Armeel Khayrunnisak Yahya, seorang gadis yang memiliki sifat lemah lembut ini, suatu hari dijodohkan orang tuanya dengan anak sahabat ortunya.
Karena tidak ingin mengecewakan orang tua,dengan lapang dada ia menerima pernikahan tersebut, mungkin inilah takdirnya.
___
Arzeel Ghaziullah Al-Ashraf, suatu hari ia harus menelan kenyataan pahit saat seseorang yang begitu ia cintai meninggal dunia karena kecelakaan maut yang menimpanya.
Sejak kepergian sang Tunangan, ia tidak pernah lagi dekat dengan perempuan, seolah ia menutup semua pintu hati untuk orang lain masuk.
Pada suatu hari ia malah dijodohkan orang tuanya dengan gadis yang sama sekali tidak ia kenal.
Meski awalnya sempat menolak pada akhirnya menerima atas paksaan orang tuanya.
Kehidupan yang awalnya berjalan normal, pada akhirnya malah membawa Armeel pada kejahatan orang orang yang terobsesi karena CINTA.
Dan beberapa faktapun terungkap berjalannya waktu.
So, tetap stay tune!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yurnalis Lidar0306, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter-27
...W E L C O M E...
...di story ®LOVE ME! Please! by Yurnalis lidar0306...
...Selamat menikmati...
...Mohon maaf jika ada kesamaan nama tokoh, karakter, alur,atau lainnya,karya ini murni dari hasil imajinasi sendiri....
...jangan lupa di like, komen dan vote...
...•...
...•...
...•...
Setelah solat subuh, Armeel segera masuk kedapur untuk memasak, saat ini jam masih menunjukkan pukul 05:55, diluar sudah mulai terang.
"Masak apa ya?" ucapnya seraya mengikat rambuntnya asal.
"Ah semalam ada banyak sisa nasik, apa aku buat nasi goreng saja?"
Armeel mendekat kekulkas dan dibukanya, senyumnya langsung mengembang saat ia melihat ada sisa ayam,udang,sosis dan bahan bahan yang di butuhkan lainnya.
Armeel segera mengeluarkan semua bahan yang akan digunakan, ia memersihkan udang lalu memotong sosis dan bahan lainnya, setalah itu langsung nasi goreng.
Beberapa menit yang lalu Arzeel terbangun, jam sudah menunjukkan puluk 6 pagi, setelah memberihkan diri ia keluar kamar dengan masih menggunakan celana tidur panjang dengan jubah tidur yang tidak diikat, memperlihatkan bentuk badannya yang sixpack.
Dengan santai pria itu berjalan menuju ruang makan saat hidungnya mencium bau wangi dari arah sana.
Tanpa sadar sudut bibirnya terangkat saat melihat sang istri tengah memasak disana tanpa menyadari kehadirannya, aah bukankah ini pemandangan yang diinginkan lelaki dipagi hari?
Sangaaat indah ketika melihat gadis itu mondar mandir didepan sana.
Beberapa menit kemudian nasi goreng pedas udang sosis buatannya selesai, tak hanya itu Armeel juga menggoreng beberapa ayam dan kerupuk untuk melengkapi, karena tanpa kerupuk rasanya ada yang kurang.
"Akhirnya selesai!"gumamnya berbalik untuk mengambil piring, tapi betapa terkejutnya dia saat melihat sosok yang tengah berdiri menyender didinding dengan satu tangan menyangga kepalanya dan satu lagi dimusukkan kesaku celana, kakinya disilang tengah menatap kearahnya.
"Ya Allah Mas, bikin jantungan saja, sejak kapan Mas disana?"tanyanya mengelus dada, ia kembali melanjutkan jalannya untuk mengambil piring yang ada di rak gantung disamping lemari es itu.
"Sejak kamu sibuk dengan penggorengan itu, maybee!"jawabnya menggedik bahu.
Armeel mangut mangut, dibukanya lemari itu dan saat mengambil piring tangannya tidak samapi, bahakan sampai berjinjit beberapa kalipun ia tetap tidak sampai.
Melihat itu Arzeel mendekat dan menempelkan tubuhnya dipunggung Armeel dan tangannya terulur mengambil dua piring.
Deg!
Jantung Armeel berdetak saat merasakan dada suaminya, tubuhnya kaku bahkan tangganya basih berhenti diudara.
"Ini piringnya!"ucap Arzeel ditelinganya, merasakan nafas pria itu Armeel meremang.
"Maa-maaksih!"jawabnya tak berani berbalik.
Arzeel tersenyum, menjahilinya bukanlah hal yang buruk pikirnya, diletaknya piring itu disamping Armeel,lalu dibaliknya tubuh istrinya itu.
Jantung Armeel semakin berdegup kencang, didepannya saat ini terpampang jelas dada Arzeel yang polos.
'Ya Allah dadanya, astaghfirullah pengen eleus!'
Armeel menggeleng pelan kepalanya ketika pikiran itu melintas begitu saja diotaknya.
Arzeel terkiki geli melihat tingkah sang istri,"Kenapa? Pengen?"tanyanya.
"Banget!!!" jawabnya tanpa sadar.
Satu detik..
Dua detik..
Tiga detik...
Armeel menutup mulutnya dengan kedua tangan, wajahnya memerah hingga ketelinga,'Ya ampun apa apaan barusan, apa yang kau katakan Meel, ya Allah malu maluin aja sih!'
Armeel menggeser tubuhnya ke sisi kanan untuk bisa menjauh dari depan suaminya, tapi baru saja satu langkah ia menggeser,dengan sengaja Arzeel meletakkan tangannya disisinya.
Armeel matapanya dengab jengkel,"Mas awas Meel mau nyiapin sarapan kita dulu!"ucapnya masih dengan tangan menutup mulut.
