NovelToon NovelToon
Only 200 Days Mr.Mafia

Only 200 Days Mr.Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga / Romansa / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia
Popularitas:5.1M
Nilai: 4.6
Nama Author: Four

Bagiamana jika kehidupan seorang mafia yang terkenal akan ganas, angkuh atau Monster ternyata memiliki kisah yang sungguh menyedihkan?

Bagaimana seorang wanita yang hanyalah penulis buku anak-anak bisa merubah total kehidupan gelap dari seorang mafia yang mendapat julukan Monster? Bagai kegelapan bertemu dengan cahaya terang, begitulah kisah Maxi Ed Tommaso dan Nadine Chysara yang di pertemukan tanpa kesengajaan.

~~~~~~~~~~~
✨MOHON DUKUNGANNYA ✧⁠◝⁠(⁠⁰⁠▿⁠⁰⁠)⁠◜⁠✧

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

O200DMM – BAB 27

RAHASIA DAN MASALAH MASING-MASING

Remasan di tangan Nadine terasa menjalar, pria itu enggan melepaskannya dan Nadine merasakan setiap remasan Maxi itu menandakan dia tengah menahan rasa sakitnya saat ini. “Kenapa kamu menutup mata?” lirih Maxi masih merapatkan matanya.

“Kamu juga menutup mata. Aku tidak mau melihat orang gila yang melakukan hal gila.” Ejek Nadine.

Beberapa menit kemudian, jahitan di lengan Maxi sudah selesai. Nadine menarik tangannya kembali, ia berjalan mundur dengan tangan kiri menekan area perutnya yang masih terdapat ponsel sang pelayan.

“Mari saya antar.” Zero mengantar dokter beserta perawat tadi menuju ke halaman Mansion ErEd, bersamaan dengan Ericson, Miia, Ina dan Julia yang baru saja datang ke rumah Maxi. Terlihat kepanikan di wajah Miia, Ina dan Ericsson.

“Bagaimana keadaan mu Maxi?” Tanya Ericsson. Pria bernama Maxi tadi masih duduk bersandar.

“Baik.” Nadine hanya diam memandang ke orang-orang tadi yang masih sibuk berbincang.

perlahan, Nadine berusaha berjalan mundur agar dia mempunyai kesempatan untuk mengembalikan ponsel pelayan tadi sebelum ketahuan Maxi. Tapi masalah kembali muncul ketika Julia mulai mengeluarkan suaranya sehingga mereka semua termasuk Maxi kini menatapnya. Nadine yang saat ini menjadi perhatian utama menjadi canggung sehingga dia mulai menggosok lehernya, menghilangkan rasa paniknya agar tidak menimbulkan kecurigaan.

“Kamu mau pergi kemana?” tanya Miia.

“Yaa! Suamimu sedang sekarat mm-- ma-maksudku sedang terluka.” Sambung Julia langsung tutup mulut ketika dia menyadari telah salah bicara.

Miia menaruh kecurigaan kepada Nadine, begitu juga Ericsson.

“Tidak. Aku hanya melangkah mundur, apa ada yang salah?” Untung saja Nadine pandai menutupi kebohongan meski mimik wajahnya dapat Maxi baca. Mungkin karena pria itu sering kena tipu akan kekaburannya setiap saat.

Mereka juga berpikir bahwa tidak ada yang salah dengan ucapan Nadine. tapi...Miia dan Ericsson yang sudah merasa panik sejak awal dengan kedatangan Nadine, jelas merasa tak suka dengan Nadine.

“Biarkan saja. Kenapa kalian kesini?” akhirnya Maxi mau juga angkat bicara. Nadine menjadi lebih tenang sejenak.

”Tentu saja kami khawatir dengan keadaan mu kakak.” Jawab Ina yang kini duduk di samping Maxi dengan wajah sedih.

“Aku baik-baik saja. Ini sudah malam, kalian kembalilah.” Tentu saja mendengar hal tersebut dari Maxi, Miia ikut geram.

“Setidaknya kami ingin memastikan kamu baik-baik saja.” Tegur Miia lembut seperti biasa.

“Bibi salah jika mengatakan keadaan ku, karena setiap harinya aku selalu berada dalam bahaya. Aku rasa kalian tidak lupa tentang itu.” Maxi berusaha berdiri di bantu dengan Ina dengan perlahan meski pada akhirnya Maxi menyuruh adiknya itu segera tidur.

