Dika sebenarnya cowok yang kurang pergaulan atau KUPER istilahnya. Semuanya berubah ketika Dika menjadi siswa di SMA Pelajar yang terkenal di kotanya. Semua orang heran melihat perubahan sikapnya yang periang dan suka usil kepada semua orang namun anehnya banyak orang tidak menyadari keusilannya. Bisa jadi karena wajah tampannya apalagi kaum hawa yang melihat wajah tampanya bahkan senyuman dan rayuan mautnya.
Suatu hari Dika harus berpikir 2 kali bila melakukan sikap usilnya kepada orang lain namun Dika tidak melakukannya apalagi kepada gadis cantik baru dikenalnya yang baru masuk di sekolah tersebut tapi Dika dilaporkan orangtua gadis tersebut ke polisi atas permintaan anaknya hingga harus berurusan dengan polisi sehingga orang tua Dika dan orang tua gadis itu dipertemukan. Namun tidak di sangka kalau orang tua mereka saling kenal bahkan menjodohkan mereka. Bagaimana cerita selanjutnya?, ikuti terus ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANA SUPRIYA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17 Juara Kelas
Dka begitu bingung melihat kelima Bidadari kelasnya mamakai kacamata hitam hingga dia berpikir sendiri dengan apa yang mereka lakukan hingga mereka memakai kaca mata hitam.
"Apakah ini cara mengatasi senyuman manisku ya?, karena tadi Irda seperti terpesona melihat senyuman manisku yang mempesona tapi tiba-tiba mereka berempat langsung menutup mata dan memakai kaca mata hitam, apakah mereka sudah tahu cara mengatasi senyuman manisku ini?"
Dika jadi garuk-garuk kepala sambil berpikir keras dengan apa yang terjadi kepada para gadis-gadis cantik ini karena kelima gadis-gadis cantik kelasnya ini sepertinya sudah punya cara mengatasi pengaruh senyumannya hingga mereka sudah sepakat memakai kaca mata hitam
"Ya sudahlah kalau begitu, mau di bilang apa lagi tapi sebenarnya senyum itu ibadah jadi ngapain aku pikirin, aku hanya harus perbaiki niat ibadahku saja"
Di lapangan, semua siswa-siswi sudah berbaris dengan rapi sedangkan para guru dan kepala Sekolah sudah berbaris di samping kanan kiri panggung yang disiapkan dalam pengumuman juara kelas yang sudah mulai di umumkan oleh pak Durun Nafis sebagai wakil kepala Sekolah SMA Pelajar
"Bapak ibu orang tua siswa-siswi, dan anak-anak kami sekalian. Saya akan mengumumkan rangking kelas dari masing masing kelas, dan untuk pertama adalah kelas 10 IPA-1 jadi untuk nama siswa-siswi yang dipanggil namanya untuk segera naik ke atas panggung kehormatan dalam menerima penghargaan dari Wali kelas
"Rangking Kelas dari Kelas 10 IPA-1 adalah....."
Semua siswa-siswi terdiam apalagi kelas 10 IPA-1 yang semuanya saling pandang dan merasakan getaran yang besar apalagi buat siswa-siswi yang sudah benar-benar belajar maka mereka akan menunggu khususnya Dika yang sudah janjian juara dari mamanya hingga dia benar-benar menantikannya.
Terlihat pak Durun mulai membacanya
"Rangking 3. dari kelas 10 IPA-1 adalah Zaheera Ahmad
Semua orang bertepuk tangan dengan meriah sedangkan Zaheera kelihatan agak bersedih karena dia biasanya juara satu di sekolahnya dulu namun dia tetap bersyukur
"Rangking 2 adalah Silvia Salim"
Zaheera langsung mengucapkan selamat kepada Silvi yang biasanya rangking dua dikelasnya dulu dan bisa mempertahan rangkingnya sedangkan Zaheera rangkingnya turun
"Siapa ya rangking satu?"
Tanya Zaheera kepada Silvi yang langsung melihat Dika
"Pasti Dika karena dia selalu dapat nilai sempurna"
"Bisa jadi ya"
Kedua orang ini langsung fokus menunggu hasil pengumuman rangking satu
"Rangking 1 dari kelas 10 IPA -1 adalah Dika Pratama"
Semua siswa-siswi kelas 10 IPA-1 bertepuk tangan sambil memandang Dika yang langsung bersyukur
"Alhamdulillah ya Allah, syukur padamu Tuhan karena usahaku untuk mempertahankan rangking kelas jadi kenyataan"
Dika bersenyum dan langsung melihat mamanya yang mendapatkan ucapan selamat dari orang tua siswa-siswi sambil pura-pura tidak tahu kalau sudah dilihat anaknya sementara pak Durun mempersilahkan yang juara untuk naik ke punggung
"Kepada siswa yang di sebutkan namanya sebagai Rangking kelas diminta untuk segera kedepan dan diminta orangtua yang disebutkan namanya mendampingi putra kebanggaannya"
Dika, Silvi dan Zaheera kelihatan tersenyum dan bersama-sama ke atas panggung yang disiapkan didampingi orang tua mereka sedangkan kawan-kawan kelasnya bertepuk tangan
"Kepada Miss Sarah sebagai wali kelas diminta untuk menyerahkan kepada siswa yang berprestasi."
