Rania Anastasya, adalah anak yatim piatu yang diangkat menjadi anak perempuan keluarga konglomerat sejak remaja.
Farhan Ananta Putra, adalah anak laki-laki satu-satunya keluarga angkat Rania. Hubungan mereka cukup dekat semenjak Rania bergabung menjadi keluarga Ananta Putra.
Namun siapa sangka, ternyata saat dewasa, Rania malah dijodohkan dengan Farhan, kakak angkatnya sendiri.
Sejak saat itu, Farhan berubah menjadi laki-laki kejam yang tak lagi dikenal oleh Rania. Bahkan di malam pertama mereka, Rania harus menerima rasa sakit akibat kekejaman Farhan.
Mampukah Rania melepaskan diri dari Farhan?
Baca kisah lengkap nya yuk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melia Andari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14 Kau Masih Istriku
"Apa?" Randi benar-benar terkejut atas pernyataan Farhan.
"Kau bilang Rania adalah istrimu? Bukankah dia adikmu?" tanya Randi.
"Aku tak punya waktu untuk menceritakannya kepadamu Randi. Sekarang menyingkir lah dari istriku," sahut Farhan menatap Randi.
"Tidak Randi, ku mohon jangan biarkan dia mendekatiku," pinta Rania.
"Farhan, sudah cukup! Kau tidak bisa memaksa Rania!" mama Laura membuka suara dengan berjalan mendekati Farhan.
"Aku punya hak atas Rania," sahut Farhan tak mau kalah.
"Tapi kalian akan bercerai," ucap mama Laura ketika telah berada di dekat putranya.
"Hanya akan, tapi kami belum bercerai," jawab Farhan dengan menatap Rania.
"Tidak! Aku tidak mau menjadi istrimu lagi, aku minta ceraikan aku!" teriak Rania di balik tubuh Randi.
"Rania! Jangan buat kesabaranku habis!" sentak Farhan.
Mendengar itu, Rania dengan spontan berlari pergi meninggalkan tempat itu, membuat semua yang berada di sana merasa terkejut.
"Rania!" teriak Farhan lalu berlari mengejarnya.
Randi yang melihat itu pun ikut berlari mengejar kedua nya.
Kedua lelaki itu pun berlari mengejar Rania yang sudah pergi terlebih dahulu.
"Ya ampun pa, bagaimana ini?" tanya mama Laura pada papa Rangga dengan panik.
"Kita tunggu saja dulu mereka ma, untuk saat ini sepertinya kita tidak bisa mencampuri urusan mereka. Kita hanya perlu melindungi Rania, tapi tidak mencampuri urusan rumah tangganya," jawab papa Rangga bijak.
"Tapi mama takut anak kita akan menyiksanya lagi," sahut mama Laura dengan sendu.
"Kali ini papa rasa Farhan tidak akan melakukan hal itu," jawab papa Rangga.
"Papa yakin?" tanya mama Laura khawatir.
"Ya, kita lihat saja nanti. Bersabarlah dan tunggu di sini," sahut papa Laura menenangkan istrinya.
Sementara Rania yang telah sampai di pintu gerbang pun bermaksud membuka pintu itu, namun Farhan telah berhasil menyusulnya dengan cepat. Laki-laki itu menarik pergelangan tangan Rania hingga membuat tubuh wanita itu membentur tubuh Farhan.
"Kau mau pergi kemana?" tanya Farhan marah.
"Lepaskan aku!" rintih Rania menangis. Ia sungguh sangat takut disentuh oleh Farhan.
"Kau mau kemana?" Farhan mengulangi pertanyaannya lagi seraya memegang kedua pergelangan tangan Rania.
"Lepaskan aku! Aku membencimu!" teriak Rania.
"Tidak! Kau tidak akan pergi kemana-mana!" sahut Farhan.
"Lepaskan aku! Aku mau pergi darimu! Aku tidak mau lagi terlibat hubungan apapun denganmu Pria jahat! Aku membencimu! Lepaskan aku!" teriak Rania mencoba melepaskan diri dengan paksa.
"Rania, dengarkan aku! Kau saat ini masih istriku, maka aku memiliki hak atas dirimu!" ucap Farhan.
Rania menangis semakin menjadi. Pemberontakan nya tidak dihiraukan oleh Farhan, hingga wanita itu merasa lelah dan pusing. Lalu tiba-tiba terjatuh pingsan.
Farhan dengan sigap menangkap tubuh Rania agar tidak terjatuh ke lantai. Sementara Randi yang juga melihat itu langsung menghampiri keduanya.
"Rania kenapa?" tanya Randi panik.
"Dia hanya pingsan, aku bisa mengatasinya," sahut Farhan lalu mengangkat tubuh Rania.
"Pulang lah Randi, biarkan aku mengurus istriku," ucap Farhan dingin.
"Aku butuh penjelasan mengapa dia menjadi istrimu bukan adikmu Farhan!" sahut Randi tak terima.
Farhan menatap Randi. "Dia memang istriku Randi, dia bukan adik ku. Ku rasa jawaban ini sudah membuatmu mengerti kan?" tanya Farhan lalu pergi meninggalkan Randi.
Randi yang bingung hanya terdiam sembari memandang keduanya hingga menghilang dari pandangannya.
"Rania, sebenarnya apa yang terjadi? Apa kepergianmu ke dokter psikiater ada hubungannya dengan Farhan? Sebenarnya apa yang kau sembunyikan?" Randi berkata di dalam hatinya.
Untuk saat ini Randi memilih pergi, meskipun berat karena mengingat Rania yang tadi terlihat ketakutan. Namun karena kondisinya saat ini, memaksa mencari tahu keadaan yang sebenarnya tidaklah tepat.
"Kau berhutang penjelasan padaku Farhan, dan akan aku tagih kembali nanti," ucapnya lalu pergi meninggalkan rumah orang tua Farhan.
kirain ..
malam harinya Rania menemani Farhan tidur..
😀😀😀❤❤❤
jagn sampai mimpimu jadi nyata..
maafkan farhan..
dia juga terluka dan menderita...
ayo bantu satukan ortu kalian..❤❤❤❤❤❤
akankah Rania mau kembali pada farhan?