Sorang pemuda dari keluarga besar yang di usir karna di jebak oleh anggota keluarganya dia di tuduh telah mencuri pusaka keluarga.
lalu pemuda itu terbawa pusaran air yang membuatnya berteleportasi ke dunia kultivasi.
500 tahun kemudian pemuda itu kembali ke dunia nya dan memulai misi balas dendam.
bagaimana kelanjutannya nantikan terus ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ARIYANTO, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tetua Agung dan Gu Qing
Setelah setengah jam bermeditasi TangYan membuka matanya karena ia mendengar deru mesin kapal yang mendekat.lalu turun seorang lelaki tua dengan seorang gadis di sampingnya.mereka berdua berjalan mendekat dan segera tiba di depan TangYan.
Pulau itu sangat kecil dengan luas hanya kurang dari seratus meter,yang terdiri dari bebatuan karang.
TangYan mengamati kedua orang itu begitu juga dengan tetua Agung dan Gu Qing.mereka berdua ingin melihat sosok yang baru saja menggemparkan langit kota Yan Long,mereka melihat mayat Tang Ming Hui yang tergeletak di samping,mereka juga melihat ikan,udang,dan hewan-hewan lainya yang mati akibat badai aura pembunuh.
"Katakan tujuan kalian datang ke sini?" TangYan menutup kembali matanya dan bertanya.
"apakah kau tidak melihat bahwa orang yang berdiri di depanmu adalah tetua Agung,santo pelindung negara huaxia kami,tidak bisakah kau memberikan sedikit rasa hormat?"
ketika Gu Qing melihat TangYan bersikap acuh tak acuh ia menjadi marah,ini bukan pertama kalinya bagi mereka melihat seorang kultivator.sebelumnya meskipun ada kultivator dari dunia tersembunyi yang datang mereka tetap akan menunjukkan rasa hormat ketika melihat tetua Agung.tapi orang di depannya ini bahkan mengabaikan mereka.
TangYan tiba-tiba membuka matanya dan aura yang menindas menyebar ke arah Gu Qing.
Gu Qing yang menerima dampak aura itu terbang mundur dan memuntahkan seteguk darah.
"suasana hati ku sedang buruk, sebaiknya kalian tidak memancing amarah ku" TangYan menatap tajam ke arah tetua agung dan Gu Qing.
"tuan muda tolong tenangkan Amarahmu,maafkan kekasaran muridku" lalu tetua Agung menangkupkan tangannya dan membungkuk ke arah TangYan. Gu Qing yang baru saja berdiri juga menyadari kesalahannya dan meminta maaf.
"tuan muda aku salah maafkan aku" Gu Qing juga datang dan membungkuk kan badannya.
"baiklah untuk apa kalian datang.?" TangYan melambaikan Tangannya lalu menanyakan tujuan mereka.
"tuan muda meskipun kekuatan ku tidak layak di sebut didepan mu, tetapi aku di sebut sebagai Santo pelindung oleh masyarakat huaxia,jadi bagaimanapun juga aku harus mengambil langkah karna keributan yang kau sebabkan."
"ohh, apakah kau akan bertarung dengan ku.?" TangYan mengangkat alisnya dan bertanya.
"tidak tidak,tuan muda kau adalah seorang kultivator,aku hanya ingin tahu tujuanmu di dunia sekuler.?" tetua Agung melambaikan Tangannya dan menanyakan tujuan TangYan.
"sebagai Tetua Agung kau seharusnya sudah memiliki tebakan tentang identitas ku bukan.?" TangYan balik bertanya.
"ya,kami kira tuan muda adalah TangYan dari keluarga Tang yang hilang lima tahun lalu bukan.?" orang tua itu menjawab dan terus mengamati wajah TangYan,ia khawatir jika dia akan melewatkan sesuatu.
"haha, tetua Agung tetaplah tetua Agung,kau memiliki mata dan telinga dimana mana,tidak hanya itu,kau bahkan bisa menyimpulkan identitas ku." TangYan berdecak kagum dan mengakui identitas nya dengan murah hati.
"Karena kau tahu identitas ku,kau juga seharusnya tahu tujuanku bukan?." TangYan tersenyum dan bertanya pada orang tua di depannya.
"tuan muda Tang, meskipun kami menebak tujuan mu tapi kami ingin tahu dengan jelas tujuanmu agar kami bisa merasa tenang."
TangYan berpikir sejenak lalu menjelaskan rencana nya.