Armeel kembali menggeser kesisi kiri tapi lagi lagi Arzeel meletakkan tangannya disana dan terkurunglah Armeel disana.
"Nanti saja nyiapinnya, lagian udah selesai dimasakkan?"ucapnya sedikit memundurkan langkahnya untuk menyamakan tinggi dengan istrinya yang memang hanya sebatas dadanya.
Armeel tidak menjawab ia hanya menatap pria itu,"Aku tahu, suami mu ini memang tampan jadi jangan terus ditatap!"ucapnya Armeel segera memalingkah wajahnya yang benar benar merah kali ini.
Untuk pertama kali setelah hampir beberapa bulan menikah Arzeel tersenyum dengan lebar, Melihat itu Armeel melongo karena terpesona dengan senyum suaminya.
'Masya Allah, ternyata Mas Arzeel kalau tersenyum semakin tampan!' batinnya memuja sang suami dan tanpa sadar kedua tangannya yang tadi menutup mulut turun kebawah.
Melihat Armeel yang bengong dengan mata melotot lucu dan mulut yang sedikit terbuka tanpa menunggu langsung disambarnya bibir itu dan diciumnya dengan tempo yang lumayan cepat, di hi*apnya, dilu*utnya, Armeel yang mendapatkan serangan mendadak seperti itu hanya bisa mematung seperti batu, ini adalah pengalaman pertamanya, kali ini berbede dengan yang tadi subuh.
Mendapati tidak ada perlawanan dari sang istri, Arzeel merengkuh pinggannya untuk semakin dirapatkan padanya, ditekan tengkuk Armeel untuk mendalamkan ciuman mereka, tangan Armeel menahan dada Arzeel.
Ia masih kaku tidak tahu harus berbuat apa,disela sela ciuman itu Arzeel tersenyum,'Ternyata aku yang pertama?' batinya senang.
...••••••...
Armeel dan Keyla berjalan menuju ruang istirahat untuk membersihkan diri lalu sholat, kemudian keduanya tinggal mencari makan siang, kali ini mereka memilih makan dikantin, sejak kejadian bebarap bulan yang lalu Armeel tidak berani lagi untuk makan siang di luar.
Sebulan yang lalu sejak ia kembali bekerja kemana mana Armeel diantar supir yang di cari langsung oleh suaminya, dia tidak diizinkan mengemudi seorang diri.
Setelah tiba di kantin,kedua dokter cantik itu segera duduk dibangku yang masih kosong, hari ini sedikit membuatnya kelelahan karena banyak pasiennya.
"Akhirnyaaa bisa duduk juga!"ucap Keyla merebahkan kepalanya keatas meja.
Armeel tersenyum,"Mau tahu pekerjaan tidak mengurasa banyak tenaga?"
Keyla menganggkat kepalanya menatap Armeel,"Apaan tuh?"tanyanya cepat, matanya mengedip ngedip lucu.
"Rebahan sambil ngehalu!"
"Iss mbak mah, itu bukan kerja tapi malas!" sungutnya.
"Yaudah mau pesan apa?"
"Apa aja yang menting ngisi perut!"jawab Keyla sambil mengusap ngusap perutnya.
Setelah memesan, Armeel membuka buku catatan yang selalu ia bawa didalam tas, sedangkan Keyla gadis itu dengan malas menompang dagu sambil melihat sekitar hingga tatapannya jauh pada Armeel.
"Mbak!"
"Hmm!" jawabnya tanpa menoleh.
"Mbak sakit?"
"Enggak kok, kenapa?"
"Itu bibir mbak kok bengkak, digigit semut?"
Sontak Armeel menatap Keyla dan menutu bibirnya, ia mengambil ponsel dan berkaca disana, dan yaps..bibirnya bengkak dan sedit membiru.
Seketika kejadian tadi pagi kembali terbayang, membuat kedua pipinya memerah.
"Astaga, mbak sakit? Kok tiba tiba pipinya merah, ayo kita kebagian farmasi ambil obat!"
Armeel gelagapan ketika hendak ditarik Keyla,"Eehh nggak Key,mbak baik baik aja kok, serius!"ucapnya cepat.
"Beneran? Mungkin karena digigit semut mbak jadi demam kan!"
Armeel menggeleng,"Nggak papa kok, cuman di gigit semut nggak ke demam juga"
Keyla kembali duduk,"Emang semut apa sih mbak yang gigit sampek bengkak biru begitu,nakal banget?"tanyanya dengan wajah polosnya.
Wajah Armeel semakin memerah mendengar itu,tak lama pesanan mereka datang dan Armeel bernafas lega,'Bik Nina, bibi penyelamat Armeel dari bocah ini!' batinya menatap Bibi Nina dengan wajah senyum penuh haru.
Bik Nina yang melihat itu berpikir jika Armeel berterimakasih padanya karena sudah mengantar pesanan mereka membalas senyuman itu.
Tak ingin membahas itu lagi ,Armeel dan Keyla segera mengisi perut yang sudah bernyayi sedari tadi.
Saat sedang asik makan seseorang datang.
"Hai boleh ikut gabung?"
...•...
...•...
...•...
...•...
Ayoo kira kira siapa yang nyamperin Armeel dan Keyla???
Surat terbuka untuk bapak Arzeel yang terhormat, tolong pak jubah nya dututup, kami para readers nggak kuat liat aurora bapak😌😖
...B E R S A M B U N G...
raynad merasa Ayra baik lembut jadi nggak berpikir Ayra akan minta cerai walaupun tahu kenyataannya hello wanita yg selalu sabar kalo terlalu sakit bisa menjadi kuat dan kejam
selamat menikmati penyesalan