Jika kematian adalah akhir bagi kehidupan setiap orang yang hidup di dunia ini.
Hal tersebut justru merupakan awal perjalanan baru bagi seorang pemuda yang kembali harus menjalani kehidupan nya sekali lagi setelah kematian nya itu...
Mampukah pemuda tersebut menjalani kehidupan keduanya itu? atau justru harus berakhir sama seperti kehidupan sebelum nya?.
Karena jalan yang akan pemuda itu tempuh setelah nya tidak akan semudah seperti apa yang ia alami di kehidupan pertama nya.
Ya meski di dua kehidupan tersebut sang pemuda harus menjalani berbagai kepahitan hidup, tetap saja di kehidupan keduanya itu akan lebih menakjubkan dan akan lebih menantang dari kehidupan nya sebelumnya.
Penasaran?...
Yok Baca di sini 👇
.
.
.
.
.
.
.
👉 Pewaris Dewa Terkuat 👈
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fatiih Romana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.20
Aroma daging panggang langsung menyadarkan Zain dari lamunannya itu, karena saat ini pelayan sebelum nya tengah meletakkan di mejanya satu ekor ayam panggang utuh dengan terlihat masih ada asap di sekitar nya.
Yang menandakan jika ayam tersebut baru saja selesai di panggang, tak lupa juga ada se guci kecil arak disana.
Kemudian dengan sedikit tidak sabar Zain pun langsung menyantap ayam panggang tersebut, rasa yang familiar perlahan menjalar di tenggorokan nya membuat nya langsung lupa dengan apa yang terjadi sebelumnya.
Cukup cepat Zain menghabiskan satu ekor ayam panggang itu kemudian ia pun langsung menenggak arak ringan yang ada di guci berukuran sedang di depan nya itu.
Cukup hangat tenggorokan Zain saat arak tersebut melewati nya, namun meski begitu tidak ada pusing yang di rasakan oleh Zain setelah nya karena memang itu arak paling lemah yang di miliki restoran ini, juga kekuatan Zain pun sangat tinggi saat ini jadi arak tersebut hanya seperti meminum biasa bagi nya saat ini.
Puas dengan itu, Zain pun langsung menuju ke arah pelayan sebelum nya untuk membayar pesanan nya itu sebelum kemudian ia keluar dari restoran itu.
Setelah nya Zain pun berencana untuk membeli beberapa potong pakaian yang terlihat biasa saja untuk nya namun masih terlihat bagus, karena ia merasa tidak nyaman saat mengenakan pakaian mewah dari klan nya itu.
Tak lama kemudian Zain pun tiba di depan bangunan besar bertuliskan 'Toko Mawar' dengan mengunakan aksara yang digunakan di alam rendah ini.
Kemudian Zain pun langsung masuk ke dalam toko itu dan mengutarakan keinginan itu pada salah satu pelayan yang menyambut nya.
Pelayan itu dengan sigap langsung menyiapkan apa yang Zain minta sebelum nya, tak lama kemudian pelayan itu sudah kembali dengan membawa 9 pakaian yang sesuai apa yang Zain minta sebelum nya.
3 berwarna hitam di padukan dengan warna emas, 3 yang lainnya berwarna biru dengan garis putih di dadanya, dan yang 3 sisa nya berwarna putih polos.
Tanpa pikir panjang Zain langsung membayar semua pakaian pesanan nya itu sebelum kemudian ia langsung keluar dari sana, tapi sebelum itu ia meminjam ruang ganti di toko itu untuk mengganti pakaian nya itu dengan pakaian hitam yang ia beli sebelumnya.
Setelah keluar dari toko itu, Zain yang tengah asik berjalan menyusuri indahnya jalanan kota lemah di malam itu pun di hentikan langkahnya oleh beberapa orang yang berdiri di samping jalan tempat Zain berada.
Dimana saat ini orang orang itu tengah membahas sesuatu yang membuat Zain tertarik dengan hal tersebut.
"Besok pagi Paviliun Bunga yang ada di kota kita ini akan melakukan pelelangan yang kabar nya mereka menyiapkan barang langka di sana." ucap salah satu orang dari kelompok itu.
"Jika Paviliun Bunga sudah mengumumkan hal itu maka sudah pasti itu akan terjadi, sebab kita semua sudah tahu seperti apa reputasi dari paviliun yang sudah menjamur di seluruh alam rendah ini." timpal yang lainnya.
"Lalu bagaimana? Apakah kalian kalian iku berpatisipasi besok?" tanya orang pertama pada teman temannya itu lagi.