"hmm, awalnya aku kembali ke bumi hanya untuk membunuh beberapa orang dan memberi penghormatan kepada orang tuaku.tapi aku tidak menyangka jika di bumi ini memiliki banyak misteri dan rahasia yang harus di pecahkan satu persatu dan itu membuatku tertarik.terlebih lagi,aku baru saja menerima seorang murid, dan sebagai gurunya aku harus melatihnya dengan baik bukan. itu sebabnya aku akan tinggal lama di bumi."
tetua Agung dan Gu Qing merasa aneh ketika mendengar penjelasan TangYan tentang kembali ke bumi,mereka berpikir jika TangYan berasal dari dunia tersembunyi tetapi bukankah dunia tersembunyi berada di bumi.?
Gu Qing akhirnya tidak tahan dengan pertanyaan yang ada di benaknya dan memutuskan untuk bertanya.
"tuan muda Tang mengapa kau selalu mengatakan kembali ke bumi dan pergi meninggalkan bumi,Bukankah anda berasal dari dunia tersembunyi.?"
"haha, alam semesta ini luas dan tidak hanya di bumi yang melahirkan kehidupan,tetapi masih banyak lagi dunia di luar sana yang lebih kecil,atau bahkan jauh lebih besar daripada bumi.dunia tersembunyi yang kalian maksud itu hanyalah sebuah dunia saku yang terbentuk karena susunan formasi alami yang membentuk dimensi mandiri tetapi masih harus bergantung pada planet induk untuk terus ada,jika planet induk di hancurkan maka dunia saku itu juga akan menghilang."
TangYan tertawa lalu menceritakan suatu kebenaran yang sangat mengejutkan orang tua itu dan juga Gu Qing.
Setelah beberapa saat orang tua itu tersadar dan tidak menanyakan tentang cerita TangYan, karena menurutnya itu jauh diluar pemahaman nya.
"tuan muda kau mengatakan bahwa kau akan membunuh beberapa orang,apakah masih ada lagi yang tersisa.?"
" ya,aku hanya perlu membunuh putra Tang Ming Hui lalu memberi penghormatan kepada orang tuaku, setelah itu aku akan tinggal di Lan Zhou dan melatih muridku dengan tenang." TangYan menjelaskan rencana nya dimasa depan, menurutnya lelaki tua ini memiliki sikap yang cukup baik sehingga ia mau mengobrol dengan lelaki tua itu.
"tuan muda bisakah orang tua ini membuat permintaan padamu.?" tetua Agung bertanya dengan wajah serius.
"oh katakanlah aku akan mendengarnya"
"tuan muda kuharap selama kau tinggal di huaxia kau mau membantu melindungi negara ini jika berada dalam bahaya."
"baiklah,mengingat aku dilahirkan di negri ini aku pasti akan bertindak jika negri ini dalam bahaya." TangYan mengangguk menyetujui permintaan tetua Agung.
"tuan muda aku juga memiliki permintaan lain" kali ini tetua Agung mengatakan nya dengan suara pelan seolah-olah dia merasa malu
"katakan"
"muridku ini adalah bakat jenius di kalangan muda, bisakah kau menerimanya sebagai muridmu." tetua Agung menjelaskan keinginan nya sambil menunjuk Gu Qing.
TangYan melihat kearah Gu Qing,lalu menggelengkan kepalanya.
"tentang ini aku tidak akan menyetujuinya"
"kenapa?" tetua Agung bertanya dengan heran, menurutnya karna TangYan bisa menerima seorang murid di kota Lan Zhou seharusnya dia mau menerima Gu Qing karna dia memiliki bakat terbaik di usia yang sama.
"sederhana saja,itu karna bakatnya tidak cukup baik agar aku menerimanya sebagai murid." TangYan mengatakan alasannya dengan jujur.
"apa"
"huh,aku ingin melihat seberapa jenius nya murid yang kau terima." Gu Qing tidak senang dengan kata-kata TangYan dan mendengus.
"haha kalian akan tahu di masa depan,dan itu tidak akan lama.cukup satu tahun dan pasti muridku akan menjadi orang terkuat nomor satu dengan usia yang sama di bumi ini."
TangYan menjawabnya dengan tawa lebar, muridnya adalah seseorang dengan tubuh api bawaan dan akan aneh jika tidak berkembang dengan pesat.
"baiklah tuan muda kami harap kau akan menepati kata-katamu dan akan membantu huaxia jika dalam keadaan darurat,kami akan kembali, sampai bertemu lagi tuan muda Tang." tetua Agung mendesah kecewa dengan jawaban TangYan yang menolak Gu Qing sebagai muridnya, ia lalu mengucapkan kata perpisahan dan berjalan kembali ke kapal.
ketika dikapal tetua Agung memberi perintah kepada Gu Qing.
"Qing'er mulai besok kau akan tinggal di Lan Zhou dan mengamati TangYan, jangan sampai orang-orang acak mengganggunya dan memancing amarah seekor harimau ganas."
"baik guru" Gu Qing mengangguk menyetujuinya,ia juga ingin melihat perkembangan murid TangYan yang dikatakan lebih berbakat darinya.