Miia sendiri masih tidak berani melontarkan kata-kata lagi. Setiap harinya dia selalu ingin mendengar Maxi memanggilnya ibu lagi, meskipun dua tahun sebelumnya, Miia sudah pernah menyuruh Maxi agar memanggilnya <> lagi. Tapi itu sudah terlanjur bagi Maxi.

“Jaga dirimu Maxi.” Kata Ericsson sebelum dia menyuruh yang lainnya untuk segera angkat kaki dari rumah Maxi.

“Tolong jaga kakak ku Nadine!” ucap Ina tersenyum tipis. Nadine hanya membalasnya dengan senyuman tipis sebentar sampai gadis yang lebih muda darinya itu pergi. Kini di ruang tamu hanya ada Maxi dan Nadine yang berdiri saling berhadapan dengan adanya jarak di antara mereka.

“Tidurlah.” Pinta Maxi berjalan melewatinya dengan nada dingin. Pria itu sepertinya di landa kebingungan.

Nadine berbalik menatap punggung Maxi datar. Dia mendengar percakapan singkat antar keluarga tadi. kenapa sikap Maxi sangat tertutup? Apa yang salah dengan ibunya?

Bukan itu yang saat ini Nadine harus pikirkan. Gadis itu segera bergegas mencari pelayan pemilik ponsel yang dia bawa. Mulai dari dapur, hingga ke seluruh ruangan yang ada sampai di kamar pelayan.

Nadine melihat pelayan itu berdiri, bersembunyi di balik tembok seolah dia sedang berjaga. Nadine melihat beberapa penjaga di sana, dia tahu apa yang harus ia lakukan.

Gadis itu segera bergerak maju ke arah meja, meletakkan ponsel dengan diam-diam serta melihat keadaan di sana. Setelah merasa aman, Nadine pergi dari sana menuju kamar.

.

.

.

Sesampainya di kamar. Nadine melihat Maxi sedang berbaring di atas kasur dalam keadaan telanjang dada, memakai celana hitam dan sepatu tanpa dia mau lepas.

“Apa susahnya melepas sepatu sebelum tidur?” gumam Nadine menggeleng heran.

Dia menghampiri sisi ranjang, menatap sejenak wajah tampan yang terlihat tenang dalam keadaan terlelap. Nadine melambaikan tangannya tepat di depan wajah Maxi, tak ada pergerakan dari mata yang tertutup tersebut, menandakan bahwa Maxi sudah tertidur pulas. “Cepat sekali.” Nadine yakin pria itu benar-benar kelelahan akan pekerjaan haramnya tersebut.

Dengan perasaan malas, Nadine terpaksa melepaskan sepatu pria itu lalu menyelimutinya. Bukan karena suka ataupun cinta. Hanya saja Nadine risih melihat hal tersebut, lagipula tidak ada salahnya membantu melepaskan sepatu seseorang di saat mereka tidak sadarkan diri.

Setelah melakukan hal baik itu, Nadine segera ke sofa dan mulai berbaring di sana tanpa mematikan lampu. Hari ini hatinya sangat senang karena sudah mendengar kabar kakaknya yang baik-baik saja di sana. Itu sudah lebih dari cukup untuk Nadine dengarkan.

...***...

[“Bagaimana Tori? Apa dia menyukai buku yang aku bawakan?!”] Ina lagi-lagi menelepon orang yang sama. Wanita bernama Tori Kelly, entah siapa itu, tapi akhir-akhir ini, Ina sering sekali menghubungi wanita itu.

[“Dia sangat menyukainya! Dia tidak sabar mendengarkan dongeng darimu! ”] Ina tersenyum lebar mendengarnya. Namun hatinya juga sakit ketika mendengar keinginan tersebut.

[“Katakan kepadanya, aku akan usahakan. Aku akan menceritakan kisah lucu untuknya!”] ujar Ina. Keduanya masih saling berbicara lewat ponsel canggih.

Berapa butir air mata yang Ina buang hari ini. Setiap kali dia berbicara dengan Tori, ia selalu menangis. Sama seperti saat ini.

Di sisi lain. Ericsson tengah berbaring di atas ranjang, saling berpelukan dengan sang istri bernama Julia. Mereka juga baru saja melakukan rutinitas sebagai suami istri, tapi hal itu masih belum puas untuk Julia. Bukan kepuasan akan harta atau s*x, melainkan hal lain yang sangat di inginkan oleh wanita manapun setelah menikah.

