyata terlihat dari sikap dan cara pandang Bram pada Alisha....

"Mas......"

Hemmmm.........

Bersambung

Terima kasih untuk yang telah mampir. Jangan lupa tinggalkan jejak. Lopeeee❤️❤️❤️❤️❤️

1
arya
Azlan kenapa sebenarnya
arya
memang ada apa Azlan
arya
kekuatan bulan dong.. eh itu kan sailor moon
ㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ㅤ❣️
kenapa gak barengan aja ga usah arah nya berlawanan
🥀Ossy🔥: jalan yg ditempuh berbeda
total 1 replies
🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️
wah ruang rahasia
🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️
makan aja.. kalau emang mau dicelakai udah dr td kali
🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️
nurut aja gak sih?
🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️
dirimu kena bius overdosis pula 🤣🤣
arya
apa ini yang di sampaikan
arya
aku pernah lihat yg seperti ini
arya
jangan berharap pada manusia yg kau dapatkan hanya rasa kecewa
arya
betul ini
ㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ㅤ❣️
coba sampaikan saja PNGN dngr apa yg dia bicarakan
🥀Ossy🔥: iya bentar ya
total 1 replies
🗣 Always Joe 🦅
yang satu nama mantan ku yang satu mantan dosenku 😅 lengkap sudah
ㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ㅤ❣️
dia knp sih sebenarnya
🥀Ossy🔥: entahlah
total 1 replies
ㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ㅤ❣️
GK sbr menunggu Juan besok apakah ketiduran atau dia Bangun pagi buta
🥀Ossy🔥: semoga ketiduran 🤣🤣🤣
total 1 replies
ㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ㅤ❣️
juann kalau mau minum ajak² org lain biar gak stress GT 😁
ㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ㅤ❣️: done udh barusan
🥀Ossy🔥: ketuk pintu saja yg dimensi dilara nanti aku acc
total 16 replies
🥀Lola🥀
geger pasti kalo Juan sampai bunuh diri,🤣🤣
🥀Ossy🔥: pasti
total 1 replies
🥀Lola🥀
iya badai yg ada dalam hati
🥀Lola🥀
wkwkwk 🤣🤣.. lumayan ya sergio
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!