"Kita datang saja toh tidak ada ruginya, meski kita tidak ikut dalam persaingan besok, setidak nya kita bisa menyaksikan keseruan saat para keluarga besar saling tawar nantinya."
jawab yang lainnya menimpali yang kemudian di angguki oleh teman nya yang lain.
Sementara Zain yang mendengar itu, langsung memutuskan untuk ikut juga dalam pelelangan itu, karena ini adalah pengalaman pertama nya dalam hal ini,
bahkan saat masih di bumi pun ia hanya bisa menonton beritanya saja tanpa bisa hadir di acara seperti ini di karenakan status keluarganya yang tidak memungkinkan untuk bisa ikut ke acara tersebut.
Kemudian Zain pun mengikuti orang orang itu yang nampak nya menuju paviliun Bunga yang mereka sebutkan sebelum nya.
Cukup lama Zain berada di antrian agar bisa ikut di pelelangan besok pagi itu, namun seperti nya masih belum juga ada tanda tanda untuk dirinya akan segera masuk ke dalam Paviliun.
Karena saat ini di depan nya antrian itu masihlah sangat panjang karena semua orang itu seperti nya sangat tertarik dengan item langka yang akan di lelang itu.
Saat tengah fokus mengantri Zain di kejutkan oleh tepukan seseorang di bahunya.
"Hei, apakah kau sendiri?" tanya pemuda seumuran Zain yang merupakan orang yang menepuk bahunya sebelum nya.
"Oh iya, lalu bagaimana dengan mu?" jawab Zain seraya memutar tubuh nya hingga berhadapan dengan pemuda itu.
Pemuda itu tersenyum kemudian menjawab.
"Aku juga, aku kesini karena ingin mencari herbal yang di butuhkan oleh ayahku, dan aku harap herbal tersebut nantinya muncul di lelang besok."
"Kalau boleh tahu herbal apa yang kamu cari itu?" tanya Zain penasaran.
"Itu adalah herbal rumput peri, karena saat ini ayahku tengah mengalami luka bakar di sekitar wajah nya, maka dari itu aku ingin mendapatkan herbal tersebut agar bisa menyembuhkan wajah ayahku."
jawab pemuda itu.
Sementara Zain yang mendengar itu, berusaha mengingat sesuatu, hingga kemudian ia teringat jika ia sebelum nya pernah memetik beberapa rumput tersebut saat berada di lembah misterius.
Tapi meski begitu Zain tidak langsung mau memberikan herbal tersebut pada pemuda yang bersamanya itu, karena ia masih mau melihat perjuangan nya untuk memperjuangkan hal itu dulu.
Barulah nanti ia akan memutuskan akan memberikan nya atau tidak.
Tak lama kemudian, giliran Zain pun akhirnya tiba juga.
"Apakah untuk ruangan VIP masih ada paman?' tanya Zain pada petugas yang ada di meja pendaftaran saat ini.
Membuat pria yang bertugas itu langsung menatap ke arah Zain untuk memastikan apakah pemuda di depan nya itu mampu membayar sewa ruangan VIP itu apa tidak.
Terlihat orang itu seperti tidak yakin setelah melihat pakaian sederhana yang menempel di tubuh Zain saat ini, namun meski begitu ia dengan masih menampilkan senyum nya masih menjawab pertanyaan Zain sebelum nya itu.
"Tentu saja masih ada, apakah kau ingin memesan tempat mahal itu?" jawabnya dengan sedikit menekan kata mahal di suara nya.
Sementara Zain bukan nya tersinggung justru ia malah tersenyum karena gestur orang di depan nya itu menurut nya sangat lucu dan konyol saat mempraktekkan kata mahal menggunakan tangan nya yang di angkat ke udara sebelum nya.
"Kalau begitu paman siapkan tempat Mahal itu untukku, karena aku tidak terbiasa jika tidak mengunakan sesuatu yang mahal." balas Zain dengan gestur sama seperti apa yang di lakukan petugas pendaftaran sebelum nya.
Tak lupa juga ia menekankan kata mahal di kalimatnya, membuat pemuda yang berbicara dengan Zain sebelum nya itu langsung tersedak dengan ludah nya sendiri saat mendengar nya.
Dengan kedua tangan berada di mulut nya, pemuda itu pun berucap di dalam hatinya.
'Sial, rupanya pemuda yang aku temui ini memiliki sifat konyol seperti ini juga,'
mantaapp. thor 👍👍👍alur cerita bagus, walo kdg msih ada typo😅...tp gpp...masih bisa dipahami...
ok...lanjuuutt..ttep semangat 💪💖💖
niat ingin buat comedi tpi jdi hambar karna alur nya kurang pas.