“Bagaimana jika aku hamil Eric?” Julia ingin mendengar jawaban kali ini. Ia hanya sekedar bertanya meskipun dia tahu jawabannya dai Ericsson akan sama seperti dulu.

“Julia. Aku sudah memberikan pil untukmu kan, jangan sampai kau lupa meminumnya.” Balas Ericsson santai sambil memejamkan matanya. Tangan kanan Julia yang berada di atas dada Ericsson mulai mengepal.

“Apa kau tidak ingin mempunyai anak dariku?” kali ini suara Julia terdengar parau dan penuh harapan lebih.

“Jangan memancing amarah ku. Aku ingin tidur nyenyak malam ini.” Kata Ericsson mulai berbalik membelakangi Julia yang mulai menangis tertahan. Betapa dia ingin sekali mempunyai keturunan dari Ericsson, tapi pria tua itu selalu saja menolaknya.

1
Sya'wanah
trus....
kl menyukai ,kenapa nggak d ulangi n lanjut next yg lebih hot.
( berimajinasi itu indah.. wk wk wkk )
Four.: hahaha GK boleh nakal ya otaknya /Facepalm//Chuckle/
total 1 replies
Sya'wanah
ganti Calum nggak nggunain Oskar lagi nich.kan katanya ganti saja nama asst nya
Four.: tau ah, lupa aku 😅🙏
total 1 replies
Sya'wanah
punya kembaran kah maxi...
kl sekarang mau kabur,apa nggak puyeng liat jalur melarikan dirinya.jauuuub dr kota.awak d ganggu pemuda2 rese LG lho.
Four.: tetap santai 😌😁
total 1 replies
Asri
aku lanjut kesana 😄
Four.: yaaa silahkan /Joyful/
total 1 replies
Asri
agak lama aku baca novel ini dan agak terlambat juga nemunya 😄
tadinya baca cerita luna almo dulu sih..untuk maxi nadine ini ditengah udah mau menyerah krn alurnya lambat ya..tapi penasaran jadi ttp aku baca..dan kesimpulannya bagus banget walaupun banyak bab yang menguras emosi..terimakasih kak author..
Four.: iya kahhh!!! terima kasih atas perjuangannya membaca cerita ini 😅😅 walaupun sedikit mengesalkan 😅😌/Facepalm/
total 1 replies
Nur Andi Baharuddin
Novel terbaik dari semua cerita mafia.
Four.: iya kahhh!!! terima kasih 🤗
total 1 replies
Mahanie Mutalib
Luar biasa
Four.: tancuuuu 😘
total 1 replies
Dewi Arsandi
Biasa
Dewi Arsandi
Kecewa
M
T.E.S tristan ericson scott
Four.: salah donggg 🤭
total 1 replies
Mawar
ceritanya bagus ...
Four.: terima kasih 🤗
total 1 replies
SLina
y jahat eric kenapa maxi y jd korban?
Four.: ya.... begitulah kehidupan 😌
total 1 replies
SLina
doray adalah penggnggu dlm segala kondisi
Four.: mungkin saja hal genting lohh /Chuckle/
total 1 replies
SLina
"sebuah dua luka tembak" hmmm
Yani Basith
karakter nya kuat .. ga berubah dr awal sampe ahir .. ut baca bab selanjutnya kadang gw makan dulu ut ngisi tenaga soalnya emosi gw di aduk2 .. jd lemes kl abis baca .. keren banget othor ini ..
Four.: terima kasih 🤗 baca juga butuh tenaga kok 😁
total 1 replies
Dandelion senja
tidak sesuai dgn karakter yg di tuliskan. wanita penuh dgn lemah lembut, yg ada malah kelihatan arogan tp goblok ahahaha
Four.: maaf jika itu tidak sesuai dengan yang kamu pikirkan 😌
total 1 replies
Dandelion senja
apa sih nadine. tidak mencerminkan kata" nya dia gadis yg lembut dan baik hati. jatuhnya seperti arogan
Four.: mungkin saja dia arogan karena paksaan kan sejak awal kan 😌 mohon bersabar 😁
total 1 replies
HNF G
alex jgn lgsg dibunuh. siksa dulu sampe minta dibunuh 😡😡😡😡😡😡
Four.: nanti jadi kasihan tauuuu 😁
total 1 replies
HNF G
apartemen sm hotel jgn dijual lah, itu kan usaha legal.
Four.: tapi uangnya kan dariiiiii ilegal 😁
total 1 replies
HNF G
nadin tempat curahan semua rahasia😅🤦‍♀️
Four.: gimana lagi, cuman dia yang jadi pendengar yang baik 😌
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!