Pak Durun mempersilahkan wali kelas untuk menyerahkan hadiah kepada Dika, Silvi dan Zaheera yang bersama mamanya naik ke panggung kehormatan untuk mendapatkan penghargaan dari Miss Sarah sebagai Wali kelas mereka.
"Selamat ya Dika dan selamat ya buat mamanya Dika yang memiliki anak berprestasi dan rangking 1 dikelas dan mendapat gratis SPP selama 6 bulan"
"Terimakasih ya Miss Sarah"
Miss Sarah mengucapkan selamat kepada Dika dan mamanya dan selanjutnya kepada Silvi dan mamanya
"Selamat ya Silvi dan mamanya yang memiliki anak berprestasi dan rangking 2 dikelas dan mendapatkan gratis SPP selama 4 bulan"
"Terima kasih ya Miss Sarah"
Selanjutnya Miss Sarah menyerahkan rangking 3 di kelas kepada Zaheera dan mamanya
"Selamat ya Zaheera dan mamanya yang memiliki anak berprestasi dan rangking 3 dikelas dan mendapatkan gratis SPP selama 2 bulan"
Miss Sarah kembali menyalami siswa dan siswi kelas yang berprestasi dan berphoto bersama kepada ketiga siswa-siswinya di kelas yang berprestasi hingga akhirnya mereka di persilahkan turun dari panggung kehormatan untuk berganti dengan kelas lain.
Sementara itu pengumuman siswa siswi berprestasi dikelas terus berjalan hingga selesai sedangkan khusus siswa dan siswi yang tidak rangking 1,2,3 dipersilahkan mengambil Raport ke kelasnya masing masing sementara yang mendapatkan rangking 1,2, 3 diperkenankan untuk pulang
Tapi ketika Dika mau pulang dan mengajak mamanya untuk pulang tiba tiba Dika, Silvi dan Zaheera dipanggil oleh mamanya masing masing.
"Dika, ternyata terima Raport ini membawa berkha bagi mamamu, mama Silvi dan mama Zaheera karena kami semua ini berteman ketika kami SMA dulu"
Mamanya Dika begitu bahagia karena pertemuan yang tidak pernah dia rencanakan ini
"Ini mamanya Silvi yaitu tante Soraya, dan ini mamanya Zaheera yaitu tante Syifa
"Oh gitu ya ma"
Dika tersenyum sambil menyalami mama Silvi dan mama Zaheera yang kelihatannya begitu cantik membuat Dika menjadi kagum melihatnya
"Pantas ya ma, hari ini terlalu indah karena keindahan itu sudah pindah kemari"
"Maksudnya Dika?"
Mamanya Dika jadi heran melihat anaknya memuji para mama ini
"Ya ma karena wajah para mama semua disini begitu cantik dan indah dipandang mata sampai Dika berpikir, apakah ini surga atau bagaimana ya ma? Apalagi ditambah dua Bidadari yang cantik ini?, jadi Dika pikir, kenapa banyak Bidadari ya?"
Dika tersenyum yang bisa begitu lancar memuji para mama dan kedua temannya hingga para mama terkejut mendengar pujian Dika yang tidak pernah mereka sangka sebelumnya hingga akhirnya mereka tersenyum dan tertawa bahagia
"Ini ketularan siapa ya Gladis?"
Mamanya Silvi atau tante Soraya jadi bertanya kepada mamanya Dika yang jadi tertawa mendengar pertanyaan itu
"Bisa jadi ketularan dengan papanya Dika, ya kan Soraya?"
Tiba-tiba Syifa atau mamanya Zaheera membuat kesimpulan sendiri hingga mamanya Dika hanya tertawa saja sedangkan mamanya Silvi juga sependapat
"Karena kita tahu siapa Gladis ketika sekolah dulu, dia jarang memuji orang dan biasanya bicara apa adanya"
"Betul juga ya Syifa, aku sependapat dengan diri mu kecuali Dika di private kan rayuan menghanyutkan"
"Apalah kau ini Soraya?, mana ada pula private rayuan menghanyutkan?"
"Bisa jadilah Dis"
Soraya atau mamanya Silvi langsung mengambil kesimpulan sendiri dan dibenarkan oleh Syifa mamanya Zaheera yang membuat mereka seperti masa mereka sekolah yang sering bercanda antara mereka sendiri tapi tiba-tiba Syifa angkat tangan
"Aku tahu gaya bicara Dika anaknya Gladis ini mirip siapa?"
"Mirip siapa rupanya Syifa?"
Soraya jadi heran dan bertanya-tanya kenapa Syifa tiba-tiba angkat tangan dan tahu Dika mirip siapa hingga Soraya juga penasaran
"Sepertinya kamu menikah dengan Andi ya?"